Tugas m1 Kb1 Profesional Ipa PDF
Tugas m1 Kb1 Profesional Ipa PDF
Nama : Rukmana
No. Peserta : 18021509710016
Kelas : PPG UNY-2-097-A
Jawab:
Sel adalah unit satuan terkecil dari kehidupan, baik secara struktural maupun fungsional.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Pada organisme bersel
banyak/multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya. Setiap sel
tidak bisa menjalankan fungsinya sendiri, tetapi bergantung pada sel-sel yang lain.
Secara umum sel tersusun atas 3 bagian, membran sel, sitoplasma dan inti sel.
Berdasarkan strukturnya, sel dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu sel prokariotik
dengan struktur sel yang sederhana dan sel eukariotik dengan struktur sel yang lebih
kompleks. Contoh organisme yang memiliki sel prokariotik, yaitu Archaebacteria,
Eubacteria, dan Cyanobacteria, sedangkan organisme yang memiliki sel eukariotik, yaitu
Fungi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan).
Perbedaan utama antara sel prokariotik dan eukariotik adalah pada letak DNA. Dalam sel
eukariotik, DNA berada dalam suatu organel yang disebut nukleus, yang dibatasi oleh
membran plasma/membran inti, sedangkan pada sel prokariotik DNA terkonsentrasi di
wilayah sitoplasma tanpa tertutup membran, disebut nukleolid.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa pada sel prokariotik terdapat plasmid, yaitu
molekul DNA nonkromosom yang dapat berpindah dari bakteri satu ke bakteri yang lain
dan memiliki sifat pada keturunan bakteri sama dengan induknya. Plasmid juga dapat
memperbanyak diri melalui proses replikasi sehingga dapat terjadi pengklonan DNA
yang menghasilkan plasmid dalam jumlah yang banyak. Karena sifat-sifat plasmid yang
menguntungkan, maka plasmid digunakan sebagai vektor atau pembawa gen untuk
memasukkan gen ke dalam sel target.
Aplikasi teknologi plasmid pada pembuatan insulin yaitu insulin dibuat di dalam tubuh
manusia dengan dikontrol oleh gen insulin. Insulin ini kemudian diambil dari pulau
langerhans tubuh manusia, lalu disambungkan ke dalam plasmid bakteri. Untuk
menghubungkan gen insulin dengan plasmid diperlukan rekombinasi genetik. Dalam
rekombinasi DNA dilakukan pemotongan dan penyambungan DNA. Keuntungan dari
insulin hasil rekayasa genetik ini ialah insulin tersebut bebas dari protein hewan yang
tercemar yang sering menimbulkan alergi.
4. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam
bakteri.
5. Bakteri yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak dan
menghasilkan insulin yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan insulin dapat
diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas.
Gambar 4: Tahapan Pembiakan Gen Insulin dengan Teknologi Plasmid
Setiap bagian di dalam sel harus dilayani oleh bagian dari permukaan sel. Ketika sel
tumbuh membesar, volume internalnya membesar dan membran sel mengembang.
Sayangnya, volume meningkat lebih cepat daripada luas permukaan, dan jumlah relatif
luas permukaan yang tersedia untuk mengirimkan bahan ke volume satuan sel terus
menurun.
Akhirnya, pada titik tertentu, permukaan sel yang ada tidak cukup lagi untuk melayani
kebutuhan internal sel, jika ingin bertahan hidup, sel harus berhenti tumbuh.
(a) Pada kubus (sel) pertama, ukuran rusuk 1 satuan. Luas permukaan selnya 6 satuan
persegi dan volumenya 1 satuan kubik. Maka rasio luas permukaan terhadap
volume adalah 6 : 1. Artinya 1 bagian dalam sel dapat memperoleh 6 nutrisi, atau
membuang 6 zat sisa metabolisme sel.
(b) Pada sel kedua, ukuran sel besar, ukuran rusuknya 5 satuan. Luas permukaannya
yaitu 150 satuan persegi dan volumenya 125 satuan kubik. Rasio luas permukaan
terhadap volume 150 : 125 (1,2 : 1). Artinya setiap 1 bagian isi sel diberi makan 1,2,
jauh lebih kecil dari sel pertama (sel (a)). Akibatnya proses metabolisme akan
menjadi lebih lamban dan kesulitan untuk menerima nutrisi serta pembuangan zat
yang tidak berguna, karena jarak sebagian besar sitoplasama dengan membran luar
relatif jauh.
(c) Pada sel ketiga, sel besar (dengan panjang rusuk 5 satuan) dibagi menjadi banyak sel
kecil (masing-masing rusuk 1 satuan), maka akan didapatkan rasio luas permukaan
terhadap volume yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi sel dan pembuangan zat
yang tidak berguna, karena didalam sel pasti akan ada pengecilan jarak antara
organel-organel sel yang akan mempercepat proses pemenuhan nutrisi sel dan
pembuangan zat yang tidak berguna.
Dengan demikian, alasan mengapa ukuran sel kecil yaitu rasio luas permukaan dan
volume yang lebih besar dari pada sel besar, sehingga sel yang lebih kecil akan bekerja
lebih efektif didalam jaringan dari pada sel yang besar.
Selain itu, ada juga faktor lain yang dapat diperoleh dari sel berukuran kecil. Semakin
kecil volume suatu benda, semakin kecil pengaruh daya tarik bumi atas benda itu
sehingga tidak menjadi masalah apakah sel tersebut berdiri dengan “kepala” di atas, atau
bergantung sehingga “kepala” nya dibawah atau berbaring. Dengan demikian,
bagaimanapun posisisnya, sel tersebut akan tetap dapat berfungsi dengan normal.