Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AKTUALISASI DIRI

DISUSUN OLEH

EVA NOVITA SAMPE

CHARISTY ARUM PAWENING

ALVIONITA MEGAWATI FAJAR

ANDREAS NGERUNG

BULAN PINANDA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIRGAHAYU SAMARINDA


2017/2018
KATA PENGANTAR
Pujidansyukurkami panjatkankepadaTuhan yang MahaEsa yang
telahmelimpahkanrahmatdanberkat-Nyakepada kami sehinggamakalahinibisa kami
selesaikandengantepatwaktu.Terlepasdarisemuaitu, kami
menyadarisepenuhnyabahwamasihadakekuranganbaikdarisegisusunankalimatmaupuntatabaha
sanya.Olehkarenaitudengantanganterbuka kami menerimasegala saran
dankritikandaripembaca agar kami dapatmemperbaikimakalahini.

Akhir kata kami


berharapsemogamakalahinidapatmembantumeningkatkanpengetahuantentangAktualisasiDiri
,sertadapatmemberikamanfaatmaupuninspirasiterhadappembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………. 1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………….. 1
1.4 ManfaatPenulisan…………………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian………………………………………………………………………………………..
2.2 Tanda&Gejala Aktualisasi…………………………………………………………………
2.3 Pengkajian…………………………………………………………………………………………
2.4 Diagnosa Keperawatan Aktualisasi…………………………………………………….
2.5 Asuhan Keperawatan Gangguan Aktualisasi Diri…………………………….....

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Abraham Maslow adalah salah satu penganut aliran Humanistic, ia terkenal dengan
aktualisasi diri, dimana aktualisasi adalah kebutuhan yang tertinggi, sebelumnya ada kebutuhan
fisiologis, keamanan, cinta dan keberadaan, dan penghargaan dan baru naik ke aktualisasi diri.

Maslow menyusuh teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia dipandang
terususun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi
hanya jenjang sebelumnya telah (relative) terpuaskan. Secara ringkas empat jenis basic need
atau deviciency need, dan satu jenjang metaneeds atau growth needs. Jenjang motivasi bersifat
mengikat, maksudnya kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah harus relative terpuaskan
sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi
kebutuhan fisiologis harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman.
Sesudah kebutuhan fisiologis terpeuaskan baru muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah
kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan baru muncul kebutuhan cinta dan keberadaan
begitu seterusnya sampai kebutuhan aktualisasi diri muncul

Akan tetapi banyak orang telah mencapai kebutuhan akan penghargaan tidak bergerak ke
kebutuhan aktualisasi diri . terhadap beberapa karakterlistik tentang orang yang sudah
mencapai aktualisasi diri dan berbagai hambatan untuk mencapai aktualisasi diri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari konsep aktualisasi diri?
2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri?
3. Apa saja karakteristik aktualisasi diri?
4. Bagaimanakah cara mencapai aktualisasi diri?
5. Apa saja hambatan dalam aktualisasi diri?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian konsep aktualisasi diri
2. Untuk mengetahui apa saja factor-faktor yang mempengaruhi konsep aktualisasi diri
3. Untuk mengetahui karakterisitik dari konsep aktualisasi diri
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mencapai konsep aktualisasi diri
5. Untuk mengetahui hambatan apa saja dalam mecapai konsep aktualisai diri
1.4 Manfaat
Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai konsep
aktualisasi diri agar memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum ataupun kerja
lapangan
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Kebutuhan Aktualisai diri, merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa
kebutuhan untuk berkonstribusi pada orang lain/ lingkungan serta mencapai diri sepenuhnya.
Dan menurut Maslow manusia didorong oleh kebutuhan kebutuhan universal dan dibawa sejak
lahir. Kebutuhan ini tersusun dalam tingkatan tingkatan darinyang terendah sampai yang
tertinggi. Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum
muncul kebutuhan tingkat selanjutnya.

Ahli jiwa termashur Maslow, dalam bukunya Hierarchy of Needs menggunakan istilah
aktualisasi diri (self actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang
manusia. Maslow menemukan bahwa tanpa memandang suku asal-ususl seseorang, setiap
manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam
kehidupannya. Kebutuhan tersebut meliputi:

a. Kebutuhan fisiologis (physiological), meliputi kebutuhan akan pangan, pakaian, dan


tempat tinggal maupun kebutuhan biologis,
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety), meliputi kebutuhan akan
keamanan kerja, kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekanan, keamanan dari
kejadian atau lingkungan yang mengancam,
c. Kebutuhan rasa memiliki, sosial dan kasih sayang (social), meliputi kebutuhan akan
persahabatan, berkeluarga, berkelompo, interaksi dan kasih sayang,
d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem), meliputi kebutuhan akan harga diri, status,
prestise, respek, dan penghargaan dari pihak lain,
e. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan akan memenuhi
keberadaan diri(self fulfillment) melalui memaksimumkan penggunaan kemampuan
dan potensi diri.

Kebutuhan aktualisasi diri ( Need For Self Actualization). Kebutuhan ini meliputi:

a. Dapat mengenal diri sendiri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri)
b. Belajar memenuhi kebutuhan diri sendiri
c. Tidak emosional
d. Mempunyai dedikasi yang tinggi
e. Kreatif
f. Mempunyai kepercayaan diri yang tinggi
Aktualisasi Diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang, ketik
mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari
fisiologi ke psikologis (Arianto,2009).

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri

Orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya sangat memahami bahwa ada eksistensi
atau hambatan lain tinggal (indwelling) di dalam (internal) atau di luar (eksternal)
keberadaannya sendiri yang mengendalikan perilaku dan tindakannya atau melakukan
sesuatu.

a. Internal
Factor internal ini merupakan bentuk hambatan yang berasal dari dalam diri seseorang,
yang meliputi :
1. Ketidaktahuan akan potensi diri
2. Perasaan ragu dan takut mengungkapkan potensi diri, sehingga potensinya tidak
dapat terus berkembang.

Potensi diri merupakan modal yang perlu diketahui, digali dan dimaksimalkan.
Sesungguhnya perubahan hanya bias terjadi jika kita mengetahui potensi yang ada
dalam diri kita kemudian mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji
(Fadlymun, 2009).

b. Eksternal
Factor eksternal merupakan hambatan yang berasal dari luar diri seseorang seperti :
1. Budaya masyarakat yang tidak mendukung upaya aktualisasi potensi diri seseorang
karena perbedaan karakter. Pada kenyataannya lingkungan masyarakat tidak
sepenuhnya menunjang upaya aktualisasi diri warganya.
2. Factor lingkungan
Lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap mewujudkan aktualisasi diri .
aktualisasi diri dapat di lakukan jika lingkungan mengizinkannya
.(Asmadi,2008).lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhu
terhadap pembentukan dan perkembangan prilaku individu , baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosio-psikologis (Sudrajad,2008).
3. Pola asuh
Pengaruh keluarga dalam pembentukan aktualisasi diri anak sangatlah besar. Banyak
faktor dalam keluaraga yang ikut berpengaruh dalam proses perkembangan anak.
Salah satu faktor dalam keluarga yang mempunyai peranan penting dalam
pengaktualisasian diri adalah praktik pengasuhan anak (Brown, 1961).

Aktualisasi diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri


sehingga bebas dari berbagai tekanan, baik yang berasal dari dalam diri dari tekanan
internal dan eksternal dalam pengaktualisasi dirinya menunjukan bahwa orang
tersebut telah mencapai kematangan diri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
aktualisasi diri tersebut secara penuh. Hal ini disebabkan oleh terdapatnya dua
ekuatan yang saling tarik-menarik dan akan selalu mempengaruhi diri manusia itu
sendiri

2.3 Karakteristik aktualisasi diri

Seorang yang telah telah mencapai aktualisasi diri dengan optimal akan memiliki
kepribadian yang berbeda dengan manusia pada umumnya menurut Maslow pada tahun 1970
(kozier dan eer,1998), ada beberapa karasteristik tersebut antara lain

a. Mampu melihat relitas secara lebih efisien


Karatkeristik atau kapasitas ini akan membuat seseorang untuk mampu
mengenali kobohongan, kecurigaan dan kepalsuan yang dilakukan orang lain, serta
mampu menganalisis secara kritis, logis, dan mendalam terhadap segala fenomena
alam dan kehidupan. Karakter tersebut tidak menimbulkan sikap yang emosional,
melainkan lebih objektif. dia akan mendengarkan apa yang seharusnya di dengar,
bukan mendengar apa yang diinginkan, dan ditakuti oleh orang lain. Ketajaman
pengamatan terhadap realitas kehidupan akan menghasilkan pola piker yang
cemerlang menerawang jauh kedepan tanpa dipengaruhi oleh kepentingan atau
keuntungan sesaat.

b. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya


Orang yang telah mengaktualisasikan dirinya akan melihat orang lain seperti
melihat dirinya sendiri yang penuh kekurangan dan kelebihan. Sifat ini akan
menghasilkan toleransi yang tinggi terhadp orang lain serta kesabaran yang tinggi
dalam menerima diri sendiri dan orang lain. Dia akan membuka diri terhadap
kritikan, saran ataupun nasehat orang lain terhadap dirinya.

c. Spontanitas kesederhanaan dan kewajaran


Orang yang mengaktualisasikan diri dengan benar ditandai dengan segala
tindakan, perilaku, dan gagasannya dilakukan secara spontan, wajar, dan tidak
dibuat buat. Dengan demikian, apa yang ia lakukan tidak berpura pura, sifat ini akan
melahirkan sikap lapang dada terhadap orang yang menjadi kebiasaan
masyarakatnya asal tidak bertentangan dengan prinsipnya yang paling utama
meskipun dalam hati kita menertawakan apabila prinsip seseorang tersebut tidak
sesuai denga yang dia ingin maka ia tidak akan segan segan untuk
mengemukakannya dengan asertif.

d. Terpusat pada persoalan


Orang yang beraktualisasikan diri seluruh pikiran, perilaku, dan gagasannya
bukan didasarkan untuk kebaikan pada dirinya sendiri saja namun didsarkan atas
apa kebaikan dan kepentingan yang dibutuhkan oleh umat manusia. Dengan
demikian, segala pikiran, perilaku, dan gagasannya terpusat pada persoalannya yang
dihadapi oleh umat manusia, bukan bersifat egois.

e. Membutuhkan kesendirian
Pada umumnya orang yang sudah mencapai aktualisasi diri cenderung
memisahkan diri, sikap ini didasarkan atas presepsinya yang dianggap benar, tetapi
tidak bersifat egois, orang seperti ini lebih tenang dan mengambil keputusan yang
tidak dipengaruhi orang lain walaupun berada dilingkungan yangtidak terhormat
dan selalu bertanggung jawab terhadap keputusan dan kebijakan yang dia ambil.

f. Otonomi (kemandirian terhadap kebudayaan dan lingkungan)

Anda mungkin juga menyukai