Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan pada Ny. “S” dengan Kanker Payudara dilaksanakan selama tiga hari. Kasus ini diperoleh

melalui tahap proses kepeawatan yang melalui lima tahap yaitu Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan,

Implementasi dan Evaluasi. Dimana proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang digunakan secara sistematis

untuk mengkaji dan mendiagnosa status kesehatan klien, menentukan intervensi, melaksanakan dan melakukan

evaluasi hasil asuhan keperawatan.

Pembahasan dilakukan untuk melakukan analisa secara ilmiah terhadapa asuhan keperawatan yang

dilaksanakan, serta menentukan kesenjangan antara teori dan fakta yang ada sehingga tercermin suatu analisa antara

pengalaman belajar dan teori yang ada dengan aplikasi yang nyata pada saat studi kasus.

A. Pembahasan Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 23 Mei 2011 jam 09.30 WIB di Bangsal Cempaka RSUD

Wonosari. Data diperoleh penulis setelah melakukan wawancara dengan pasien secara langsung dan melakukan

wawancara tambahan kepada anak pasien, data yang lainnya diperoleh dari status pasien dan perawat yang dinas di

bangsal Cempaka. Data yang sifatnya obyektif ditemukan penulis melalui observasi dan pemeriksaan langsung dengan

pasien. Terdapat data pasien mengatakan Saya sebelumnya belum pernah mengalami sakit seperti ini dan bila ditekan

terasa sakit pada payudara sebelah kiri dan payudara cepat membesar. Rasa takut pun timbul.

1. Domain 1: Health Promotion

Pada domain ini di jelaskan dari riwayat penyakit. Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya,

dengan umurnya sekarang klien termasuk belum terlalu tua, pasien sudah sedikit mengerti dengan penyakit yang di

deritanya sekarang. Sehinga dalam pengkanjian domain ini tidak ditemukan kesenjangan data.

2. Domain 2 : Nutrition

Dalam domain ini dikatakan bahwa pasien tidak ada masalah dalam nutrisinya.dilihat dari keseharian pasien makan

3x sehari. Sehingga intake yang masuk cukup dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. Walaupun pasien tidak

menggunakan suplemen makanan dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya, nafsu makannya pun tidak mengalami

perubahan. Sehingga dalam pengkajian domain ini tidak di temukan kesenjangan data.

3. Domain 3: Eleminasi
Dalam domain ini dikatakan bahwa, pasien tidak mengalami kesulitan dalam BAB ataupun BAK. Yang ditandai

dengan pasien tidak menggunakan alat bantu untuk melakukan eleminasi. Sehingga dalam pengkajian domain ini

tidak ditemukan kesenjangan data.

4. Domain 4: Aktivity/Rest

Dalam domain ini, di temukan data yang menunjukan bahwa, dalam kemampuan untuk makan, mandi, bepakaian,

berhias, BAB dan BAK dilakukan dengan bantuan dari keluarga. Dalam pemenuhan istirahat tidur, klien biasanya

tidur 7 – 8 jam sehari. Pasien jarang bisa tidur kalau siang hari tapi malam hari pasien bisa tidur dengan baik.

5. Domain 5: Perception cognition

Di domain ini menunjukan bahwa dalam dalam hal pengecapan, pendengaran, dan penglihatan masih baik, tidak ada

masalah dalam hal ini. Namun tedapat rasa nyeri yang timbul dari payudara, yang terletak dari sebelah kiri. yang

menunjukan derajat nyerinya 4. Sehingga dalam pengkajian domain ini, tidak di temukan kesenjangan data.

6. Doamin 6 : Self-Perceotion

Dalam doamain ini, ditemukan data yang menunjukaan bahwa, pasien menyadari dirinya sakit, dan butuh dukungan

dari keluarga dan orang-orang terdekatnya, seperti suami dan anaknya. Namun rasa cemas pasien pun timbul karena

mengingat keadaannya seperti sekarang. Selain itu pasien juga merasa sakitnya sangat berpengaruh terhadap hidupnya

dan terancam kehilangan anggota tubuhnya, malu juga akan dirasakan pasien dengan keadaan yang dialami. Yang

ditandai dengan tampak gelisah, kontak mata kurang, murung, minder dan menangis. Sehingga dalam domain ini

ditemukan kesenjangan data yaitu harga diri rendah berhubungan dengan kerusakan fungsional.

7. Domain 7: Peran dan Hubungan

Dalam domain ini menunjukan adanya peran dan hubungan yang cukup baik antara pasien dengan keluarga dan

Pasien-pasien yang lainnya.dan pasien pun merasa puas dengan peranya sebagai seorang istri dan seorang ibu. dari

hasil pengkajian diatas menunjukan tidak adanya kesenjangan data

8. Domain 8 : Seksualitas

Dalam domain ini menunjukan, pasien tidak ada kecemasan terhadap sex. pasien menggunakan KB Pil sebagai alat

kontrasepsinya. Pasien sudah mempunyai anak 2. pasien merupakan seorang istri dan seorang ibu, sehingga dalam

pengkajian dalam domain ini tidak ditemukan kesenjangan data.

9. Domain 9 : Coping/stress tolerance


Dalam pengkajian yang telah dilakukan dalam domain ini, dimana pasien menunjukan rasa takut dengan keadaannya

dan merasa dirinya tidak berarti. sehingga dalam domain ini menunjukan adanya data senjang yaitu cemas

berhubungan dengan status kesehatan.

10. Domain 10 : Prinsip Hidup

Di dalam domain ini menunjukan bahwa, pasien menganut agama islam, dan pasien yakin, Tuhan pasti akan memberi

jalan terbaik pada dirinya. Dan pasien akan berusaha melawan cobaan tersebut. Sehingga dalam domain ini tidak

ditemukannya kesenjangan data.

11. Domain 11: Safety/Protektion

Dalam domain ini tidak ditemukannya kesenjangan data, hal ini menunjukan pasien tidak adanya luka, lecet, dan tidak

adanya tanda gejala infeksi pada infus.

12. Domain 12: Kenyaman

Dalam domain ini menunjukan, adanya ketidaknyamanan pada pasien, diman pasien merasa sakit pada payudara di

sebelah kiri, dengan skala 4.nyeri tetap. Yang di tandai dengan wajah pasien terlihat meringis menahan sakit, gelisah,

dan kurang konsentrasi. Sehingga dalam domain ini menunjukan adanya kesenjangan data yaitu nyeri akut

berhubungnan dengan agen injuri kimia.

13. Domain 13: pertumbuhan dan Perkembangan

Dalam domain ini tidak dilakukan pengkajian

Dengan melakukan pengkajian penulis menyimpulkan adanya faktor pendukung dan penghambat,antara lain :

1. Faktor Pendukung

a. Pasien dan keluarga koperatif dan bersedia menjawab semua pertanyaan penulis

b. Adanya rekam medis atau status klien yang membantu penulis dalam melengkapi data.

2. Faktor penghambat

a. Penulis kesulitan dalam memahami teori NANDA.

B. Pembahasan Diagnosa Keperawatan

Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan analisa untuk menemukan masalah klien, dan selanjutnya merumuskan

diagnosa keperawatan pada Ny. “S“ dan didapatkan tiga diagnosa keperawatan. Pembahasan perbandingan antara

diagnosa keperawatan dalam dengan kasus pada Ny.”S” adalah sebagai berikut.

Diagnosa yang muncul pada Ny “S” yang sesuai teori adalah :


4. Nyeri akut

Pasien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kiri, nyeri terasa antara 5-8 menit. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, dengan

skala nyeri 4.

5. Cemas

Pasien mengatakan sangat khawatir tentang penyakitnya dan takut apabila terjadi yang membahayakan. Pasien

tampak cemas, bingung dan menangis.

6. Harga diri rendah kronis,

pasien mengatakan malu dengan keadaan dirinya, merasa tidak berguna karena keadaannya dan perubahan pada

dirinya, tampak bingung tampak cemas, tampak malu.

C. Pembahasan Perencanaan Keperawatan

Tahap perencanaan asuhan keperawatan meliputi penentuan prioritas masalah, menentukan tujuan dan menentukan

rencana tindakan keperawatan. Penulis menggunakan kebutuhan dasar manusia menurut Hierarki Maslow dan

masalah yang mengancam kehidupan atau keselamatan.

Perencanaan diagnosa keperawatan yang di susun penulis pada pasien Ny “S” sesuai dengan NANDA (2005-2006).

Prioritas yang akan dicapai adalah :

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri, kimia (proses tumor), penulis merencanakan 3x24 jam, tingkat nyeri

dapat diturunkan atau di hilangkan, dengan indikator yang di capai :melaporkan bahwa nyeri sudah berkurang,

Melaporkan nyeri sudah terkontrol, menggunakan analgetik sesuai dengan kebutuhan, menggunakan metode non

analgetik untuk mengurangi nyeri, melaporkan nyeri sudah terkontrol, mengenali gejala-gejala nyeri. Didalam

perencanaan penulis sudah merencanakan tindakan yang akan diambil antara lain : Manejemen nyeri,, observasi reaksi

nonverbal dari ketidaknyamanan, ajarkan tentang teknik non farmakologi, berikan analgetik untuk mengurangi nyeri,

tingkatkan istirahat.

2. Cemas berhubungan dengan status kesehatan penulis merencanakan 3x24 jam, tingkat nyeri dapat diturunkan atau di

hilangkan, dengan indikator yang di capai : Monitor intensitas kecemasan, menggunakan strategi koping efektif,

menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan kecemasan, mempertahankan penampilan peran, menggunakan

sport sosial yang memungkinkan. Didalam perencanaan penulis sudah merencanakan tindakan yang akan diambil

antara lain : Pengurangan cemas, Gunakan pendekatan yang menenangkan, Pahami perspektif pasien terhadap situasi
setres, Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut, Identifikasi tingkat kecemasan.

Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

3. Harga diri rendah kronis, berhubungan dengan kerusakan fungsional 3x24 jam, tingkat nyeri dapat diturunkan atau di

hilangkan, dengan indikator yang di capai : Body image, Sensory function, Memelihara kontak dengan sumber

komunitas yang tepat, Mengenal kejadian, Kemampuan untuk memvalidasi diri, Penilaian diri yang akurat Didalam

perencanaan penulis sudah merencanakan tindakan yang akan diambil antara lain : Berbicara dengan pasien dengan

lambat dan suara yang jelas, Memberikan reinforcement positif kepada pasien, Instruksikan keluarga untuk mensuport

pasien , Memberikan arti hidup dan berguna bagi pasien.

D. Pembahasan Implementasi

Asuhan keperawatan pada Ny “S” dilakukan selama 3x24 jam mulai tanggal 23 Mei sampai 26 Mei 2011 di Bangsal

Cempaka RSUD Wonosari.

Pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada dasarnya telah sesuai dengan rencana keperawatan yang telah di buat

pada setiap diagnosa keperawatan dan secara garis besar pelaksanaannya sudah sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab. Penambahan dan pengurangan tindakan yang dilaksankan penulis menyesuaikan dengan kondisi

pasien. Penulis juga melibatkan keluarga di dalam pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan harapan

keluarga dapat merawat pasien secara mandiri.

Adapun pembahasan Implementasi adalah sebagai berikut :

1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri kimia. penulis melakukan implementasi seperti mengkaji lokasi nyeri,

karakteristik nyeri dan kualitas, mengajarkan tehnik non farmakologi seperti menarik nafas dalam, menganjurkan

meningkatakan istirahat. Semua rencana keperawatan dalam teori dilaksanakan oleh penulis.

2. Cemas berhubungan dengan status kesehatan penulis melakukan implementasi seperti menemani pasien untuk

memberikan keamanan dan mengurangi takut, mengidentifikasi tingkat kecemasan. menginstruksikan pasien

menggunakan teknik relaksasi, memahami perspektif pasien terhadap situasi setres

3. Harga diri rendah kronis, berhubungan dengan kerusakan fungsional penulis melakukan implementasi seperti

Memberikan reinforcement positif kepada pasien, menginstruksikan keluarga untuk mensuport pasien , Memberikan

arti hidup dan berguna bagi pasien.

E. EVALUASI
Dalam hal ini penulis menggunakan evaluasi prosses dan evaluasi hasil, dimana evaluasi proses mengacu pada setiap

tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien, sedangkan evaluasi hasil mengacu pada tujuan dan

indikator yang telah ditetapakn dalam perencanaan yang dapat memperhatikan keberhasilan dari keperawaratan yang

telah di laksanakan.

Hasil evaluasi dan penatalaksanaan asuhan keperawatan pada Ny “S” dengan Kanker Payudara selama 3x24 jam dari

tanggal 23 Mei sampai 26 Mei 2011 adalah sebagai berikut :

Masalah teratasi sebagian :

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri kimia.

Masalah ini teratassi sebagian karena setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien mengatakan

rasa nyeri sudah mulai berkurang setelah melakukan tehnik relaksasi.

2. Cemas berhubungan dengan status kesehatan.

Masalah ini teratassi sebagian karena setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien mengatakan

sudah bisa merasa tenang setelah mendapatkan motivasi dari keluarga.

3. Harga diri rendah kronis, berhubungan dengan kerusakan fungsional.

Masalah ini teratassi sebagian karena setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien mengatakan

hidupnya sekarang sudah mulai berarti setelah mendapatkan support dari keluarga dan petugas kesehatan.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny “S” dengan Kanker Payudara selama 3 hari dari tanggal 23

Mei sampai 26 Mei 2011, penulis mendapatkan pengalaman yang nyata tentang perawatan pasien dengan Kanker

Payudara di Bangsal Cempaka RSUD Wonosari.

Pengkajian yang dilakukan meliputi pengkajian biologis, psikologis, sosial, spiritual. Dalam melakukan

pengkajian penulis tidak mengalami hambatan yang berarti karena pasien dan keluarganya kooperatif sehingga pasien

mau mengungkapkan masalah yang dihadapi saat itu. Diagnosa ynag muncul pada asuhan keperawatan ini adalah

Nyeri akut behubungan dengan agen injuri kimia; Cemas behubungan dengan statusn kesehatan; Harga Diri Rendah

Kronis berhubungan dengan kerusakan fungsional. Penulisan rencana keperawatan masing- masing diagnosa

berdasrakan teori dan sesuai dengan kondisi pasein.

Pelaksanaan keperawawatan pada Ny “S” dengan Kanker Payudara. Evaluasi dari asuhan keperawatan ini,

dari 3 diagnosa yang muncul 3 diagnosa teratasi sebagian.

B. Saran

Setelah mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien Ny.”S” dengan

diagnosa medis kanker Payudara, penulis menyampaikan saran kepada :

1. Bagi Akademik

Studi kasus ini bisa menambah kepustakaan dan sebagai bahan studi bagi mahasiswa dan bisa menambah wawasan

tentang kanker payudara.

2. Bagi Institusi Rumah Sakit

Bagi rumah sakit khususnya Rumah sakit RSUD Wonosari diharapkan dapat memberikan pelayanan yang paripurna

dengan tidak hanya berfokus kepada pelayanan klien di Rumah Sakit RSUD Wonosari saja akan tetapi persiapan

perawatan pasien pulang dengan melibatkan keluarga dalam menanganinya


3. Bagi Profesi Keperawatan

Memberi masukan dan sumbangan bagi perkembangan ilmu keperawatan dan profesi keperawatan yang preposional

sehingga bisa meningkatkan asuhan keperawatan yang diberikan.

4. Bagi Penulis

Bagi penulis agar lebih meningkatkan cara berkomunikasi dengan klien, sering- sering belajar buku keperawatan

medikal bedah kualitas belajarnya ditingkatkan dan bertanya bila belum mengerti.

DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. 2005. How Many People Have Breast Cancer. http;//www.cancer.org. Diakses tanggal 20 Juni 2011.
Baradero, M. Dkk. (2008). Seri Asuhan Keperawatan pada Klien Kanker. Jakarta: EGC.
Bulechek, GM., Butcher, HK., & Dochterman, JM. (2008). Nursing Intervention Classification (NIC). 5 th, ed. St Louis. Mosby
Elsevier.
Daniele Gale. (1999). Rencana asuhan keperawatan onkologi (Onkologi Nursing Care Plans). Jakarta: EGC.
Dongoes, Marylinn E. (2000), Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.
ICN (2005). International Classification for Nursing Practice. Geneva.
Moorhead, S., Johnson, M., & Maas, M. (2004). Iowa Outcomes Project. Nursing Outcomes Classification (NOC).3rd. St Louis.
Mosby.
NANDA (2007) Nursing diagnoses: Definitions and Classification 2007-2008. Philadelphia
Smeltzer. (2002). Buku Ajar Keperawatan medikal-bedah Brunner & suddarth. Edisi *. Volume 1. Jakarta: EGC.
WHO (World Health Organization), 2004. Breast Cancer : Prevention and Control. Available from :
http://www.who.int/cancer/detection/breastcancer/en/index1.html
Wilkinson. J.M (2007). Nursing Process and Critical Thinking. 4th ed. New Jersey. Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai