Anda di halaman 1dari 4

NAMA : IDA AYU GITA PRAYASCITTA UTAMI

KELAS : X IPA 2
NO ABSEN : 12
Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Motorik Anak
Usia 3-5 Tahun

Anak yang berumur 3-5 tahun adalah anak yang memasuki usia prasekolah
atau sering juga disebut dengan masa keemasan ( the golden age ) dimana sebagian
besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat menyesuaikan diri dengan
stress dan perubahan yang moderat. Di usia ini juga terdapat banyak perubahan,
baik perubahan fisik maupun perubahan emosi, salah satu perubahan yang terjadi
pada anak diusia 3-5 tahun adalah perkembangan motorik.
Perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan tubuh
melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otak, otot dan spinal cord.
Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah
gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik kasar pada
anak usia 3-5 tahun seperti anak sudah bisa berjalan secara otomatis, selanjutnya
anak akan mencoba berjalan mundur dan kemudian anak akan mencoba untuk
berlari. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot
halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan
untuk belajar dan berlatih. Perkembangan motorik halus pada anak usia 3-5 tahun
ialah anak sudah mampu menulis, menggambar, memotong, melempar, dan
menangkap bola.
Menurut teori yang dikembangkan Thelen & Whiteneyerr yang disebut
dengan Dynamic System Theory mengungkapkan bahwa untuk membangun
kemampuan motorik anak , anak harus mempersepsi sesuatu di lingkungannya
yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi
mereka tersebut untuk bergerak.Selain berkaitan erat dengan dengan fisik dan
intelektual anak, kemampuan motorik pun berhubungan dengan aspek psikologi
anak.
Karena itu , diusia anak 3-5 tahun ini perkembangan motorik sang anak
harus benar-benar dikembangkan. Karena, diusia inilah kekebalan fisik sang anak
telah berubah lebih kuat dari keadaan fisik sebelumnya. Selain itu, rasa ingin tahu
dan mencoba untuk meniru sesuatu yang dilihatnya sangat besar. Maka diusia
inilah masa-masa yang paling bagus dan pas untuk melatih dan mengembangkan
keterampilan motorik sang anak.
Keterampilan motorik anak sangat penting agar proses belajar dan tumbuh
kembangnya di masa depan nanti dapat berjalan dengan lancar. Baik secara
intelektual atau fisik sang anak. Namun tak dapat di pungkiri ,perubahan zaman
juga mempengaruhi perkembangan motorik sang anak, ditambah lagi pemberian
gadget di usia dini sangat mempengaruhi perkembangan motorik sang anak di
masa golden age. Salah satu cara agar system motorik sang anak tetap berkembang
dengan baik dapat dilakukan dengan cara bermain menggunakan permainan
tradisional.
Namun kemajuan zaman telah membuat permainan tradisonal mulai
dilupakan. Tak banyak lagi anak anak yang suka bermain permainan tradisional.
Mungkin karena sifatnya tradisional, anak-anak mulai enggan untuk
memainkannya. Atau mungkin permainan tradisional dianggap kuno dan tidak
menarik lagi untuk dimainkan oleh anak-anak yang hidup di perkotaan. Meskipun
bersifat tradisional , permainan tradisional ini tetap memiliki manfaat yang lebih
banyak dan postif daripada permainan atau game online yang sedang marak
dikalangan anak-anak. Mengapa demikian? Karena permainan tradisional mampu
membuat sang anak untuk bergerak, berfikir, dan belajar untuk beradaptasi
terhadap orang-orang di lingkungan tempatnya tinggal. Sehingga dapat membantu
perkembangan motorik sang anak dengan baik. Sementara permainan zaman
sekarang kebanyakan membuat sang anak terpaku dalam 1 posisi saja, sehingga
membuat anak-anak malas bergerak atau melakukan sesuatu yang menyebabkan
perkembangan motorik nya tidak terlalu berkembang dengan baik.
Keuntungan lain dari permainan tradisional adalah permainan ini sangat
hemat dan tidak perlu banyak biaya , bila dibandingkan dengan jenis mainan
modern yang cenderung mahal harganya dan belum tentu memiliki dampak positif
bagi perkembangan motorik sang anak.
Salah satu contoh permainan tradisional yang memiliki manfaat dan dampak
yang baik bagi perkembangan motorik anak usia 3-5 adalah congklak(dakon) dan
kelereng.
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 orang.
Dan alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik berbentuk mirip perahu.
Yang memiliki 7 buah lubang disetiap deretnya dan masing-masing lubang diisi
dengan 7 buah kerang atau biji-bijian. Permainan tradisional congklak atau dakon
ini memiliki manfaat untuk melatih kemampuan manipulasi motorik halus, seperti
melatih menyusun sebuah strategi,dan berhitung.
Dan permainan tradisional yang tak kalah menyenangkan dan bermanfaat
adalah kelereng. Kelereng adalah mainan kecil yang berbentuk bulat yang terbuat
dari kaca, tanah liat, atau agate. Cara bermain kelereng ini dengan cara
membidik,menyentil,atau melempar 1 kelereng agar mengenai kelereng-kelereng
yang lainnya. Sehingga permainan tradisional kelereng ini dapat melatih
perkembangan motorik halus maupun kasar bagi anak usia 3-5 tahun. Semakin
baik kemampuan motorik, koordinasi visual dan konsentrasinya maka anak pun
semakin mahir untuk menembakkan kelereng-kelerengnya. Ini juga menandakan
bahkan kemampuan motorik sang anak berkembang sangat bagus.
Sebenarnya , masih banyak lagi permainan-permainan tradisional diluar sana
yang memiliki manfaat yang sangat bagus untuk pengembangan keterampilan
motorik kasar dan halus bagi anak usia 3-5 tahun. Dan dengan melatih motorik
sang anak menggunakan permainan tradisional , kita juga dapat melestarikan dan
mengajarkan kepada sang anak bahwa permainan tradisional juga tidak kalah
bagus dan menyenangkan dibanding permainan zaman sekarang.
Jadi tak ada salahnya bukan, jika anda melatih dan mengembangkan
keterampilan motorik anak usia 3-5 tahun dengan cara menggunakan permainan
tradisional. Karena, anak-anak adalah generasi penerus bangsa selanjutnya. Maka
latihlah pola pikir dan psikomotorik anak dengan cara yang baik dan bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai