Anda di halaman 1dari 39

Pengantar Astrofisika

‘Kurir’ Informasi dari Langit

Drs. Wildian, M.Si


wildian_unand@yahoo.com

Program Studi Fisika


Universitas Andalas
2014
Astrofisika = Fisika Langit
(kajian fisika tentang bintang dan jagat raya)

Matahari sebagai “induk” Matahari sebagai “anggota”


mengelilingi pusat
dikelilingi

• Planet Galaksi Bimasakti


• Asteroid bersama Andromeda + 38 galaksi
• Planet-kerdil lainnya membentuk kelompok galaksi
• Komet
• dll Local Group
bersama gugus galaksi lainnya membentuk

Jagat Raya Virgo Supercluster


(macrocosmos) bersama supercluster lainnya membentuk
Bagaimana Informasi
tentang Benda-benda Langit itu diperoleh?

Informasi tentang: ‘Kurir’ (Pembawa) Informasi:


• Jaraknya • Radiasi elektromagnetik
• Temperaturnya Diperoleh • Radiasi sinar kosmik
• Bentuknya dari • Radiasi neutrino
• Diameternya • Radiasi gelombang gravitasi
• Massanya
• Geraknya
• Evolusinya
? akibat

• Lama hidupnya (lifetime) Proses yang


berlangsung pada
bintang atau
kelompok bintang
Energi Termal & Metode Transfernya
• Semua benda (all objects) yang temperaturnya di atas Nol Mutlak (T > 0 K)
memiliki energi termal.
• Energi termal merepresentasikan energi kinetik rata-rata gerak translasi
atom (di dalam logam/ zat padat) atau molekul (di dalam zat cair dan gas)
terkait dengan temperaturnya. Makin tinggi temperatur, makin besar
energi termal yang dimiliki benda tersebut.
• Ada 3 metode transfer energi termal:

Metode Transfer Energi Termal

KONDUKSI KONVEKSI RADIASI


(Hantaran) (Aliran) (Pancaran)
Konduksi Termal
• Konduksi termal adalah mekanisme transfer energi termal secara
hantaran dari bagian medium (logam) yang temperaturnya lebih
tinggi ke yang lebih rendah melalui mekanisme getaran atom dan
perpindahan elektron bebas; sementara mediumnya sendiri tidak
ikut berpindah.
T21 T1

Logam
Animated by Wildian

• Logam merupakan konduktor termal yang baik karena mengandung


banyak elektron bebas yang dapat mengangkut (transport) energi
hingga jarak yang relatif lebih jauh dibandingkan dengan material
non-logam (asbes, kertas, gas, dan lain sebagainya).
Konveksi Termal
• You probably have warmed your
hands by holding them over an
open flame. In this situation, the
air directly above the flame is
heated and expands. As a result,
the density of this air decreases Udara Udara
and the air rises. This hot air dingin hangat
warms your hands as it flows by.

• Energy transferred by the


movement of a warm substance
is said to have been transferred
by convection.

Contoh lain
Radiasi Termal
• Radiasi termal adalah mekanisme transfer energi termal secara pancaran. Pada
mekanisme pancaran, obyek yang dipancarkan adalah partikel atau sesuatu
yang bersifat partikel. Itulah sebabnya mekanisme pancaran dapat terjadi di
ruang hampa (tanpa medium perantara). Lantas, apakah energi termal yang
dipancarkan memiliki sifat partikel?

• Telah dijelaskan bahwa energi termal merepresentasikan energi kinetik rata-rata


dari gerak translasi atom/molekul di dalam benda. Setiap atom memiliki partikel
bermuatan listrik (proton dan elektron), dan setiap muatan listrik menghasilkan
medan listrik, E. Muatan listrik yang bergerak menimbulkan medan magnetik, B.
Oleh karena atom di dalam benda selalu bergerak/bergetar (terkait temperatur),
maka muatan listriknya juga ikut bergerak/bergetar. Akibatnya, atom-atom di
dalam suatu benda selalu menghasilkan medan listrik dan sekaligus juga medan
magnetik. Gabungan kedua medan ini menghasilkan gelombang
elektromagnetik (EM). Gelombang EM memiliki sifat dualisme: sifat gelombang
dan sifat partikel. Jadi, jelaslah bahwa energi termal dapat ditransfer secara
pancaran dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
Contoh Radiasi Termal
1. Cahaya tampak yang dipancarkan bola lampu pijar
atau besi pijar.

2. Radiasi inframerah yang dipancarkan tubuh


manusia/hewan (dideteksi dengan teropong atau
kamera inframerah)

3. Radiasi latarbelakang gelombang-mikro kosmik


(cosmic microwave background radiation).

The Cosmic Background Explorer (COBE) satellite detected


cosmological fluctuations in the microwave background
temperature.
Perbedaan
Konduksi, Konveksi, dan Radiasi
Konduksi Konveksi Radiasi
Memerlukan medium (zat Memerlukan medium (zat Tidak memerlukan
padat/logam) cair, gas) medium.

Energi termal dirambatkan Energi termal dialirkan Energi termal dipancarkan


dari bagian medium yang bersama bagian medium (emitted) dari suatu benda
bertemperatur lebih tinggi yang temperaturnya lebih dan kemudian diserap
ke yang lebih rendah; tinggi (kerapatannya lebih (absorbed) oleh benda
sementara mediumnya kecil) ke lokasi medium lain, meskipun tak ada
sendiri tidak ikut yang temperaturnya lebih medium di antara
merambat. rendah (kerapatannya keduanya.
lebih besar).
Pada proses ini, energi Pada proses ini, energi Pada proses ini, energi
termal berperilaku seperti termal berperilaku seperti termal berperilaku seperti
gelombang (longitudinal). fluida (zat alir). partikel (foton).
Radiasi Elektromagnetik

• Radiasi elektromagnetik (electromagnetic


radiation) adalah mekanisme transfer energi
termal dalam bentuk gelombang
elektromagnetik yang terjadi secara pancaran.

• Pada mekanisme ini, energi gelombang


elektromagnetik dipancarkan dan diserap
dalam bentuk paket-paket (kuanta) energi—
layaknya partikel—yang disebut foton.
Mekanisme Pembangkitan Gelombang EM
• Gelombang EM dibangkitkan oleh muatan listrik yang berosilasi sehingga
menimbulkan medan listrik E dan medan magnetik B yang juga berosilasi.
Presentasi ini dirancang oleh
• Medan E dan medan B berosilasi
Drs. Wildian,saling tegak lurus, dan merambat tegak
M.Si.
lurus pula terhadap bidang osilasi kedua medan itu. Jadi, gelombang EM
wildian_unand@yahoo.com
merupakan gelombang transversal (gelombang yang arah osilasi
medannya tegak lurus terhadap arah rambatnya).

Arah osilasi medan E


E
Program Studi Fisika, UniversitasBAndalas
2014 Arah osilasi medan B
Arah rambat
gelombang EM

c
Spektrum Gelombang EM
(Versi 1)

• Radiasi elektromagnetik (EM) mengacu pada gelombang


elektromagnetik (electromagnetic waves), yang meliputi spektrum:
gelombang radio (LW, AM, FM, TV, microwaves), cahaya (inframerah,
cahaya tampak, ultraviolet), sinar-X, dan sinar gamma.
Spektrum
Gelombang
EM
(Versi 2)

meliputi:
1. Gelombang Radio
2. Gelombang Mikro
3. Cahaya Inframerah
4. Cahaya Tampak
5. Cahaya Ultraviolet
6. Sinar-X
7. Sinar Gamma
Spektrum Gelombang EM
(Versi 3)

• Gelombang EM meliputi suatu rentang panjang gelombang yang


sangat lebar, mulai dari 104 m (gelombang radio) hingga 10-14 m
(sinar gamma).
Spektrum Gelombang EM
(Versi 4)
Jendela Optik & Jendela Radio
• Bintang memancarkan semua jenis gelombang EM (dari gelombang
radio hingga sinar gamma), namun hanya gelombang radio dan
cahaya tampak yang dapat melalui atmosfer dan mencapai
permukaan Bumi.

• Oleh sebab itu, daerah spektrum panjang gelombang radio disebut


jendela radio (karena melalui “jendela” ini teleskop radio dapat
digunakan untuk menerima informasi gelombang radio dari benda
langit), dan daerah spektrum panjang gelombang cahaya tampak
disebut jendela optik. (karena melalui “jendela” ini teleskop optik
dapat digunakan untuk menerima informasi cahaya tampak dari
benda langit).

• Jenis gelombang EM lainya (inframerah, ultraviolet, sinar-X dan


sinar gamma) diserap atau dipantulkan oleh atmosfer Bumi
sehingga teleskop yang digunakan untuk mendeteksi atau
mengamatinya harus ditempatkan di luar atmosfer Bumi dengan
menggunakan roket atau satelit.
Jendela Radio & Jendela Optik
Jendela Radio Jendela Optik (Visual)

Gel. Radio Gel. Radiasi Sinar-X


C UV Sinar-gamma
Mikro IR a
h
a
y
a
T
a
m
p
a
k
Sifat Gelombang EM
1. Memiliki cepat rambat c = 3 x 108 m/s (di ruang hampa/udara), berlaku
untuk semua jenis gelombang EM (gelombang radio hingga sinar gamma)
tetapi frekuensi dan panjang gelombangnya berbeda!

c = cepat rambat gelombang EM (m/s)


c   n = frekuensi (Hz)
 = panjang gelombang (m)

2. Memiliki energi yang terkuantisasi (disebut kuanta) yang memperlihatkan


sifat partikel (disebut foton), dengan energi (menurut hukum Planck):

hc E = energi gelombang EM (J)


E  h  h = konstanta Planck = 6,63 x 10-34 J.s

Jadi, gelombang EM memiliki sifat dualisme gelombang-partikel.

3. Dapat melintasi ruang hampa (karena sifat partikelnya) dengan membawa


energi dan momentum sehingga dapat menempuh jarak yang sangat jauh.
Sifat Dualisme Cahaya

Sifat Sifat
gelombang partikel

Karakteristik

Cahaya memiliki panjang Cahaya memiliki


gelombang,  momentum, p
Contoh fenomena

Interferensi cahaya • Efek Fotolistrik


• Efek Compton
Konstruktif Destruktif
(terang) (redup/gelap)
Percobaan Celah Ganda Young
(yang membuktikan cahaya bersifat gelombang)
Percobaan Efek Fotolistrik
(yang membuktikan cahaya bersifat partikel)

Penjelasan tentang efek fotolistrik


telah diusulkan oleh Einstein pada
1905 dalam suatu teori yang
menggunakan konsep kuantisasi
energi yang dikembangkan oleh Max
Planck pada 1900.
Jika sebuah foton jatuh pada
permukaan logam, maka energi
foton (hf) tersebut diserap oleh
elektron dan digunakan untuk
melepaskan diri dari logam (yang
mengikat elektron dengan energi ikat
W). Kelebihan energi yang diterima
elektron dari foton diubah menjadi
energi kinetik elektron tersebut. hf  W  EKmaks
Partikel Bersifat Gelombang
(Kebalikan dari “Gelombang Bersifat Partikel”)

• Hipotesis (dugaan) De Broglie:


“Setiap partikel juga mempunyai sifat dualisme (sifat
gelombang dan sifat partikel)”

• Panjang gelombang partikel (De Broglie):

h h p = momentum partikel (kg.m/s)


 atau  m = massa partikel (kg)
p mv v = kecepatan partikel (m/s)

• Percobaan Davission dan Germer membuktikan kebenaran


hipotesis de Broglie.
Hukum Radiasi Stefan-Boltzmann
Semua benda memancarkan radiasi elektromagnetik (energi termal) ke
lingkungannya.

“Laju energi yang DIPANCARKAN oleh sebuah benda berbanding


lurus dengan pangkat empat temperatur mutlak permukaannya.”

E
P    e A TDesigned
4
by
(Hukum radiasi Wildian
Stefan-Boltzmann)
t

wildian_unand@yahoo.com
Laju Transfer Energi Radiasi
• Pada saat memancarkan (emit) energi
termal ke lingkungannya, benda juga
menyerap (absorb) energi termal dari
lingkungannya.

• Laju transfer energi radiasi secara


keseluruhan bergantung pada
Designed by Wildian
temperatur benda itu (T1) dan
temperatur lingkungannya (T2) .

P   e A (T1  T2 )
wildian_unand@yahoo.com
4

Jika T1 > T2, maka arah laju total transfer energi adalah dari benda ke
lingkungan, dan sebaliknya.
…. Bergantung Pada Warna Benda

•• Ketika
When suatu benda
an object berada
is in dalam keadaan
equilibrium with its kesetimbangan
surroundings,
dengan lingkungannya, maka benda itu memancarkan
it radiatesdan
(radiates) and menyerap
absorbs energy at the
(absorbs) same
energi rate, dengan
termal and its
temperature
laju yang sama,remains constant. bertahan konstan.
dan temperaturnya

•• Namun,
When anketika
objectsuatu bendathan
is hotter lebih panas daripada
its surroundings, it
lingkungannya, maka benda itu memancarkan lebih banyak
radiates more yang
energi daripada energy than sehingga
diserapnya, it absorbs, and its
mengakibatkan
temperature
temperaturnyadecreases.
turun.

•• Laju
The transfer
rate ofenergi
heattermal secaraby
transfer radiasi sangat bergantung
radiation is largely
pada warna benda.
determined by theHitam
colormerupakan warna Black
of the object. paling is
efektif
the
memancarkan dan sekaligus menyerap radiasi termal,
most effective,
sedangkan putihand white is the
merupakan leastyang
warna effective.
paling kurang
efektif.
Pada Benda berwarna Pada Benda berwarna
Mekanisme
Radiasi dan Absorpsi
“GELAP” “TERANG”/ MENGKILAP

(besar) (kecil)
RADIASI
(benda
memancarkan
energi termal)
Designed (kecil)
by Wildian (besar)

ABSORPSI wildian_unand@yahoo.com
(kecil) (besar)
(benda
menyerap
energi radiasi)
(besar) (kecil)
Hitam Lebih Efektif
Memancarkan dan Menyerap Radiasi

Benda berwarna
gelap
(A)

memiliki kemampuan menyerap


dan memancarkan radiasi termal
lebih besar/ lebih baik daripada

Benda berwarna
terang/ mengkilap
(B)
Benda Hitam
• Benda hitam (a black body)—istilah ini diperkenalkan oleh Gustav
Kirchhoff pada 1860—adalah benda yang dapat menyerap sempurna
energi radiasi yang tiba padanya (tak ada yang dipantulkan). Benda
hitam juga merupakan pemancar energi termal yang sempurna (a
perfect emitter).
• Perhatikan illustrasi dan animasi berikut ini!
Tak ada yang
dipantulkan!

Illustrasi dan animasi ini dirancang oleh Wildian.


© 2014 Wildian-Universitas Andalas

Benda Putih Benda Abu-abu Benda Hitam


Meskipun namanya “benda hitam”, namun warnanya tidak harus hitam! Sebuah
benda hitam dapat memiliki cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih
terang walaupun menyerap semua cahaya yang datang (Djoni N Dawanas, 2006).
Emisivitas
• The ratio of any body's emission relative to that of a black body is the
body's emissivity (e), so that a black body has an emissivity of unity.

0  e 1
Pemantul sempurna Benda nyata (sebagian Benda Hitam (hipotetis)
(hipotetis) hanya radiasi diserap, dan memancarkan/menyerap
memantulkan, tak ada sebagian lagi dipantulkan). energi radiasi secara
radiasi yg diserapnya. sempurna.

E
Hukum radiasi Stefan-Boltzmann
P    AT 4
untuk benda hitam (e = 1) t
• Menurut Kirchhoff, radiator (pemancar radiasi) yang paling efektif ternyata
juga merupakan absorber (penyerap radiasi) yang paling efektif.
Absorpsivitas, Emisivitas, dan Reflektivitas

• Absorpsivitas (absorptivity) = daya serap

 radiasi
• Emisivitas (emissivity) = daya pancar
bergantung
• Reflektivitas (reflectivity) = daya pantul
pada
untuk SEMUA BENDA

Distribusi panjang gelombang radiasi EM bergantung Temperatur


yang dipancarkan benda pada benda

Contoh:
• Salju segar (fresh snow), yang memiliki reflektivitas tinggi terhadap cahaya
tampak (sekitar 0,90), terlihat putih akibat memantulkan cahaya Matahari
dengan panjang gelombang puncak sekitar 0,5 mm. Namun emisivitasnya
pada temperatur -5 °C dan panjang gelombang puncak 12 mm, adalah
0,99.
Radiasi Sinar Kosmik
• Sinar kosmik (cosmic rays) adalah partikel-partikel berenergi tinggi (antara 108
and 1020 eV)—terdiri dari elektron dan inti atom yang telah terionisasi total—
yang berasal dari luar atmosfer Bumi. Partikel berenergi paling tinggi yang
dapat dihasilkan di Bumi (di Labratorium Large Hadron Collider pada 2008)
adalah proton dengan energi 7 x 1012 eV.

• Sebagian besar sinar kosmik adalah proton (hampir 90%) dan inti helium
(10%), tetapi beberapa di antaranya merupakan inti yang lebih berat (heavier
nuclei).

• Energi tinggi yang dimaksud adalah bahwa sinar kosmik itu hanya bisa
dihasilkan melalui fenomena energi-tinggi (high-energy phenomena) seperti
ledakan supernova.
Radiasi Sinar Kosmik

• Radiasi sinar kosmik paling kuat (energetic) diperoleh dari radiasi


sekunder ketika sinar kosmik menumbuk molekul-molekul atmosfer.

• Radiasi sekunder ini dapat diamati di permukaan Bumi, sementara


radiasi primer hanya bisa diamati secara langsung di luar atmosfer
Bumi.

• Sinar kosmik terdeteksi dalam jumlah yang sama dari segala arah.
Namun, arah datang sinar kosmik ini tidak menunjukkan asalnya
karena sinar kosmik merupakan partikel-partikel bermuatan listrik
dimana lintasannya senantiasa berubah ketika melalui medan
magnetik galaksi Bima Sakti.
Radiasi Neutrino

• Neutrino merupakan partikel-partikel elementer yang tak memiliki muatan


listrik, bermassa hampir nol (kurang dari 1/10.000 massa elektron, dan
berkecepatan mendekati kecepatan cahaya.

• Sebagian besar neutrino dihasilkan dalam reaksi inti (nuclear reactions) di


dalam bintang. Oleh karena sangat sulit/lemah bereaksi dengan materi
lain, neutrino keluar dari bagian dalam bintang secara langsung.

• Neutrino sangat sulit diamati; metode yang pertamakali digunakan untuk


mendeteksi neutrino adalah metode radiokimia (radiochemical method).
Contoh reactive agent yang dapat digunakan adalah tetrachloroethene
(C2Cl4). Ketika sebuah neutrino menumbuk sebuah atom klor (Cl), maka
atom tersebut berubah menjadi atom argon (Ar) dan memancarkan
sebuah elektron:
Radiasi Neutrino
• Radiasi Neutrino yang dihasilkan pada proses pembentukan energi Matahari
terjadi dalam siklus proton-proton (proton–proton cycle) atau pp I chain
Radiasi Neutrino

• Metode lainnya yang digunakan untuk mengamati


radiasi neutrino adalah metode yang didasarkan pada
radiasi Cerenkov yang dihasilkan neutrino dalam air
yang amat sangat murni (extremely pure water).
Kilatan cahaya dicacah dengan photomultiplier. Hal ini
memungkinkan pengamat mengetahui arah radiasi.

• Detektor neutrino harus ditempatkan jauh di dalam


tanah untuk melindungi radiasi neutrino dari radiasi
sekunder yang disebabkan oleh sinar kosmik.
Radiasi Gelombang Gravitasi

• Konsekuensi Teori Relativitas Umum Einstein adalah bahwa


distribusi massa yang berubah pada bintang-bintang menyebabkan
medan gravitasinya yang juga berubah. Medan gravitasi yang
berubah-ubah ini menjalar mengarungi semesta dalam bentuk
pancaran energi gelombang gravitasi (the emission of gravitational
waves)—’partikelnya’ disebut graviton—dengan membawa
informasi tentang apa yang terjadi pada benda-benda langit
tersebut.

• Salah satu sumber pancaran gelombang gravitasi paling kuat


kemungkinan adalah penggabungan dua bintang neutron (masing-
masing berbobot lebih dari 1x massa matahari) untuk membentuk
sebuah lubang hitam (a black hole).
Radiasi Gelombang Gravitasi

• Radiasi gelombang gravitasi dipancarkan oleh massa yang


mengalami percepatan (accelerating masses), seperti halnya radiasi
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh muatan listrik
yang bergerak dipercepat.

• Seperti halnya radiasi neutrino, pendeteksian gelombang gravitasi


masih sangat sulit, dan hingga kini masih terus diteliti.

• Detektor radiasi gelombang gravitasi modern mengukur “regangan


ruang” (“spatial strain”) yang diinduksikan oleh gelombang gravitasi
dan terdiri dari dua set cermin dalam arah tegak lurus satu sama
lain (interferometer Michelson), atau satu set cermin paralel
(interferometer Fabry–Perot).
Radiasi Gelombang Gravitasi

• Jarak relatif antara kedua cermin


dipantau dengan interferometer
laser. Apabila suatu denyut
gravitasi (a gravity pulse) lewat
melalui detektor, perubahan
medan gravitasi dan jaraknya
dapat diukur.

• Baseline terpanjang antara


kedua cermin terdapat di sistem
LIGO (Laser Interferometer
Gravitational-wave Observatory)
Amerika, sekitar 25 km.
pengamatan ilmiah pertamakali LIGO (Laser Interferometer
dilakukan di LIGO pada 2002. Gravitational Wave Observatory), di
Livingston, Louisiana (USA)
Semoga bermanfaat…
© 2014_Wildian_Fisika-Universitas Andalas

Wildian, Program Studi Fisika Universitas Andalas 39

Anda mungkin juga menyukai