3 - Fotometri (Wildian)
3 - Fotometri (Wildian)
M
at
er
i3
Fotometri Bintang
• The science of measuring the flux we receive from celestial objects is called
photometry. As we will see, photometry usually refers to measurements of flux
over broad wavelength bands of radiation.
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 5
Metode Paralaks Trigonometri
Bintang jauh (bintang latarbelakang)
• Nama lainnya:
Paralaks tahunan (annual parallax).
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 6
Sudut Paralaks dalam Derajat
Pergeseran/ perpindahan maksimum
• Besar sudut paralaks (p) bintang
yang diamati sama dengan setengah
kali sudut yang menyebabkan
bintang itu terlihat bergeser hingga
ke jarak maksimumnya.
p 12 q …. (1)
r
tan p …. (2)
d
dengan p dinyatakan dalam derajat (⁰).
r 7
Sudut Paralaks dalam Radian
• Jarak Matahari-bintang (d) jauh lebih besar dari pada jarak Matahari-
planet (r): d >> r. Akibatnya, nilai sudut paralaks p menjadi sangat kecil,
sehingga secara pendekatan: tan p ≈ p. Jadi, untuk sudut paralaks p yang
sangat kecil dapat ditulis hubungan antara p, r, dan d sebagai:
r
p …. (3)
d
dengan p dinyatakan dalam radian (disingkat: rad); r dan d dinyatakan
dalam satuan yang sama (sehingga akan saling menghilangkan satuan).
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 8
Sudut Paralaks dalam Detik-busur
• Dalam astronomi, sudut paralaks bintang sering juga dinyatakan
dalam detik busur (arcseconds), dilambangkan dengan (“).
1 rad = 206265” (Coba buktikan sendiri!)
sehingga Pers. (3) dapat ditulis menjadi: 206265 r …. (4)
p
d
dengan p dinyatakan dalam detik busur (“).
• Jika jarak r dan d dinyatakan dalam satuan astronomis (astronomical unit, AU)—maka untuk
pengamat di Bumi (r = 1 AU) berlaku: 206265
p …. (5)
d
dengan p dinyatakan dalam detik busur (“).
• Tetapi jika d dalam parsec (pc) dan pengamat berada di Bumi (r = 1 AU) maka sudut paralaks
bintang (dalam detik busur) dapat ditentukan dengan rumus:
1 …. (6)
p
d
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 9
Hubungan Jarak Bintang (d) dan Sudut Paralaks-nya (p)
Perhatikan
perbedaan kedua
gambar di
samping ini!
Apa
kesimpulan
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com Anda? 10
How Small Is The Parallax Can Be Measured?
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 11
Ikhtisar Satuan Jarak
• Satuan jarak dalam Sistem Internasional (SI) adalah meter (dilambangkan: m).
Untuk jarak yang lebih besar digunakan satuan kilometer (km).
• Dalam astronomi dikenal beberapa satuan khusus untuk jarak, yaitu: satuan
astronomis, tahun cahaya, dan parsek.
1. Satu satuan astronomis (SA), atau dalam bahasa Inggris-nya astronomical unit
(AU), adalah jarak rata-rata Matahari-Bumi.
1 AU = 1,5 x 108 km
2. Satu tahun cahaya (light year, ly) adalah jarak yang ditempuh cahaya selama satu
tahun. 1 ly = 9,5 x 1012 km
3. Satu parsec (parallax second, pc) adalah jarak obyek ketika sudut paralaks-nya 1
detik busur.
1 pc = 3,1 x 1013 km
Hubungan antar-satuan jarak:
1 pc = 3,26 ly = 206 265 AU = 3,1 x 1013 km
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 12
Contoh Soal 1
• The brightest star in the night sky is Sirius (a Canis Majoris), which
has a parallax of 0.379 arcseconds. What is its distance from the
Earth if it is expressed in (a) parsecs, and (b) light years?
• Solution:
(a) Its distance in parsecs:
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 13
Latihan 1
1.
2. A star is located at a distance of 5.1 parsec. One parsec is equal to 3,36 light
years. One light year is the distance travelled by light in a year. If the light
speed is 300,000 km/seconds, what is the distance of the star?
a. 1.7 x 1011 km
b. 1.5 x 1012 km
c. 1.6 x 1014 km
d. 1.1 x 1015 km
e. 1.3 x 1017 km
(OSK Astronomi 2013)
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 14
Latihan 1
3. Lengkapilah tabel bintang-bintang berikut ini!
Bintang Paralaks (“) Jarak (pc) Jarak (ly)
Proxima Centaury 0,76
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 15
Metode Paralaks Spektroskopik
• Pengukuran jarak bintang (d) dengan metode paralaks spektroskopik memerlukan informasi
tentang luminositas (L) dan kecerlangan bintang (fluks radiasi yang kita terima dari bintang),
dilambangkan dengan b (brightness).
• Untuk memperkirakan luminositas bintang, kita perlu menentukan magnitudo mutlaknya (M);
dan magnitudo mutlak dapat ditentukan dari spektrum radiasinya atau dari perubahan cahaya
bintang variabel.
• Jarak bintang juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus modulus jarak:
m M 5 5 log d
m = magnitudo semu (appearent magnitude)
A
2
d
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 19
Radiasi Benda Hitam
• Benda hitam dapat diumpamakan sebagai sebuah rongga (a cavity)
yang memiliki sebuah lubang yang sangat kecil, dimana cahaya yang
masuk ke rongga (melalui lubang) itu akan terserap karena mengalami
pemantulan berulang-kali oleh permukaan-dalam rongga dan memiliki
peluang sangat kecil untuk dapat keluar dari rongga tersebut.
Makin banyak radiasi yang diserap,
rongga menjadi makin panas hingga
mencapai temperatur tertentu, lalu
bukaan (aparture) yang sangat kecil itu
akan memancarkan suatu radiasi
elektromagnetik yang disebut radiasi
benda hitam.
dimana:
= frekuensi radiasi yang dipancarkan benda hitam (Hz)
h = konstanta Planck= 6,63 × 10−34 J s.
• Distribusi panjang gelombang radiasi benda hitam mengikuti Fungsi Planck, yang
merupakan fungsi temperatur.
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 21
Fungsi Planck
• Dengan menggunakan konsep kuantum, Planck memperlihatkan bahwa distribusi
panjang gelombang yang dipancarkan suatu benda hitam dapat direpresentasikan oleh
kurva yang diberikan oleh Fungsi Planck:
di mana:
h = konstanta Planck = 6,63 × 10−34 J s
c = laju cahaya ≈ 3 × 108 m s−1
k = konstanta Boltzmann = 1,38 × 10−23 J K−1
n = frekuensi radiasi benda hitam (Hz)
T = temperatur benda hitam (K)
B (T) = I (T) = intensitas spesifik berdasarkan frekuensi (Wm−2 Hz−1 sterad−1).
• Fungsi Planck di atas merepresentasikan intensitas spesifik suatu radiasi benda hitam
yang frekuensinya n pada temperatur T.
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 22
Intensitas Spesifik
• Intensitas spesifik berdasarkan frekuensi, B (T), atau sering juga ditulis I
(T)—adalah jumlah energi yang mengalir dalam arah tegak lurus permukaan
per satuan luas per frekuensi per sudut ruang.
Fungsi Planck
berdasarkan frekuensi.
Bn (T) dinyatakan dalam Wm−2 Hz−1 sterad−1.
• Intensitas spesifik berdasarkan panjang gelombang, Bl (T), atau sering juga ditulis
Il (T), merupakan Fungsi Planck yang ditulis berdasarkan panjang gelombang.
5000 K
Spectral Reference (kW sr-1 m-2 nm-1)
Fungsi Planck
Berdasarkan
Panjang Gelombang
4000 K
3000 K
Wavelength (mm)
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 24
Pendekatan terhadap Fungsi Planck
• Fungsi Planck
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 25
Hukum Stefan-Boltzmann
• Intensitas total:
Hukum Stefan-Boltzmann
2.898 10 3
lmax
T
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 28
Contoh Soal 2
• Two stars, a Canis Majoris and o Ceti, have a temperature of 9200 K
and 1900 K, respectively. What are their peak wavelengths?
Solusi:
• Untuk bintang a -Canis Majoris yang temperaturnya 9200 K:
2,898 10 3 2,898 10 3
lmaks lmaks 3,15 10 7 m
T 9.200
(di dearah ultaraviolet)
• Untuk bintang o-Ceti yang temperaturnya 1900 K:
2,898 10 3 2,898 10 3
lmaks lmaks 1,53 10 6 m
T 1.200
(di dearah inframerah)
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 29
Object Temperature Peak Region
Thermal Radiation From Astronomical Objects
(K) Wavelength
Cosmic Microwave
3 1 mm
Background (IR-Radio)
Molecular
10 300 µm Infrared
Cloud
Incandescent 1 µm
3000 IR/Visible
Light Bulb 10,000 Å
Intra-Cluster
108 0.3 Å X-Ray
Gas
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 30
Hubungan Luminositas dan Temperatur
• The amount of energy per unit time from a star that arrives at our eye, is called the
apparent brightness (or sometimes just called the brightness) of the star. It is measured in
watts per square meter (W/m2).
L = luminosity {W}
d = distance (m)
b = brightness (W/m2)
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 32
Contoh Soal 3
• Sirius is at a distance of 8.6 light years. What is the energy per second per
unit area that will be received by a detector of area 1 m 2 (possibly a
reflecting telescope)?
• Solution:
1 ly = 9.46 × 1015 m; thus 8.6 ly = 8.6 × 9.46 × 1015 = 8.14 × 1016 m.
This means that the detector will receive approximately one-ten millionth of
a watt!
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 33
Kecerlangan
Surface Brightness
Permukaan
• Seorang pengamat melihat radiasi
• yang
An observer sees ruang
tiba dari sudut radiation
yang
coming (a
konstan from a constant
constant solid
solid angle)
angle
. . Thepermukaan
Luas area givingyangoff
radiation into radiasi
memancarkan this solid angle
ke dalam
increases
sudut ruang when the source
ini bertambah besar
moves further
ketika away (A sumber
permukaan ∝ r2).
radiasinya
Therefore bergerak menjauh
the surface (A ∝
brightness
ror
2). the
Oleh sebab itu,
observed flux kecerlangan
density per
permukaan
unit solidatauangle kerapatan fluks
remains
yang diamati per satuan sudut
constant.
ruang tetap konstan.
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 34
Hukum
The Inverse
Kuadrat
Square
Kebalikan
Law
•• Hukum kuadrat
The inverse kebalikan
square menjelaskan
law describes thetentang
amountjumlah energithat
of energy yangenters,
memasuki, katakanlah,
say, your eye
mata
or a kita atau suatu detektor.
detector.
• Bayangkanlah sebuah bola raksasa berjari-jari d, yang berpusat pada sebuah bintang. Jumlah
• Imagine an enormous sphere of radius d, centered on a star. The amount of light
foton cahaya yang melalui 1 m2 permukaan bola itu—yang kita sebut kecerlangan (brightness,
that will pass through a square meter of the sphere’s surface (= brightness, b) is
b) adalah luminositas (= fluks atau daya total yang dipancarkan bintang (L) dibagi dengan luas
the permukaan
total total luminosity (L) divided by the total surface area of the sphere.
bola itu.
• Now, as the surface area of a sphere is given by the formula 4d2, you will
• Oleh karena luas
understand that,permukaan bola increases,
as the sphere adalah 4d2d, increases,
maka mudah anddipahami
so doesbahwa, ketika of
the amount bola
makin besar, d bertambah besar, sedangkan energi yang dipancarkan tetap. Oleh sebab itu,
luminosity.
energi yang diterima per satuan luas permukaan penerima menjadi lebih kecil.
• You may understand now why the amount of luminosity that arrives at the Earth
• Itulah sebabnya luminositas bintang yang kita terima (= b) di Bumi bergantung pada jarak
from atersebut.
bintang star is determined by the star’s distance.
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 35
Hukum
The Inverse
Kuadrat
Square
Kebalikan
Law
•• An
Suatu fluksflux,
energy energi, yang
which at apada jarak dd from
distance dari titik sumber
a point tersebar
source seluas A,
is distributed menjadi
over an areatersebar
A, is
seluas 4A
spread overpada
an jarak
area 2d.
4A Jadi,
at a kerapatan
distance 2d.fluksThus
(fluxthe
density) berkurang
flux density sebanding
decreases dengan
inversely
kebalikan kuadrat
proportional to the jarak.
distance squared.
d’ = 2d
d
R
F
L L
L b b b’
L 1
b b
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com
4 ( 2 d ) 2
4 36
Hukum Kuadrat Kebalikan
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 37
Besaran Fisis dan Geometris Matahari
• Matahari merupakan bintang yang paling
dekat dari Bumi. Oleh sebab itu, besaran-
besaran fisis dan geometris Matahari
seperti luminositas, temperatur efektif,
radius, massa, dan juga jaraknya dapat
ditentukan dengan cukup teliti.
b = 1368 W m-2
(dikenal sebagai Konstanta Matahari)
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 39
Luminositas dan Temperatur Efektif Matahari
• Luminositas Matahari dapat ditentukan dari hubungan kecerlangan Matahari
dan jarak Bumi-Matahari :
L = (4 d2) b
L = (4R2)s T 4
tan a = R/d
• Berdasarkan konsep trigonometri:
a = R/d
• Oleh karena a sangat kecil, maka berlaku:
• Dari hasil pengukuran: a = 960” = 4,6 x 10-3 rad , dan jarak Bumi-Matahari
d = 1,496 x 1011 m, maka diperoleh:
R = a d = 6,96 x 108 m ≈ 700.000 km
8
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 41
Massa Matahari
• Massa Matahari dapat dihitung dari hubungan gerak orbit Bumi mengelilingi
Matahari dan hukum gravitasi Newton yang bekerja pada kedua benda langit itu:
mM mv 2 v 2r
G 2 M
r r G
2 4 2 r 3
v r r M
T GT 2
r = jarak Bumi-Matahari = d
T = periode Bumi mengelilingi Matahari
G = konstanta gravitasi semesta
• Solution:
Using the ratio:
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 44
Contoh Pelabelan Magnitudo
apmag = appearent magnitude
Sumber: Wikipedia
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 46
Nisbah Pogson
• John Herschel mendapatkan bahwa kepekaan mata dalam menilai
terang bintang bersifat logaritmik. Bintang yang bermagnitudo 1
ternyata 100 kali lebih terang dibandingkan bintang yang
bermagnitudo 6. Berdasarkan fakta ini, Pogson merumuskan skala
magnitudo secara kuantitatif.
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 47
Magnitudo Semu
• Oleh karena skala magnitudo Pogson
terkait dengan seberapa terang
sebuah bintang yang terlihat oleh
pengamat di Bumi, maka istilah yang
lebih tepat untuk magnitudo ini
adalah magnitudo semu (apparent
magnitude); dinotasikan dengan m.
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 48
Contoh Soal 5
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 49
Magnitudo Acuan
where:
m = the star’s apparent magnitude
M = the star’s absolute magnitude
d = the distance to the star (in pc)
• Solution:
m − M = − 5 + 5 log d
M = m + 5 − 5 log d
M = −1.44 + 5 − 5 log 2.63
M ∼ 146
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 53
Color and Surface Temperature
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 54
Color and Surface Temperature
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 55
Contoh Soal 7
• Let us calculate the surface temperature of Proxima Centauri. From the
calculation above of the luminosity of Proxima Centauri relative to our Sun, and
given the Sun’s luminosity of ∼4 x 1026 W, it has a luminosity given by:
L = ∼4 x 1026/19 000 W
L = 2.1 x 1022 W
• In 2002, the Very Large Telescope used a special technique (to be described
later) to measure an angular diameter of 1.02 ± 0.08 milliarcsec for Proxima
Centauri.
• Given its distance of ∼1.3 pc the actual diameter of Proxima Centauri can be
calculated to be about 1/7th that of the Sun. Using the Stephan–Boltzmann
Law: In 2002, the Very Large Telescope used a special technique (to be
described later) to measure an angular diameter of 1.02 ± 0.08 milliarcsec for
Proxima Centauri.
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 56
Contoh Soal (lanjutan)
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 57
Latihan 2
3. • A star has 3 times the diameter of our Sun, and 2.5 times its surface
temperature. What is its luminosity compared with that of our Sun?
4.
• A star just visible to the unaided eye has an apparent magnitude of
about +6.5. How far away is a star such as the Sun with an absolute
magnitude of +4.8?
9/28/2014 wildian_unand@yahoo.com 58
Now, it’s time for us to say…
“Alhamdulillaah
”
Semoga bermanfaat…
© 2014_Wildian_Fisika-Universitas Andalas