Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

S
DENGANGANGGUAN JIWA
di DESA REJOSARI, BANDONGAN, MAGELANG

Disusun oleh :

Devi Sulistya Rini P17420713002


Dyah Puji Pravitasari P17420713003
Karisma Supriliyanti P17420713009
Pinilih Pangesti Utami P17420713014

DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MAGELANG
TAHUN 2016

1
BAB II
LAPORAN KASUS

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 13 Februari 2016 di rumah Tn. S pada pukul 09.30 WIB.

B. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga :Tn.S


2..Umur :45 tahun
3. Pendidikan :Tamat SD
4. Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
5. Agama :Islam
6. Alamat lengkap :Sidomulyo Timur,RT:04/RW:02,Rejosari , Bandongan,Magelang.
7. Komposisi keluarga

No Nama Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Hubungan Agama Ket


Kelamin
1. Tn. S L 45 tahun SD Buruh Kepala Islam Sehat
harian lepas Keluarga
2. Ny. M P 45 tahun SMP Tidak Istri Klien Islam Sakit
bekerja
3. Sdr. AS L 22 tahun SD Buruh Anak klien Islam Sakit
harian lepas
4. Sdr.AM L 18 tahun SMP Petani/ Anak klien Islam Sehat
pekebun

Genogram

Keterangan:

: Laki-laki : Tinggal satu rumah

: Perempuan : Klien sakit

: Meninggal : Menikah
2
8. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. S terdiri dari satu keluarga inti yaitu Tn. S, Ny.M, Sdr. AS, Sdr. AM.
Jadi tipe keluarga Tn. S adalah traditional Nuclear.

9. Budaya:
Suku bangsa keluarga Tn. S adalah asli jawa.Klien berkebangsaan Indonesia.Bahasa yang
digunakan sehari-hari yaitu bahasa Jawa.Tidak ada kebiasaan yang mengikat bertentangan
dengan kesehatan.

10. Agama:
Keluarga Tn. S menganut agama Islam.

11. Status Sosial Ekonomi keluarga:


Tn. S sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh harian lepas, Ny. M tidak bekerja, Sdr.
ASsebagai buruh harian lepas,Sdr. AM sebagai petani.Penghasilan Tn.S dan anaknya tidak
menentu tergantung permintaan proyek yang ada,penghasilan per bulan ± Rp. 700.000/
bulan.Digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.Keluarga Tn.S tidak memiliki
tabungan / asuransi.

12. Kebutuhan rekreasi keluarga:


Aktifitas sehari-hari yang dilakukan klien dalam rumah adalah menonton TV.Sedangkan yang
dilakukan di luar rumah adalah berbincang-bincang dengan tetangga.

C. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan saat ini
Keluarga Tn. S berada dalam tahap perkembangan anak dewasa.Tn. S memiliki 3 orang
anak yaitu dua anak laki-laki, satu anak perempuan yang meninggal.
2. Tugas tahapan keluarga yang belum terpenuhi
Ketidakmampuan mendorong anak yang pertama dalam hal membangun rumah tangga
sendiri.
3. Riwayat keluarga inti
a. Riwayat penyakit keturunan
Keluarga Tn. S tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menurun seperti
hipertensi dan diabetes maupun penyakit menular seperti HIV/AIDS, sedangkan
di keluarga Ny. M ada yang menderita gangguan jiwa seperti yang diderita Ny.
M yaitu ibunya, sedangkan untuk penyakit menular tidak ada.
b. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Adapun riwayat masing-masing anggota keluarga adalah:
1) Kepala Keluarga (Tn. S/klien)
Tn. S mempunyai keluhan sesak nafas. pada saat Tn. S sakit maka Tn. S akan
membeli obat-obatan yang ada di warung dan jika belum sembuh maka Tn. S
akan pergi ke Puskesmas ataupun dokter praktik.
2) Ny. M (Istri/klien)
Ny. M tidak mempunyai keluhan. Ny. M melakukan pemeriksaan gangguan
jiwa di Puskesmas seminggu yang lalu. Dan selalu minum obat yang
diberikan dari Puskesmas.
3) Sdr. AS
Sdr. AS tidak mempunyai keluhan apapun.
4) Sdr. AM
Sdr. AM tidak mempunyai keluhan apapun.
a) Imunisasi
Tn. S dan Ny. M tidak tahu apakah sudah mendapatkan imuniasi lengkap
atau belum, namun kedua anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap.
b) Sumber pelayanan kesehatan

3
Keluarga Tn. S ketika salah satu dari anggota keluarganya mengalami sakit
biasanya dibawa ke puskesmas atau ke rumah sakit, tergantung
keluhannya, apabila ringan cukup diobati secara tradisional atau membeli
obat di warung dan memperbanyak istirahat.Namun, bila tidak bisa
tertangani sendiri, langsung di bawa ke rumah sakit. Keluarga Tn. S
mempunyai keyakinan bahwa dengan adanya layanan kesehatan akan
membantu dalam mencapai kesehatan.
c) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. S belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, namun pernah
dibawa ke puskesmas akibat bronkitis asma.

D. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Rumah
Rumah yang ditempati Tn. S dan keluarga merupakan milik pribadi, jenis rumah permanen,
luas rumah 6x8 meter persegi,dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu & ruang keluarga, 1
dapur, 1 kamar mandi dan WC.
Keterangan:
U

Ruang Tamu
Kamar

kamar
Ruang Keluarga

kandang Dapur
Kamar
Mandi

Pintu penanak nasi

Jendela Televisi

Tempat tidur kursi

b. Ventilasi dan penerangan


Ventilasi pada rumah yang di tempati Tn. Skurang baik< 20% dari luas.Terdapat
ventilasi yang kurang.Sinar matahari yang dapat masuk ke dalam ruangan rumah
kurang.

c. Pembuangan sampah
Keluarga Tn. S dalam membuang sampah terbuka, belum mampu memilah antara
sampah organik dan anorganik.Sampah organik dibuang ditempat pembuangan sampah
yang sembarang dan masih dicampur oleh sampah anorganik, Pembuangan air limbah
terbuka langsung ke tanah.

d. Persedian air bersih

4
Persediaan air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.Air diambil dari PAM. Air PAM digunakan untuk keperluan MCK dan
mencuci, serta untuk keperluan minum dengan dimasak terlebih dahulu.

e. Jamban/WC
Tipe jamban adalah jamban cemplung ,jarak septictank dengan sumber air adalah ± 5
m.

f. Lingkungan rumah
Keadaan di dalam rumah tidak rapi. Rumah tidak memiliki teras.Rumah jarang disapu
setiap haridan tampak kotor.Lantai terbuat dari tanah.

g. Pendapat keluarga tentang masalah kesehatan dan lingkungan


Keluarga kurang merespon tentangkesehatan dan lingkungan.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga Tn. S tinggal di daerah dimana jarak antara rumah yang satu dengan yang
lainnya dekat. Tetangga keluarga Tn. S ramah dan saling menghormati satu sama lain
serta saling membantu.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. S merupakan penduduk asli kota Magelang.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Hubungan klien dengan tetangga di masyarakat interaksi kurang, kepala keluarga juga
kurang berperan dalam masyarakat kecuali dipanggil atau diundang.

5. Sistem pendukung keluarga


Fasilitas-fasilitas kesehatan yang dimiliki adalah sarana MCK, tempat tidur, sumber air
bersih, sarana hiburan televisi,dan kendaraan bermotor.

E. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. S dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitar dan anggota keluarga
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa jawa. dalam keluarga berjalan kurang
harmonis Jika dihadapkan pada suatu permasalahan, keluarga Tn. S berusaha untuk
membicarakannya dan bermusyawarah untuk dapat memecahkan masalah.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keputusan yang diambil dalam keluarga adalah keputusan bersama.
3. Struktur peran
Tn. Sberperan sebagai kepala keluarga
Ny. M berperan sebagaiistri Tn. S
Sdr. AS, Sdr. AM berperan sebagai anak kandung.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. S hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana suami sebagai kepala
keluarga, bertugas untuk mengurus rumah tangga. Keluarga mengatakan bahwa dalam
satu keluarga harus menghormati satu sama lain. Keluarga Tn. S berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif

5
Di dalam keluarga, semua anggota keluarga saling memberikan kasih sayang dan
perhatian satu sama lain. Keluarga menerapkan sistem musyawarah untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Tingkat Pendidikankeluarga Pendidikan terakhir Tn.S adalah SD, Ny.M lulus SMP,
Sdr AS lulusan SD,Sdr AM lulusan SLTP. Semua anggota keluarga dapat berbicara
dengan bahasa Indonesia dan Jawa, menulis dan mambaca.Hubungan antara anggota
keluarga tampak baik dan harmonis. Komunikasi atau interaksi antar anggota keluarga
terjalin dengan baik, masing-masing anggota keluarga saling menghormati serta
menerapkan sopan santun dalam berperilaku.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga mengetahui bahwa kondisi gangguan jiwa Ny.M adalah sesuatu yang
penting dan harus diperhatikan. Namun keluarga belum mengetahui tentang
perawatan-perawatan pada gangguan jiwa dan manfaat perawatan-perawatan
tersebut serta akibat yang dapat terjadi apabila mengabaikan perawatan tersebut.
b. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga Tn. S jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit biasanya
diobati dengan obat warung atau dengan kerokan serta istirahat yang cukup, tetapi
jika masih belum ada perubahan maka keluarga segera membawa anggota keluarga
yang sakit ke pelayanan kesehatan seperti, puskesmas atau dokter praktek swasta.
c. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Tn. S menggunakan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan dokter
praktek swasta.
d. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. S belum bisa merawat anggota keluarga yang sakit dengan benar
karena kurang informasi tentang cara perawatan. Namun motivasi keluarga untuk
mendorong Ny.M selalu minum obat dan membawa Ny.M ke unit pelayanan
kesehatan kurang baik.

G. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. S memiliki 3 orang anak.Dua laki-laki, dan satu anak perempuan yang
meninggal.Kebutuhan pasangan Tn.S dan Ny.M tentang seksual keluarga terkadang
terpenuhi. Tn. S tetap melakukan hubungan seksual dengan Ny. S. Tetapi terkadang juga Tn.
S melakukan onani untuk memenuhi kebutuhan seksual.

H. Fungsi ekonomi
Keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dengan hasil kerja Tn. S ,Sdr
AS, Sdra AM , dan ketiganya merupakan tulang punggung utama keluarga dalam menopang
kebutuhan ekonomimeskipun hasil tersebut diperoleh pada waktu-waktu yang tidak
menentu.Penghasilan Tn.S dan kedua anaknya apabila digabung adalah sekitar Rp 700.000,-
setiap bulan.Pengelolaan dana keluarga diserahkan kepada Tn.S.Keluarga termasuk dalam
ekonomi kurang mampu.

I. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Keluarga dan Tn. S merasa khawatir dengan penyakit gangguan jiwa yang diderita oleh
Ny.M dan berharap Ny.M dapat sembuh dari penyakitgangguan jiwa ,dapat beraktifitas
6
pada umumnya dan penyakitnya tidak menurun ke anaknya. Keluarga Tn. S ingin
mengetahui tentang gangguan jiwa , karena keluarga merasa tidak nyaman jika salah
satu anggota keluarganya mengalami masalah kesehatan. Keluarga menginginkan
ekonominya terpenuhi terutama kebutuhan makanan sehari-harinya.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/stressor
Untuk stress jangka pendek, keluarga berusaha untuk menangani masalah keluhan
kesehatan baik dengan penanganan mandiri maupun dengan layanan kesehatan. Untuk
stress jangka panjang, keluarga berusaha untuk menyesuaikan diri terhadap hal-hal yang
belum sesuai dengan keinginan keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga berusaha untuk menangani keluhan kesehatan baik secara mandiri maupun ke
layanan kesehatan. Jika ada masalah maka akan dibicarakan dengan baik-baik dan
dilakukan musyawarah sehingga bisa diselesaikan dengan jelas.
J. Harapan Keluarga
1. Harapan keluarga terhadap perawat
Keluarga berharap perawat dapat memberikan atau membantu menyelesaikan masalah
kesehatan yang dihadapi keluarga.
2. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah kesehatan
Keluarga ingin mendapatkan berbagai informasi mengenai kesehatan demi menjaga
kesehatan keluarga.Selain itu untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan di keluarga.

K. Data Tambahan
1. Nutrisi
Klien mengatakan sehari-hari makan dengan menu seadanya.Asupan nutrisi keluarga
Tn.S sangat kurang.
2. Aktivitas
Klien melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan peran.
3. Eliminasi
Saat ini klien tidak mengalami gangguan eliminasi urine maupun alvi
4. Istirahat tidur
Klien tidak mengalami gangguan ataupun keluhan tidak bisa tidur pada malam hari.
5. Merokok
Anggota keluarga Tn.S sebagian merokok. Dari mulai Tn.S, dan kedua anaknya.Setiap
orang sehari dapat menghabiskan 1 bungkus rokok.

7
L.PEMERIKSAAN FISIK
ANGGOTA KELUARGA
PEMERIKSAN
Tn.S Ny.M Sdr .AS Sdr.AM
KEPALA Rambut :Rambut Rambut tidak Rambut tidak Rambut bersih,
tidak bersih, bersih, rambut bersih, lepek, rambut rapi, tidak
rambut gondrong, pendek, beruban, gondrong, tidak ada benjolan
beruban, rambut rambut lepek, tidak ada benjolan Telinga : bersih,
lepek, tidak ada ada benjolan Telinga : bersih, tidak terdapat
benjolan Telinga : kotor, tidak terdapat serumen, simetris
Telinga : sedikit terdapat serumen, serumen, simetris
kotor, terdapat simetris
serumen, simetris

TTV 130/70 mmHG 120/70 mmHG 110/90 mmHG 100/70 mmHG


BB/TB 62kg/175cm 50kg/157cm 58kg/169cm 52kg/159cm
MATA Mata : baik tidak Mata : baik tidak Mata : baik tidak Mata : baik tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
kacamata, simetris kacamata, simetris kacamata, simetris kacamata, simetris

HIDUNG Hidung : bersih, Hidung : bersih, Hidung : bersih, Hidung : bersih,


tidak ada polip tidak ada polip tidak ada polip tidak ada polip

MULUT Mulut : mukosa Mulut : mukosa Mulut : mukosa Mulut : mukosa


bibir kering, gigi bibir kering, gigi
bibir lembab, gigi bibir lembab, gigi
kotor, lidah kotor, kotor, lidah kotor,
sedikit kotor, lidah bersih, lidah bersih,
tidak ada stomatitis tidak ada stomatitis
bersih, tidak ada tidak ada stomatitis
stomatitis
LEHER Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid
DADA (paru- I : ada bantuan I : Simetris I : Simetris I : Simetris
paru) nafas cuping P: Vokal fremitus P: Vokal fremitus P: Vokal fremitus
hidung, sama sama sama
pergerakan dada P: Sonor P: Sonor P: Sonor
tidak sama A:Vesikuler A:Vesikuler A:Vesikuler
P: kanan kiri
tidak sama
P: Sonor
A:ronchi
DADA (jantung) I : ictus cordis I : ictus cordis I : ictus cordis I : ictus cordis
tidak terlihat tidak terlihat tidak terlihat tidak terlihat
P: ictus cordis P: ictus cordis P: ictus cordis P: ictus cordis
teraba teraba teraba teraba
P: pekak P: pekak P: pekak P: pekak
A: S1 S2 A: S1 S2 reguler A: S1 S2 reguler A: S1 S2 reguler
irreguler
Abdomen I : datar, acites (- I : datar, acites (- I : datar, acites (- I : datar, acites (-
) ) ) )
A:16x/mnt A:15x/mnt A:14x/mnt A:15x/mnt
P: timpani P: timpani P: timpani P: timpani
P: nyeri tekan (-) P: nyeri tekan (-) P: nyeri tekan (-) P: nyeri tekan (-)
8
TANGAN I : datar, acites (- I : datar, acites (- I : datar, acites (- I : datar, acites (-
) ) ) )
A:16x/mnt A:18x/mnt A:18x/mnt A:22x/mnt
P: timpani P: timpani P: timpani P: timpani
P: nyeri tekan (-) P: nyeri tekan (-) P: nyeri tekan (-) P: nyeri tekan (-)
KAKI Kuku pendek dan Kuku pendek dan Kuku pendek dan Kuku pendek dan
kotor, kulit hitam, kotor, kulit sawo sedikit bersih, kulit bersih, kulit sawo
tidak ada edema matang, tidak sawo matang, tidak matang, tidak ada
edema ada edema edema
K.UMUM Sering sesak nafas Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

ANALISA DATA

NO D A T A DX. KEPEAWATAN
1 DS : Defisit perawatan diri
Klien mengatakan tidak mau mandi, tidak mau
bersih-bersih rumah, klien selalu mengelak kalau di
suruh mandi atau bersih-bersih rumah, suka jalan-
jalan di sekitar rumah sendirian
Suami dan anak klien mengatakan klien susah untuk
di suruh mandi dan bersih-bersih rumah, klien jarang
makan, klien sering tertawa sendiri, klien suka jalan-
jalan sendiri di sekitar rumah
DO :
Ny.M sering tertawa sendiri, klien tidak mau mandi
dan bersih-bersih rumah, klien tampak bau badan,
rambut lepek berantakan, klien tampak berbicara
sendiri
2. DS: Kurangnya pengetahuan
Klien mengatakan ketika salah satu keluarga dari tentang kesehatan
klien sakit klien membeli obat di warung terdekat,
klien mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah
bersih-bersih rumahnya.
DO:
Klien keliatan menggunakan obat warung seperti
asmasoho, rumah klien terlihan berantakan.

L. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK
2. Kurangnya pengetahuan kesehatan : penggunaan obat warung tanpa resep dokter, jarang
membersihkn
rumah===========================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
9
================================================================
====================

SCORING
1. DX DPD :
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjadi
Tidak/kurang
sehat
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Karena keluarga ingin
masalah dapat mengetahui tentang
diubah : penyakitnya, dan
Dengan mudah keluarga ingin
mengetahui cara
perawatannya
3 Potensial 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah
masalah dapat dengan cara melakukan
dicegah : pendidikan kesehatan
Cukup mengenai defisit
perawatan diri
4 Menonjolnya 0/2 x 1 0 Bagi keluarga tidak
masalah : dirasa sebagai masalah
Masalah tidak karena tidak gawat
dirasakan darurat
Total : 3 2/3
2. DX : KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 X 1 2/3 Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan 1/2 X 2 1 Ada kemauan keluarga untuk
masalah dapat membersihkan rumah
diubah
3. Potensi 1/3 X 1 1/3 Kepekaan terhadap penyakit sulit
pencegahan dicegah.
4. Menonjolnya 1/2 X 1 1/2 Keluarga menyadari masalah tapi
masalah tidak segera ditangani.
Total Skor 2 3/6

M. Rencana keperawatan
1. DX DPD
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi
Bina hubungan saling
Tujuan Umum :
percaya dgn
Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri,
2. menggunakan prinsip
berdandan, makan, BAB/BAK Pasien tidak
komunikasi terapeutik
mengalami defisit
:
10
perawatan diri
– Sapa
Tujuan Khusus : pasiendengan ramah,
baik verbal maupun
TUK 1 : Pasien bisa non verbal
membina hubungan
saling percaya dengan – Perkenalkan diri
perawat dengan sopan

– Tanyakan nama
lengkap dan nama
panggilan yang di
sukai pasien

– Jelaskan tujuan
pertemuan

– Jujur dan
menepati janji

– Tunjukkan sikap
empati dan menerima
pasien apa adanya

– Beri perhatian
dan perhatikan
kebutuhan dasar
pasien
Melatih pasien cara-
cara perawatan
kebersihan diri :

– Menjelasan
pentingnya menjaga
kebersihan diri.

– Menjelaskan
TUK 2 : Pasien
alat-alat untuk
mampu melakukan
menjaga kebersihan
kebersihan diri secara
diri
mandiri
– Menjelaskan
cara-cara melakukan
kebersihan diri

– Melatih pasien
mempraktekkan cara
menjaga kebersihan
diri
Melatih pasien
berdandan/berhias :
TUK 3 : Pasien
mampu melakukan 1. Untuk pasien laki-
berhias/ berdandan laki latihan meliputi :
secara baik
– Berpakaian

11
No Diagnosa Keperawatan Implementasi

– Menyisir rambut

– Bercukur

2. Untuk pasien
wanita, latihannya
meliputi :

– Berpakaian

– Menyisir rambut

– Berhias
Melatih pasien makan
secara mandiri :

– Menjelaskan
cara mempersiapkan
makan

– Menjelaskan
TUK 4 : Pasien cara makan yang
mampu melakukan tertib
makan dengan baik
– Menjelaskan
cara merapihkan
peralatan makan
setelah makan

– Praktek makan
sesuai dengan tahapan
makan yang baik
Mengajarkan pasien
melakukan BAB/BAK
secara mandiri :

– Menjelaskan
tempat BAB/BAK
TUK 5 : Pasien yang sesuai
mampu melakukan
BAB/BAK secara – Menjelaskan
mandiri cara membersihkan
diri setelah BAB dan
BAK

– Menjelaskan
cara membersihkan
tempat BAB dan BAK
2. KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN

12
1. Ketidaksanggupan memelihara Tujuan Umum :
lingkungan rumah yang dapat Keluarga mengerti tentang pentingnya kebersihan di
mempengaruhi kesehatan dan rumah dan lingkungan sekitar.
perkembangan anggota keluarga Tujuan Khusus :
berhubungan dengan ketidak 1. Membina hubungan saling percaya
tahuan pentingnya sanitasi 2. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
lingkungan keluarga tentang PHBS.
3. Menjelaskan kepada keluarga mengenai akibat-
akibat yang akan timbul akibat sanitasi lingkungan
yang buruk.
4. Memberikan motivasi kepada keluarga untuk
selalu membersihkan, menata, merawat rumah dan
lingkungan sekitar rumah.
5. Menanyakan kepada keluarga apakah keluarga
mengerti tentang pentingnya kesehatan rumah dan
lingkungan.
6. Memantau apakah keluarga sudah membersihkan,
menata, merawat rumah dan lingkungan sekitar
rumah.
7. Mengamati kembali apakah saran yang diberikan
mampu dilakukan oleh keluarga atau tidak.
8. Menanyakan kembali apakah keluarga mengerti
tentang penjelasan yang telah diberikan.

N. Implementasi dan Evaluasi


1. DX : Defisit perawatan diri :
Dx Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Minggu , 1. Membina hubungan saling S :Keluarga belum
21 Februari percaya dgn menggunakan sepenuhnya mengerti tentang
2016 prinsip komunikasi terapeutik sehat jiwa,penanganan
:
gangguan jiwa.
a. Menyapa pasien dengan
ramah, baik verbal O : Keluarga bisa menjawab
maupun non verbal pertanyaan.
b. Memperkenalkan diri A : Tujuan tercapai
dengan sopan P : Pertahankan Intervensi
c. Menanyakan nama
lengkap dan nama
panggilan yang di sukai
pasien
d. Menjelaskan tujuan
pertemuan
13
e. Menunjukkan sikap
empati dan menerima
pasien apa adanya
f. Memberi perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar pasien
2. Mengkaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang sehat jiwa.
3. .Menjelaskan tentang
Pengertian sehat jiwa
4. Menjelaskan ciri-ciri sehat
jiwa
5. Menjelaskan tentang
pengertian gangguan jiwa
6. Menjelaskan tentang
penggolongan gangguan jiwa
7. Menjelaskan tentang ciri-ciri
gangguan jiwa
8. Menjelaskan tentang
penyebab gangguan jiwa
9. Menjelaskan tentang
kekambuhan gangguan jiwa.
10. Menjelaskan tentang
penanganan gangguan jiwa.
2. 1.Membina hubungan saling S :Keluarga mengatakan
percaya dgn menggunakan paham dan akan
prinsip komunikasi terapeutik : mempraktekkan apa yang di
a. Menyapa pasien dengan
ajarkan
ramah, baik verbal maupun
non verbal O : Keluarga bisa
b. Memperkenalkan diri mempraktekkan apa yang
dengan sopan telah diajarkan
c. Menanyakan nama lengkap A : Tujuan tercapai
dan nama panggilan yang di P : Pertahankan Intervensi
sukai pasien
d. Menjelaskan tujuan
pertemuan
e. Menunjukkan sikap empati
dan menerima pasien apa
adanya
f. Memberi perhatian dan
perhatikan kebutuhan dasar
pasien

2. Melatih pasien cara-cara


perawatan kebersihan diri
(berdandan, makan minum,
BAB/BAK secara mandiri) :

a. Menjelasan pentingnya
menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat
untuk menjaga kebersihan
diri

14
c. Menjelaskan cara-cara
melakukan kebersihan diri
1. Sabtu, S : Keluarga mengatakan
5 Maret 2016 sudah paham akan pengertian
1. Menanyakan kembali kepada sehat jiwa.
anggota keluarga mengenai O : Keluarga mampu
sudah paham apa belum
menjawab pertanyaan yang di
tentang pengertian sehat jiwa
berikan mengenai sehat jiwa.
A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan intervensi.
2. 1. Menanyakan kembali S : Keluarga mengatakan
kepada anggota keluarga sudah paham akan perawatan
mengenai sudah paham apa diri dan sudah melakukan
belum tentang cara-cara merawat perawatan diri.
diri, pentingnya perawatan diri. O : Keluarga mampu
2. Memantau kepada menjawab pertanyaan yang di
anggota keluarga apakah sudah
berikan mengenai perawatan
membersihkan diri.
3. Mengamati kebersihan diri dan keluarga sudah
diri keluarga pasien. mampu merawat diri
4. Memotivasi untuk sering walaupun sebagian kecil.
membersihkan diri. A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan intervensi
3. Selasa,15 S : Keluarga mengatakan
1. Memantau kepada anggota
Maret 2016 sudah melakukan perawatan
keluarga apakah sudah
mengaplikasikan tentang diri dan membersihkan
perawatan diri. lingkungan rumah.
2. Mengamati kebersihan diri O : Keluarga tampak sedikit
keluarga pasien. rapi, bersih dan lingkungan
3. Memotivasi untuk sering rumah tampak bersih dan rapi
membersihkan diri. A : Tujuan tercapai
P : Hentikan intervensi.

1. DX : Kurangnya pengetahuan tengtang kesehatan:


Dx Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Minggu , 9. Membina hubungan saling S :Keluarga belum
21 Februari2016 percaya sepenuhnya mengerti tentang
PHBS.
10. Memberikan penyuluhan
O :Keluarga tampak paham
kesehatan kepada keluarga dengan penjelasan yang
tentang PHBS. disampaikan
A : Tujuan tercapai
11. Menjelaskan kepada
P : Pertahankan Intervensi
keluarga mengenai akibat-
akibat yang akan timbul
akibat sanitasi lingkungan
yang buruk.
12. Menanyakan kepada
keluarga apakah keluarga

15
mengerti tentang pentingnya
PHBS, kesehatan rumah dan
lingkungan.
13. Menanyakan kembali apakah
keluarga mengerti tentang
penjelasan yang telah
diberikan.
1. Sabtu, 1. Memantau apakah S :Keluarga mengatakan
5 Maret keluarga sudah membersihkan, sudah membersihkan rumah
2016 dan merawat rumah.
menata, merawat rumah dan
O : Rumah tampak sedikita
lingkungan sekitar rumah. bersih dan rapi.
2. Mengamati apakah saran A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan Intervensi
yang diberikan mampu dilakukan
oleh keluarga atau tidak.
3. Memotivasi keluarga
untuk sering membersihkan,
menata, merawat rumah dan
lingkungan sekitar.

1. Selasa, 15 Maret 1. Memantau apakah keluarga S :Keluarga mengatakan


2016 sudah membersihkan, menata, sudah membersihkan rumah
dan merawat rumah.
merawat rumah dan
O : Rumah tampak bersih
lingkungan sekitar rumah. dan rapi.
2. Mengamati apakah saran A : Tujuan tercapai.
P : Hentikan Intervensi.
yang diberikan mampu dilakukan
oleh keluarga atau tidak.
3. Memotivasi keluarga
untuk sering membersihkan,
menata, merawat rumah dan
lingkungan sekitar.

16
LAMPIRAN
Keadaan rumah Tn.S

Tempat tidur Ny.M

Tempat tidur

Ruang Keluarga

17
Dapur

Kandang

Tempat menjemur pakaian

18
Kamar Mandi

Ny.M

kuku Ny.M

19
20

Anda mungkin juga menyukai