Ugui
Ugui
S
DENGANGANGGUAN JIWA
di DESA REJOSARI, BANDONGAN, MAGELANG
Disusun oleh :
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MAGELANG
TAHUN 2016
1
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 13 Februari 2016 di rumah Tn. S pada pukul 09.30 WIB.
B. Data Umum
Genogram
Keterangan:
: Meninggal : Menikah
2
8. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. S terdiri dari satu keluarga inti yaitu Tn. S, Ny.M, Sdr. AS, Sdr. AM.
Jadi tipe keluarga Tn. S adalah traditional Nuclear.
9. Budaya:
Suku bangsa keluarga Tn. S adalah asli jawa.Klien berkebangsaan Indonesia.Bahasa yang
digunakan sehari-hari yaitu bahasa Jawa.Tidak ada kebiasaan yang mengikat bertentangan
dengan kesehatan.
10. Agama:
Keluarga Tn. S menganut agama Islam.
3
Keluarga Tn. S ketika salah satu dari anggota keluarganya mengalami sakit
biasanya dibawa ke puskesmas atau ke rumah sakit, tergantung
keluhannya, apabila ringan cukup diobati secara tradisional atau membeli
obat di warung dan memperbanyak istirahat.Namun, bila tidak bisa
tertangani sendiri, langsung di bawa ke rumah sakit. Keluarga Tn. S
mempunyai keyakinan bahwa dengan adanya layanan kesehatan akan
membantu dalam mencapai kesehatan.
c) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. S belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, namun pernah
dibawa ke puskesmas akibat bronkitis asma.
D. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Rumah
Rumah yang ditempati Tn. S dan keluarga merupakan milik pribadi, jenis rumah permanen,
luas rumah 6x8 meter persegi,dengan 2 kamar tidur, 1 ruang tamu & ruang keluarga, 1
dapur, 1 kamar mandi dan WC.
Keterangan:
U
Ruang Tamu
Kamar
kamar
Ruang Keluarga
kandang Dapur
Kamar
Mandi
Jendela Televisi
c. Pembuangan sampah
Keluarga Tn. S dalam membuang sampah terbuka, belum mampu memilah antara
sampah organik dan anorganik.Sampah organik dibuang ditempat pembuangan sampah
yang sembarang dan masih dicampur oleh sampah anorganik, Pembuangan air limbah
terbuka langsung ke tanah.
4
Persediaan air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.Air diambil dari PAM. Air PAM digunakan untuk keperluan MCK dan
mencuci, serta untuk keperluan minum dengan dimasak terlebih dahulu.
e. Jamban/WC
Tipe jamban adalah jamban cemplung ,jarak septictank dengan sumber air adalah ± 5
m.
f. Lingkungan rumah
Keadaan di dalam rumah tidak rapi. Rumah tidak memiliki teras.Rumah jarang disapu
setiap haridan tampak kotor.Lantai terbuat dari tanah.
E. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. S dalam berkomunikasi dengan masyarakat sekitar dan anggota keluarga
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa jawa. dalam keluarga berjalan kurang
harmonis Jika dihadapkan pada suatu permasalahan, keluarga Tn. S berusaha untuk
membicarakannya dan bermusyawarah untuk dapat memecahkan masalah.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keputusan yang diambil dalam keluarga adalah keputusan bersama.
3. Struktur peran
Tn. Sberperan sebagai kepala keluarga
Ny. M berperan sebagaiistri Tn. S
Sdr. AS, Sdr. AM berperan sebagai anak kandung.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. S hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana suami sebagai kepala
keluarga, bertugas untuk mengurus rumah tangga. Keluarga mengatakan bahwa dalam
satu keluarga harus menghormati satu sama lain. Keluarga Tn. S berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
5
Di dalam keluarga, semua anggota keluarga saling memberikan kasih sayang dan
perhatian satu sama lain. Keluarga menerapkan sistem musyawarah untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Tingkat Pendidikankeluarga Pendidikan terakhir Tn.S adalah SD, Ny.M lulus SMP,
Sdr AS lulusan SD,Sdr AM lulusan SLTP. Semua anggota keluarga dapat berbicara
dengan bahasa Indonesia dan Jawa, menulis dan mambaca.Hubungan antara anggota
keluarga tampak baik dan harmonis. Komunikasi atau interaksi antar anggota keluarga
terjalin dengan baik, masing-masing anggota keluarga saling menghormati serta
menerapkan sopan santun dalam berperilaku.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga mengetahui bahwa kondisi gangguan jiwa Ny.M adalah sesuatu yang
penting dan harus diperhatikan. Namun keluarga belum mengetahui tentang
perawatan-perawatan pada gangguan jiwa dan manfaat perawatan-perawatan
tersebut serta akibat yang dapat terjadi apabila mengabaikan perawatan tersebut.
b. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga Tn. S jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit biasanya
diobati dengan obat warung atau dengan kerokan serta istirahat yang cukup, tetapi
jika masih belum ada perubahan maka keluarga segera membawa anggota keluarga
yang sakit ke pelayanan kesehatan seperti, puskesmas atau dokter praktek swasta.
c. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Tn. S menggunakan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan dokter
praktek swasta.
d. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. S belum bisa merawat anggota keluarga yang sakit dengan benar
karena kurang informasi tentang cara perawatan. Namun motivasi keluarga untuk
mendorong Ny.M selalu minum obat dan membawa Ny.M ke unit pelayanan
kesehatan kurang baik.
G. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. S memiliki 3 orang anak.Dua laki-laki, dan satu anak perempuan yang
meninggal.Kebutuhan pasangan Tn.S dan Ny.M tentang seksual keluarga terkadang
terpenuhi. Tn. S tetap melakukan hubungan seksual dengan Ny. S. Tetapi terkadang juga Tn.
S melakukan onani untuk memenuhi kebutuhan seksual.
H. Fungsi ekonomi
Keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dengan hasil kerja Tn. S ,Sdr
AS, Sdra AM , dan ketiganya merupakan tulang punggung utama keluarga dalam menopang
kebutuhan ekonomimeskipun hasil tersebut diperoleh pada waktu-waktu yang tidak
menentu.Penghasilan Tn.S dan kedua anaknya apabila digabung adalah sekitar Rp 700.000,-
setiap bulan.Pengelolaan dana keluarga diserahkan kepada Tn.S.Keluarga termasuk dalam
ekonomi kurang mampu.
K. Data Tambahan
1. Nutrisi
Klien mengatakan sehari-hari makan dengan menu seadanya.Asupan nutrisi keluarga
Tn.S sangat kurang.
2. Aktivitas
Klien melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan peran.
3. Eliminasi
Saat ini klien tidak mengalami gangguan eliminasi urine maupun alvi
4. Istirahat tidur
Klien tidak mengalami gangguan ataupun keluhan tidak bisa tidur pada malam hari.
5. Merokok
Anggota keluarga Tn.S sebagian merokok. Dari mulai Tn.S, dan kedua anaknya.Setiap
orang sehari dapat menghabiskan 1 bungkus rokok.
7
L.PEMERIKSAAN FISIK
ANGGOTA KELUARGA
PEMERIKSAN
Tn.S Ny.M Sdr .AS Sdr.AM
KEPALA Rambut :Rambut Rambut tidak Rambut tidak Rambut bersih,
tidak bersih, bersih, rambut bersih, lepek, rambut rapi, tidak
rambut gondrong, pendek, beruban, gondrong, tidak ada benjolan
beruban, rambut rambut lepek, tidak ada benjolan Telinga : bersih,
lepek, tidak ada ada benjolan Telinga : bersih, tidak terdapat
benjolan Telinga : kotor, tidak terdapat serumen, simetris
Telinga : sedikit terdapat serumen, serumen, simetris
kotor, terdapat simetris
serumen, simetris
ANALISA DATA
NO D A T A DX. KEPEAWATAN
1 DS : Defisit perawatan diri
Klien mengatakan tidak mau mandi, tidak mau
bersih-bersih rumah, klien selalu mengelak kalau di
suruh mandi atau bersih-bersih rumah, suka jalan-
jalan di sekitar rumah sendirian
Suami dan anak klien mengatakan klien susah untuk
di suruh mandi dan bersih-bersih rumah, klien jarang
makan, klien sering tertawa sendiri, klien suka jalan-
jalan sendiri di sekitar rumah
DO :
Ny.M sering tertawa sendiri, klien tidak mau mandi
dan bersih-bersih rumah, klien tampak bau badan,
rambut lepek berantakan, klien tampak berbicara
sendiri
2. DS: Kurangnya pengetahuan
Klien mengatakan ketika salah satu keluarga dari tentang kesehatan
klien sakit klien membeli obat di warung terdekat,
klien mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah
bersih-bersih rumahnya.
DO:
Klien keliatan menggunakan obat warung seperti
asmasoho, rumah klien terlihan berantakan.
L. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK
2. Kurangnya pengetahuan kesehatan : penggunaan obat warung tanpa resep dokter, jarang
membersihkn
rumah===========================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
================================================================
9
================================================================
====================
SCORING
1. DX DPD :
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjadi
Tidak/kurang
sehat
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Karena keluarga ingin
masalah dapat mengetahui tentang
diubah : penyakitnya, dan
Dengan mudah keluarga ingin
mengetahui cara
perawatannya
3 Potensial 2/3 x 1 2/3 Masalah dapat dicegah
masalah dapat dengan cara melakukan
dicegah : pendidikan kesehatan
Cukup mengenai defisit
perawatan diri
4 Menonjolnya 0/2 x 1 0 Bagi keluarga tidak
masalah : dirasa sebagai masalah
Masalah tidak karena tidak gawat
dirasakan darurat
Total : 3 2/3
2. DX : KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 X 1 2/3 Ancaman kesehatan.
2. Kemungkinan 1/2 X 2 1 Ada kemauan keluarga untuk
masalah dapat membersihkan rumah
diubah
3. Potensi 1/3 X 1 1/3 Kepekaan terhadap penyakit sulit
pencegahan dicegah.
4. Menonjolnya 1/2 X 1 1/2 Keluarga menyadari masalah tapi
masalah tidak segera ditangani.
Total Skor 2 3/6
M. Rencana keperawatan
1. DX DPD
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi
Bina hubungan saling
Tujuan Umum :
percaya dgn
Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri,
2. menggunakan prinsip
berdandan, makan, BAB/BAK Pasien tidak
komunikasi terapeutik
mengalami defisit
:
10
perawatan diri
– Sapa
Tujuan Khusus : pasiendengan ramah,
baik verbal maupun
TUK 1 : Pasien bisa non verbal
membina hubungan
saling percaya dengan – Perkenalkan diri
perawat dengan sopan
– Tanyakan nama
lengkap dan nama
panggilan yang di
sukai pasien
– Jelaskan tujuan
pertemuan
– Jujur dan
menepati janji
– Tunjukkan sikap
empati dan menerima
pasien apa adanya
– Beri perhatian
dan perhatikan
kebutuhan dasar
pasien
Melatih pasien cara-
cara perawatan
kebersihan diri :
– Menjelasan
pentingnya menjaga
kebersihan diri.
– Menjelaskan
TUK 2 : Pasien
alat-alat untuk
mampu melakukan
menjaga kebersihan
kebersihan diri secara
diri
mandiri
– Menjelaskan
cara-cara melakukan
kebersihan diri
– Melatih pasien
mempraktekkan cara
menjaga kebersihan
diri
Melatih pasien
berdandan/berhias :
TUK 3 : Pasien
mampu melakukan 1. Untuk pasien laki-
berhias/ berdandan laki latihan meliputi :
secara baik
– Berpakaian
11
No Diagnosa Keperawatan Implementasi
– Menyisir rambut
– Bercukur
2. Untuk pasien
wanita, latihannya
meliputi :
– Berpakaian
– Menyisir rambut
– Berhias
Melatih pasien makan
secara mandiri :
– Menjelaskan
cara mempersiapkan
makan
– Menjelaskan
TUK 4 : Pasien cara makan yang
mampu melakukan tertib
makan dengan baik
– Menjelaskan
cara merapihkan
peralatan makan
setelah makan
– Praktek makan
sesuai dengan tahapan
makan yang baik
Mengajarkan pasien
melakukan BAB/BAK
secara mandiri :
– Menjelaskan
tempat BAB/BAK
TUK 5 : Pasien yang sesuai
mampu melakukan
BAB/BAK secara – Menjelaskan
mandiri cara membersihkan
diri setelah BAB dan
BAK
– Menjelaskan
cara membersihkan
tempat BAB dan BAK
2. KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN
12
1. Ketidaksanggupan memelihara Tujuan Umum :
lingkungan rumah yang dapat Keluarga mengerti tentang pentingnya kebersihan di
mempengaruhi kesehatan dan rumah dan lingkungan sekitar.
perkembangan anggota keluarga Tujuan Khusus :
berhubungan dengan ketidak 1. Membina hubungan saling percaya
tahuan pentingnya sanitasi 2. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
lingkungan keluarga tentang PHBS.
3. Menjelaskan kepada keluarga mengenai akibat-
akibat yang akan timbul akibat sanitasi lingkungan
yang buruk.
4. Memberikan motivasi kepada keluarga untuk
selalu membersihkan, menata, merawat rumah dan
lingkungan sekitar rumah.
5. Menanyakan kepada keluarga apakah keluarga
mengerti tentang pentingnya kesehatan rumah dan
lingkungan.
6. Memantau apakah keluarga sudah membersihkan,
menata, merawat rumah dan lingkungan sekitar
rumah.
7. Mengamati kembali apakah saran yang diberikan
mampu dilakukan oleh keluarga atau tidak.
8. Menanyakan kembali apakah keluarga mengerti
tentang penjelasan yang telah diberikan.
a. Menjelasan pentingnya
menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat
untuk menjaga kebersihan
diri
14
c. Menjelaskan cara-cara
melakukan kebersihan diri
1. Sabtu, S : Keluarga mengatakan
5 Maret 2016 sudah paham akan pengertian
1. Menanyakan kembali kepada sehat jiwa.
anggota keluarga mengenai O : Keluarga mampu
sudah paham apa belum
menjawab pertanyaan yang di
tentang pengertian sehat jiwa
berikan mengenai sehat jiwa.
A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan intervensi.
2. 1. Menanyakan kembali S : Keluarga mengatakan
kepada anggota keluarga sudah paham akan perawatan
mengenai sudah paham apa diri dan sudah melakukan
belum tentang cara-cara merawat perawatan diri.
diri, pentingnya perawatan diri. O : Keluarga mampu
2. Memantau kepada menjawab pertanyaan yang di
anggota keluarga apakah sudah
berikan mengenai perawatan
membersihkan diri.
3. Mengamati kebersihan diri dan keluarga sudah
diri keluarga pasien. mampu merawat diri
4. Memotivasi untuk sering walaupun sebagian kecil.
membersihkan diri. A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan intervensi
3. Selasa,15 S : Keluarga mengatakan
1. Memantau kepada anggota
Maret 2016 sudah melakukan perawatan
keluarga apakah sudah
mengaplikasikan tentang diri dan membersihkan
perawatan diri. lingkungan rumah.
2. Mengamati kebersihan diri O : Keluarga tampak sedikit
keluarga pasien. rapi, bersih dan lingkungan
3. Memotivasi untuk sering rumah tampak bersih dan rapi
membersihkan diri. A : Tujuan tercapai
P : Hentikan intervensi.
15
mengerti tentang pentingnya
PHBS, kesehatan rumah dan
lingkungan.
13. Menanyakan kembali apakah
keluarga mengerti tentang
penjelasan yang telah
diberikan.
1. Sabtu, 1. Memantau apakah S :Keluarga mengatakan
5 Maret keluarga sudah membersihkan, sudah membersihkan rumah
2016 dan merawat rumah.
menata, merawat rumah dan
O : Rumah tampak sedikita
lingkungan sekitar rumah. bersih dan rapi.
2. Mengamati apakah saran A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan Intervensi
yang diberikan mampu dilakukan
oleh keluarga atau tidak.
3. Memotivasi keluarga
untuk sering membersihkan,
menata, merawat rumah dan
lingkungan sekitar.
16
LAMPIRAN
Keadaan rumah Tn.S
Tempat tidur
Ruang Keluarga
17
Dapur
Kandang
18
Kamar Mandi
Ny.M
kuku Ny.M
19
20