Anda di halaman 1dari 4

BAB III LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN UMUM

RAB atau rencana anggaran biaya merupakan rangkaian dari proses perencanaan
pembangunan, perencanaan anggaran biaya sebuah bangunan direncanakan sebelum pekerjaan
itu dimulai. Untuk menghitung anggaran biaya bangunan, perlu dibuat analisisi/perhitungan
terperinci tentang banyaknya bahan yang dipakai maupun upah kerja. Supaya lebih mudah
dilakukan, setiap jenis pekerjaan perlu dihitung volumenya. Dari situ dibuatlah jumlah harga
total bahan upah untuk setiap jenis pekerjaan yang bersangkutan.
Sebuah pembanguna sangat melibatkan banyak sekali sebuah kegiatan-kegiatan, setiap
kegiatan memerlukan jumlah waktu yang selanjutnya dapat diartikan sebagai durasi kegiatan.
Durasi kegiatan merupakan sebuah besaran statistik probabilitas yang selanjutnya dinyatakan
dalam suatu interval waktu nilai. Maka jumlah waktu atau durasi yang digunakan untuk
menyelesaikan sebuah pembangunan juga dapat dinyatakan dalam suatu interval waktu atau
durasi sestiap kegiatan, maka dari itu penepatan durasi penyelesaian kegiatan proyek dengan
mengguakan metode PERT sangat dirasakan lebih nyata

B. HARGA SATUAN BAHAN

`Yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan, ialah yang menghitung banyaknya/volume
masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan.Harga satuan bahan juga merupakan
suatu perhitungan terhadap jumlah Bahan tiap/satuan pekerjaan yang pada umumnya tercantum
pada SNI yang memiliki tingkatan dan perbedaan di setiap zona daerah yang terikat pada pasaran
harga dalam suatu tempat.
C. HARGA SATUAN UPAH

Yang diamksud dengan analisa upah suatu pekerjaan ialah, menghitung banyaknya tenaga yang
diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
(H.bachtiar,1993)Sebagai contoh daftar analisa upah dan bahan (SNI) . SNI merupakan
pembaharuan dari analisa BOW (Burgeslijke Openbare Werken) 1921, dengan kata lain
bahwaanalisa SNI merupakan analisa BOW yang diperbaharui. Analisa SNI ini dikeluarkan oleh
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Pemukiman. Sistem penyusunan biaya dengan menggunakan
analisa SNI ini hampir sama dengan 7sistem perhitungan dengan menggunakan analisa BOW.
Prinsip yang mendasar pada metode SNI adalah, daftar koefisien bahan, upah dan alat sudah
ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang diperlukan dalam membuat harga satu satuan
pekerjaan bangunan. Dari ketiga koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang
diperlukan, kalkulasi upah yang mengerjakan, serta kalkulasi peralatan yang dibutuhkan.
Komposisi perbandingan dan susunan material, upah tenaga dan peralatan pada satu pekerjaan
sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan denganharga material, upah dan peralatan yang
berlaku dipasaran.

D. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuanpekerjaan
konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan,upah kerja, dan peralatan
dengan harga bahan bangunan, standart pengupahanpekerja dan harga sewa / beli peralatan untuk
menyelesaikan per satuan pekerjaankonstruksi.Analisa harga satuan pekerjaan ini dipengaruhi
oleh angka koefisien yangmenunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat, dan nilai
satuan upahtenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat digunakan sebagaiacuan/panduan
untuk merencanakan atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan.Untuk harga bahan material
didapat dipasaran, yang kemudiandikumpulkan didalam suatu daftar yang dinamakan harga satuan
bahan/material,sedangkan upah tenaga kerja didapatkan di lokasi setempat yang
kemudiandikumpulkan dan didata dalam suatu daftar yang dinamakan daftar harga satuanupah
tenaga kerja. Harga satuan yang didalam perhitungannya haruslahdisesuaikan dengan kondisi
lapangan, kondisi alat/efisiensi, metode pelaksanaandan jarak angkut
E. HARGA PENAWARAN (RAB)

Harga penawaran sangat berkaitan dengan dokumen lelang, sehingga semua dokumen penawaran
harus ada di dalam dokumen lelang. Dalam pemilihan penyedia barang / jasa pemborongan / jasa
lainnya dapat dipilih salah 1 (satu) dari 3 (tiga) metoda penyampaian dokumen penawaran
berdasarkan jenis barang / jasa yang akan diadakan dan metoda penyampaian dokumen penawaran
tersebut harus dicantumkan dalam dokumen lelang yang meliputi :

1. Metoda satu sampul yaitu penyampaian dokumen penawaran yang terdiri dari persyaratan
administrasi, teknis, dan penawaran harga yang dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup
kepada panitia / pejabat pengadaan.
2. Metoda dua sampul yaitu penyampaian dokumen penawaran yang persyaratan administrasi dan
teknis dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam
sampul tertutup II, selanjutnya sampul I dan sampul II dimasukkan ke dalam 1 (satu) sampul
(sampul penutup) dan disampaikan kepada panitia / pejabat pengadaan.
3. Metoda dua tahap yaitu penyampaian dokumen penawaran yang persyaratan administrasi dan
teknis dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam
sampul tertutup II, yang penyampaiannya dilakukan dalam 2 (dua) tahap secara terpisah dan
dalam waktu yang berbeda.

F. KEBUTUHAN BAHAN (MRP)

Untuk dapat melakukan pengendalian terhadap inventori dalam konteks permintaan yang
dependen, salah satu dari beberapa sistim yang dapat digunakan adalah Material Requirement
Planning (MRP) System atau sering juga disebut "Little" MRP. MRP merupakan sistim yang
dirancang untuk kepentingan perusahaan manufaktur termasuk perusahaan kecil. Alasannya
adalah bahwa MRP merupakan pendekatan yang logis dan mudah dipahami untuk memecahkan
masalah-masalah yang terkait dengan penentuan jumlah bagian, komponen, dan material yang
diperlukan untuk menghasilkan produk akhir. MRP juga memberikan skedul waktu yang terinci
kapan setiap komponen, material dan bagian harus dipesan atau diproduksi.
MRP didasarkan pada permintaan dependen. Permintaan dependen adalah permintaan
yang disebabkan oleh permintaan terhadap item level yang lebih tinggi. Misalnya permintaan akan
mesin otomotif, roda merupakan permintaan dependen yang tergantung pada permintaan otomobil.
MRP digunakan pada berbagai industri terutama yang berkarakteristik job-shop, yakni industri
yang memproduksi sejumlah produk dengan menggunakan peralatan produksi yang relatif sama..
Filosofi MRP adalah “menyediakan” komponen, material yang diperlukan pada jumlah, waktu dan
tempat yang tepat.

G. KEBUTUHAN TENAGA KERJA

Perencanaan (planning) adalah proses untuk memutuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai
selama periode mendatang dan aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan agar dapat mencapai
tujuan tersebut. Sedangkan tenaga kerja adalah manusia yang berkerja di lingkungan suatu
organisasi yang mempunyai potensi baik dalam wujud potensi nyata fisik maupun psikis sebagai
penggerak utama dalam mewujudkan eksistensi dan tujuan organisasi.
Menurut andrew Sikula dalam bukunya Meldona mendefinisikan bahwa “Human resources of
manpower planning has been defined as the process of determining man power reqruitments and
the means for meeting those reqruitments in order to carry out the integrateds plans of the
organization.”( Perencanaan tenaga kerja adalah proses menentukan kebutuhan tenaga kerja, dan
cara memenuhi kebutuhan tersebut dalam rangka menjalankan rencana terintegrasi yang sudah
disusun oleh suatu organisasi). Dapat disimpulakn bahwa perencanaan tenaga kerja adalah suatu
proses untuk membuat rencana kebutuhan tenaga kerja dimulai dari perekrutan, pengembangan,
pengendalian dalam rangka untuk mencapai cita-cita perusahaan dengan cara saling berintegrasi
dengan baik.Mengapa perusahaan melakukan perencanaan tenaga kerja, menurut Simamora dalam
bukunya Meldona bahwa memiliki beberapa alasan yakni:
1. Perencanaan mengaitkan antara tindakan dan konsekuensinya
2. Perencanaan mendayagunakan sumber daya manusia(SDM) lebih efektif dan efisien.
3. Perencanaan mengaitkan sumber daya manusia dengan organisasi.
4. Perencanaan meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan mendorong untuk terus berkembang

Anda mungkin juga menyukai