Oleh
Lazuardi Firdaus
215431012
Gambar.1.1. Valve
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur,
mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi)
dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
Valve/katup dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air, seperti
keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup kecil
yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi. Katup memainkan peran penting
dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum juga untuk mengontrol
pengapian di mesin roket.
Valve/Katup dapat dioperasikan secara manual, baik oleh pegangan , tuas pedal dan
lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup juga dapat dioperasikan secara
otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran tekanan, suhu dll. Perubahan ini
dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan
katup secara otomatis. Terdapat 3 jenis gate valve yaitu :
1. Rising Stem Gate Valve, jika dioperasikan handwheel naik dan stem juga naik
2. Non-Rising Stem Gate Valve, jika di opersikan handwheel tetap dan stem juga
tetap.
1
3. Outside Screw & Yoke Gate Valve, jika di operasikan handwheel tetap tapi stemnya
naik.
Rising Stem & Non-Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu tinggi,
dan tidak cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve cocok digunakan untuk
high pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di lapangan minyak, medan yang
tinggi, temperature tinggi. Karena pada OS & Y stem naik atau turun bisa dijadikan
sebagai penanda. Contoh, apabila stem tinggi itu menandakan posisi valve sedang
membuka penuh.
𝑽𝑶𝑳𝑼𝑴𝑬 𝑽
Modulus (M) = 𝑳𝑼𝑨𝑺 𝑷𝑬𝑵𝑨𝑴𝑷𝑨𝑵𝑮 = 𝑨
Benda valve yang memiliki ketebalan berbeda beda sehingga mempunyai nilai
modul yang berbeda pula. Besar modul didadapatkan menggunakan aplikasi solidcast
sebagai berikut :
Gambar Modul
M = 1,37
M = 1,02
3
M = 0,8
M = 0,58
M = 0,58
M = 0,58
M = 0,58
4
2.2. Perhitungan Riser/ Penambah
Penambah yang disebut juga riser merupakan rancangan penting dari coran untuk
menghindari cacat shrinkage. Berdasarkan letaknya penambah ada dua jenis yaitu
penambah samping dan penambah atas. Sedangkan berdasarkan jenisnya penambah ada
dua jenis yaitu penambah tertutup dan penambah terbuka.
Perhitungan Riser berdasarkan buku Redbook Steel Feeding and Risering membagi
bagian menjadi kategori ukuran yaitu Length ( L ) , Width ( W ), and Thick ( T) yang
dimana akan akan memudahkan proses perhitungan riser .Untuk memudahkan
perhitungan riser/penambah dilakukan dengan bantuan Microsoft excel yang mengacu
kepada Redbook Steel Feeding and Risering sehingga didapatkan perhitungan sebagai
berikut :
5
2.2.3. Modul Terbesar 3
6
2.3.1. Rancangan 1
Gambar.3.1. Rancangan 1
2.3.2. Rancangan 2
Gambar.3.2. Rancangan 2
7
BAB III
SIMULASI
3.1. Simulasi
3.1.1. Simulasi 1
- Saluran masuk : Pada sebelah kanan/Pinggir
- Ukuran Riser
Tinggi : Tetap
Diameter : Berubah
Sebelum Sesudah
8
- Grafik Hasil Simulasi
9
- Hasil Simulasi
Dari hasil simulasi terdapat porosity yang sangat minim pada bagian yang
ditunjukan. Sehingga tidak dapat dikatakan soundcasting.
3.1.2. Rancangan 2
- Saluran masuk : Pada sebelah kanan
- Ukuran Riser
Tinggi : Berubah
Diameter : Tetap
Sebelum Sesudah
10
- Grafik Hasil Simulasi
11
- Hasil Simulasi
Pada Hasil simulasi pada bagian riser ujung penyusutan pada benda masih mengenai
pada benda.oleh karena itu rancangan tidak bisa dikatakan soundcasting
3.1.3. Rancangan 3
- Saluran masuk : Pada tengah
- Ukuran Riser
Tinggi : Tetap
Diameter : Berubah
12
Sebelum Sesudah
13
Dari hasil simulasi didapatkan Yield Casting 63%
- Hasil Simulasi
Dari hasil simulasi benda dapat dikatakan soundcasting dikarenakan pada hasil
optimalisasi tidak terdapat porosity
3.1.4. Rancangan 4
- Saluran masuk : Pada tengah
- Ukuran Riser
Tinggi : Berubah
14
Diameter : Tetap
Sebelum Sesudah
15
Dari Hasil simulasi didapatkan material density sebesar 96%
- Hasil Simulasi
Dari Hasil simulasi opticast benda dapat dikatakan soundcasting dikarenakan pada
benda tidak terdapat porosity
16
3.1.5. Rancangan 5
- Saluran masuk : Pada sebelah kiri/pinggir
- Ukuran Riser
Tinggi : Berubah
Diameter : Berubah
Sebelum Sesudah
17
- Grafik Hasil Simulasi
18
- Hasil Simulasi
Pada Hasil simulasi pada bagian riser ujung penyusutan pada benda masih mengenai
pada benda.oleh karena itu rancangan tidak bisa dikatakan soundcasting
3.1.6. Rancangan 6
- Saluran masuk : Tengah
- Ukuran Riser
Tinggi : Berubah
Diameter : Berubah
Sebelum Sesudah
19
- Grafik Hasil Simulasi
20
Dari Hasil simulasi didapatkan material density sebesar 86%
- Hasil Simulasi
Pada Hasil simulasi pada bagian riser ujung penyusutan pada benda masih mengenai
pada benda.oleh karena itu rancangan tidak bisa dikatakan soundcasting
21
BAB IV
NIYAMA CRITERION
4.1. Rancangan 3
22
23
4.2. Rancangan 4
24
25
BAB V
KESIMPULAN
2. Dari hasil simulasi didapatkan rancangan simulasi 3 dan 4 yang menunjukan hasil
opticast yang tidak terdapat porosity.
- Pada rancangan 3 dilakukan simulasi opticast dengan merubah diameter riser
tanpa merubah tinggi riser dan didapatkan perubahan diameter riser sebagai
berikut :
Modul 1 : Ø D = 82,39 mm
Modul 2 : Ø D = 91,90 mm
Modul 3 : Ø D = 67,49 mm
- Pada rancangan 4 dilakukan simulasi opticast dengan tidak merubah diameter
riser dan merubah tinggi riser dan didapatkan perubahan tinggi riser sebagai
berikut :
Modul 1 : H = 52,31 mm
Modul 2 : H = 52,36 mm
Modul 3 : H = 50,08 mm
Dengan mempertimbangkan proses pembuatan cetakan, rancangan 4 sulit untuk
dilakukan proses pembuatan cetakan. Oleh karena itu rancangan 3 merupakan
hasil simulasi yang dipilih.
3. Niyama criterion pada hasil simulasi rancangan 3 dan 4 menunjukan bahwa masih
terdapat porosity pada benda. Akan tetapi hal itu tidak menjadi masalah
dikarenakan porosity yag terjadi merupakan skala yang sangat kecil dan tidak
menggangu fungsi dari benda.
26