Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN BELAJAR 2: APRESIASI PUISI

Materi Pertama: Menemukan Makna Puisi Lama

Anda sudah mengenal jenis-jenis puisi lama pada modul sebelumnya. Kali ini, Anda akan
difokuskan pada menemukan makna pada jenis puisi lama yaitu pantun, karmina, gurindam, dan
syair.

1. Langkah-Langkah Menemukan Makna Pantun


a. Memahami struktur pantun yang terdiri atas bagian sampiran (larik pertama dan kedua) dan
bagian isi (larik ketiga dan keempat). Makna atau maksud suatu pantun bisa ditemukan pada
bagian isi yaitu pada larik ketiga dan keempat.
b. Membaca bagian isi pantun dengan pendekatan analitis, pendekatan emotif, pendekatan
parafrasis, atau pendekatan historis
c. Bila ada kata sulit, carilah artinya di kamus
d. Uraikan isi pantun ke dalam 1-2 kalimat

Contoh menemukan makna pantun dengan pendekatan emotif:


Pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu menemukan makna pantun dapat digunakan.
Misalnya, Apa yang membuat cinta? Bagaimana prosesnya ... ? dst.
Pantun Makna
Bukan titik yang membuat tinta Bukanlah kecantikan (fisik) yang membuat
Tetapi tinta yang membuat titik seseorang dicintai tetapi karena cinta
Bukan cantik yang membuat cinta seseorang menjadi cantik.
isi
Tetapi cinta yang membuat cantik

2. Langkah-langkah Menemukan Makna Karmina


a. Memahami struktur karmina yang terdiri atas bagian sampiran (larik pertama) dan bagian isi
(larik kedua). Makna atau maksud suatu karmina bisa ditemukan pada bagian isi yaitu pada
larik pertama.
b. Membaca bagian isi karmina dengan pendekatan analitis, pendekatan emotif, pendekatan
parafrasis, atau pendekatan historis
c. Bila ada kata sulit, carilah artinya di kamus
d. Uraikan isi karmina ke dalam 1-2 kalimat

Contoh menemukan makna karmina dengan pendekatan emotif:


Pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu menemukan makna karmina dapat digunakan.
Misalnya, Apa yang terjadi bila ... ? dst.

Contoh:
Karmina Makna
Dahulu benang sekarang jubah Ketika dahulu senang sekarang
Dahulu senang sekarang susah isi merasakan susah.

3. Langkah-Langkah Menemukan Makna Syair


a. Memahami struktur syair. Makna atau maksud syair tersirat dari semua larik.
b. Bila ada kata sulit, carilah artinya di kamus
c. Bacalah syair dengan pendekatan emotif dengan pendekatan analitis, pendekatan emotif,
pendekatan parafrasis, atau pendekatan historis atau analitis
d. Uraikan isi syair dalam 1-2 kalimat untuk setiap lariknya

Contoh menemukan makna syair dengan pendekatan emotif:


Pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu menemukan makna syair dapat digunakan.
Misalnya, Siapa yang dagang? Apa yang terjadi bila ... ? Bagaimana keadaan “kita yang kurang”?
dst.
Syair Dagang karya Hamzah Fansuri
Syair Makna

Hai sekalian kita yang kurang Anak rantau yang penuh kesengsaraan,
Nafsumu itu lawan berperang lawanlah hawa nafsumu. Jangan selalu
Jangan hendak lebih baiklah kurang ingin berlebihan, lebih baik sederhana dan
Janganlah sama dengan orang bermakna daripada selalu ingin
menyamakan diri dengan orang lain.
Amati-amati membuang diri
Menjadi dagang segenap diri Sebaiknya menjauhlah dari mencela diri
Baik-baik engkau fikiri sendiri, lebih baik merantau untuk
Supaya dapat emas sendiri menyiapkan dan mengembangkan potensi
diri agar mendapat yang terbaik.
Wahai dagang yang hina
Ketahui hidup dalam dunia Wahai merantau yang penuh
Sebagai jati tiada berbunga kesengsaraan. Hidup yang belum berhasil
Bagi burung tiada berguna dan mencari-mencari jati diri dan
keberhasilan.
Wahai sekalian kita yang kurang
Nafsumu itu lawan berperang
Jauhkan tamak baiklah kurang Wahai anak rantau yang penuh
Jaga dirimu jatuh ke jurang kesengsaraan, lawanlah hawa nafsumu.
Jahuhkan diri dari ketamakan dan hindari
Amat-amati membuang diri terperosok ke hal-hal yang tidak baik.
Menjadi dagang di segenap negeri
Baik-baik engkau pikiri Sebaiknya menjauhlah dari mencela diri
Supaya selamat hari-hari sendiri, merataulah ke seluruh pelosok
negeri. Baik-baiklah menjaga diri agar
selamat setiap saat.

4. Langkah-Langkah Menemukan Makna Gurindam


a. Memahami struktur gurindam. Makna atau maksud gurindam terdapat pada larik kedua. Larik
kedua pada gurindam berupa akibat atau balasan. Makna atau maksud gurindam dapat
dirumuskan dengan mempertimbangkan sebab, alasan, syarat, masalah, perjanjian, atau
perbuatan yang terletak pada larik pertama.
b. Memahami bahwa gurindam biasanya berisi petuah/nasihat, ajaran, atau filosofi hidup
c. Bacalah gurindam dengan pendekatan emotif dengan pendekatan analitis, pendekatan
emotif, pendekatan parafrasis, atau pendekatan historis
d. Bila ada kata sulit, carilah artinya di kamus
e. Uraikan isi gurindam ke dalam 1-2 kalimat untuk setiap lariknya
Contoh menemukan makna gurindam dengan pendekatan emotif:
Pertanyaan-pertanyaan yang bisa membantu menemukan makna gurindam dapat digunakan.
Misalnya, Siapa yang ...? Apa yang terjadi bila ... ? Bagaimana bila... ? dst.

Gurindam XII karya Raja Ali Haji


Gurindam Makna
Ini gurindam pasal yang pertama:

Barang siapa tidak memegang agama, Setiap orang harus beragama karena
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama agama merupakan pegangan dalam
kehidupan manusia, manusia yang tidak
beragama tidak memiliki arah dalam
menjalani kehidupannya.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang yaang ma’rifat. Untuk mencapai kesempurnaan di dalam
kehidupan, manusia harus mengenal
empat hal. Empat hal tersebut adalah
syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat.
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Orang yang mengenal Allah SWT, pastinya
ia menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri. Orang yang memahami penciptaan dirinya,
maka ia telah mengenal Penciptanya.
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terpedaya. Orang yang mengetahui bahwa dunia
hanyalah fana dan tidak kekal, ia akan
berhati-hati menjalani kehidupan..
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudharat Orang yang menyakini adanya akhirat,
pasti ia juga yakin bahwa dunia tempatnya
kemudharatan dan akan menghindari hal-
hal yang mudharat.

Anda mungkin juga menyukai