Anda di halaman 1dari 23

Pengertian PIK - KRR

PIK-KRR adalah kependekan dari Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan


Reproduksi Remaja, merupakan tempat atau wadah bagi remaja untuk mendapatkan
informasi tentang kesehatan reproduksi remaja secara benar dan bertanggungjawab.
Dalam perkembangannya ternyata PIK-KRR tidak hanya bicara tentang masalah
kesehatan reproduksi (kespro) tapi sudah meluas ke arah pemberdayaan remaja yang
bertujuan untuk membantu remaja melewati masa remajanya dengan baik sehingga
bisa menjadi generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas.

PIK-KRR berada di bawah binaan langsung Badan Koordinasi Keluarga Berencana


Nasional (BKKBN) dan mempunyai hubungan strategis dengan instansi-instansi
pemerintahan seperti Depkes, Dinas Pendidikan, KUA, Kepolisian, KPAD, dan lembaga
swadaya masyarakat yang peduli terhadap permasalahan remaja.

Dalam melakukan kegiatannya, PIK-KRR menggunakan pendekatan komunikasi,


informasi dan edukasi terhadap permasalahan-permasalahan dunia remaja terutama
yang tercakup dalam TRIAD KRR yaitu seksualitas, HIV/AIDS, napza dan miras yang
mana ketiga problem tersebut banyak menghantui para remaja untuk bisa melewati
masa remajanya dengan baik. Karena PIK-KRRdibentuk oleh dan untuk remaja maka
hampir semua bentuk kegiatannya dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik
lebih banyak remaja untuk bergabung. Tujuan utama dikembangkannya program PIK-
KRR oleh BKKBN adalah untuk memberikan kesadaran sejak dini terhadap remaja
akan pentingnya pendewasaan usia nikah dan menjaga kesehatan reproduksi mereka
sendiri sehingga nantinya remaja-remaja ini juga bisa membentuk sebuah keluarga
yang sehat dan berkualitas. Keberhasilan sebuah bangsa berawal dari sebuah
keluarga, dan keberhasilan sebuah keluarga tumbuh dari anggotanya, remaja adalah
salah satu dari anggota keluarga.
MATERI PIK-KRR
BAHAYA NARKOBA
Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkawatirkan, terutama bagi generasi muda
bangsa Indonesia. Banyaknya kasus penggerebekan pabrik narkoba oleh pihak kepolisian,membuktikan peredaran
dan penyalahgunaan narkoba sudah di bumi Pertiwi ini sangat memprihatinkan. Indonesia tidak lagi menjadi
tempat peredaran,namun juga menjadi basis produksi massal narkoba.KIta dukung usaha Polri memberantas
peredaran narkoba di Indonesia.
Narkoba atau istilah lainnya napza atau naza,merupakan obat-obatan kedokteran yang pemakaiannya memerlukan
izin dan pengawasan ketat,sebagian besar narkoba memiliki efek yang tinggi terhadap metabolisme
tubuh,terutama jaringan syaraf otak manusia. Disebut penyalahgunaan karena pemakaian narkoba tersebut tanpa
izin yang sah dari pihak dokter. Para dokter profesional sangat berhati-hati sekali memberikan obat kepada pasien.
Obat-obatan narkoba tergolong obat keras atau istilahnya obat daftar G (kalau salah,tolong beritahu kami).
Narkoba merupakan zat/bahan adiktif yang bekrja pada sistem syaraf pusat otak,dapat menyebabkan
euforia,keyamanan semu,penurunan sampai hilangnya rasa nyeri serta dapat menimbulkan ketergantungan.
Berdasarkan bahannya terdiri atas :
1. Natural (ganja,candu,cocaine,jamur,kaktus,tembakau,pinang,sirih,jamur dll)
2. Sintesis (campuran kimia) seperti kodein,amphetamin dll.

Semua narkoba memiliki efek kerja :

1. Merangsang sistem syaraf pusat seperti opium,morfin,kodein.

2. Menurunkan sistem syaraf pusat seperti kafein,kokain,ectasy dan tembakau/rokok.

3. Mengacaukan sistem syaraf pusat (LSD,Meskalin,ganja,dll)

Beerdasarkan cara penggunaannya terdiri dari:

1. Secara oral (alkohol,ectasy,sedativ,LSD dll)

2. Injeksi (heroin,morfin)

3. Ditaruh di luka (kodein,heroin,morfin)

4. Dihirup/inhaler (kokain,lem,bensinn dll)

Berdasarkan bentuk :

1. Bubuk (heroin,morfin,kodein,methampetamin)

2. Pasta (heroin,kodein dll)

3. Pil (ectasy,sedative dll)

4. Kristal (amphetamin dll)

5. Kertas (LSD dll)

Diriku Tubuhku
Pendahuluan

Setiap remaja dapat dikatakan dengan sendirinya akan mengenal tubuh dan bagian-bagian tubuhnya sendiri.

Tetapi pada umumnya anak-anak yang baru beranjak remaja sering kali belum mengenal bagaian-bagian tubuh

serta fungsi-fungsinya secara benar dan utuh. Apabila mereka tidak memahami bagian tubuh dan fungsinya

dengan benar, maka mereka bisa lalai dalam pemeliharaan atau perawatan bahkan penggunaannya, baik oleh diri
sendiri maupun orang lain.oleh karena itu, mengenal bagian-bagian tubuh dengan benar membantu remaja

mengenal dirinya dengan benar dan selanjutnya bisa membantu remaja membawa diri secara benar.

Bagian-Bagian Tubuhku

Tujuan:

1. Peserta dapat mengatasi rasa sungkan, malu dan khawatir membicarakan hal-hal yang menyangkut tubuh
dan perubahan pada tubuh mereka.
2. Peserta lebih terbuka terhadap pembicaraan mengenai bagian-bagian tubuh yang seringkali dianggap
tidak boleh.

Bagian-bagian dalam struktur tubuhku sangatlah banyak, ada kepala, Badan, tangan, kaki. Kepala terdapat organ

kepala yang sangat banyak, Badan juga terdapat organ dalam badan yang sangat banyak diantaranya organ

reproduksi.

Ada beberapa organ reproduksi yang populer baik bagi perempuan maupun laki-laki. Contohnya Zakar atau Penis,

Vagina, Buah dada, dll.

Tidak sedikit orang merasa malu menyebut bagian-bagian organ reproduksi, karena menganggap jorok dan kata-

kata kotor. Padahal kata tersebut menjadi kotor apabila dipakai atau digunakan untuk memberi gelar seseorang

dan atau untuk memaki seseorang.

Perlu penegasan bahwa membicarakan menyangkut bagian-bagian tubuh kita utamanya organ reproduksi

merupakan hal biasa. Kita tidak perlu merasa malu dan takut mengungkapkan pertanyaan atau ketidaktahuan kita

tentang perubahan-perubahan yang akan terjadi dengan tubuh kita sendiri.

Mengenal Organ-Organ Reproduksi

Tujuan:

1. Peserta mengenal secara khusus organ-organ reproduksi.


2. Peserta memahami fungsi organ-organ reproduksinya.

A. Organ Reproduksi Perempuan

Terdapat beberapa organ reproduksi perempuan yang penting dalam proses reproduksi adalah:

1. Ovarium (Indung Telur)

Yaitu organ di kiri dan di kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul

indung telur berfungsi menghasilkan sel telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran

mengeluarkan sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma sehingga terjadi janin. Bila tidak dibuahi, akan ikut keluar
bersama darah pada saat menstruasi. Disamping itu pula ovarium menghasilkan hormon-hormon (estrogen,

pogesteron dll)

2. Fimbrae (Umbai-Umbai)

Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dikeluarkan

indung telur.

3. Tuba Falopi (Saluran Telur)

Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui ovum dari indung telur menuju rahim (proses

ovulasi) dan tempat pembuahan (konsepsi) atau bertemunya sel telur dan sperma. Ujungnya adalah fimbrae.

4. Uterus (Rahim)

Berupa rongga yang terlindungi oleh beberapa lapisan otot dan selaput lendir, fungsinya tempat berkembangnya

janin atau tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya antara 30-

50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Dinding rahim yang

menebal dan berisi pembuluh darah akan keluar sebagai menstruasi, dindingnya terdiri dari:

 Lapisan Parametrium

Adalah lapisan yang paling luar dan lapisan yang berhubungan dengan rongga perut.

 Lapisan Miometrium

Adalah lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi)

 Lapiasan Endometrium

Adalah lapisan dalam dari rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan endometrium terdiri

dari lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.

5. Cervix (Leher Rahim)

Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan

tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.

6. Vagina (Liang Kemaluan/lubang senggama)


Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan k.l 6,5 cm dan dinding belakang k.l 9 cm

yang bersifat elastis dengan berlipat-lipat. Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu bersenggama, tempat

keluarnya menstruasi dan jalan lahir bayi.

7. Lambia (Bibir Kemaluan)

Terdiri dari dua bagian, yaitu Lambia mayor dan Lambia minor.

8. Muluit Vagina

Yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi

oleh selaput dara (Hymen) yaitu selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung

pembuluh darah.

9. Klitoris (kelentit), yaitu benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh alat kelamin perempuan. Klitoris

banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.

B. Organ Reproduksi Laki-Laki

Organ reproduksi laki-laki yang penting dalam proses reproduksi adalah:

1. Penis

Berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk pembuangan sperma dan air seni. Pada keadaan

biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara seksual darah banyak dopompakan ke penis sehingga berubah

menjadi tegangdan besar, disebut ereksi.

2. Glans

Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang

menutupi bagian glans disebut foreskin (Preputium). Di beberapa negara memiliki kebiasaan memberssihkan

daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal dengan sunat/Khitan. Khitan dianjurkan karena memudahkan

pembersihan penis, sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang dan beberapa macam kanker.

3. Uretra (Saluran Kencing)

Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Mulut uretra adalah awal dari saluran kencing.

4. Vas Deferens (Saluran Sperma)


Adalah saluran yang menyalurkan sperma dari tertis menuju ke prostat. Vas deferens panjangnya k.l 4,5 cm

dengan diameter k.l 2,5.

Menstruasi

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang

berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita

untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini.

Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan

wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali

sebulan sampai wanita mencapai usia 45 – 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-

pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari

masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara

21 hingga 40 hari.

Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari

bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.

Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk

kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh

hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai

berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita

tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama

kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke

rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan

rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode

pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga

tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu,

menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil.

Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.

Kecuali jika seorang gadis telah dipersiapkan akan kedatangan menstruasi, hal ini bisa menjadi saat yang

mengecewakan baginya. Anak-anak perempuan yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat

mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah laku yang

buruk. Anak-anak perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dapat

mengalami rasa malu yang amat dan perasaan kotor saat menstruasi pertama mereka. Bahkan saat menstruasi

akhirnya dikenali sebagai proses yang normal, perasaan kotor dapat tinggal sampai masa dewasa. Namun, dalam

tahun-tahun belakangan ini pendidikan anatomi dan fisiologi yang lebih baik telah menjadikan penerimaan akan
menstruasi. Malahan banyak wanita yang melihat menstruasi dengan bangga sebagai proses yang hanya terjadi

pada wanita. Beberapa keluarga bahkan memiliki perayaan khusus untuk menghormati kedewasaan seorang

wanita muda.

Meskipun begitu, banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode

menstruasi mereka datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore, atau menstruasi

yang menyakitkan. Hal ini khususnya sering terjadi awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan

menstruasi dapat berupa payudara yang melunak, puting susu yang nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung.

Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot

halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis.

Dalam bentuk yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini dikenal sebagai gejala

datang bulan atau PMS, dan mungkin membutuhkan penanganan medis.

Dalam beberapa kasus pengadilan di Inggris dan Perancis, para pengacara telah menggunakan keberadaan PMS

untuk berargumentasi mengenai turunnya kemampuan saat melakukan perbuatan kriminal. Di masa lalu, PMS

dianggap sebagai kondisi psikosomatik, dan berlanjut menjadi subyek tertawaan, sekarang PMS dikenal memiliki

sebab organik. Beberapa pengobatan telah diciptakan untuk mengatasi gejala-gejala PMS.

Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau kegagalan bermenstruasi selama

masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang

berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran

menstruasi yang berlebihan, kondisi yang dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak,

namun dapat berlangsung lebih lama dari periode normal.

Sikap terhadap menstruasi dapat berbeda pada setiap masyarakat. Banyak masyarakat yang memandang wanita

sebagai terkontaminasi atau tercemar saat menstruasi dan tidak mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-

kegiatan masyarakat karena takut akan ikut tercemar. Menstruasi adalah satu dari banyak pembenaran yang telah

diberikan untuk menghalangi wanita memasuki peran-peran keagamaan pada beberapa agama. Ritual

pembersihan di akhir menstruasi dianjurkan pada beberapa masyarakat. Namun, masyarakat lain menganggap

menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dan tidak menghukum atau menghalangi wanita saat mereka

mengalaminya.
PIK KRR Untuk Membentuk
Remaja Berkualitas
Istilah apa sih, Kok saya baru denger? Gimana bacanya yaa?? Pikerrrrr atau piker?

Hehehe, tidak usah bingung baca aja PIK KRR. Merupakan kepanjangan dari Pusat Informasi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja. Ini merupakan salah satu sub program yang dimiliki oleh BKKBN yang lebih
menitikberatkan pada remaja sebagai subjek penyuluhan. Seperti kita ketahui bahwa remaja merupakan salah satu
fase usia peralihan antara masa kanak-kanak menuju gerbang dewasa. Menurut Organisasi kesehatan dunia, WHO,
batasan usia remaja adalah usia 12 s/d 24 tahun. Program ini merupakan salahsatu upaya pemerintah untuk
membantu remaja memiliki status kesehatan reproduksi yang baik melalui pemberian informasi, pelayanan
konseling, dan pendidikan keterampilan hidup (Life skill).

Sebagai masa peralihan, pada fase remaja inilah anak kita mengalami perubahan fisik dan kepribadian yang
signifikan sehingga berdampak pada perubahan emosional yang besar. Dalam aspek kognitif, remaja juga mulai
memiliki peningkatan terhadap pemahaman mereka tentang dunianya. Pada masa ini, seorang anak memiliki
keinginan kuat untuk mulai mandiri tidak terikat lagi kepada orang tua, tetapi masih bingung dengan
kehidupannya. Mulai berusaha mencari-cari jati diri mereka seperti apa, merupakan salahsatu isu yang paling
penting sekaligus kritis pada masa-masa ini.

Mungkin tidak banyak yang mengetahui, ternyata dibalik hingar bingar kepemerintahan dan politik-politikan
ternyata pemerintah masih memperdulikan warganya yang berada pada fase peralihan yang disebut remaja.
Melalui program ini, pemerintah mengupayakan agar remaja tidak melewati masa remajanya dengan hal-hal yang
tidak berguna. Seperti kita pernah alami, pada masa-masa remajalah kita mengalami proses pencarian jalan hidup
yang seperti apa yang akan kita pilih. Tidak sedikit dari teman-teman saya yang pada akhirnya menjadi ‘gagal’
dan ‘biasa-biasa saja’ dimasa dewasanya hanya karena mereka salah memilih jalan dan pergaulan ketika masa
remajanya. Melalui program ini, agaknya pemerintah mulai concern melihat perkembangan zaman instant yang
serba canggih ini. Betapa banyak remaja yang akhirnya terperangkap kedalam lingkaran NARKOBA, akibat
ketidaktauan dan rasa penasaran mereka. Pengetahuan yang kurang, atensi keluarga yang hampir tidak dirasakan,
serta kebutuhan akan pengakuan yang tidak terpenuhi membuat mereka kadang memilih jalan yang salah.

Selain itu, perkembangan seksual sekunder remaja juga membuat remaja menjadi penasaran dengan keberadaan
diri mereka. Awalnya mungkin coba-coba. Mereka melakukan eksplorasi seksual terhadap diri sendiri, ditambah
tontonan-tontonan ‘bokep’ yang mendorong rasa ingin tau yang meledak-ledak membuat remaja cenderung
menyalurkannya melalui masturbasi. Salah? Mungkin demikian. Seksolog kompasiana, Mariska Lubis pernah
membahas ini sebelumnya.

Didorong rasa keprihatinan supaya remaja memiliki pengetahuan memadai seputar dunianya, maka sejak tahun
2000, BKKBN sebagai salahsatu badan yang mengurusi Keluarga mempunyai program PIK KRR. Melalui program
ini, pemerintah berupaya untuk membentuk remaja TEGAR yaitu remaja yang berperilaku sehat, menghindari
resiko TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS, serta NAPZA), serta menunda usia perkawinan/pendewasaan usia
perkawinan.

Sebagai bagian dari warga Negara Indonesia, maka saya mengajak anda yang memiliki anak remaja agar benar-
benar memperhatikan perkembangan anak anda agar tidak salah jalan dalam menapaki hidupnya kelak. Berikanlah
kasih sayang yang cukup terhadap mereka, tidak usah terlalu mengekang tapi juga jangan terlalu memberikan
kebebasan kepada mereka. Penuhi segala kebutuhan psikologisnya, salah satunya bisa dilakukan dengan upaya
memposisikan diri anda sebagai sahabat bagi mereka.

Mari kita selamatkan generasi muda Indonesia agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang salah, supaya
terhindar dari NARKOBA dan juga seks bebas yang buntut-buntutnya akan menjadikan Negara kita semakin
terbelakang. Jika anda ingin ikut berkontribusi terhadap program PIK KRR pemerintah, anda bisa menghubungi
kantor BKKBN / badan bentukan pemerintah daerah yang concern mengurusi program KB (BKBPP/BPPKB) atau
melalui para penyuluh atau petugas Lapangan KB yang tersebar diseluruh kabupaten di wilayah tanah air tercinta
ini.

TRIAD (Tiga Ancaman Dasar)


KRR (Kesehatan Reproduksi
Remaja)
TRIAD KRR

TRIAD KRR adalah tiga resiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu Free Sex, HIV/ AIDS dan
Napza.
KRR merupakan kepanjangan dari Kesehatan Reproduksi Remaja.
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut hidup manusia sebagai makhluk
seksual, yaitu emosi, perasaan, kepribadian, sikap yang berkaitan dengan perilaku seksual,
hubungan seksual dan orientasi seksual.
Sedangkan Free sex adalah suatu hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan yang sah.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang melemahkan
sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency
Syndrome, yaitu sekumpulan gejala yang timbul akibat melemahnya sistem kekebalan
tubuh karena terinfeksi virus HIV. IMS merupakan kepanjangan dari infeksi menular seksual
yaitu infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya. kata
lain yang sering dipakai adalah Narkoba. Napza adalah zat-zat kimiawi yang masukkan ke
dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalui mulut) dihirup (melalui hidung) dan disuntik.

Latar Belakang
Permasalahan remaja merupakan permasalahan yang sangat kompleks mulai
dari jumlahnya yang cukup besar hingga permasalahan seputar kesehatan
reproduksi remaja. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah remaja di
Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan sekitar 66,3 juta (Bappenas, BPS,
UNFPA, 2013). Jumlah yang sangat besar tersebut adalah potensi yang
memerlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan terstruktur agar
dapat dimanfaatkan menjadi modal pembangunan kedepan.

Disamping jumlahnya yang banyak, tercatat angka kelahiran di usia remaja


masih tinggi. Berdasarkan hasil SDKI 2012, di Indonesia Age Specific Fertility
Rate (ASFR untuk kelompok umur 15-19) 48 per 1000 perempuan (SDKI
2007 dan SDKI 2012), yang artinya dari 1000 remaja perempuan yang
berusia 15-19 tahun, terdapat 48 kelahiran. Permasalahan lain yang cukup
memprihatinkan pada remaja adalah pernikahan dini pada remaja, perilaku
seks pranikah dan penyalahgunaan Napza.

Dalam rangka merespon permasalahan remaja tersebut diatas, BKKBN


mengembangkan Program GenRe. Program GenRe adalah Program yang
dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja
melalui pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan sehingga
mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana;
berkarir dalam pekerjaan secara terencana; serta menikah dengan penuh
perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Program GenRe tersebut dilaksanakan melalui pendekatan langsung kepada
remaja serta orang tua yang memiliki remaja. Pendekatan kepada remaja
dilaksanakan melalui pengembangan Pusat Informasi dan Konseling Remaja
(PIK Remaja) dan pendekatan kepada orang tua yang memiliki remaja
dilaksanakan melalui pengembangan Kelompok Bina Keluarga Remaja
(BKR).
Pada saat ini, PIK Remaja berjumlah sekitar 23.579 tersebar di 34 Provinsi
yang diharapkan menjadi wadah bagi remaja untuk berkumpul, berbagi cerita,
berkreatifitas dan saling tukar informasi. Pada saat ini, PIK Remaja berjumlah
sekitar 23.579 tersebar di 34 Provinsi yang diharapkan menjadi wadah bagi
remaja untuk berkumpul, berbagi cerita, berkreatifitas dan saling tukar
informasi.

PIK Remaja dikembangkan melalui jalur pendidikan dan masyarakat. Jalur


pendidikan meliputi sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren. Sedangkan di
jalur masyarakat diantaranya melalui organisasi kepemudaan, organisasi
keagamaan, dan komunitas remaja. Kedua jalur tersebut merupakan sasaran
yang penting untuk mendekati komunitas remaja. Pembentukan PIK Remaja
di kedua jalur tersebut akan membantu mendekatkan akses remaja terhadap
informasi GenRe khususnya Kesehatan Reproduksi Remaja, Penyiapan
Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja, Life Skills, Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga.

Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK Remaja perlu


dikembangkan suatu kegiatan yang memacu kelompok-kelompok tersebut
untuk lebih maju dan mandiri. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah
pemilihan PIK Remaja. Pemilihan tersebut diharapkan akan mendorong
setiap PIK Remaja untuk berusaha meningkatkan kualitas dan kapasitasnya.
PIK Remaja yang menjadi unggulan akan lebih mapan dan memiliki fungsi
tambahan sebagai model, tempat rujukan, studi banding, dan magang bagi
PIK Remaja lainnya.

Tujuan

1. Umum :

Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas PIK Remaja baik dari segi
pengelolaan maupun pelaksanaan kegiatannya, dan siap untuk menjadi
model, tempat rujukan, tempat studi banding, dan tempat magang bagi PIK
Remaja yang lain.

2. Khusus :

a. Meningkatnya kemampuan PIK Remaja dan – dalam mengembangkan


materi dan isi pesan Program GenRe.
b. Meningkatnya kemampuan PIK Remaja dalam mengembangkan kegiatan
yang lebih inovatif dan kreatif.

c. Meningkatnya kemampuan PIK Remaja dalam memperluas dukungan dan


jejaring kerja.

d. Meningkatnya minat remaja untuk aktif dalam kegiatan dan pengelolaan


PIK Remaja.

Hasil yang Diharapkan

1. Meningkatnya dukungan pemangku kepentingan dan mitra kerja terhadap


Program GenRe khususnya dalam menumbuhkembangkan PIK Remaja.

2. Meningkatnya jumlah Remaja yang mengakses PIK Remaja

3. Meningkatnya keterampilan Pengelola, Pendidik Sebaya, dan Konselor


Sebaya dalam PIK Remaja.

PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R)

Konseling Remaja

PIK R merupakan singkatan dari kata Pusat Informasi dan Konseling Remaja. Dalam buku Pedoman
Pengolalaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswan (PIK R/M) , menyatakan bahwa
Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa adalah salah satu wadah yang dikembangkan
dalam program GenRe, yang dikelola dari, oleh dan untuk Remaja/Mahasiswa guna memberikan
pelayanan informasi dan konseling tentang pendewasaan usia perkawinan, delapan fungsi keluarga,
TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza), keterampilan hidup (life skills), gender dan
keterampilan advokasi dan KIE.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PIK R/M merupakan suatu kegiatan yang
dikelola, dari, oleh, dan untuk remaja supaya memberikan pelayanan informasi dan konseling yang
bermanfaat mengenai rencana kehidupan berkeluarga remaja. Kemudian PIK R/M bertujuan
umumnya untuk memberiikan informasi yang bermanfaat untuk para remaja seperti tentang informasi
Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR), Pendewasaan usia perkawinan
PIK R/M diperlukan karena PIK R/M merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
kehidupan rem
aja di masa sekarang dan di masa depan. Hal tersebut dikarenakan remaja adalah generasi penerus
bangsa yang diharapkan untuk mengubah kehidupan yang lebih baik. Apabila remaja di suatu bangsa
dapat mengubah bangsa ke arah yang lebih baik, maka bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang
memiliki generasi-generasi penerus yang hebat.
Dalam PIK R/M ada Pendidik Sebaya (PS) sebagai nara sumber untuk kelompok remaja
sebayanya dan telah mengikuti pelatihan. sedangkan PS yang belum dilatih dengan mempergunakan
Panduan Kurikulum dan Modul Pelatihan yang telah disusun oleh BKKBN. Kemudian ada yang
disebut dengan Konselor Sebaya (KS) adalah Pendidik Sebaya yang memberikan konseling untuk
kelompok remaja sebayanya dan telah mengikuti pelatihan. Sedangkan KS yang belum dilatih dengan
mempergunakan Panduan Kurikulum dan Modul Pelatihan yang telah disusun oleh BKKBN.
Tujuan dibentuknya PIK Remaja di Kalangan Masyarakat terutama di Desa-desa, Sekolah,
Unversitas dan lain- lain yaitu:
1. Meningkatkan kualitas mengenai pelayanan PIK R supaya terlaksana dengan baik.
2. Meningkatkan keterampilan para remaja
3. Meningkatkan pengetahuan tentang risiko Seksualitas, NAPZA, HIV, dan AIDS (TRIAD KKR),
kesehatan Reproduksi Remaja, dan median usia kawin pertama perempuan.
4. Menumbuhkan rasa solidaritas remaja terhadap remaja lainnya.
5. Sebagai wadah untuk para remaja apabila memiliki keterampilan.
6. Sebagai solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh para remaja.
Selain tujuan di atas yang paling utama adalah menjadikan para remaja yang memiliki Kreatif, inovatif,
produktif dan terampil dalam menghadapi kehidupan sekarang yang sudah modern.

Pengurus PIK Remaja diantarannya adalah sebagai berikut:


1. Penanggungjawab
2. Penasehat
3. Pembina

4. Ketua PIK Remaja


5. Sekretaris
6. Bendahara
7. Seksi Program dan kegiatan
8. Pendidik Sebaya Minimal 2 orang dan minimal 2 orang Pendidik Sebaya yang sudah dilatih atau
sudah mengikuti pelatihan tentang substansi Program GenRe (8 Fungsi Keluarga, PUP
(Pendewasaan Usia Perkawinan), TRIAD KRR, dan Keterampilan Hidup).
9. Konselor Sebaya
Diatas merupakam pengurus PIK Remaja Tahap Tumbuh untuk tahap Tegak hampir sama. Namun
ada sedikit perbedaan dalam Pendidik Sebaya menjadi 4 orang Pendidik Sebaya dan 2 orang
Konselor Sebaya. Kemudian 4 orang Pendidik Sebayanya yang sudah dilatih seperti tahap tumbuh
tetapi ditambah satu yaitu sudah dilatih Keterampilan Advokasi dan KIE. Pada Tahap selanjutnya yaitu
PIK Remaja Tahap Tegar Pendidik Sebaya 4 orang Pendidik Sebaya dan 4 orang Konselor Sebaya.
Kemudian yang 4 orang Pendidik Sebaya yang sudah dilatih sama seperti tahap tumbuh dan tegak.
Namun ditambah tentang Pengembangan materi sesuai kebeutuhan PIK R misalnya Gender.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PIK Remaja serta Materi, Sarana dan Prasarana adalah
sebagai berikut:
1. Tahap Tumbuh
a) Di dalam lingkungan PIK R/M
b) Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE) di dalam PIK R/M
c) Menggunakan media cetak (majalah dinding, leaflet, poster, dll)
d) Melakukan pencatatan dan pelaporan rutin

Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik dan Sebaya (PS) adalah 8 Fungsi Keluarga,
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), TRIAD KRR dan Keterampilan hidup (Life Skills). Selanjutnya
Sarana dan Prasarana ada Ruang Sekretariat, Memiliki papan nama dengan ukuran minimal 60x90
cm.
2. Tahap Tegak
a) Di dalam dan di luar PIK R/M dengan bentuk aktifitas pemberian informasi baik di dalam PIKR/M
maupun di luar PIK R/M misalnya melalui dialog interaktif di radio dan TV, penyuluhan dan pembinaan,
konseling, penyelenggaraan seminar, roadshow ke sekolah lain, pameran, pentas seni dan lain-lain.
b) Menggunakan media cetak dalam penyampaianinformasi atau isi pesan program GenRe
misalnya melalui majalah dinding, leaflet, poster dan elektronik misalnya radio, televisi, dan website
c) Melakukan pencatatan dan pelaporan rutin
d) Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke PIK R/M
misalnya jambore remaja, lintas alam/outbond, bedah buku, bedah film, bimbingan belajar siswa, studi
banding, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan kesenian dan olahraga, lomba-lomba, buka puasa
Materi yang harus dikuasai oleh Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik Sebaya
(PS)/Konselor Sebaya (KS) adalah 8 Fungsi Keluarga, Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP),
TRIAD KRR, Keterampilan hidup (Life Skills), Keterampilan advokasi dan KIE. Sarana dan Prasarana
pada tahap ini ada Ruang Sekretariat dan Ruang Konseling Memiliki papan nama dengan ukuran
minimal 60x90 cm.
3. Tahap Tegar
a) Di dalam dan di luar PIK R/M dengan bentukaktifitas pemberian informasi baik di dalam PIK R/M
maupun di luar PIK R/M misalnya melalui dialog interaktif di radio dan TV, penyuluhan dan pembinaan,
konseling, penyelenggaraan seminar, roadshow ke sekolah lain, pameran, pentas seni dan lain-lain.
b) Menggunakan media cetak misalnya majalah dinding, leaflet, poster dan elektronik misalnya
radio, televisi, dan website.
c) Melakukan kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke PIK R/M misalnya
jambore remaja, lintas alam/outbond, bedah buku, bedah film, bimbingan belajar siswa, studi banding,
kegiatan ekonomi produktif, kegiatan kesenian dan olahraga, lomba-lomba, buka puasa bersama,
bercocok tanam, beternak dsb. Melakukan pelayanan lain sesuai kebutuhan remaja (pemeriksaan
gigi, konsultasi kecantikan, konsultasi gizi).
d) Terlibat dalam kegiatan sosial misalnya pelayanan kesehatan, kebersihan lingkungan
dankampanye Perilaku Hidup Berwawasan Kependudukan (PHBK) lain-lain.

Materi yang harus dikuasai oleh Materi khusus yang dikuasai oleh Pengelola/Pendidik Sebaya
(PS)/Konselor Sebaya (KS) adalah 8 Fungsi Keluarga, Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP),
TRIAD KRR, Keterampilan hidup (Life Skills), Keterampilan advokasi dan KIE, Pengembangan materi
sesuai kebutuhan PIK R/M (misalnya Gender). Sarana dan Prasarana pada tahap ini ada Ruang
Sekretariat, Ruang Konseling dan Ruang Pertemuan Memiliki papan nama dengan ukuran minimal
60x90 cm.
Nah itulah sekilas pengertian PIK Remaja, kalau sudah membaca jika anda peduli dengan remaja
yang ada di Desa anda sendiri. Jangan dinanti-nanti silakan buat PIK Remaja sendiri dengan izin
kepada Desa yang anda sendiri. Apabila di desa sudah ada PIK Remaja silakan bergabung saja dan
tingkatkan rasa peduli terhadap lingkungan anda.

 Home
 Citizen6

8 Fungsi Keluarga dan Penjelasannya,


dari Fungsi Agama hingga Ekonomi

Putra Marenda

23 Mar 2019, 16:57 WIB





18

Ilustrasi keluarga (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Keluarga mempunyai peran penting dalam perkembangan


masyarakat. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.

BACA JUGA

 Menu Tepat dari Ibu, Kunci Sehat Satu Keluarga


 7 Tips bagi Keluarga yang Merawat Pasien Kanker Darah
 4 Fakta Film Pohon Terkenal, Ajak Masyarakat Lihat Kehidupan di Akpol

Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan


Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau ayah dan
anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
Keluarga yang harmonis bisa mempengaruhi kepribadian anggota keluarga tersebut. Tapi
untuk lebih jelas tentang keluarga, ada baiknya mengetahui fungsi keluarga. Berikut
Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang fungsi keluarga.

2 dari 5 halaman

Fungsi Agama dan sosial budaya

1. Fungsi Agama

Benar adanya apabila agama itu menjadi pedoman untuk bertindak baik. Hal itu tidak bisa
dilepaskan jadi keluarga. Agama akan mengajarkan tentang membimbing dan
mengajarkan, untuk menciptkan harmonis dalam keluarga.

2. Fungsi sosial budaya

Fungsi sosial budaya yang dimaksud ialah menanamkan pada anggota keluarga sesuatu
yang baik dengan mengajarjan pola tingkah laku serta nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.

Kehidupan bermasyarakat menuntutkan kita untuk mengerti dan memahami hal-hal yang
berkembang disana. Usia dan tingkah laku juga berpengaruh, jangan sampai terjadi
penuaan secara psikologis dengan usia yang masih muda.

Budaya dalam satu keluarga yang baik akan menghasilkan keluarga yang harmonis pula,
contohnya dengan dibiasakan makan bersama dimeja makan.

3 dari 5 halaman

Fungsu cinta dan perlindungan

3. Fungsi cinta dan kasih sayang


Bukan rahasia lagi bahwa pondasi membangun keluarga atas dasar cinta dan kasih
sayang. Cinta yang begitu besar akan terlihat dalam keluarga. Rasa empati, dan juga ingin
membahagiakan keluarga jelas akan muncul disela-sela kebersamaan.

Contoh dari fungsi cinta dan kasih sayang ialah ibu yang selalu mendoakan dan
mengusahakan hal yang terbaik buat anaknya, meskipun kondisi sang ibu sedang tidak
memungkinkan.

4. Fungsi Perlindungan

Keluarga yang harmonis akan menciptakan rasa yang aman di dalam keluarga. Rasa aman
itu akan timbul dengan sendirinya. Kebiaaaan yang diciptakan keluarga, secara tidak
langsung akan membuat kita terbiasa dan nyaman berada di zona itu.

Apabila sudah merasa nyaman dan tenang, maka kebahagiaan akan keharmonisan suatu
keluarga akan tercapai. Intinya seberapa besar masalahnya, semua akan kembali ke
keluarga untuk sekedar cerita.

Oleh sebab itu banyak yang bilang, tempat terbaik untuk pulang dan berkeluh kesah ialah
keluarga.

4 dari 5 halaman

Fungsi reproduksi dan pendidikan

5. Fungsi Reproduksi

Sebagaimana kodrat manusia, ialah menyukai lawan jenis. Dan apabila sudah saling
menyukai maka tinggal melanjutkan ke jenjang yang serius yakni pernikahan untuk
membuat keluarga.

Hubungan seksual juga akan menjadi kunci keharmonisan suatu keluarga. Keluarga akan
sangat bahagia apabila fungsi reproduksi tercapai, dengan ada generasi penerus bangsa
yang terlahir disana. Sungguh kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan kata-kata apabila
kita melihat betapa lucunya wajah anak kita kelak.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Sebagai makhluk sosial, tentu kita wajib bersosialisasi. Sebagai keluarga, tentu kita
memiliki tetangga. Nah akrab dengan tetangga juga akan menambah keharmonisan suatu
keluarga. Fungsi lainnya ialah fungsi pendidikan.

Keluarga menjadi media pembelajaran yang pertama. Karena pada dasarnya semuanya
diawali dengan mencontoh kebiasaan orang terdekat yakni keluarga. Keluarga menjadi jasa
pendidikan informal selain formal dibangku sekolahan.

5 dari 5 halaman

Fungsi ekonomi dan lingkungan

7. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi yang dimaksud ialah pembagian tugas. Pembagian tugas ini seperti ayah
yang mencari nafkah dan ibu yang mengurus rumah tangga rumah. Semuanya berkaitan
dengan yang namanya ekonomi. Ibu mengatur keuangan dirumah. Apabila tidak efiensi
dalam mengurus kebutuhan rumah juga akan menimbulkan ketidak harmonisan.

Asas keterbukaan akan membuat semuanya terasa lebih mudah menjalankan fungsi
keluarga. Ayah dengan terbuka menjelaskan bagaimana pekerjaannya, dan berapa gaji
yang didapat.

Serta ibu dengan terbuka memaparkan berapa banyak uang yang dihabiskan untuk
keperluan keluarga. Serta anak yang mampu secara efektif memanfaatkan dengan baik
uang yang diberikan orang tua untuk hal-hal positif.

Misal diberi uang saku sekolah sebanyak 5 ribu, maka ada baiknya uang tersebut emang
buat sekolah, jangan disalahgunakan, misal untuk judi atau hal negative lainnya. Bila ketiga
yakni ayah, ibu dan anak mengerti, sepertinya fungsi ekonomi akan bias berjalan
membantu membentuk keluarga yang harmonis.

8. Fungsi lingkungan
Fungsi lingkungan ini maksudnya agar keluarga mampu mengajarkan bagaimana hidup di
lingkungan yang aman, bersih dan sehat. Menjelaskan bagaimana dampak apabila kita
tidak menjaga lingkungan.

Karena apabila lingkungan terkondisikan, yang akan menikmatinya juga kita sendiri. Misal
lingkungan yang bersih akan memberi dampak yang harmonis bagi keluarga saat liburan
bersama ditempat yang bersih itu. Sehingga semuanya akan terasa aman dan harmonis.

 Fungsi keluarga
 Tag Artikel

Fungsi Agama

Keluarga menjadi tempat dimana nilai agama diberikan, diajarkan, dan dipraktikkan.
Disini, orangtua berperan menanamkan nilai agama sekaligus memberi identitas agama
kepada anak. Keluarga yang berhasil menerapkan nilai-nilai agama melalui contoh
dalam kehidupan sehari-hari mampu memberikan fondasi yang kuat bagi setiap
anggota keluarganya.

Fungsi Kasih Sayang

Sejak bayi dilahirkan, sejak itu pula ia mengenal kasih sayang. Perasaan disayangi
sangat penting bagi seorang anak, karena kelak ia akan tumbuh menjadi seseorang
yang mampu menyayangi pula. Hal ini akan menjadi modal bagi semua anggota
keluarga untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dalam konteks yang lebih luas dan
mampu mengurangi munculnya bibit permusuhan dan anarkisme dalam masyarakat.

Fungsi Perlindungan
Idealnya, keluarga mampu menjadi tempat yang membuat anggotanya merasa aman
dan tentram. Karena itu, seburuk apapun konflik yang terjadi di dalam keluarga, hindari
terjadinya tindak kekerasan verbal maupun fisik, diskriminasi, dan pemaksaan
kehendak.

Fungsi Sosial Budaya

Keluarga juga punya peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai
sosial budaya yang ada di masyarakat. Terlebih lagi di Indonesia, sopan santun sangat
dijunjung tinggi, dengan berbagai macam norma, adat istiadat, dan budi pekerti yang
berlaku di masyarakat. Dari anggota keluarga yang lebih tua lah anak bisa belajar
bagaimana harus bersikap terhadap orang yang lebih tua dan mempelajari hal-hal yang
pantas dan tidak pantas dalam budayanya.

Fungsi Reproduksi

Salah satu tujuan sebagian besar umat manusia untuk berkeluarga adalah untuk
mendapatkan keturunan. Melalui pernikahan yang sah, keluarga menjadi entitas yang
mampu menghasilkan generasi penerus bangsa. Pendidikan seks sejak dini dan sikap
menghargai lawan jenis perlu ditanamkan dalam keluarga.

Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang
lain, yaitu orangtua dan saudara-saudaranya. Di dalam keluarga pula proses
pendidikan untuk pertama kalinya diterima oleh anak.

Semua ini disebabkan oleh interaksi intensif yang terjadi sehingga proses pendidikan
terjadi secara natural dan efektif.
Fungsi Ekonomi

Kondisi ekonomi sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan keluarga.


Karena itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan menumbuhkan jiwa wirausaha akan
membuat mereka kelak dapat cerdas secara finansial.

Fungsi Pembinaan Lingkungan

Gaya hidup ramah lingkungan dapat terwujud jika ditanamkan sejak dini dalam
keluarga. Begitu juga dengan kebiasaan peduli dengan lingkungan sekitar seperti
tetangga dan masyarakat secara umum.

Tanamkan sifat cinta lingkungan, tidak memboroskan listrik, air bersih, makanan, juga
membiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya sedari dini, karena hanya dari
alam lah kita dapat hidup.

Menjalankan keseluruhan fungsi tersebut dengan baik tentu membutuhkan usaha yang
tidak mudah. Karena itu, sebaiknya setiap pasangan baik yang berencana untuk
menikah maupun yang sudah berumah tangga perlu menentukan visi dan misi
keluarga.

Visi dan misi tidak hanya menyangkut masalah keuangan, namun juga meliputi
pembagian peran dalam keluarga, nilai-nilai yang dianut, maupun aturan yang harus
ditaati.
Dengan mengetahui fungsi keluarga sedini mungkin, setiap pasangan mampu
mendapat gambaran riil peran mereka kelak saat berumah tangga. Pesta pernikahan,
memiliki rumah, kendaraan, dan anak bukanlah esensi dari sebuah pernikahan,
melainkan menjalankan kedelapan fungsi keluarga tadi.

Jika sebuah keluarga tidak mampu berfungsi sebagaimana mestinya, tidak hanya
anggota keluarga yang bersangkutan yang menjadi tidak bahagia, namun berimbas
pula pada karakter generasi muda secara keseluruhan.

Jadi, rencanakan dengan baik keluarga kita. Merencanakan jumlah anak juga
merupakan salah satu caranya lho! Perencanaan yang matang memungkinkan kita dan
pasangan untuk mengukur kemampuan mewujudkan keluarga bahagia.

Anda mungkin juga menyukai