Anda di halaman 1dari 27

PENGOLAHAN SAMPAH DI UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh
SERAFINA TESA LONIKA
1515012022
CUT KAREN
1515012012
MARIZA BARBORA P.
1515012024
ANNETA TAFRIZIYA FANHAR
1515012013

Sebagai Tugas Mata Kuliah Teknik Lingkungan


Pada
Jurusan Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga

makalah ini dengan judul “PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN” dapat

Tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih

atas bantuan dari segala pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah

ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Kami berharap ke depannya dapat memperbaiki
isi ataupun memperbaiki bentuk makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan dan juga pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, Oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan saran ataupun kritik yang dapat membangun dari pembaca
makalah ini agar kedepannya makalah ini menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Bandar Lampung, 14 September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 1
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 2
1.2 Tujuan .................................................................................................... 3
1.3 Manfaat ................................................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 7


2.1 Pengertian Sampah ................................................................................. 4
2.2 Jenis-jenis Sampah ................................................................................ 4
2.3 Metode Pembuangan Sampah ............................................................... 7

III. PEMBAHASAN
3.1 Kondisi Universitas Lampung Saat Ini ................................................. 11
3.2 Program Pengolahan Sampah ............................................................... 12
3.3 Komitmen Universitas Lampung .......................................................... 16

IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 22


4.2 Saran ..................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25

1
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, sampah merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi

bagi kita. Sampah merupakan segala sesuatu yang tak terpakai dan dibuang; atau semua

barang yang dibuang karena di anggap tak berguna lagi, atau dapat dikatakan sampah

adalah barang bekas, barang buangan, barang tidak berguna, barang kotor dan lain-lain.

Sampah menjadi salah satu faktor yang merusak lingkungan hidup. Pengolah sampah di

Indonesia saat ini masih terbilang tidak baik, sampah-sampah yang dihasilkan dari

kegiatan sehari – hari belum diolah dengan baik. Pengolahan sampah saat ini lebih

kepada sampah – sampah yang ada akan diangkut oleh truk-truk khusus untuk

mengangkut sampah dan yang selanjutnya akan dibuang atau ditumpuk begitu saja di

tempat yang sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi.

Sampah seharusnya dapat dimanfaatkan, diolah dikelola sesuai dengan prosedur 3R

Reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), Reuse

(menggunakan kembali barang yang biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang

sampah). Akan tetapi dalam kenyataannya, pengelolaan pengolahan sampah dalam

kehidupan sehari-hari tidak seperti yang kita bayangkan. Sampah banyak dijumpai

dimana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik.

Pengelolaan yang buruk mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air di

dalam dan atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang

mengancam kesehatan masyarakat. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap

2
lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan

menjadi bibit penyakit di kemudian hari.

Sampah sering menjadi barang tidak berarti bagi manusia, sehingga menyebabkan sikap

acuh tak acuh terhadap keberadaan sampah. Orang sering membuang sampah

sembarangan, seolah-olah tidak memiliki tanggung jawab terhadap sampah yang

dibuang. Padahal membuang sampah merupakan perbuatan tidak menunjukkan

kepedulian terhadap lingkungan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik

Lingkungan tetapi juga bertujuan agar pembaca makalah ini mengenal tentang proses

pengolahan sampah terutama di lingkungan Universitas Lampung.

1.3 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Bagi penulis manfaatnya yakni menambah wawasan serta dapat memahami tentang

Pengolahan Sampah di Lingkungan Universitas Lampung.

2. Bagi pembaca manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk

menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Pengolahan Sampah di Lingkungan

Universitas Lampung.

3
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu

proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam

proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk

yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena

dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi

menurut jenis – jenisnya. Menurut kamus istilah lingkungan, sampah adalah bahan yang

tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam

pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam pembikinan manufaktur

atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan.Sedangkan kata bapak

Dr.Tandjung,M.sc,sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,di buang oleh

pemiliknya atau pemakai semula.

2.2 Jenis – Jenis Sampah

Adapun sampah dapat dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain :

a. Berdasarkan sumbernya

1. Sampah Alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang

alami,seperti halnya daun-daunan kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di

luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-

daun kering di lingkungan pemukiman.

4
2. Sampah Manusia

Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil

pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya

serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor(sarana

perkembangan) penyakit yang disebabkanvirus dan bakteri. Salah satu

perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan

penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higenis dansanitasi.

Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).

Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem

urinoir tanpa air.

3. Sampah Konsumsi

Sampah Konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna

barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah.

Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah

sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang

dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

b. Berdasarkan sifatnya

1. Sampah Organic (degradable)

Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,

sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut

menjadi kompos.

2. Sampah Anorganik (undegradable)

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik

wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,

5
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau

sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah

anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan

gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun

karton.

c. Berdasarkan bentuknya

1. Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan

sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,

plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan

menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan

sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti

sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah

tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan

sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi

lagi menjadi:

a). Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara


sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah

dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan

perkebunan.

b). Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh

proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

6
1. Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena

memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-

lain.

2. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak

dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper,

thermo coal dan lain-lain.

2. Sampah cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan

kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

a. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini

mengandung patogen yang berbahaya.

b. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,

kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin

mengandung patogen.

2.3 Metode Pembuangan Sampah

Adapun cara yang digunakan dalam proses pembuangan atau pemusnahan sampah yang

digunakan di Indonesia, yaitu :

1. Sanitary Landfill

Pengertian dari Sanitary Landfill adalah membuang dan menumpuk sampah ke suatu

lokasi yang cekung, memadatkan sampah tersebut kemudian menutupnya dengan

tanah. Metode ini dapat menghilangkan polusi udara.


7
Definisi lainnya yaitu sistem sanitary landfill merupakan sarana pengurugan sampah

ke lingkungan yang disiapkan dan dioperasikan secara sistematis. Ada proses

penyebaran dan pemadatan sampah pada area pengurugan dan penutupan sampah

setiap hari. Penutupan sel sampah dengan tanah penutup juga dilakukan setiap hari.

Metode ini merupakan metode standar yang dipakai secara internasional. Untuk

meminimalkan potensi gangguan timbul, maka penutupan sampah dilakukan setiap

hari. Namun, untuk menerapkannya diperlukan penyediaan prasarana dan sarana

yang cukup mahal. Di Indonesia, metode sanitary landfilled dianjurkan untuk

diterapkan di kota besar dan metropolitan.

Secara umum Sanitary Landfill terdiri atas elemen sebagai berikut :

a. Lining System

Berguna untuk mencegah atau mengurangi kebocoran leachate ke dalam tanah

yang akhirnya bisa mencemari air tanah. Biasanya Lining System terbuat dari

compacted clay, geomembran, atau campuran tanah dengan bentonite.

b. Leachate Collection System

Dibuat di atas Lining system dan berguna untuk mengumpulkan leachate dan

memompa ke luar sebelum leachate menggenang di lining system yang akhirnya

akan menyerap ke dalam tanah. Leachate yang dipompa keluar melalui sumur

yang disebut Leachate Extraction System.

8
c. Cover atau cap system

Berguna untuk mengurangi cairan akibat hujan yang masuk kedalam landfill.

Dengan berkurangnya cairan yang masuk akan mengurangi leachate.

d. Gas ventilation System

Berguna untuk mengendalikan aliran dan konsentrasi di dalam dengan demikian

mengurangi risiko gas mengalir di dalam tanah tanpa terkendali yang akhirnya

dapat menimbulkan peledakan.

e. Monitoring system

Bisa dibuat di dalam atau di luar landfill sebagai peringatan dini kalau terjadi

kebocoran atau bahaya kontaminasi di lingkungan sekitar.

Salah satu masalah terbesar dengan sanitary landfill adalah bahaya lingkungan.

Sebagai bahan dalam lapisan sampah dipadatkan memecah, mereka menghasilkan

gas, termasuk metana yang mudah terbakar. Namun gas metana yang dihasilkan

melalui teknik sanitary landfill dapat dimanfaatkan untuk sumber listrik yang

dapat dialirkan kerumah-rumah penduduk.

Tempat pembuangan sampah juga menghasilkan lindi, lindi adalah cairan yang

dihasilkan sebagai akibat dari perkolasi air atau cairan lain melalui sampah, dan

kompresi dari limbah. Lindi dianggap cairan terkontaminasi, karena banyak

mengandung bahan terlarut dan tersuspensi. Lindi merupakan bahan-bahan yang

dapat merusak lingkungan alam jika mereka berakhir di meja air. Namun air

sampah atau air lindi mempunyai manfaat yaitu dapat diolah menjadi pupuk cair.

Manajemen yang baik teknik yang dapat membatasi dampak negatif dari lindi

9
pada tanah dan air permukaan termasuk kontrol produksi lindi dan debit dari

TPA, dan koleksi air lindi dengan perlakuan final dan / atau pembuangan.

2. Open Dumping

Open Dumping adalah sistem pembuangan paling sederhana dimana sampah

dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa perlakuan lebih

lanjut. Seyogyanya sistem pembuangan open dumping sudah tidak diberlakukan lagi

karena banyak menimbulkan persoalan mulai dari kontaminasi air tanah oleh air

lindi, bau, ceceran sampah hingga asap. Namun, masih banyak negera berkembang

memakai sistem pembuangan open dumping karena kemudahan dan biaya yang

rendah. Karena tidak adanya kontrol terhadapa area pembuangan, banyak pemulung

masuk ke dalam TPA untuk memilah sampah yang masih bisa digunakan atau dijual

kembali. Hal ini sangat berbahaya bagi keselamatan pemulung karena sampah yang

menggunung dapat longsor.

10
III. BAB PEMBAHASAN

PROSES PENGOLAHAN SAMPAH DI UNILA

3.1. Kondisi Universitas Lampung Saat Ini

Unila saat ini sudah memiliki otonomi fakultas. Tiap fakultas disediakan tempat –

tempat sampah yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Tempat sampah ini dibagi

menjadi anorganik dan organik. Tempat sampah diletakkan di tempat – tempat yang paling

sering dikunjungi, karena diperkirakan akan menghasilkan banyak sampah. Tempat – tempat

sampah tadi diangkut oleh petugas kebersihan menggunakan gerobak sampah ataupun

gerobak motor. Tiap fakultas memiliki setidaknya 1 gerobak sampah yang beroperasi pada

pagi atau sore hari. Namun, sayangnya sampah – sampah yang telah dipisah secara organik

dan anorganik disatukan kembali. Padahal hal tersebut sudah merupakan awal yang baik

dalam penanganan masalah sampah di Unila. Sampah – sampah yang telah diangkut tadi,

ditampung sementara di pusat pengumpulan sampah di dekat Gedung L Fakultas Teknik. Di

teknik geofisika sendiri pihak unila menyediakan 2 bak sampah besar yg sehari sekali diambil

oleh mobil pada waktu yg tidak tentu kadang pagi kadang sore. Sampah – sampah ini tidak

boleh tidak diangkut selama lebih dari sehari, karena bau yang dihasilkan dari sampah –

sampah ini pasti mengganggu kenyamanan.

Pernah suatu ketika mahasiswa Unila mengadakan demo terkait penumpukan sampah

yang tidak segera ditangani yang mengakibatkan terganggunya kegiatan belajar – mengajar.

Dalam hal ini Unila belum melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi untuk

menangani masalah ini. Unila bekerja sama dengan Pemerintah Kota dengan melakukan

kontrak pengangkutan sampah dari Unila ke Bakung. Unila memberikan dana transport

11
sebagai kontribusinya. Kendala lain dalam pengolahan sampah di Unila yaitu

banyaknya pedagang kaki lima di areal Unila yang tidak tertib sampah. Jumlah

sampah pun semakin bertambah dan kurang tertata. Hal ini mengakibatkan tiap

bak yg biasanya berdaya tampung 3 hari sampah menjadi hanya satu hari saja.

Saat ini Unila sudah mulai menerapkan penertiban pedagang kaki lima di areal

Unila yang semakin terasa dampak positifnya. Terkait penanganan masalah

sampah di Unila, pihak dosen dan tenaga ahli sedang mempersiapkan sistem

“zero waste” yang berarti sampah – sampah tersebut diolah kembali, sehingga

tidak menghasilkan sedikit pun sampah. Program ini masih dalam tahap

perencanaan dan pengkajian. Diharapkan mahasiswa juga dapat turun tangan agar

program ini dapat terlaksana dengan baik. Gerakan “radius 1 meter tidak ada

sampah” juga diharapkan mampu membantu Unila menjadi lebih baik dalam

penanganan sampah, yang nantinya menjadi penyokong dalam rencana “Unila 10

Universitas Terbaik di Indonesia”.

3.2 Program Pengolahan Sampah Unila

3.2.1 Latar Belakang Unila

Saat ini kondisi populasi manusia di bandar lampung tercatat pada tahun

2018 sudah menyentuh angka 1.166.761, dengan hal ini

dapat diasumsikan jumlah sampah kota yang dihasilkan oleh Kota Bandar

Lampung adalah sekitar 1,167 tons/hari or 1,167 m3/hari. Seperti

kebanyakan kota di Indonesia, Bandar Lampung masih mengadopsi

pengelolaan limbah terpusat serta masih mempraktekkan metode Open

Dumping di TPA, terdapat juga berbagai masalah karena terbatasnya

12
kapasitas limbah utilitas yang ada, fasilitas dan infrastruktur seperti

rendahnya tingkat layanan, kurang lancarnya kapasitas dan pengoperasian

TPA kota, mekanisme pengawasan di bawah standar, penegakan hukum

yang lemah serta sanksi ringan atau tidak ada sanksi bagi pelanggar, dll.

Oleh karena itu, United Nations Development Program (UNDP)

melakukan proyek Perencanaan dan Pengembangan Perkotaan (IPUD)

yang diarahkan untuk mendukung dan memfasilitasi Kota Bandar

Lampung dalam meningkatkan kondisi pengelolaan limbahnya. Tujuannya

adalah untuk mengembangkan satu atau lebih prototipe inovatif solusi

yang dapat mengatasi masalah pengelolaan sampah di Kota Bandar

Lampung. Dalam Workshop Desain Human-Centered yang diadakan pada

bulan Desember 2017, solusi prototipe yang berpusat pada manusia

mungkin memiliki dampak pada pengurangan limbah, meningkatkan

upaya daur ulang dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran dan

peluang mereka dalam pengelolaan sampah di Kota Bandar Lampung.

Dengan kerjasama antara UNDP dan Universitas Lampung, prototipe

sistem limbah baru diujicobakan di Universitas Lampung selama tiga

minggu pada Maret hingga April 2018.

13
3.2.2 Kerangka untuk Periode Inkubasi Prototipe dan Program

Percontohan Prototipe

3.2.2.1. Pendekatan

Program prototipe sistem limbah baru dilakukan dalam periode tiga

minggu (26 Maret hingga 13 April 2018) selama hari kerja (Senin

sampai Jumat). Prototipe diperkenalkan pada Minggu 1 tanpa

intervensi. Selama Minggu 2, kampanye pemilahan sampah

diberlakukan. Kemudian di minggu ke 3, tidak ada intervensi yang

dilakukan lagi. Hasil percontohan prototipe sistem limbah baru

dapat digunakan sebagai referensi dalam perencanaan kampus 4

strategi pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Universitas

Lampung (Komunitas Kampus Pengelolaan Sampah Terpadu -

Pusat Daur Ulang Universitas Lampung)

3.2.2.2. Lokasi Program Percontohan Prototipe

Uji coba prototipe sistem limbah baru dilakukan di Universitas

Lampung. Kampus utama Universitas Lampung berada di Gedong

Meneng berdiri di atas lahan seluas 62,8 hektar dan terdiri dari 7

fakultas dan 75 program studi. Berdasarkan sensus tahun 2017,

jumlah siswa yang terdaftar adalah 28.240 dan diproyeksikan

meningkat 5% per tahun. Sedangkan jumlah dosen dan karyawan

masing-masing 1.137 dan 673 orang. Belum lagi jumlah pemilik

toko, pedagang, pengunjung dan lain-lain. Dengan banyaknya

orang yang datang ke Universitas Lampung setiap harinya,

14
diperkirakan bahwa jumlah produksi limbah di Universitas

Lampung adalah sekitar 10,37 ton per hari (21,61 m3 per hari). Jika

sampah tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan masalah

kesehatan, pencemaran lingkungan, estetika dan masalah sosial, dll.

Tidak ada pengolahan khusus limbah seperti pemilahan

berdasarkan jenis limbah atau 3R (mengurangi - menggunakan

kembali - mendaur ulang). Semua limbah yang dihasilkan oleh

Universitas Lampung pada akhirnya dibuang ke TPA akhir kota

(Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA) yang berada di

Bakung, seperti semua limbah padat lainnya dari Kota Bandar

Lampung. Pengelolaan limbah dilakukan oleh Biro Umum dan

Keuangan (Biro Umum dan Keuangan). Penanganan sampah harian

dilakukan oleh petugas kebersihan.

3.2.2.3. Para Personil Program Percontohan Prototipe

Program percontohan prototipe sistem limbah baru disiapkan oleh

tim yang terdiri dari orang-orang dari keahlian lintas dan karya

lintas unit. Tim terdiri dari:

1. Dr Ika Kustiani, (Pemimpin tim. Insinyur, T.Sipil)

2. Dr. Dikpride Despa (Energi terbarukan. Insinyur, T.Elektro)

3. Dra. Elly L. Rustiati, MSc. (Ilmuwan Biologi)

4. Marsudi, SIKom. (Kepala Subbagian Perencanaan Dan Biro

Hubungan Masyarakat)

15
5. Siswa sukarelawan (10 mahasiswa pascasarjana dari Fakultas

Teknik dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan

2 mahasiswa pascasarjana dari Studi Pascasarjana Ilmu

Lingkungan).

3.3 Komitmen Universitas Lampung Mengenai Pembangunan

Berkelanjutan

Masterplan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Universitas

Lampung 2005-2025 dibagi menjadi 4 (empat) periode Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) atau Strategi Plan (Rencana

Strategis atau Renstra). Saat ini Universitas Lampung hampir pada tahap akhir

periode III: 2015-2019. Rencana pengembangan periode bertujuan untuk

membangun daya saing nasional dan regional, strategi ini untuk menjadikan

Universitas Lampung menjadi 15 universitas terbaik di Indonesia pada 2020

dan meningkatkan daya saing di tingkat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia

Tenggara (ASEAN).

3.3.1 Tinjauan Tentang Kondisi Yang Ada Di Wilayah Studi

3.3.1.1. Kampus Universitas Lampung

Penanganan sampah masih mengikuti pola penanganan

konvensional pengumpulan - transfer - dump. Kebanyakan tempat

sampah tidak memerlukan pemisahan limbah sesuai dengan

jenisnya. Beberapa diberi label sebagai sampah kering dan basah,

tetapi itu adalah fakta bahwa limbah tetap bercampur. Limbah yang

16
dikumpulkan ditransfer sementara ke stasiun sampah terbuka.

Volume tempat sampah sementara ini, yang hanya 4 m3, tidak

cukup untuk menampung semua limbah yang dihasilkan di

universitas dalam satu hari. Karena itu, tidak mengherankan jika

sampah tersebar di mana-mana. Karena tempat sampah terbuka,

maka lalat datang dari mana-mana karena tertarik oleh bau.

Masalahnya menjadi lebih parah di musim hujan karena limbah

basah menghasilkan bau yang lebih kuat. Hal ini diperparah oleh

ketidakteraturan pengambilan sampah oleh pengumpul sampah

kota. Pada akhirnya, semua limbah yang dihasilkan oleh

Universitas Lampung dibuang ke TPA Bakung, seperti semua

sampah lainnya dari Kota Bandar Lampung.

3.3.1.2. Lokasi Survey

1. Kantin FKIP

2. Kantin Fakultas Teknik

3.3.1.2. Idetinfikasi Potensi Yang Ada

Potensi untuk mengubah limbah menghasilkan produk yang

berharga setiap harinya oleh Universitas Lampung :

1. Komposter

2. Bio Digester

3. Gasifier

4. Pirolisis

17
3.3.2. Ringkasan Potensi

Berikut ini adalah diskusi singkat tentang beberapa aspek kelayakan

proyek:

1. Kelayakan Teknis

Komunitas Kampus Pengelolaan Sampah Terpadu - Pusat Daur Ulang

Universitas Lampung akan memanfaatkan pabrik dan mesin dari PT. Cipta

Visi Sinar Kencana (CVSK) milik Bapak Sonson Garsoni's1).

2. Aspek Manajerial

Pengelolaan Sampah Terpadu Komunitas Kampus - Pusat Daur Ulang

Universitas Lampung harus dikelola secara profesional oleh unit manajemen

dengan tanggung jawab dan wewenang yang jelas serta mengikuti prosedur

operasi standar. Itu juga harus didukung oleh semua elemen komunitas

kampus dan komunitas akademis.

3. Aspek Ekonomi

Pemanfaatan energi dan sumber daya mineral yang berasal dari energi

fosil masih dominan dan terus meningkat meskipun energi jenis ini tidak dapat

diperbarui (energi tak terbarukan). Oleh karena itu, salah satu cara untuk

menghemat penggunaan bahan bakar fosil adalah dengan tidak menyia-

nyiakannya dan mencari sumber energi terbarukan alternatif. Salah satu jenis

energi terbarukan yang potensial adalah dari limbah.

18
4. Aspek Pemasaran

Karena fasilitas pengolahan limbah juga menghasilkan produk-produk

bernilai ekonomi, ada peluang untuk mengembangkan unit bisnis baru.

Terutama pasar pupuk yang cukup menjanjikan karena pertanian adalah salah

satu produk utama Provinsi Lampung. Pemasaran produk dapat bekerjasama

dengan PT. CVSK sebagai produsen fasilitas karena merek pupuk mereka

Gramafert® dan Green Phoskko® sudah dikenal oleh petani, tukang kebun,

dan perusahaan perkebunan. Mereka juga memiliki lisensi untuk

mendistribusikan produk dari pemerintah. Universitas Lampung diuntungkan

oleh pasar PT. CVSK, sampai suatu hari universitas mampu memasarkan

produknya secara mandiri. Dengan kemandirian ini, produk akan diberi label

dengan merek Universitas Lampung.

5. Bank Sampah

Universitas Lampung sedang mempertimbangkan untuk mendirikan bank

sampah yang didasarkan pada pengolahan. Pengolahan berbasis berarti limbah

dikonversi / dihancurkan menjadi produk / produk baru bernilai ekonomi.

Penjualan produk ini bertujuan untuk memberikan insentif tambahan bagi

pembersih untuk meningkatkan kesediaan mereka mengirim limbah dari area unit

kerja mereka dalam kondisi yang diurutkan berdasarkan jenisnya (5 kelompok

bahan yang berbeda) ke fasilitas TPST.

19
3.4 Ringkasan dan Rekomendasi

Universitas Lampung bertekad untuk diakui oleh Green Metric World

University Ranking sebagai kampus hijau berkelanjutan. Beberapa upaya telah

direncanakan dan diimplementasikan untuk mencapai tujuan, termasuk

pengelolaan limbah. Tujuan ini sesuai dengan program UNDP yang menjalankan

misi PBB untuk memfasilitasi inisiatif yang mengarah pada pencapaian

Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Setelah melewati beberapa tahap

kegiatan, UNDP dan Universitas Lampung setuju untuk melaksanakan proyek

percontohan di manajemen sampah terpadu berbasis kampus masyarakat. Sebuah

prototipe desain sistem limbah yang berpusat pada manusia yang dapat

mengurangi limbah, meningkatkan upaya daur ulang dan meningkatkan kesadaran

publik tentang peran dan peluang mereka dalam pengelolaan limbah yang

diinkubasi dan diujicobakan di Universitas Lampung dari 26 Maret hingga 13

April 2018.

3.4.1. Ringkasan

Tim Universitas Lampung menyadari banyak keterbatasan yang terlibat

dalam pelaksanaan masa inkubasi dan uji coba prototipe sistem limbah baru.

Pertama, periode inkubasi dilakukan di musim hujan dan diujicobakan di area

terbuka. Kedua, lokasi yang disurvei hanya berada pada dua tempat dari area

universitas yang luas Ketiga,durasi masa inkubasi terlalu pendek. Keempat, ada

fakta bahwa orang yang datang ke kantin tidak selalu orang yang sama.

20
3.4.2. Rekomendasi

Untuk mendukung fasilitas berjalan secara efektif dan efisien, ada kebutuhan

untuk membangun strategi yang berpusat pada manusia untuk mengembangkan

perilaku masyarakat yang mendukung positif terhadap limbah. Sehingga ketika

fasilitas fisik siap digunakan, komunitas kampus serta sistem pengelolaan limbah

siap mendukung fasilitas untuk berjalan dengan baik. Berdasarkan 53

Pembelajaran dari kegiatan ini, aspek-aspek yang perlu disempurnakan antara

lain: desain prototipe, manajemen, operasi teknis, institusi, keuangan, hukum dan

regulasi, dan partisipasi masyarakat kampus.

3.5 Aspek Hukum Dan Peraturan

1. Peraturan Universitas tentang Pengelolaan Sampah

Hingga kini belum ada peraturan khusus yang dikeluarkan universitas

terkait limbah. Dengan adanya fasilitas TPST sedang dalam perencanaan

serta visi untuk menjadikan Universitas Lampung sebagai percontohan

dalam Pengelolaan Sampah Terpadu Komunitas Kampus - Pusat

Pengolahan Sampah Terpadu, disarankan agar Universitas Lampung

mempublikasikan seperangkat peraturan terkait dengan limbah sebagai

berikut :

1) Kewajiban bagi universitas dalam menyediakan layanan pengelolaan

limbah serta memberdayakan komunitas kampus dan entitas bisnis

dalam pengelolaan limbah;

2) Target pencapaian layanan pengelolaan limbah di universitas;

21
3) Kewajiban dan sanksi bagi komunitas kampus dan badan usaha untuk

menjaga kebersihan dan membuang limbah di tempat sampah yang

diurutkan dengan benar;

4) Jadwal pengangkutan sampah ke tpst; dan

5) Biaya layanan sampah.

3.6 Aspek Partisipasi Masyarakat Kampus

Potensi manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaan sampah berbasis

masyarakat dengan fasilitas TPST adalah:

1. Kembangkan cara yang baik untuk mengelola limbah dari area kerja /

fakultas perorangan ke fasilitas TPST

2. Mengubah limbah secara optimal menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi

(pembangkitan energi dan produksi pupuk)

3. Menciptakan bisnis baru (sumber pendapatan) untuk universitas

4. Menjadikan TPST sebagai pusat pembelajaran tentang pengelolaan dan

pengolahan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

5. Mengurangi pembuangan limbah ke TPA hingga 100%.

Bentuk partisipasi yang dapat dilakukan oleh komunitas kampus untuk

mendukung pengelolaan sampah terpadu dan fasilitas TPST adalah :

1. Mengurangi timbulan sampah dengan melakukan 7R: saat ini, 3R atau

mengurangi (mengurangi), menggunakan kembali (reuse), dan mendaur

ulang (mendaur ulang) tidak memadai. Tidak, itu pasti 7R! 7R adalah

budaya sanitasi yang terdiri dari: 3R + ganti (dengan bahan yang dapat

digunakan kembali), penanaman kembali, isi ulang, dan perbaikan.

22
2. Menyortir limbah pada sumbernya sesuai dengan jenis limbah (membuat

sampah menyortir sebagai ('GAYA HIDUP') untuk memfasilitasi

pemrosesan limbah lebih lanjut.

3. Memberikan saran, ide, umpan balik, keluhan, pertimbangan dan

pendapat untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Universitas

Lampung. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, disarankan untuk

menyediakan yang berikut ini sebagai alat pendukung.

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, disarankan untuk menyediakan

hal-hal berikut ini sebagai alat pendukung :

1. Media komunikasi sebagai sarana untuk mendidik / berkampanye /

bersosialisasi / memobilisasi

2. Tepat waktu menanggapi saran, ide, umpan balik, keluhan, pertimbangan

dan pendapat

3. Memetakan komunitas kampus melalui kuesioner opini

4. Informasi tentang peluang bisnis di sektor limbah melalui bank sampah,

unit inkubasi bisnis dan layanan bisnis

5. Terlibat dalam kegiatan pengelolaan limbah semua elemen pengajaran

seperti: mata kuliah Program Layanan Komunitas Mahasiswa (KKN),

mata pelajaran lingkungan; organisasi mahasiswa: Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM), Organisasi Lingkungan Mahasiswa, Mahasiswa Baru,

Kelompok Mahasiswa Beasiswa; acara universitas seperti: pameran,

kompetisi, dll.

6. Pemberian insentif dan disinsentif.

23
IV. PUNUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah pengolahan sampah dengan pengelolaan yang

baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara

masyarakat dengan lingkungan sekitar. Sampah baik organic dan anorganik harus

mampu diolah, dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Cara pengolahan sampah

juga dapat dikelola dengan metode 3R yaitu Reduce (mengurangi penggunaan

barang yang menghasilkan sampah), Reuse (menggunakan kembali barang yang

biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang sampah) dan cara lainnya yang

memudahkan masyarakat untuk mengelola sampah. Selain itu, diperlukan

kesadaran dari masyarakat/mahasiswa itu sendiri dan partisipasi dari pemerintah

atau petinggi universitas untuk melindungi lingkungan serta proses pengolahan

sampah di Unievrsitas Lampung.

4.2 Saran

Kita sebagai warga masyarakat khususnya mahasiswa harusnya lebih paham dan

mengerti tentang pengolahan sampah dan harus lebih sadar akan kebersihan

lingkungan yang kita diami. Karena dampak dari lingkungan kotor dapat

mendatangkan penyakit bagi kita sendiri dan masyarakat sekitarnya. Untuk itu

mulai sekarang marilah kita menggalakan hidup sehat dengan tidak membuang

sampah sembarangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://ocktaothed.blogspot.com/2012/01/sanitary-landfill-1.html

https://www.academia.edu/login?login=serafinatesalonika%40gmail.com

http://publichealthgadiro.blogspot.com/2013/05/pemusnahan-sampah.html

http://fajar310.blogspot.com/2017/12/makalah-tentang-pengelolaan-sampah.html

https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/03/teknologi-dan-pengelolaan-

sampah-kota-di-indonesia/

25

Anda mungkin juga menyukai