111020100056/810201664
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Sasaran ……………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
1. KONDISI IDEAL
Namun dalam Laporan ini penulis akan membahas tentang drop box.
Sebagai catatan penting, Pelayanan dropbox juga berpengaruh baik terhadap tingkat
kepatuhan wajib pajak yang melaporkan SPT tahunannya. Drop Box adalah fasilitas
berupa kotak yang diberikan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Barat sebagaimana digunakan untuk menyampaikan SPT Tahunan Pajak
Penghasilan oleh Wajib Pajak. Kotak- kotak tersebut diletakkan di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP), pusat perbelanjaan dan tempat-tempat strategis lainnya. Fasilitas drop
box ini dapat memudahkan wajib pajak dalam menyampaikan SPT-nya karena wajib
pajak tidak perlu datang ke tempat dimana wajib pajak tersebut terdaftar tetapi bisa
mendatangi drop box yang tempatnya sudah ditentukkan. Drop Box pertama kali
dikenalkan pada tahun 2009 sebagai inovasi pelayanan dalam penerimaan SPT/ e-
Filling disamping sarana pelayanan lain yang sudah ada yaitu penyampaian SPT
melalui Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), KP2KP, pos tercatat, jasa ekspedisi,
maupun e-Filling.
Cara menyampaikan SPT melalui drop box adalah formulir SPT diisi dengan
jelas, benar dan lengkap. Bagi yang SPT kurang bayar harus melampirkan Surat
Setoran Pajak (SSP) tanda pembayaran. Kemudian berkas-berkas tersebut
disatukan kedalam wadah berupa amplop tertutup. Di amplop tersebut ditulis nama
1
wajib pajak, NPWP, tahun pajak, status SPT, dan cantumkan nomor telepon yang
dapat dihubungi. SPT yang disampaikan lewat drop box adalah SPT Tahunan PPh
Badan (1771&1771S).
KPP wajib mengirimkan SPT wajib pajak yang tidak terdaftar pada KPP
tersebut kepada KPP tempat wajib pajak terdaftar paling lambat dalam jangka waktu
10 (sepuluh) hari sejak SPT diterima, kecuali untuk SPT LB (lebih bayar) dalam
jangka waktu 3 (tiga) hari. KPP melakukan penelitian atas kelengkapan SPT paling
lama dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah SPT diterima, dan untuk SPT LB
dalam jangka waktu 14 hari kerja. Jika ternyata SPT yang disampaikan belum
lengkap, maka wajib pajak akan dihimbau untuk melakukan kelengkapan paling
lambat setelah surat permintaan kelengkapan SPT. (SE-55/PJ/2010)
B. SASARAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERMASALAHAN
1. Sistem monitoring drop box perlu ditinjau lagi dimana sering sekali error atau
kekeliriuan data meliputi NPWP dan nama yang sama, terekam dua tanda
terima SPT tahunan yang berbeda dan ada juga WP salah dalam menuliskan
NPWP-nya yang menyebabkan terekam dua tanda terima SPT juga.
2. Adanya kemungkinan kesalahan pengiriman SPT ke KPP terdaftar
dikarenakan kurang atau kesalahan informasi amplop menyebabkan
terhalangnya upaya jemput bola SPT.
3. sebagaimana dimaksud pada SE-55/PJ/2012 tertera bahwa apabila
berdasarkan hasil penelitian SPT Tahunan/e-Filling dinyatakan tidak lengkap,
terhadap Wajib Pajak dikirimkan Surat Permintaan Kelengkapan SPT
Tahunan/e-Filling sebaiknya jangka waktunya terhitung sejak surat
kelengkapan itu diterima.
1
BAB III
PENUTUP