5 6314376247593926752 PDF
5 6314376247593926752 PDF
A. Ikhtisar
Baterai sepeda motor dapat digolongkan ke dalam dua jenis.
Yaitu baterai yang memerlukan penambahan air suling dan
yang tidak memerlukannya. Pada umumnya, yang pertama
dinamakan vented batteries (baterai berventilasi), dan yang
terakhir valve regulated batteries (Valve Regulated Lead Acid:
VRLA), baterai timah asam yang diatur dengan klep.
3. Konstruksi baterai
Perbedaan utama antara vented batteries (baterai
berventilasi) dan VRLA batteries (baterai timah asam yang
diatur dengan klep), baik tipe kering dan tipe basah terletak
pada penambahan air.
a. Baterai berventilasi
Baterai berventilasi mempunyai tutup sel pada bagian
atasnya untuk penambahan air suling dan pekerjaan lain.
Ada juga lubang pembuangan untuk mengeluarkan gas
yang dihasilkan pada pengisian listrik.
Rumus konversi:
Berat jenis pada suhu standar (20 ˚ C)
= Realisasi pembacaan berat jenis pada t˚ C (suhu
elektrolit) + 0.0007 (t-20)
Misalnya:
1. Ketika berat jenis sebenarnya dari elektrolit pada
35˚ C adalah 1.270, maka berat jenis adalah 1.280
pada 20˚ C.
2. Ketika berat jenis sebenarnya dari elektrolit pada
5˚ C adalah 1.290, maka berat jenis adalah 1.280
pada 20˚ C.
t = suhu elektrolit saat pengukuran
a. Persiapan
Letakkan nampan di atas permukaan mendatar dan
letakkan baterai pada nampan. Bersihkan bagian atas
baterai dari debu. Alasannya adalah bahwa jika debu
memasuki sel baterai selama pengisian elektrolit,
kinerja baterai dapat memburuk.
b. Pelepasan tutup sel dan pipa penyegel
Lepaskan pipa penyegel, kemudian lepaskan tutup sel
dengan obeng.
Jika pengisian elektrolit dijalankan dengan pipa
penyegel terpasang pada baterai, maka gas yang
dihasilkan dapat mengakibatkan ledakan pada baterai.
Pipa penyegel yang dilepaskan tidak perlu dipasang
lagi.
c. Memasukkan elektrolit
Pasang selang dengan panjang yang sesuai pada botol
elektrolit. Isi baterai dengan elektrolit sampai tinggi
permukaan teratas melalui masing-masing lubang sel.
Tinggi permukaan elektrolit akan turun dalam waktu
singkat setelah pemasukan, jadi periksalah tinggi
permukaan elektrolit dan tambahkan elektrolit
seperlunya sampai ke UPPER LEVEL (batas permukaan
teratas). Pastikan bahwa tinggi permukaan elektrolit
tidak melampaui batas permukaan teratas. Jika
melampaui, keluarkan elektrolit yang berlebihan
dengan pipa penetes atau alat lain.
d. Memasukkan elektrolit
Secara vertikal pasang pada pack elektrolit ke nozzle
(mulut pipa) baterai untuk memasukkan elektrolit ke
dalam baterai.
C. Perawatan Baterai
1. Pemeriksaan
Karena struktur baterai berventilasi berbeda dari baterai
VRLA (tipe kering dan basah), maka masing-masing harus
diperiksa secara berbeda. Di bawah adalah pemeriksaan-
pemeriksaan yang diperlukan untuk baterai berventilasi dan
baterai VRLA. Pemeriksaan yang hanya diperlukan untuk
baterai berventilasi dan pemeriksaan yang hanya diperlukan
untuk baterai VRLA.
Pemeriksaan yang diperlukan untuk baterai basah dan VRLA
a. Pemeriksaan visual
Pertama, bersihkan debu dan kotoran dari baterai.
Kemudian, periksalah secara visual, dengan
memperhatikan apakah bagian-bagian berikut
memperlihatkan keadaan yang tidak normal.
Periksa keretakan atau kerusakan pada baterai. Jika
ada, gantilah baterai
Periksa apakah ada atau tidak kabel atau post
terminal yang berkarat. Jika ada, gosok bagian yang
berkarat dengan sikat kawat
Selang pernafasan
Periksalah secara visual bagian-bagian dari selang
pernapasan apakah bengkok, ada lekukan, atau
tersumbat. Juga pastikan bahwa selang pernapasan
telah dialurkan dengan benar.
Pelepasan baterai:
Periksa dan pastikan kunci kontak mati
Lepaskan terminal baterai negatif (-)
Lepaskan terminal baterai positif (+)
Lepaskan baterai
*Untuk baterai basah, keluarkan selang pernapasan
sebelum melepaskan baterai
Pemasangan baterai:
Pasang baterai pada kendaraan secara aman
*Saat memasang selang pernapasan dari baterai
basah, pastikan tidak membengkokkan atau
melekukkannya
Pertama, hubungkan terminal positif baterai
*Perhatikan bahwa pemasangan adalah prosedur
kebalikan dari pelepasan
Kemudian, hubungkan terminal negatif (-).
Oleskan sedikit gemuk/grease ke terminal untuk
mencegah karat.
Astra Honda Training Centre 41
Pengetahuan Produk Baterai
4. Penyetruman (charging)
Baterai diisi oleh generator selama mesin dalam keadaan
hidup. Akan tetapi, jika baterai terkuras muatannya dan
tidak diisi (umpamanya, jika kendaraan lama tidak dipakai
atau jika ignition switch lupa dimatikan), akan sulit bagi
baterai untuk menghidupkan mesin. Jika hal ini terjadi,
pakailah charger (alat penyetrum aki) untuk memasok
muatan listrik ke baterai.
Charger juga dipakai untuk memasok listrik ke baterai
apabila sebuah baterai baru yang sedang dipersiapkan tidak
mempunyai kinerja dengan baik.
Ada dua cara untuk menyetrum baterai. Penyetruman biasa
dan penyetruman cepat.
Penyetruman biasa
Penyetruman biasa adalah cara untuk menyetrum
baterai dengan arus listrik kecil selama jangka waktu
lama. Jumlah panas yang dihasilkan pada metode ini
adalah rendah, sehingga baterai dapat disetrum tanpa
penurunan pada kinerjanya.
Penyetruman cepat
Penyetruman cepat adalah metode untuk menyetrum
baterai dengan arus listrik besar selama waktu pendek.
Metode penyetruman ini memperpendek umur
pemakaian baterai. Oleh karena itu, kecuali dalam
keadaan darurat, setrumlah baterai dengan metode
penyetruman biasa. Selama penyetruman cepat, jaga
agar arus listrik tidak lebih tinggi daripada aliran arus
listrik yang ditentukan untuk penyetruman selama 1
jam.
5. Charger
Pakailah charger yang dirancang untuk dipakai untuk
menyetrum baterai sepedamotor. Sewaktu mengisi baterai
VRLA, pakailah charger yang dirancang untuk dipakai pada
baterai VRLA untuk sepedamotor. Oleh karena kapasitas
baterai sepedamotor rendah, pengisian dengan alat
penyetrum baterai mobil dapat mengakibatkan
overcharging. Untuk mengetahui dengan detail tentang
bagaimana menyetrum baterai dengan charger tertentu,
bacalah manual untuk charger itu dengan cermat.
a. Prosedur penyetruman
Penyetruman baterai dengan cara yang salah/terbalik
(positif dan negatif) dapat memperpendek masa pakai
baterai. Berikut adalah contoh bagaimana untuk
menyetrum baterai.
1. Persiapan sebelum pengisian baterai
o Melakukan pelepasan tutup sel
Pada baterai berventilasi, lepaskan semua tutup
sel untuk mengeluarkan gas yang akan dihasilkan
selama penyetruman baterai.
Namun, pada baterai VRLA (tipe kering dan tipe
basah), gas yang dibangkitkan diserap di dalam
baterai, sehingga tidak perlu melepaskan tutup-
tutup penyegelan. Jangan melepaskan tutup-
tutup penyegelan secara paksa dengan obeng
atau alat lain.
2. Menghubungkan ke charger
Periksa bahwa charger (alat penyetrum aki) dalam
keadaan mati. Hubungkan kabel merah (+) dari
charger ke terminal positif (+) baterai, dan kabel
hitam (-) ke terminal negatif (-) baterai.
Penyambungan salah satu kabel dengan salah dapat
menimbulkan kerusakan pada charger atau baterai.
3. Penyetruman (charging)
Aturlah arus pengisian dan waktu dengan mengikuti
instruksi pada buku pedoman reparasi atau buku
manual untuk baterai atau charger. Kemudian,
hidupkan charger untuk menyetrum baterai dengan
metode penyetruman biasa.
c. Hindari overcharging
Pemasokan listrik secara berlebihan kepada sebuah
baterai menghasilkan gas dengan mendadak,
mengakibatkan keretakan pada baterai, keadaan
terbakar, atau ledakan. Oleh karena itu, berhati-hatilah
untuk menghindari overcharging sewaktu menyetrum
baterai (terutama selama penyetruman dengan cepat).