PENDAHULUAN:
Bahasan dalam pendahuluan ini adalah materi pengayaan untuk menambah informasi dan
menyamakan definisi dan pemahaman pengkhotbah agar dapat memberikan gambaran yang lebih luas
tentang pronografi dan LGBT.
a. Pornografi:
Di dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008, arti pornografi adalah gambar, sketsa,
ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh,
atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di
muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma
kesusilaan dalam masyarakat.
b. Lesbian:
Pengertian lesbian adalah perempuan yang secara psikologis, emosi dan seksual tertarik kepada
perempuan lain. Seorang lesbian tidak memiliki hasrat terhadap gender yang berbeda (laki-laki),
melainkan hanya tertarik kepada gender yang sama (perempuan). Mereka berpendapat bahwa
istilah lesbian menyatakan komponen emosional dalam suatu relationship, sedangkan istilah
homoseksual lebih fokus kepada seksualitas. Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang
mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan atau disebut juga perempuan yang
mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional atau secara spiritual.
c. Gay:
Menurut kamus Oxford, awalnya gay berarti riang, cerah, dan mencolok. Gay yang berarti
homoseksual baru dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris pada tahun 1960. Hal
ini dikarenakan kaum homoseksual lebih suka didefinisikan sebagai orang yang riang, cerah,
dan mencolok, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai gay.
Pengertian Gay sama dengan pengertian Lesbian, hanya saja istilah Gay digunakan untuk laki-
laki.
1|P age
---Untuk Kalangan Sendiri---
d. Bisexual:
Biseksual adalah orang yang mempunyai ketertarikan seksual terhadap dua jenis kelamin
(gender) yang berbeda sekaligus. Dengan kata lain, orang yang biseksual adalah orang yang
memiliki orientasi heteroseksual dan homoseksual. Biseksual bisa terjadi pada laki-laki dan
perempuan.
Ternyata, biseksual memiliki istilah lain. Ada juga beberapa orang yang lebih suka menyebut
orientasi seksual mereka dengan sebutan yang lain dibandingkan dengan sebutan biseksual.
Berikut ini adalah beberapa sebutan lagi untuk orang yang memiliki orientasi biseksual:
Pansexual, Ambisexual, Omni-sexual, Sexually fluid.
e. Transgender:
Orang transgender adalah orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi gender yang
berbeda dengan jenis kelamin (gender) pasa saat kelahiran. Orang transgender terkadang disebut
sebagai orang transseksual jika ia dengan bantuan tindakan medis melakukan transisi/perubahan
dari satu jenis kelamin (gender) ke jenis kelamin (gender) lainnya.
Keadaan transgender tidak terikat dengan orientasi seksual. Orang transgender dapat memilki
orientasi heteroseksual, homoseksual, biseksual, aseksual, dan lain-lain.
2|P age
---Untuk Kalangan Sendiri---
Parlemen Taiwan telah mengesahkan undang-undang pernikahan sesama jenis tersebut pada Jumat
(17/5/2019), dan menjadi negara pertama di benua Asia yang mengesahkan pernikahan sejenis.
“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan,
kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan
berhala,…” (Kolose 3:5)
3|P age
---Untuk Kalangan Sendiri---
“Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,…”
(1 Tes 4:3)
Dalam bahasa aslinya (yunani), kata “percabulan” yang digunakan dalam ketiga ayat tersebut
diatas digunakan kata PORNEIA yang dalam catatan Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan
halaman 2080 (artikel : Norma-Norma Moralitas Seksual) dikatakan : Porneia atau kedursilaan
seksual menggambarkan aneka ragam perbuatan seksual sebelum atau di luar pernikahan: istilah
ini tidak terbatas pada perbuatan sanggama (hubungan seks). Setiap kegiatan atau permainan
seksual yang intim di luar hubungan pernikahan, termasuk menyentuh bagian-bagian kelamin
atau menyingkapkan ketelanjangan seseorang (contohnya dalam pornografi), terangkum dalam
istilah ini dan jelas merupakan pelanggaran terhadap norma-norma moral Allah bagi umat-Nya
(Im 18:6-30; 20:11-12, 17, 19-21)
Pornografi merupakan salah satu ‘pintu masuk’ bagi dosa percabulan yang lainnya, sama seperti
halnya merokok merupakan pintu masuk bagi penyalahgunaan narkoba. Sebab pornografi
mempengaruhi dan merusak otak, serta senantiasa mengarahkan pikiran kepada hawa nafsu
seksual.
Sejak awal penciptaan, sudah merupakan rencana agung (grand design) ALLAH menciptakan
manusia sesuai dengan gambar dan rupa-Nya, sebagai laki-laki dan perempuan. Manusia tidak
bisa memilih dalam keluarga mana dia dilahirkan, kapan dia dilahirkan, termasuk juga dengan
jenis kelamin (gender) apa dia dilahirkan. Pernikahan yang dikehendaki ALLAH adalah
bersatunya laki-laki dan perempuan yang diikat dan dipersatukan oleh kasih ALLAH. Diluar
dari prinsip ini adalah merupakan pemberontakan terhadap kehendak ALLAH.
4|P age
---Untuk Kalangan Sendiri---
3. LGBT adalah kejijikan dan kekejian bagi TUHAN
“Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena
itu suatu kekejian. Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apapun, sehingga engkau
menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor
binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji.” (Imamat 18:22-23)
“Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri
mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-
suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam
berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki
dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal
untuk kesesatan mereka. Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka
Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan
apa yang tidak pantas:” (Roma 1:26-28)
Kata kekejian/perbuatan keji (Ibr; to’ebah) juga bisa diartikan sebagai suatu perbuatan yang
menjijikan secara moral. Sesuatu yang sifatnya menjijikan membuat kita memalingkan wajah
dan tidak ingin melihatnya. Demikian juga dengan dosa LGBT, yang menjijikan bagi TUHAN.
“Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian
dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah,
banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (1 Kor 6:9-10)
Upah dosa secara umum memang adalah maut (Roma 6:23), artinya terpisah selama-lamanya
dari TUHAN dan berada dalam tempat dimana kegelapan yang paling gelap, ratap dan kertak
gigi (Matius 8:12; 22:13; 25:30) serta tempat dimana api yang tidak pernah padam (Wahyu
21:8). Namun Alkitab menuliskan dosa-dosa tertentu secara spesifik serta apa yang akan terjadi
pada mereka, yakni tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, alias masuk neraka.
5|P age
---Untuk Kalangan Sendiri---
Apa yang terjadi pada penduduk Sodom dan Gomora menjadi sebuah contoh/peringatan bahwa
mereka yang melakukan percabulan akan menanggung siksaan api kekal.
“sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama
melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung
siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.” (Yudas 1:7)
Apa yang harus dilakukan oleh mereka yang terikat dengan dosa pornografi dan LGBT?
1. Bertobat dan minta ampun sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus. Bagi yang belum lahir baru
dituntun untuk lahir baru, dibaptis selam dan baptis Roh Kudus.
2. Minta dilayani doa kelepasan, pemulihan citra diri dan hati bapa.
3. Bergabung dan aktif dalam komunitas yang membangun (COOL).
4. Pelihara keintiman dengan TUHAN (menjadikan PPW dan membaca Alkitab sebagai gaya
hidup) dan senantiasa dalam kondisi penuh Roh Kudus dan ‘on fire’.
3. Melakukan edukasi dan pembinaan terhadap setiap lapisan generasi jemaat gereja terkait
dengan LGBT. Mulai dari anak-anak, remaja, pemuda, dewasa muda, para senior serta keluarga-
keluarga.
4. Sigap dan siap sedia melayani kaum LGBT yang sungguh-sungguh ingin bertobat.
6|P age
---Untuk Kalangan Sendiri---