Anda di halaman 1dari 2

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ASMA

BRONKHIALE
No. Dokumen : 002/ /SOP/P.VII/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 5 Januari 2018
Halaman :1
PUSKESMAS RAWAT dr.Erwan Susanto
INAP CIBEBER NIP.197506262006041006
1. Pengertian 1. Asma bronkiale adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat berulang
namun reversible.
2. Asuhan Keperawatan pada pasien asma bronkiale adalah suatu
rangkaian kegiatan praktek keperawatan yang langsung di berikan
kepada pasien asma bronkiale dengan menggunakan proses
keperawatan ( pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi ).
2. Tujuan Agar pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada pasien asma bronkiale dapat
terlaksana dengan baik.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskemas Rawat Inap Cibeber Nomor: 2018


4. Referensi

5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk


mengetahui keluhan pasien dengan batasan karakteristik : sesak
nafas, riwayat wheezing berulang, hiperinflasidinding dada, ekspirasi
memanjang, berespon baik terhadap bronkodilator.
2. Petugas menulis hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik kedalam
rekam medis.
3. Petugas mempersilahkan pasien ke meja dokter.
4. Petugas mempersilahkan pasien ke meja perawat setelah selesai
pemeriksaan dokter.
5 . Petugas menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan diagnosa
medis dari dokter.
6. Petugas menuliskan diagnosa keperawatan di rekam medis pasien.
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan peningkatan produksi mucus, eksudat dalam
alveoli dan bronkospasme.
- Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
keletihan otot pernafasan dan deformitas dinding dada.
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
7. Petugas menuliskan rencana tindakan keperawatan :
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan peningkatan produksi mucus, eksudat dalam
alveoli dan bronkospasme.
Airway management
- Berikan oksigen sesuai dengan indikasi.
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan.
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam.
- Monitor status oksigen pasien.
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu.
- Keluarkan sekret dengan batuk atau suction.
- Kolaborasi berikan bronkodilator bila perlu.

a. Petugas melaksanakan implementasi .


b. Petugas melakukan pencatatan.
8. Selesai.

8. Diagram Alir
9. Unit Terkait 1. Unit Pengobatan Umum.
2. Unit Pendaftaran.
10. Dokumen Terkait

Anda mungkin juga menyukai