Anda di halaman 1dari 21

AUTO LUBRICATION “EX 2500-5”

PT. HEXINDO ADIPERKASA, Tbk.


KIDECO PROJECT, Batu kajang.
Kec. Batu Sopang, Kab. Pasir
Kalimantan Timur 76252

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya, makalah ini dibuat berdasarkan data-data yang
didapat dan disusun selama penulis melaksanakan program On the Job Training (OJT) di
PT HEXINDO ADIPERKASA,Tbk. Kideco Project, Batu Kajang dari bulan desember
2006 sampai dengan bulan mei 2007. Sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
walaupun dengan segala kekurangannya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa dan dukungannya baik
secara moril maupun secara materiil.
2. Bapak. Jerry Tambunan (Manager project)
3. Bapak. Y. Suranto (Supervisor)
4. Bapak. Mujiono (Supervisor)
5. Bapak. Sungkun Ralson (Foreman)
6. Bapak. Aris Waryanto (Senior mechanic)
7. Segenap rekan-rekan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis sadari dalam pelaksanaan OJT ini banyak kekurangan dan
kesalahan yang telah diperbuat, oleh karena itu penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi pembaca
dan dapat membantu khususnya bagi penulis dalam presentasi nanti.

Batu Kajang, Mei 2007.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. KESELAMATAN KERJA 1
BAB II. PENDAHULUAN 8
2.1 Latar belakang masalah 8
2.2 Alasan pengambilan judul 8
2.3 Batasan makalah 9
2.4 Metode penulisan 9
BAB III. KOMPONEN & SYSTEM KERJA AUTO LUBRICATION 10
3.1 Nama & fungsi komponen Auto lubrication 10
3.2 System kerja Auto lubrication 16
BAB IV. PENUTUP 20
4.1 Kesimpulan 20
4.2 Saran 20

iii
BAB I
KESELAMATAN KERJA

PAKAILAH PAKAIAN PELINDUNG


• Pakailah pakaian dan peralatan keselamatan kerja
yang benar tepat untuk setiap pekerjaan.
Mungkin anda membutuhkan :
Topi helm/ topi yang keras.
Sepatu boot/ safety shoes.
Kacamata pengaman, kacamata las atau topeng.
Sarung tangan yang kuat.
Pelindung pendengaran.
Pakaian/ rompi reflextor.
Pakaian anti basah/ pakaian pelindung hujan.
Masker bersaringan atau alat pernapasan.
Pastikan dengan benar, telah memakai peralatan
dan pakaian yang cocok, untuk setiap jenis pekerjaan.
Jangan untung-untungan (ambil resiko) pada
setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan

PERINGATKAN ORANG LAIN PADA WAKTU


SERVICE/ PERBAIKAN.
• Bergeraknya mesin yang tak terduga menyebabkan
kecelakaan yang fatal.
. Sebelum melakukan suatu pekerjaan pada mesin,
pasang tanda peringatan “ JANGAN DIOPERASIKAN
/ DO NOT OPERATE “ pada lever pengontrol.

1
LAKUKAN PERAWATAN MESIN YANG
AMAN
Untuk mencegah kecelakaan:
Pahamilah prosedur service yang benar, sebelum melaksanakan
pekerjaan.
. Jagalah tempat kerja agar selalu bersih dan kering.
. Jangan menyemprotkan air atau uap kedalam kabin.
. Jangan melumasi atau memperbaiki mesin, selagi me
sin begerak/ jalan.
. Jagalah tangan, kaki dan pakaian dari bagian-bagian
mesin yang bergerak. .

WASPADALAH TERHADAP BAGIAN YANG


BERGERAK.
• Ketidak beresan pada bagian-bagian mesin yang bergerak
dapat menyebabkan kecelakaan yang serius.
. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, haruslah
hati-hati dalam menjaga tangan, kaki, pakaian,
rambut dan perhiasan jangan sampai terjerat,
apabila bekerja disekitar bagian-bagian yang
bergerak/ berputar.

2
GUNAKAN TOOLS / KUNCI DENGAN
BENAR & TEPAT
• Gunakan tools/ kunci yang cocok untuk setiap pekerja
an yang dilakukan.
. Pakailah tools/ kunci, parts/ material dan tata-cara
yang benar, untuk menghindari resiko.
. Untuk melepas dan memasang perangkat keras,
gunakan ukuran kunci yang tepat, untuk
menghindari kecelakaan karena slip/ longgarnya
kunci.
. Gunakan selalu parts/material pengganti, yang direkomendasikan
(lihat pada parts catalog).

HATI-HATI DENGAN GAS BUANG/ ASAP


• Cegahlah kepengapan. Gas buangan dari engine
yang terhisap bisa membuat akibat orang sakit atau
kematian.
. Jika anda harus mengoperasikan mesin dalam sebuah
gedung, yakinkan bahwa disana ada cukup
ventilasi. Atau gunakan sebuah pipa sambungan
untuk mengeluarkan sisa asap pebakaran engine
atau buka pintu dan jendela gedung tersebut,
sehingga cukup untuk membawa keluar gas
buangan dan ada masuk udara segar kedalam
area kerja.

3
BUANGLAH SISA-SISA SAMPAH SECARA,
BENAR DAN AMAN (TEPAT)
• Membuang sisa-sisa sampah secara tidak tepat dapat
merusak lingkungan dan ekologi. Sisa buangan
yang secara potensial berbahaya, yang dipakai oleh
peralatan HITACHI, adalah yang termasuk zat-zat
seperti oli, bahan-bakar (fuel), tambahan pendingin
(aditive coolant), minyak rem (brake fluid), filter-filter
dan accu (battery).
. Pakailah wadah yang tidak/ anti bocor bila membuang
fluida (cairan-cairan). Janganlah memakai
wadah makanan dan minuman yang dapat
menyesatkan seseorang untuk meminumnya.
. Jangan menumpahkan sisa buangan ke tanah, ke
saluran pembuangan atau ke suatu sumber air.

4
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Auto lubrication merupakan system yang berfungsi untuk melumasi tempat-tempat
tertentu (pin, swing bearing, center joint) secara otomatis sesuai dengan interval waktu
yang telah ditentukan atau di set. Di dalam auto lubrication sistemnya terdapat berbagai
macam komponen yang saling berkaitan, untuk unit EX 2500-5 menggunakan system
auto lubrication yang digerakkan oleh hidrolik.
Dilihat dari fungsinya, system auto lubrication mempunyai peranan yang cukup
penting dalam kinerja unit alat berat khususnya excavator. Sehingga diperlukan
perawatan, pemeriksaan, dan perbaikan secara teratur atau berkala, hal ini bertujuan
untuk meminimalkan biaya perawatan (maintenance) dan perbaikan secara wajar agar
unit selalu dalam keadaan normal atau selalu siap pakai dan umur unit dapat sesuai yang
diharapkan atau direkomendasikan oleh pabrik.

2.2 ALASAN PENGAMBILAN JUDUL


Penulis memilih judul Auto Lubrication karena Auto Lubrication merupakan salah
satu system yang berperan cukup penting dalam suatu alat berat (EX 2500-5) BE3001,
BE3002, BE3003 yang terdapat di PT. SMJ (Sumber Mitra Jaya) KIDECO Project, Batu
Kajang.Untuk menjaga keawetan/merawat pin, bushing, bearing diperlukan pelumasan
yang cukup, Untuk hal inilah Auto Lubrication digunakan. Yaitu untuk melumasi bagian-
bagian pin, bushing, bearing secara continue sesuai dengan interval waktu yang telah di
set, tanpa harus menghentikan operasi dari unit itu sendiri sehingga waktu pengoperasian
unit lebih efektif.
Misalnya apabila unit tidak dilengkapi dengan system autolube ataupun rusak maka
akan sangat memungkinkan terjadinya kerusakan di bagian-bagian pin contohnya,
sehingga pin itu sendiri cepat aus ataupun macet kerjanya. Sehingga unit kehilangan
waktu operasi (break down), akibatnya target yang diinginkan tidak tercapai dan
menyebabkan kerugian bagi pemilik unit itu sendiri. Supaya hal tersebut diatas tidak
sampai terjadi maka perlu kita ketahui penyebab terjadinya kerusakan pada system

5
autolube, kemudian kita lakukan pemeriksaan dan analisa kerusakannya, sebab apabila
tidak segera diperbaiki maka unit tersebut akan mengalami break down dalam waktu
yang lama.

2.3 BATASAN MAKALAH


Dalam penyusunan makalah ini, agar masalah yang di bahas tidak terlalu luas serta
pembahasannya lebih focus dan mendalam maka penulis membatasinya dengan batasan-
batasan sebagai berikut:
a. Nama dan fungsi komponen system autolube.
b. Cara kerja dari system autolube.
c. Analisa gangguan pada system autolube.
d. Tidak membahas komponen secara detail

2.4 METODE PENULISAN


Metode penulisan yang diterapkan oleh penulis untuk mengumpulkan data-data dan
informasi dalam pembuatan makalah ini antara lain:
a. Berdasarkan dari buku-buku referensi Workshop manual EX2500-5, Training
text EX2500-5, Operational principle EX2500-5, Technical training.
b. Berdasarkan dialog/diskusi dengan para mekanik dan tenaga ahli yang
bergerak di bidang alat berat (Foreman).
c. Berdasarkan tinjauan langsung pada objek yang dituju, untuk memperoleh
data/informasi yang lebih spesifik.

6
BAB III
KOMPONEN & SISTEM KERJA AUTO LUBRICATION

Ketiga bagian inilah yang dipakai auto lube untuk bekerja. Ada beberapa macam
komponen di system auto lube tersebut diantaranya:
a. Bagian hydraulic
- Pilot pump
- Reducing valve
- Motor hydraulic
b. Bagian elektrik
- Main controller (A)/ MC(A)
- Auto lube interval switch
- Auto lube switch
- Auto lube relay 1,2
- Auto lube solenoid valve 1,2
- Pressure switch 1,2
c. Bagian grease
- Grease pump
- Vent valve
- Injector valve
- Grease gun

3.1 Nama dan fungsi komponen dari Auto lubrication


3.1.1 Auto lubrication switch
Komponen ini berfungsi memberikan informasi ke MC (A) mengenai kondisi
operasi dari auto lubrication apakah posisi OFF, AUTO, atau MANUAL. Pada
posisi AUTO maka grease pump akan bekerja secara otomatis sesuai dengan
interval waktu yang telah di set. Pada MANUAL maka grease pump akan bekerja
secara terus menerus manakala tekanan grease di sirkuit kurang. Sedangkan OFF
berarti grease pump tidak bekerja.
3.1.2 Main controller (A)

7
komponen ini berfungsi sebagai penerima signal dari switch yang selanjutnya
diproses dan akan memberikan output ke actuator dalam hal ini ke solenoid dan
Auto lube Indikator.

3.1.3 Auto lubrication interval switch


Komponen ini berfungsi memberikan informasi ke MC (A) mengenai interval
waktu pengegresan. Misal: 3, 5, 10, 15 menit. Berarti misalnya kita set pada posisi
5 menit, maka tiap 5 menit grease pump akan bekerja. Interval waktu ini bisa di
set sesuai dengan kebutuhan.

3.1.4 Solenoid valve


Komponen ini terdapat 2 solenoid valve
Auto lube solenoid valve 1 berfungsi untuk membuka dan menutup aliran oli dari
pilot pump ke motor hidrolik dan vent valve.
Auto lube solenoid valve 2 berfungsi untuk membuka dan menutup aliran grease
dari grease pump ke center joint dan swing bearing.
3.1.5 Auto lubrication indicator
Komponen ini berfungsi memberi informasi jika ada permasalahan di system auto
lubrication dan juga pada saat operasi grease pada posisi manual (berupa lampu
indicator yang menyala). Jika grease pump mulai bekerja dan setelah interval
waktu 150 detik ternyata tekanan grease di sirkuit tidak tercapai maka indicator
ini akan menyala, berarti ada permasalahan di auto lube.

8
3.1.6 Pressure switch
Komponen ini berfungsi mendeteksi tekanan grease pada sirkuit dan selanjutnya
informasinya dikirim ke MC (A). Type switch ini adalah normally open dan akan
closed pada setting pressure (180bar). Pressure switch ini terpasang 2 buah hal ini
berarti satu untuk mendeteksi tekanan grease untuk sirkuit front attachment dan
yang lainnya adalah untuk swing bearing dan center joint.

3.1.7 Pilot pump


Komponen ini berfungsi untuk menggerakkan motor hidrolik dengan media fluida
(oli).
3.1.8 Reducing valve
Komponen ini berfungsi untuk menurunkan tekanan oli dari pilot pump sesuai
dengan setting pegasnya (20bar). Sesuai dengan operasi kerja di sirkuit auto
lubrication.
3.1.9 Hidrolik motor
Komponen ini berfungsi untuk menggerakkan grease pump dan selanjutnya
grease pump memompa grease.

9
3.1.10 Grease pump
Komponen ini berfungsi untuk memompa grease ke sirkuit auto lubrication.

3.1.11 Injektor valve


Komponen ini berfungsi untuk membatasi jumlah grease yang didistribusikan ke
masing-masing pin. Juga menghambat aliran grease sehingga menghasilkan
pressure kerja

10
3.1.12 Vent valve
Komponen ini berfungsi untuk mengembalikan grease yang terjebak di sirkuit ke
tangki pada saat auto lube tidak bekerja. Pada saat bekerja vent valve ini tertahan
oleh oli, sehingga grease tidak ke tangki.

3.1.13 Grease gun


Komponen ini berfungsi sebagai tambahan dari system auto lube dan difungsikan
sebagai alat untuk grease manual.

11
Gambar komponen-komponen system Auto lubrication

12
3.2 System kerja Auto lubrication

AUTO (front attachment)


a. Saat auto lubrication switch diposisikan AUTO, arus dari MC (A) terminal A9 di
groundkan melalui auto lube switch, MC (A) juga mendapat informasi bahwa auto
lube switch dalam posisi AUTO.
b. Sehubungan dengan setting interval oleh auto lube interval switch, arus mengalir dari
MC (A) terminal B36 mengaktifkan auto lube solenoid valve relay 1.
c. Selama auto lube solenoid valve relay 1 aktif, arus listrik dialirkan ke auto lube
solenoid valve melalui fuse #21 (15Ampere) dan auto lubrication solenoid valve 1
aktif.
d. Tekanan oli dari pilot pump (40bar) dialirkan ke reducing valve (20bar) menuju ke
grease pump drive motor setelah melewati variable orifice. Sehingga grease pump
beroperasi.
e. Tekanan pilot dari reducing valve juga mengalir ke vent valve (melalui orifice) untuk
mendorong vent valve dengan tujuan agar grease di system tidak kembali ke tangki.
f. Kenaikan tekanan grease jalur front attachment naik serta mendorong pressure switch
1 posisi close (180bar) dan memberitahukan bahwa tekanan grease tersebut telah
cukup dengan adanya ground MC(A) terminal A4 melalui pressure switch 1.
g. Konsekwensinya MC (A) menghentikan arus dari terminal B36 untuk menghentikan
auto grease solenoid relay 1 Off. Auto lube solenoid valve 1 menghubungkan jalur
delivery pressure ke tank sehingga tekanan oli turun. Sisa tekanan grease yang
terjebak di system akan kembali ke tank melalui vent valve.

AUTO (swing bearing, center joint)


a. kerja grease yang di supply ke center joint & swing bearing adalah 1/10 kali grease
yang di supply ke front attachment dengan kata lain, jika dalam 10 kali interval hanya
sekali grease yang di supply ke center joint dan swing bearing.
b. Arus dari MC(A) terminal B41 mengaktifkan auto lube solenoid valve relay 2
c. Arus bateray dari fuse #21 (15Ampere) dialirkan ke auto lube solenoid valve 2
melalui auto lube solenoid valve relay 2.

13
d. Saat ini grease supply dibagi menjadi 2 bagian. Pertama supply di tujukan ke front
attachment yang kedua melalui auto lube solenoid valve 2 akhirnya menuju ke center
joint dan swing bearing.
e. Ketika tekanan grease pada jalur swing bearing dan center joint tekanannya tercapai
(setting180bar) maka pressure switch 2 akan close.
f. Kemudian arus dari MC (A) terminal #41 menghentikan aliran arus auto lube
solenoid valve relay 2. sehingga auto lube solenoid valve 2 tidak aktif.
g. Konsekwensinya aliran grease yang menuju ke center joint dan swing bearing akan
terhenti.
Catatan: selama auto lube bekerja, jika grease pressure switch tidak close (tidak
tercapai pressurenya) maka dalam 150 detik lampu indicator akan menyala.

14
Gambar skematik sirkuit Auto lubrication EX 2500-5

15
MANUAL
a. Saat auto lubrication diposisikan MANUAL arus dari MC (A) terminal A2
digroundkan melalui auto lube switch, juga MC (A) memberitahukan bahwa auto
lube switch dalam posisi manual.
b. Kerja selanjutnya sama seperti pada cara kerja auto lube saat posisi AUTO untuk
front attachment. Di sini berarti grease mensupply 2 bagian. Pertama untuk front
attachment kedua melewati hose reel dan menuju grease gun.
c. Apabila grease gun digunakan maka grease akan keluar. Disini apabila grease gun
dibuka terus menerus tekanan grease di system akan turun akibatnya pressure grease
di dalam system tidak tercapai (pressure switch open) grease pump masih bekerja.
d. Apabila grease gun tidak digunakan maka jalan dari grease di system akan terhambat
maka tekanan grease di system naik akibatnya pressure switch akan close.
Selanjutnya MC (A) B36 akan memutus arus ke auto lube solenoid valve 1, sehingga
auto lube solenoid valve 1 tidak bekerja.
e. Konsekwensinya auto lube solenoid valve 1 menghubungkan jalur delivery pressure
ke tank sehingga tekanan drop. Sisa tekanan grease yang terjebak akan kembali ke
tank melalui vent valve.

Catatan: selama lubrikasi manual bekerja, maka lampu indicator akan menyala. Saat
grease gun tidak digunakan & grease pressure switch close maka pompa akan dihentikan.

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Lubrication system sangat penting pada setiap unit khususnya EX 2500-5.
Dikarenakan dengan adanya system ini, maka kerusakan akibat keausan yang terjadi pada
komponen yang bergerak dan bersinggungan dapat dikurangi. Komponen tersebut
meliputi Front Attachment joint pins, swing bearing, dan center joint.
Perawatan pada system ini sangat diperlukan agar performance kerjanya tetap pada
keadaan normal. Kegiatan greasing secara manual dan pengisiian grease pun penting
secara rutin dilakukan baik pada saat Daily check maupun Periodical service agar kondisi
dari system ini tetap terjaga dengan baik.

4.2 SARAN
System Auto Lubrication peka terhadap kebersihan grease yang digunakan, maka
sangat diperhatikan spesifikasi greasenya. Untuk interval pengegresan sebaiknya
disesuaikan dengan kondisi operasi unit. Untuk daerah berlumpur memerlukan
pengegresan yang lebih sering. Apabila terjadi masalah dengan Auto Lubrication harus
segera ditangani untuk mencegah rusaknya joint-joint pin akibat tidak adanya pelumasan.

17
0

Anda mungkin juga menyukai