Disusun Oleh:
Group 1
Syafrizal(Ketua)
Robiatul Irudah (Sekretaris)
Sukri (Anggota)
Rahmadania (Anggota)
Muhammad Andi Safwan (Anggota)
Muhammad Johari (Anggota)
Yulandari Pratiwi (Anggota)
Yuni Nuralisa Putri. S (Anggota)
Rizqi Nabilah (Anggota)
COVER
DAFTAR KELOMPOK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
1.2. Standar Peraturan dan Spesifikasi Teknis
1.3. Kebijakan Mutu dan K3 L
1.4. Kondisi Lapangan, Peta Proyek/Tali Gitar
1.5. Struktur Organisasi Proyek
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
2.1. Maksud dan Tujuan Pelatihan
2.2. Maksud dan Tujuan Observasi Lapangan
2.3. Maksud dan Tujuan Seminar
BAB III PERMASALAHAN DI LAPANGAN
3.1. Situasi Proyek Konstruksi
3.2. Permasalahan dan Hasil Observasi Lapangan
3.3. Dokumentasi
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Catatan :
1. 95/90 menunjukkan bahwa 95% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu
atau lebih dan 90% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.
2. 55/50 menunjukkan bahwa 55% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu
atau lebih dan 50% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.
3. 80/75 menunjukkan bahwa 80% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu
atau lebih dan 75% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.
6. Pencampuran Bahan Untuk Lapis Fondasi Agregat
Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus
dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui,
dengan menggunakan pemasok mekanis (mechanical feeder) yang telah
dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen
campuran dengan proporsi yang benar. Dalam keadaan apapun tidak
dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan.
STRUKTUR ORGANISASI
PENINGKATAN JALAN MUNTAI – BANTAN TIMUR
DIREKTUR
JONI ARDI
PROJECT MANAGER
MUHAMMAD ALDI, A.Md
2. Project Manager
Tugas Project Manager yaitu :
1. Bertanggung jawab kepada general Manager.
2. Mengambil keputusan yang berkenaan dengan proyek atas persetujuan
general superintendent.
3. Membantu general superintendent dalam mengkoordinir pelaksanaan
proyek dari awal sampai selesai.
3. Lab. Technician
Berikut tugas dan tanggungjawab utama quality control antara lain adalah:
1. Mempelajari dan memahami spesifikasi teknis yang digunakan pada
proyek konstruksi tersebut.
2. Memeriksa kelayakan peralatan pengendalian mutu yang digunakan
3. Melaksanakan pengujian mutu terhadap bahan atau material yang
digunakan
4. Melaksanakan pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun di
laboratorium
5. Memeriksa hasil pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun
di laboratorium
6. Mempelajari perencanaan mutu yang dipakai pada pekerjaan
7. Mencegah terjadinya penyimpangan mutu dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi
8. Menyiapkan bahan laporan yang terkait pemeriksaan atau pengendalian
mutu dari pekerjaan
9. Mempelajari metode kerja yang digunakan agar sesuai spesifikasi teknis
yang dipakai.
10. Membuat teguran baik lisan maupun tulisan jika terjadi penyimpangan
dalam pekerjaan proyek
11. Menyiapakan dan memberikan data pemeriksaan mutu yang dibutuhkan
oleh quality assurance
12. Memeriksa dan menjaga kualitas pekerjaan dari subkontraktor agar
sesuai dengan spesifikasi teknis yang berlaku
4. Pelaksana
5. Surveyor
4.1 Kesimpulan
Untuk perkerasan berbutir aggregat kelas B sudah 95% karena masih ada proses
pelebaran jalan yang masih belum dilakukan perkerasan.
4.2 Saran