Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYAKIT INFEKSI JANTUNG


MIOKARDITIS

Disusun Oleh :
RIZKY FACHRIAN RIDLO
108117074

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 2B


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
seleseinya makalah. Makalah yang berjudul “Penyakit Infeksi Jantung
(Miokarditis)”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan
Medikal Bedah (KMB). Makalah ini berisi tentang Penyakit Infeksi yang terjadi
pada bagian tengah jantung (miokarditis). Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. dr. Eko Priyono selaku Dosen Pembimbing kami, yang memberikan masukan
kepada penulis
2. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu persatu
Penulis menyadari dalam penyelesaian makalah, dukungan dan dorongan
dari berbagai pihak khususnya dari dosen KMB sehingga makalah ini dapat
selesai dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini belum sempurna, Penulis berharap adanya
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Cilacap, 25 Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
2.1 Definisi ................................................................................................................ 2
2.2 Etiologi Dan Klasifikasi ...................................................................................... 3
2.3 Patofisiologi ........................................................................................................ 4
2.4 Gejala Klinis ....................................................................................................... 5
2.5 Komplikasi .......................................................................................................... 6
2.6 Pemeriksaan Diagnostik...................................................................................... 7
2.7 Penatalaksanaan .................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Miokardium lapisan medial dinding jantung terdiri atas lapisan dinding
jantung yang sangat khusus. Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung
atau miokardium. Pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi,
tetapi dapat sebagai reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toksin bahan-
bahan kimia dan radiasi (FKUI,1999)
Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung
yang disebabkan oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui
(Doorland,2002).
Dengan banyaknya kasus miokarditis yang terjadi di berbagai Rumah
Sakit dan sebagai pemenuhan tugas teknologi keperawatan, penyusun
bermaksud membahas miokarditis secara lebih detil dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa pengertian miokarditis?
B. Apa etiologi miokarditis?
C. Bagaimana penyakit ini dapat terjadi? (patofisiologi)
D. Apa saja manifestasi miokarditis?
E. Apa saja komplikasi miokarditis?
F. Apa saja pemeriksaan penunjang miokarditis?
G. Bagaimana penatalaksanaan miokarditis?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian miokarditis
B. Untuk mengetahui etiologi miokarditis
C. Untuk mengetahui bagaimana penyakit ini dapat terjadi
D. Untuk mengetahui manifestasi miokarditis
E. Untuk mengetahui komplikasi miokarditis
F. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang miokarditis
G. Untuk mengetahui penatalaksanaan miokarditis

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa myocarditis adalah
peradangan otot jantung oleh berbagai penyebab terutama agen-agen infeksi.
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium.
Pada umumnya miokarditis disebabkan penyakit-penyakit infeksi tetapi dapat
sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toksik bahan-bahan
kimia radiasi. Miokarditis dapat disebabkan infeksi, reaksi alergi, dan reaksi
toksik. Pada miokarditis, kerusakan miokardium disebabkan oleh toksin yang
dikeluarkan basil miosit. Toksin akan menghambat sintesis protein dan secara
mikroskopis akan didapatkan miosit dengan infiltrasi lema, serat otot
mengalami nekrosis hialin.
Beberapa organisme dapat menyerang dinding arteri kecil, terutama
arteri koronaintramuskular yang akan memberikan reaksi radang perivaskular
miokardium. Keadaan ini dapat disebabkan oleh pseudomonas dan beberapa
jenis jamur seperti aspergilus dan kandida. Sebagian kecil mikroorganisme
menyerang langsung sel-sel miokardium ysng menyebaban reaksi radang. Hal
ini dapat terjadi pada Toksoplasmosis gondii. Pada trikinosis, sel-sel radang
yang ditemukan terutama eusinofil (Elly Nurachmach, 2009).
Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan
otot jantung yang sangat khusus (Brooker, 2001). Myocarditis adalah
peradangan pada otot jantung atau miokardium. pada umumnya disebabkan
oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi
terhadap obat-obatan dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi (FKUI,
1999). Myocarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan
oleh infeksi atau penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik)
(Dorland, 2002).
Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung
(miokardium) (Doenges, 1999). Dari pebgertian diatas dapat disimpulkan

2
bahwa myocarditis adalah peradangan/inflamasi otot jantung oleh berbagai
penyebab terutama agen-agen infeksi.
2.2 Etiologi Dan Klasifikasi
Klasifikasi miokarditis diketahui berdasarkan etiologi. Etiologi
miokarditis seringkali tidak diketahui dan disebut sebagai idiopatik. Meskipun
diketahui adanya penyebab inefektif dan non-infektif. Hampir tiap infeksi
(bakteri, virus, jamur, dan lain-lain) dapat menyebabkan menyebabkan
miokarditis akut, meskipun infeksi virus Coxsackie, sering didapatkan di
Eropa dan Amerika Serikat, sedangkan tripanosomiasis (penyakit Chagas)
sering ditemukan di Amerika Serikat. Miokarditis Akut juga dapat terjadi
sebagai manifestasi infeksi HIV baik secara langsung atau sebagai manifestasi
infeksi oportunistik.
Kesimpulannya, etiologi miokarditis terbagi menjadi 2 kelompok besar,
yaitu akibat infeksi dan akibat non infeksi. Sedangkan klasifikasi miokarditis
terdiri dari banyak jenis.
A. Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan
etiologi tidak diketahui.
B. Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi
bakteri.
C. Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.
D. Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin
bakteri yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan
nekrotik dengan respons radang sekunder.
E. Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difus mikardial yang disebabkan
oleh peradangan kronik.
F. Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang
ditandai dengan adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain,
termasuk limfosit, sel plasma dan makrofag dan oleh dilatasi ventikel,
trombi mural, dan daerah nekrosis yang tersebar luas.

3
G. Hypersensitivity myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan reaksi
alergi yang disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat,
terutama sulfonamide, penicillin, dan metildopa.
H. Infection myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk
bakteri, virus, riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut
dapat merusak miokardium melalui infeksi langsung, produksi toksin, atau
perantara respons immunologis.
I. Interstitial myocarditis adalah mikarditis yang mengenai jaringan ikat
interstitial.
J. Parenchymatus myocarditis adalah miokarditis yang terutama mengenai
substansi ototnya sendiri.
K. Protozoa myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh protozoa
terutama terjadi pada penyakit Chagas dan toxoplasmosis.
L. Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam
reumatik.
M. Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan
infeksi riketsia.
N. Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut
miokardium yang disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti
radiasi hewan/toksin serangga atau bahan/keadaan lain yang menyebabkan
trauma pada miokardium.
O. Tuberculosis myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium
pada tuberkulosa.
P. Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ;
paling sering terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan
tanggap immune rendah (Dorland, 2002).
2.3 Patofisiologi
Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga
mekanisme dasar :
A. Invasi langsung ke miokard.
B. Proses immunologis terhadap miokard.

4
C. Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.
Proses miokarditis viral ada dua tahap, fase pertama (akut)
berangsung kira-kira 1 minggu (pada tikus) di mana terjadi invasi virus ke
miokardium, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing
antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan
bantuan makrofag dan neutral killer cell (sel NK).
Fase kedua miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan
sistem imun akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibodi
terhadap miokardium, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh
virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan
diikuti kerusakan miokardium dan yang minimal sampai yang berat.
Enterovirus sebagai penyebab miokarditis viral juga merusakkan
sel-sel endotel dan terbentuknya antibodi endotel, diduga sebagai
penyebab spasme mikrovaskular. Walaupun etiologi kelainan
mikrovaskular belum pasti, tetapi sangat mungkin berasal dari respon
imun atau kerusakan endotel akibat infeksi virus.
Jadi pada dasarnya terjadi spasme sirkulasi mikro yang
menyebabkan proses berulang antara obstruksi dan reperfusi yang
mengakibatkan larutnya matriks miokardium dan habisnya otot jantung
secara fokal menyebabkan rontoknya serabut otot, dilatasi jantung, dan
hipertrofi miosit yang tersisa. Akhirnya proses ini mengakibatkan
habisnya kompensasi mekanis dan biokimiawi yang berakhir dengan
payah jantung (Elly Nurachmach, 2009).
2.4 Gejala Klinis
Temuan pada kasus miokarditis akan bervariasi. Pasien mungkin
tampak sakit karena manifestasi lain dari penyakit virus yang mendominasi
gambaran klinis, dan keterlibatan miokard bisa memperjelas sejalan dengan
perjalanan penyakit (Crawford,2002). Adanya penyakit jantung sebelumnya
juga dapat mengaburkan temuan pada pemeriksaan miokarditis.
Manifestasi klinis pada kasus miokarditis tidak menampakkan ciri khas
seperti takikardia, kelainan EKG sementara, jarang menyebabkan pembesaran

5
jantung, irama gallop, dan dekompensasi jantung (Soeparman, 1987).
Miokarditis oleh rheuma akut disertai gejala berat. Pada gejala takikardia,
terdapat peningkatan suhu oleh infeksi sehingga frekuensi denyut nadi akan
meningkat lebih tinggi daripada denyut nadi normal pada suhu yang sama.
Kasus pembesaran jantung jarang terjadi namun dapat membesar secara tiba-
tiba. Bunyi jantung melemah diakibatkan kontraksi miokard menurun dan
tidak dapat menutupnya katup mitral dan trikuspid secara sempurna. Secara
anatomis miokard ventrikel kanan lebih tipis daripada ventrikel kiri sehingga
seringkali terjadi dekompensasi jantung khususnya jantung kanan.
Pada kasus yang lebih parah, gagal jantung kongestif dengan distensi
vena leher, wheezing, gallop dan edema perifer dapa terdeteksi. Umumnya
terdapat suara gesekan pleura dan pericardial pada miokarditis virus akut, dan
gangguan irama atau keterlambatan konduksi Nampak jelas. Sirkulasi kolaps,
dan syok dapat terjadi, namun jarang dijumpai. Gambaran klinisnya
bergantung pada berat dan lamanya peradangan. Pada miokarditis akut
gambaran yang dominan adalah gagal jantung akut. Pasien dapat tampat nyeri
hebat, sesak nafas, dan dalam keadaan curah jantung yag rendah. Tanda
miokarditis adalah adanya takikardia yang tidak sesuai dengan beratnya gagal
jantung. Manifestasi miokarditis akut yang paling berat adalah kematian
jantung mendadak. Pada miokarditis kronis , misalnya pada infeksi
tripanosomiasis Amerika Selatan (Trypanosoma Cruzii), pasien bisa datang
dengan keluhan gagal jantung kronis.
2.5 Komplikasi
A. Kardiomiopati Kongestif / dilatasi.
Brunner & Suddarth (2009 ) menjelaskan bahwa ini dapat terjadi
jika miokarditis menyerang miokardium jantung, jika pengobatan yang
dilakukan gagaldan prognosis pasien buruk. Kardiomiopati kongestif atau
dilatasi ditandai dengan adanya dilatasi atau pembesaran rongga ventrikel
bersama dengan penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri, dan statis
darah dalam ventrikel . Pada pemeriksaan diagnostik mikroskopis otot

6
ditemukan berkurangnya jumlah elemen kontraktil serat otot atau
miokardium.
B. Efusi Perikardial
Salah satu reaksi radang pada miokardium yang dapat berkembang
luas adalah perikarditis yaitu penumpukan cairan (eksudasi) di dalam
rongga perikardium yang disebut dengan efusiperikardial. Efusiperikardial
ditentukan oleh jumlah dan kecepatan pembentukan cairan perikard.Efusi
yang banyak atau timbul cepat akan menghambatpengisian ventrikel,
penurunan volume akhir diastolic sehingga curah jantung sekuncup dan
semenit berkurang. Kompensasinya adalah takhikardia, tetapi pada tahap
berat atau kritis akan menyebabkan gangguan sirkulasi dengan penurunan
tekanan darah serta gangguan perfusi organ dengan segala akibatnya yang
disebut tamponade jantung. Bila reaksi radang ini berlanjut terus, perikard
mengalami fibrosis jaringan parut luas, penebalan,kalsifikasi dan juga
terisi eksudat yang akan menghambat proses diastolik
ventrikel,mengurangi isi sekuncup dan semenit serta mengakibatkan
kongesti sistemik (perikarditiskonstriktiva).
C. AV block total.
Dapat terjadi ketika miokarditis kronis telah menyebabkan
kematian jaringan di sekitar jantung terutama pada daerah ventrikel
sehingga terjadi penyumbatan aliran listrik jantung dan jantung tidak dapat
memompa darah dengan maksimal.
2.6 Pemeriksaan Diagnostik
A. pemeriksaan laboratorium dapat mengungkapkan kwnaikan kadar keatin
kinase (CK; creatine kinase), CK-MB, troponin I, troponi T, aspartat
aminotransferase (AST), dan laktat dehidrogenase (LDH). Demikian pula,
inflamasi dan infeksi dapat menyebabkan kenaikan jumlah sel darah putih
dan laju endah darah.
B. Titer antibodi dapat meninggi seperti titer anti streptolisin- O pada demam
reumatik

7
C. EKG dapat mengungkapkan segmen ST yang difus dan kelainan
gelombangan T, gangguan hantaran (interval PR yang memanjang, bundle
branche block atau complete heart block), aritmia supraventrikuler dan
ventrikuler ekstrasistole (VES)
D. Foto rontgen torak dapat memperlihatkan pembesaran jantung dan
kongesti vaskuler paru
E. Ekokardiografi dapat menunjukan disfungsi ventikel kiri pada derajat
tertentu
F. Radiomuclide scanning dapat mengidentifikasi perubahan inflamatorik
dan nekrotik yang merupakan ciri khas miokarditis
G. Pemeriksaan kultur feses, secret tenggorok, dan cairan tubuh yang lain
dapat mengenali bakteri atau virus dan sebagai penyebab infeksi
H. Diopsi endomiokardium dapat memastikan diagnosis. Hasil biopsi yang
negatif tidak menyingkirkan diagnosis.
2.7 Penatalaksanaan
A. Perawatan untuk tindakan observasi.
B. Tirah baring/pembatasan aktivitas.
C. Antibiotik atau kemoterapeutik.
D. Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik.
E. Antibiotik.
F. Obat kortikosteroid.
G. Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif : diuretik untuk
mnegurangi retensi ciaran ; digitalis untuk merangsang detak jantung ;
obat antibeku untuk mencegah pembentukan bekuan.
H. Terapi komplikasi : alat pacu jantung (blok total)

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Miokarditis merupakan penyakit kardiovaskular yang menyerang otot
jantung dan sejauh ini penyebabnya masih idiopatik namun dapat juga
dikatakan agen agen infeksi merupakan faktor-faktor yang menyebabkan
miokarditis. Ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengetahui
penyakit miokarditis ini dan juga penatalaksanaannya.
3.2 Saran
Kita sebagai perawat harus dapat mengetahui cara-cara penanganan
yang tepat dalam penyakit ini, kita harus mengetahui berbagai penyebab nya
juga agar tidak salah dalam pemberian asuhan keperawatan, kita sebagai
perawat harus selalu cepat dan gesit dalam menangani penyakit miokarditis
ini karena penyakit ini cukup berbahaya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Boedihartono, 1994, Proses Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta.

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan Ed.31. EGC : Jakarta.

DEPKES. 1993. Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem


Kardiovaskuler. EGC : Jakarta.

Doenges, E. Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Ed. 3. EGC :


Jakarta.

Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. EGC : Jakarta.

FKUI. 1999. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1. FKUI : Jakarta.

Griffith. 1994. Buku Pintar Kesehatan. Arcan : Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai