Anda di halaman 1dari 5

Obstruksi Jalan Nafas

1. Pengertian

Obstruksi jalan nafas adalah gangguan yang menimbulkan penyumbatan pada saluran
pernapasan bagian atas, serta terjadinya ketidaknormalan pada dinding jalan pernafasan
atau adanya tekanan dari luar. Obstruksi dapat terjadi sebagai suatu keadaan darurat yang
memerlukan tindakan atau pembedahan segera.

2. Jenis-jenis Obstruksi

Beberapa gangguan yang merupakan obstruksi pada jalan nafas atas, diantaranya adalah :

a.Obstruksi Nasal

Obstruksi nasal merupakan tersumbatnya perjalanan udara melalui nostril oleh deviasi
septumnasi, hipertrofi tulang torbinat / tekanan polip yang dapat mengakibatkan episode
nasofaringitis infeksi. (Arif Mansjoer, dkk, 1999)

Obstruksi pada nasal meliputi:

1)Tumor hidung

Yaitu pertumbuhan sel yang abnormal sebagai akibat radang pada hidung. (Ramis Ahmad,
2000)

Ada 2 jenis tumor, yaitu:

Tumor jinak, biasanya terjadi di kavum nasi dan sinus paranasal.

Tumor ganas, sering ditemukan di papiloma.

2)Karsinoma Nasofaring

Merupakan tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan predileksi difosa
rosenmuller dan atap nasofaring dan merupakan tumor di daerah leher. (Arif Mansjoer,
dkk, 1999)

3)Polip Hidung
Merupakan masa lunak, berwarna putih, keabu-abuan yang terdapat di dalam rongga
hidung, paling sering berasal dari sinus etmoid, multipel dan bilateral. (Arif Mansjoer,
dkk, 1999)

b.Obstruksi Laring

Adalah adanya penyumbatan pada ruang sempit pita suara yang berupa pembengkakan
membran mukosa laring, dapat menutup jalan dengan rapat mengarah pada astiksia. (Arif
Mansjoer, dkk, 1999)

Salah satu penyakit obstruksi laring adalah Abses Peritonsil (Quinsy), yaitu kumpulan
nanah yang terbentuk di dalam ruang peritonsial. (Arif Mansjoer, dkk, 1999)

3. Pembebasan Jalan Nafas

Pembebasan jalan nafas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, diantaranya
adalah :

- Airway, tujuannya untuk membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara
secara normal. Jika dilakukan tanpa alat, dapat dilakukan dengan cara : Head tilt
(dorong kepala ke belakang), Chin lift (angkat dagu), Jaw thrust (tolak rahang).
Jika menggunakan alat : pemasangan pipa, penghisapan benda cair, penghisapan
benda asing padat pada jalan nafas dengan menggunakan laryngoscopi dan alat
penjepit (porcep).
- Breathing, tujuannya untuk memperbaiki fungsi fentilasi dengan cara memberikan
nafas buatan untuk menjamin kebutuhan adanya oksigen dan pengeluaran
karbondioksida.

4. Etiologi

a.Obstruksi Nasal

1)Tumor hidung

Idiopatik (belum diketahui)

2)Karsinoma Nasofaring
Virus Epstein Barr

Faktor rass

Letak geografis

Jenis kelamin : laki-laki > wanita

Faktor lingkungan (iritasi bahan kimia, kebiasaan memasak dengan bahan/bumbu


masakan tertentu, asap sejenis kayu tertentu).

Faktor genetik

3)Polip hidung

Akibat reaksi hipersensitif / reaksi alergi pada mukosa hidung

b.Obstruksi Laring

1)Abses Peritonsil (Quinsy)

Disebabkan oleh kuman streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridans dan


streptococcus pyogenes.

Kuman aerob dan anaerob


TUGAS MAKALAH TINDAKAN KEDARURATAN

“ Obstruksi Jalan Nafas ”

Kelompok III :

 Ai Yuli Lestari
 Chyrunnisa
 Desi Aprilliani
 Elis Maryam
 M. Ilham Kurniawan
 Moch. Dani Permana
 Samsul Anwar
 Siti Amrina Rosyadah

SMK KESEHATAN AL-IKHLAS


CISARUA-BOGOR
Daftar Pustaka
Sue Hinclhlift. 1997. Kamus Keperawatan, edisi 17 . EGC : Jakarta.
Mansjoer Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. FKUI : Jakarta.
Sylvia A. Price. 2008. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. FKUI.
Jakarta.
Browsing Internet.

Anda mungkin juga menyukai