Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIMBA MELINTANG

I. PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa peralihan (transisi) dari anak-anak ke masa
dewasa. Pada masa transisi, remaja sering menghadapi permasalahan yang sangat
kompleks dan sulit ditanggulangi sendiri. Tiga risiko yang sering dihadapi oleh remaja
(TRIAD KRR) yaitu risiko-risiko yang berkaitan dengan seksualitas (kehamilan tidak
diinginkan, aborsi dan terinfeksi Penyakit Menular Seksual), penyalahgunaan NAPZA,
dan HIV/AIDS.

Masa transisi kehidupan remaja dibagi menjadi lima tahapan (Youth Five Life
Transitions), yaitu melanjutkan sekolah (continue learning), mencari pekerjaan (start
working), memulai kehidupan berkeluarga (form families), menjadi anggota masyarakat
(exercice citizenship), dan mempraktekkan hidup sehat (practice healthy life). Remaja
yang berhasil mempraktekkan hidup sehat, diyakini akan menjadi penentu keberhasilan
pada empat bidang kehidupan lainnya. Dengan kata lain apabila remaja gagal berperilaku
sehat, maka kemungkinan besar remaja tersebut juga akan gagal pada empat bidang
kehidupan lainnya.

Dalam rangka menumbuh kembangkan perilaku hidup sehat bagi remaja, maka
perlu kepedulian dalam bentuk pelayanan dan penyediaan informasi yang benar serta
kesepahaman bersama akan pentingnya kesehatan reproduksi remaja sehingga dapat
membantu mereka dalam menentukan pilihan masa depannya.

II. LATAR BELAKANG


Sekitar 50 juta orang (20%) populasi Indonesia adalah remaja (usia 10 - 19
tahun). Dari jumlah tersebut tentunya akan banyak permasalahan yang dihadapi.
Beberapa masalah remaja antara lain kehamilan yang tidak diinginkan (33,79%) remaja
siap, untuk melakukan aborsi (PKBI, 2005). Pada penelitian lain didapatkan, dari 2,4
juta aborsi 21% (700 – 800 ribu) dilakukan oleh remaja (BBKBN-LDFEUI, 2000).
Sedangkan PMS pada remaja 4,18%, HIV/AIDS 50%, terjadi pada umur 15 – 29 tahun
(Jabar, 2001).Data pencapaian Cakupan pelayanan kesehatan remaja Puskesmas
Tamabakrejo tahun 2015 mencapai 62 % dari target dinas kesehatan sebanyak 80 %.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan memahami tentang
kesehtan reproduksi remaja.
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan pengertian Reproduksi sehat
2. Menjelaskan organ reproduksi manusia
3. Menjelaskan pengertian pubertas
4. Menjelaskan permasalahan terkait pubertas
5. Menjelaskan cara memelihara alat reproduksi
6.Menjelaskan perilaku seksual remaja
7.Menjelaskan dampak aktifitas seksual remaja
8.Menjelaskan cara efektif mencegah aktifitas seksual sebelum menikah.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Persiapan 1. Merencanakan Jadwal kegiatan
Penyuluhan
2. Pemberitahuan tentang jadwal
kegiatan penyuluhan ke sekolah
3. Menyiapkan Materi dan media
yang akan di sampaikan kepada
masyarakat

2. Pelaksanaan 1. Peserta mengisi daftar hadir


2. Penyampaian materi penyuluhan

3. Evaluasi 1. Memberikan 2-3 pertanyaan kepada


sasaran tentang materi yang telah
disampaikan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi remaja dilakukan disekolah SMP/SMA
sederajat diwilayah kerja puskesmas Rimba Melintang, menggunakan metode diskusi dan
tanya jawab dan berpedoman pada tata nilai Profesional, Lancar, aman, nyaman, Disiplin.
Kegiatan ini melibatkan lintas sektor terkait dalam penentuan jadwal, tempat dan petugas
pelaksana kegiatan. Adapun sektor yang terlibat antara lain :
1. Sekolah SMP/SMA diwilayah kerja Puskesmas sebagai tempat pelasanaan kegiatan.

VI. SASARAN
1. Remaja
2. Siswa siswi SMP dan SMA sederajat

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Bulan Tempat Tanggal Ket
1 Agustus- September Sekolah SMP/SMA - -
2018 sederajat di wilayah kerja
Puskesmas Rimba
Melintang

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi tentang kehadiran sasaran penyuluhan
2. Evaluasi tentang keaktifan sasaran dalam menerima materi penyuluhan
IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan kegiatan dilakukan sesuai format yang ada pada saat kegiatan dan selesai
kegiatan. Pelaporan dilakukan setelah kegiatan selesai secara menyeluruh sesuai jadwal
dalam bentuk laporan hasil kegiatan yang disertai dokumentasi ( bukti foto kegiatan ) dan
format lain yang telah ditentukan. Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, dilaporkan
kepada penanggung jawab UKM yang selanjutnya diketahui oleh Kepala Puskesmas
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai serta menganalisa hasil cakupan
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai