Anda di halaman 1dari 12

BAB 2 PEMBENTUKAN JAGAD RAYA

A. Terbentuknya Tata Surya c) Hukum Kepler III: pangkat dua periode sebuah
planet mengelilingi matahari, berbanding
1. Teori kabut: Immanuel Kant
lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata ke
Pada awalnya terdapat gumpalan kabut yang lama-
matahari.
lama di bagian tengahnya membentuk gumpalan
gas yang kemudian membentuk matahari dan
C. Tata Surya dan Benda Angkasa
planet lainnya.
2. Teori planetesimal: Thomas Chamberlin 1. Galaksi Bimasakti/Milkyway:
Matahari telah ada pada awalnya, kemudian ada Matahari
bintang yang mendekat dan terjadilah penarikan  Planet dalam, yang terdiri dari: Merkurius,
massa matahari oleh bintang tersebut. Massa Venus, Bumi
matahari yang terhambur inilah yang nantinya Planet luar, yang terdiri dari: Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus
membentuk planet.
2. Bintang: benda langit yang mengeluarkan cahaya
3. Teori pasang surut: Jeans dan Jefreys
sendiri.
Hampir sama dengan teori planetesimal, bedanya
3. Komet: bintang berekor.
massa matahari yang tertarik bintang membentuk
4. Meteor: pecahan planet/bintang yang melayang di
tonjolan dan membeku yang nantinya menjadi
angkasa.
planet.
4. Teori awan debu: Weizsaeker dan Kniper
Tata surya berasal dari gumpalan gas dan debu D. Revolusi dan Rotasi
yang membentuk cakram di bagian tengah dan
 Revolusi adalah periode sebuah planet dalam
tipis di pinggirnya. Bagian tengah membentuk
mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi adalah
matahari (karena menekan sehingga panas dan
satu tahun, tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10
pijar) sedangkan pinggirnya membentuk planet
detik.
(karena berputar dengan cepat).
5. Teori nebula: Laplace Akibat revolusi bumi:
Tata surya berasal dari gumpalan gas yang 1. perbedaan panjang siang dan malam,
bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat yang 2. pergantian musim,
menyebabkan sebagian darinya terlempar dan 3. gerak semu tahunan matahari.
membeku membentuk planet.
 Rotasi adalah periode perputaran sebuah planet
B. Pusat Tata Surya pada porosnya. Kala rotasi bumi adalah 24 jam.
1. Teori geosentris: Ptolomeus Akibat rotasi bumi:
Semua benda angkasa termasuk matahari beredar 1. terjadinya siang dan malam,
mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya/ 2. peredaran semu benda angkasa,
porosnya. 3. perbedaan waktu,
2. Teori heliosentris: Copernicus 4. pembelokan arah angin.
Matahari merupakan pusat tata surya dan planet-
planet mengelilingi matahari. E. Terbentuknya Bumi
3. Hukum Kepler 1. Teori apungan dan pergeseran benua: semua
a) Hukum Kepler I: semua planet beredar me-
benua berasal dari satu daratan yang disebut
ngelilingi matahari dengan lintasan berbentuk pangea yang kemudian terpecah akibat pergeseran
elips dan matahari berada di salah satu titik secara perlahan ke arah ekuator dan barat benua.
apinya. Teori ini dikemukakan oleh Wagener dengan
b) Hukum Kepler II: dalam periode yang sama,
argumentasi:
garis hubung antara matahari dengan planet a) Sebagian belahan bumi selatan tertutup es
membentuk bidang-bidang yang sama luas- (bukti: Afrika Selatan, India, dan Selandia
nya. baru).
b) Kesamaan struktur geologi batuan di Eropa F. Lapisan Bumi
Barat dengan Amerika Utara, dan Afrika Barat
1. Kerak bumi/litosfer
dengan Afrika bagian selatan timur.
a) Lapisan terluar
c) Greenland semakin mendekat ke Amerika
Utara. b) Terdiri atas batuan: lapisan silisium dan
aluminium (SiAl) dan lapisan silisium dan
2. Teori kontraksi: bumi mengalami penyusutan dan
magnesium (SiMg)
pengkerutan karena pendinginan. Dalam kurun c) Tebal ± 1.200 km, berat jenis 2,8 gram/cm
3
waktu yang lama terbentuk pegunungan dan d) Terdiri dari kerak benua dan kerak samudera
lembah. Teori ini dikemukakan oleh Descartes. 2. Mantel/astenosfer
3. Teori pegunungan dan hubungannya satu sama a) Berada di bawah litosfer
3
lain: bumi terbentuk bukan karena bencana alam. b) Tebal ± 1.700 km, berat jenis 5 gram/cm
Teori ini dikemukakan oleh Edwar Suess. c) Berwujud bahan cair dan berpijar
o
4. Teori James Dana: pemandangan alam akibat d) Suhu 2.000 C
pelapukan dan erosi. 3. Inti bumi/barisfer
a) Berbahan padat tersusun atas nikel dan besi
(NiFe)
b) Jari-jari 3.470 km
o
c) Inti dalam: padat, suhu ± 4.500 C, diameter
2.740 km
o
d) Inti luar: cair, suhu ± 2.200 C, tebal 2.000 km

BAB 3 LITOSFER
Litosfer adalah lapisan terluar kulit bumi (kerak bumi), Contoh: batu breksi (kerikil dengan sudut
memiliki ketebalan ± 1.200 km dan terdiri atas lapisan tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut
Silisium dan Aluminium (SiAl) serta Silisium dan Magne- tumpul), pasir.
sium (SiMg). Sedimen kimiawi: endapan hasil pelarutan
o
kimiawi. Contoh: gips, batu garam.
A. Batuan Pembentuk Litosfer Sedimen organik: dipengaruhi unsur or-
o ganik. Contoh: batu bara, batu gamping.
1. Batuan beku: terbentuk karena membekunya
magma yang keluar akibat proses pendinginan. b) Berdasarkan tenaga pengangkutnya :
a) Batuan beku dalam (abisis, plutonis): pem- o Sedimen aquatis: diendapkan oleh air.
Contoh: batu pasir, lumpur.
bekuan magma di dalam kulit bumi.
Contoh: batu granit, diorit, gabro. o Sedimen aeolis: diendapkan oleh angin.
b) Batuan beku korok (hypoabisis): pembekuan Contoh: tanah loss, pasir.
magma di celah-celah/retakan bumi. o Sedimen glasial: tenaga gletser.
Contoh: batu granit porfirit, seinit porfirit. Contoh: morena, tanah lim.
c) Batuan beku luar (effusif): pembekuan o Sedimen marine: oleh air laut.
Contoh: delta.
magma setelah mencapai permukaan. c) Berdasarkan tempat diendapkannya :
Contoh: andesit, basalt, riolit, obsidian.
2. Batuan sedimen: terbentuk karena terjadinya o Sedimen teritis: di darat, contoh: tanah
pelapukan batuan yang kemudian terendapkan loss, batu tuff, breksi.
o Sedimen fluvial: di dasar sungai, contoh:
hingga membentuk batuan.
a) Berda pasir.
sarkan proses terjadinya : o Sedimen marine: di dasar laut, contoh:
Sedimen klastik/mekanik: diangkut dari
o tempat asal kemudian diendapkan tanpa batu karang, batu garam.
Sedimen palludal/limnis: di rawa/danau,
mengalami proses kimiawi. o contoh: gambut, tanah lim.
o Sedimen glasial: di daerah es, contoh: manjang.
batu morena. Diatrema: magma yang membeku pada
o
o Sedimen marginal: di pantai. pipa/gang, berbentuk silinder memanjang
3. Batuan metamorf/malihan: batuan beku endapan dari dapur magma ke mulut kawah.
yang telah berubah sifatnya, pengaruh suhu tinggi, Gang (korok): magma yang memotong
o
tekanan, dan waktu. lapisan kulit bumi dengan bentuk pipa/
a) Batuan metamorf kontak: adanya kontak lempeng setelah membeku.
atau pengaruh suhu tinggi atau dekat dengan o Apofisa: cabang gang.
magma. Contoh: batu pualam (marmer) dari Bentuk ekstrusi magma
batu kapur. o Erupsi: letusan
b) Batuan metamorf dinamo: adanya tekanan 1) Erupsi eksplosif: keluarnya magma
lapisan di atasnya dalam waktu lama. Contoh: menimbulkan ledakan.
batu sabak dari tanah liat antrasit. 2) Erupsi efusif: magma yang keluar
c) Batuan metamorf pneumatolistis: pengaruh hanya meleleh.
suhu tinggi, tekanan di sekitarnya dan waktu o Erupsi berdasarkan bentuk lubang
yang lama serta masuknya unsur lain. Contoh: 1) Erupsi linear: terjadi pada lubang
batu permata, intan. yang memanjang.
2) Erupsi sentral: magma keluar melalui
B. Tenaga Pembentuk Muka Bumi lubang yang kecil.
3) Erupsi areal: membentuk kawah yang
1. Tenaga endogen: tenaga yang berasal dari dalam
sangat luas.
bumi. Tenaga endogen meliputi: c) Gempa bumi (seisme): getaran kulit bumi
a) Tektonisme: tenaga yang berasal dari dalam akibat dari pelepasan energi dari dalam bumi.
bumi baik mendatar maupun vertikal yang
menyebabkan perubahan muka bumi. Tenaga Berdasarkan faktor penyebab :
endogen dibedakan menjadi: 1) Gempa tektonik: akibat tenaga tektonik
o Epirogenesa: pengangkatan dan penu- seperti pergeseran sesar, tumbukan
runan benua yang relatif lambat pada lempeng.
areal yang sangat luas. Epirogenesa 2) Gempa vulkanik: terjadi sebelum, sedang,
positif adalah turunnya permukaan bumi dan sesudah letusan gunung berapi.
seolah-olah permukaan laut menjadi 3) Gempa runtuhan: akibat dislokasi dalam
naik. Epirogenesa negatif adalah naiknya perut bumi.
permukaan bumi seolah-olah permukaan Berdasarkan episentrumnya :
laut menjadi turun. 1) Gempa linier: berbentuk garis
o Orogenesa: terbentuknya lipatan, patah- 2) Gempa sentral: berbentuk titik
an, dan rekahan yang relatif cepat pada Berdasarkan letak hiposentrum :
areal yang sempit.
1) Gempa dangkal: kedalaman hiposentrum
b) Vulkanisme: peristiwa naiknya magma dari
< 100 km
perut bumi. Disebut intrusi magma bila
2) Gempa menengah: 100 – 300 km
naiknya magma masih berada di dalam lapisan
3) Gempa dalam: > 300 km
kulit bumi, dan disebut ekstrusi magma bila
naiknya magma sudah mencapai permukaan. Berdasarkan jarak hiposentrum :
Bentuk intrusi magma: 1) Gempa lokal: < 10.000 km
o Batolit: batuan beku terbentuk di dapur 2) Gempa jauh: ± 10.000 km
magma. 3) Gempa sangat jauh: > 10.000 km
o Lakokit: magma menerobos lapisan kulit Berdasarkan letak episentrum :
bumi dan mendesak lapisan atasnya, 1) Gempa laut: di dasar laut
berbentuk cembung dan datar di 2) Gempa darat: di darat
bawahnya.
o Sill: magma masuk di antara dua lapisan
dan membeku membentuk lempeng me-
Cara menentukan letak episentrum : b) Continental slop: berbatasan dengan
∆ = {(S – P) – 1}1 megameter continental shelf, berupa dataran luas.
c) Punggung laut/ridge: dasar laut yang kanan-
Keterangan :
kirinya berupa laut dalam.
∆ = jarak episentrum ke stasiun pencatat
S = waktu pencatatan gelombang sekunder d) Lubuk/basin laut: dasar laut yang dalam.
P = waktu pencatatan gelombang primer e) Palung/trench: lembah dasar laut.
1 megameter = 1.000 km f) Gunung laut: gunung yang muncul di
permukaan laut.
2. Tenaga eksogen: tenaga yang berasal dari luar g) Ambang laut: bukit di dasar laut.
bumi.
a) Pelapukan: penghancuran massa batuan yang D. Bentuk Gunung Api
dipengaruhi oleh struktur batuan, iklim, topo-
1. Berdasarkan sifat erupsinya
grafi, dan faktor biologis. a) Gunung api perisai
Pelapukan mekanik: pengaruh tenaga
o o Sangat landai seperti perisai
eksogen (suhu, sinar matahari, curah
hujan) yang berulang-ulang dalam waktu o Lava yang dikeluarkan sangat cair
lama. o Tekanan gas rendah
o Dapur magma dangkal
o Pelapukan kimiawi: penghancuran batuan
melalui proses kimiawi. o Magma keluar secara efusif/meleleh
Contoh: G. Kilanea, G. Mauna Loa, G. Mauna
o Pelapukan organik: disebabkan oleh Kea (Kep. Hawaii)
tumbuhan, hewan, dan manusia.
b) Pengikisan/erosi: terlepasnya materi batuan b) Gunung api maar
o Letusan hanya sekali
ooleh tenaga pengikis (air, angin, gletser). di sekitarletusan
Material kepundan sehingga terbentuk
membentuk tanggul
1) Erosi percik (splash erosion): karena o
Ablasi: oleh air mengalir
percikan air (hujan).
2) Erosi lembar (sheet erosion): merata danau
Contoh: Ranu Klakah (lereng G. Lamongan),
o Bersifat
Danau
eksplosif
Eifel (Perancis)
3) Erosi alur (rill erosion): terbentuk alur
menguras unsur hara dalam tanah. c) G
4) Erosi parit (gully erosion): terbentuk o Berbentuk kerucut, badannya berlapis
parit V atau U yang tidak hilang. unung
o api strato
searah (lereng).
Material hasil erupsi tertimbun di sekitar
Abr l
o Eksarasi: oleh es/gletser Letusan dan lelehan silih berganti
o Paling banyak di dunia dan Indonesia
asi: o eh air laut o
o
c) Pengendapan: pelapukan batuan (lihat batuan 2. Berdasarkan tipe letusan
kepundan
pembentuk litosfer: batuan sedimen) a) Tipe hawaii
o Deflasi: oleh angin Letusan berupa letupan dan lelehan
C. Bentuk Muka Bumi o Dapur magma dangkal
oo Tekanan gas rendah dan lava cair
b) Tipe stromboli
oo Letusan berupa letupan dan lelehan
Tekanan gas sedang
1. Relief daratan
c) Dataran tinggi/plato: tinggi antara 200 – 700 m
a) Gunung
d) Peneplain: pegunungan yang hampir datar
b) Pegunungan o Mengeluarkan lava disertai bom dan lapili
Contoh: G. Raung (Jatim), G. Stromboli
f) Bukit dan lembah Meletus secara periodik
2. Relief dasar laut c) Ti o Vulkano lemah: tekanan gas sedang, dapur
e)
a) Dataran rendah:
Continental < 200 m benua: dataran
shelf/paparan magma dangkal, letusan mengeluarkan
yang sempit pada dasar laut, kedalaman pe vulkano
material padat. Contoh: G. Bromo, G.
± 200 m. o Semeru
o Vulkano kuat: tekanan gas tinggi, dapur f) Tipe pelle
magma dalam, letusan kuat o Sumbat kawah tinggi
d) Tipe merapi o Dapur magma dalam
o Letusan berupa hembusan gas o Tekanan gas tinggi
o Lava kental o Memancarkan gas pijar bersuhu 2000 C
o Dapur magma dangkal Contoh: G. Montagna Pelle (Amerika Tengah)
o Tekanan gas rendah g) Tipe perret
e) Tipe st. vincent Letusan paling hebat
o
Lava cair liat Dapur magma sangat dalam
o o
o Letusan hebat Tekanan gas sangat tinggi
o
Lava kental
o
Contoh: G. Krakatau (Th. 1883)

BAB 4 HIDROSFER
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di bumi (padat, Berdasarkan aliran sungainya:
cair, dan gas). o Pola radial: sentrifugal (meninggalkan
pusat /di daerah gunung, perbukitan),
A. Siklus Hidrologi sentripetal (mendatangi pusat/di daerah
basin, lembah).
1. Siklus pendek (kecil): air laut menguap → berkon-
o Pola dendririk: di daratan/pantai.
densasi → awan → hujan di laut.
o Pola trellis/sirip ikan: di pegunungan
2. Siklus sedang: air laut menguap → berkondensasi
lipatan.
→ awan → hu jan di darat.
o Pola anular: membentuk lingkaran, di
3. Siklus panjang (besar): air laut menguap →
daerah dome.
sublimasi → kristal-kristal es → hujan salju.
o Pola pinnate: muara lancip.
Pola rectangular: aliran sungai 90o, di
B. Perairan Darat o
daerah patahan.
1. Air tanah
Berdasarkan tipenya:
Terdapat pada lapisan-lapisan tanah (di dalam
pori-pori atau celah batuan). Dibedakan menjadi: o Sungai anteseden: penerobosan sungai
dan mengalami pengangkatan.
a) Air tanah dangkal (freatik): di atas lapisan
o Sungai epigenetik: penerobosan sungai
kedap air (impermeabel).
dan mengalami penurunan.
b) Air tanah dalam (artesis): di antara dua lapisan
kedap air (impermeabel). o Sungai meander: berbelok-belok.
2. Air permukaan Berdasarkan keadaan airnya: sungai musim-
a) Sungai: tempat mengalirnya air di darat an/periodik/ephimeral, sungai permanen.
menuju lautan. Berdasarkan sumber airnya:
sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran. b) Danau: cekungan yang digenangi air.
Berdasarkan arah alirannya: Danau tektonik: terbentuk oleh peristiwa
o
Sungai konsekuen: searah kemiringan tektonik. Contoh: Danau Singkarak, Danau
o
lereng. Towuti (Sulawesi).
Sungai subsekuen: tegak lurus dengan Danau vulkanik: terbentuk oleh letusan
o o
sungai konsekuen. gunung berapi. Contoh: Danau Merdada
Sungai obsekuen: berlawanan arah (Dieng), Danau Batur (Bali).
o
dengan sungai konsekuen. Danau tektovulkanik: terbentuk oleh
o
Sungai resekuen: searah dengan tenaga tektonik dan vulkanik. Contoh:
o
konsekuen. Danau Toba.
o Sungai insekuen: tidak beraturan. o Danau karst: di daerah kapur.
Ringkasan Materi UN Geografi SMA 2012. Distributed by http://pak-anang.blogspot.com Halaman 7
o Danau glasial: terbentuk oleh erosi es/ b) Berdasarkan kedalamannya :
gletser.
o Zona litoral: daerah pasang-surut.
Danau buatan: bendungan.
o o Zona neritis: kedalaman 200 m, banyak
c) Rawa: daerah yang tergenang air (dekat terdapat ikan, cahaya bisa menembus.
Zona batial: 200 – 2000 m.
pantai, sungai besar). o
Zona abisal: > 2000 m, termasuk lubuk
o
C. Perairan Laut laut dan palung laut.
c) Berdasarkan letaknya :
Pantai: daratan yang berbatasan dengan laut. Laut tepi: perbatasan benua dan
o
Ombak: gerakan air laut akibat tiupan angin di per- samudera. Contoh : L. Jepang.
mukaan laut. Laut tengah: di antara dua benua. Contoh
Arus: gerakan air laut dengan arah teratur dan o
: L. Tengah, L. Merah.
tetap.
Laut dalam/pedalaman: dikelilingi
1. Jenis laut o
daratan. Contoh: L. Hitam, L. Mati.
a) Berdasarkan proses terjadinya :
2. Wilayah laut suatu negara
Laut transgresi: daratan digenangi air laut
o (laut dangkal). Contoh: L. Jawa, L. Arafuru. a) Laut teritorial: 12 mil dari garis pantai.
b) Laut nusantara: di antara pulau.
Laut ingresi: penurunan dasar laut (tenaga
o tektonik). Contoh: L. Karibia, L. Banda, L. c) Laut kontinen: kedalaman 200 m.
d) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE): 200 mil dari
Sulawesi.
pulau terluar.
o Laut regresi: penyempitan laut.

BAB 5 PEDOSFER
Tanah merupakan hasil dari proses pelapukan B. Jenis Tanah
batuan baik secara organik maupun nonorganik.
 Tekstur tanah: kasar halus tanah (perbandingan 1. Tanah aluvial: berasal dari endapan lumpur yang
partikel debu, lempung/liat, dan pasir yang terbawa oleh sungai.
terkandung). 2. Tanah karts/kapur: berasal dari endapan batu
Struktur tanah: ikatan butir-butir tanah. kapur.
Permeabilitas tanah: kemampuan tanah untuk 3. Tanah laterit: banyak mengandung besi dan
meloloskan air.
 Lengas tanah: tingkat kelembapan tanah dalam aluminium.
keadaan kering. 4. Tanah podzolit: mengandung kuarsa.
 pH tanah: derajat keasaman tanah. 5. Tanah humus: berasal dari pembusukan tumbuh-
Basa: pH lebih dari 7. an.
Asam: pH kurang dari 7. 6. Tanah tuff: berasal dari abu vulkanik.
o Netral: pH = 7. 7. Tanah gambut: berasal dari sisa-sisa tanaman dan
Erosi:
o pengikisan lapisan tanah. binatang mati yang bercampur.
o
C. Profil Tanah
A. Faktor Pembentuk Tanah 1. Horizon O: lapisan bahan organik.
2. Horizon A: tanah mengalami pencucian.
1. Iklim (sinar matahari dan hujan, perbedaan
3. Horizon B: tanah mengalami penimbunan.
temperatur)
4. Horizon C: lapisan bahan induk.
2. Organisme (cacing, akar tumbuhan)
5. Horizon P: lapisan batuan induk.
3. Bahan induk
4. Topografi/relief
5. Waktu

Ringkasan Materi UN Geografi SMA 2012. Distributed by http://pak-anang.blogspot.com Halaman 8


BAB 6 ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti/ o Kelembapan relatif/nisbi: perbandingan jum-
menyelubungi bumi/planet lain. lah uap air yang dikandung dengan jumlah
1. Troposfer maksimal uap air yang dapat dikandung pada
Lapisan paling bawah dengan ketinggian 0 – 8 suhu dan tekanan yang sama.
o
km (kutub) dan 0 – 16 km (katulistiwa). Kelembapan mutlak/absolut: jumlah uap air
Tempat terjadinya proses cuaca. o setiap 1 m3 udara (gram/m3).
o Semakin ke atas suhu semakin turun. 3. Curah hujan: banyaknya hujan yang jatuh.
o
2. Stratosfer Hujan zenithal/naik ekuator: di daerah khatu-
Pada ketinggian 15 – 50 km. o listiwa, uap air naik secara vertikal.
o
o Terdapat lapisan ozon (O3). o Hujan orografis: uap air naik di pegunungan,
3. Mesosfer hujan di lereng gunung.
Pada ketinggian 50 – 85 km. Hujan siklonal: pengaruh angin siklon, udara
o Suhu mencapai 100o C sehingga meteor- o naik dan menjadi dingin.
o meteor terbakar. Hujan muson: pengaruh angin muson barat,
4. Termosfer o bulan Oktober – April.
Pada ketinggian 85 – 500 km. Hujan frontal: pertemuan massa udara panas
o Terdapat lapisan ionosfer yang memantulkan o dengan massa udara dingin.
o gelombang radio. 4. Angin: udara yang bergerak dari daerah bertekanan
5. Eksosfer tinggi → rendah.
Lapisan terluar dengan ketinggian > 500 km. Alat pengukur kecepatan angin: anemometer.
o Didominasi gas hidrogen. Angin pasat: maksimum subtropik → minimum
o Atmosfer
Sifat o l
khatu istiwa.
Angin anti pasat: khatulistiwa bagian atas
1. Tidak berwarna o →maksimum subtropik.
2.
3.Tidak
Tidakberbau
memiliki rasa dan tidak dapat dirasakan o Angin muson: berganti arah setiap 6 bulan
4. Mudah bergerak sekali.
Angin siklon: tekanan minimum dikelilingi
o tekanan maksimum, berlawanan arah jarum
A. Unsur Cuaca dan Iklim jam pada belahan bumi utara dan searah pada
1. Suhu/temperatur: panas dinginnya udara. belahan bumi selatan.
Alat pengukur suhu disebut termometer. Angin antisiklon: tekanan maksimum dike-
Pemanasan udara dibedakan atas: o lilingi tekanan minimum, searah jarum jam
a) Langsung pada belahan bumi utara dan berlawanan
Absorbsi: penyerapan radiasi matahari. arah pada belahan bumi selatan.
o Refleksi: pemantulan sinar matahari. Angin lokal: angin darat dan angin laut,
o Difusi: penghamburan sinar matahari. o angin gunung dan angin lembah, angin fohn
b) Tidak
o langsung (panas dan kering), contoh angin fohn: angin
Konduksi: penerusan energi. gending di Probolinggo, angin kumbang di
o Konveksi: pemanasan udara secara verti- Cirebon, angin wambrau di Biak, angin brubu
o kal. di Makasar, angin bahorok di Deli.
Adveksi: pemanasan udara secara hori- 5. Tekanan udara: massa udara.
o zontal. Alat pengukur tekanan udara disebut
Turbulensi: pemanasan udara yang tidak o barometer.
o teratur. Semakin tinggi tempat semakin kecil tekanan
2. Kelembapan/lengas udara: jumlah uap air yang o udaranya.
terkandung dalam udara. 6. Penyinaran matahari: intensitas sinar matahari
Alat pengukur kelembapan disebut higrometer. yang jatuh ke bumi. Alat pengukur besarnya

penyinaran matahari disebut solar


Awan: uap air yang mengalami kondensasi menjadi
titik-titik air.
1. Comulus: tebal bergumpal.
2. Cirrus: tipis seperti kapas.
3. Stratus: berlapis dan rata.

B. Klasifikasi Iklim


1. Iklim matahari
o o
a) Tropis: 0 - 23½ LU/LS.
o o 4. Junghuhn: berdasar ketinggian tempat.
b) Subtropis: 23½ LU/LS - 40 LU/LS. o o
o o
c) Sedang: 40 LU/LS - 66½ LU/LS. a) Iklim panas: suhu 26,3 C – 22 C, ketinggian
o o
d) Dingin: 66½ LU/LS – 90 LU/LS. < 600 mdpal, tanaman budidaya padi, kelapa,
tebu, karet.
2. Koppen: berdasar curah hujan dan suhu. o o
b) Iklim sedang: suhu 22 C – 17,1 C , ketinggian
a) Iklim A (iklim hujan tropis): curah hujan 600 – 1.500 mdpal, tanaman budidaya kopi,
tahunan lebih besar dari evapotranspirasi. kina, padi, teh.
o
Suhu bulan terdingin 18 C. o o
c) Iklim sejuk: suhu 17,1 C – 11,1 C, ketinggian
Iklim Am: iklim musim. < 1.500 – 2.500 mdpal, tanaman budidayasayuran, teh,
o Iklim Aw: iklim sabana. kopi.
o Iklim Af: iklim hutan hujan tropis. o
d) Iklim dingin: suhu < 11 C, ketinggian > 2.500
o
b) Iklim B (iklim kering): curah hujan tahunan mdpal, hampir tidak ada tanaman budidaya.
lebih kecil dari evapotranspirasi.
Iklim Bs: iklim stepa.
o Iklim Bw: iklim gurun. C. Perbedaan Cuaca dan Iklim
o
c) Iklim C (iklim sedang): suhu bulan terpanas >
o
10 C, terdingin3 C.
o Pembeda Cuaca Iklim
d) Iklim D (iklim hutan salju): suhu bulan Cukup lama Relatif
o o
Waktu perubahan
terpanas > 10 C, terdingin 3 C. (30 – 100 th) singkat
e) Iklim E (iklim kutub): suhu bulan terpanas Wilayah Sangat luas Sempit
o
< 10 C. Sifat Sulit berubah Cepat
berubah
3. Schmidt-Ferguson: perbandingan rata-rata bulan
Perkiraan Sulit Mudah
kering (curah hujan < 60 mm) dengan bulan basah
(curah hujan > 100 mm).

BAB 7 BIOSFER
Biosfer adalah tempat tinggal organisme, dalam hal ini B. Persebaran Flora dan Fauna Dunia
hewan dan tumbuhan.
1. Flora
A. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora o Gurun, contoh: Gurun Sahara di Afrika, Gurun
Nevada di Amerika Serikat.
dan Fauna
o Padang rumput/grassland, tersebar di
1. Iklim, meliputi: suhu, curah hujan, kelembapan Australia, Amerika Selatan, Afrika.
dan angin. Tundra/padang lumut, tersebar di Amerika
o
2. Edafik (tanah). Utara, Siberia, Eropa Utara.
3. Fisiografi/relief/bentang lahan. Hutan hujan/rainforest, tersebar di Indonesia,
o
4. Biotik. Malaysia, Amerika Selatan.
o Taiga, tersebar di Erasia, Amerika Utara.
2. Fauna C. Persebaran Flora dan Fauna Indonesia
o Kawasan Australis: Australia, Selandia Baru,
1. Flora
Indonesia bagian timur. Contoh: kanguru,
kasuari, hewan berkantung. o Flora Sumatera–Kalimantan: didominasi
hutan hujan tropis.
Kawasan Neotropik: Amerika Selatan, Amerika
o Flora Jawa–Bali: hutan hujan tropis, hutan
Tengah. Contoh: kera, tapir. o
mangrove, hutan musim, sabana.
Kawasan Paleartik: Eropa, Asia, Afrika. Contoh:
o Flora Wallacea (daerah peralihan): hutan
sapi, kambing, robin. o
Kawasan Ethiopia: selatan Gurun Sahara, campuran, hutan pegunungan, sabana.
o Flora Irian Jaya: flora khas Eucaliptus.
Madagaskar. Contoh: jerapah, zebra, kuda nil, o
badak. 2. Fauna
Kawasan Oriental/Asiatik: India, Sri Lanka,
o o Fauna Asiatik/oriental/wilayah barat: memi-
Indocina, Indonesia. Contoh: gajah, harimau, liki kesamaan dengan fauna Asiatik.
orang utan. Contoh: harimau, gajah, badak.
Kawasan Neartik: Amerika Utara. Contoh:
o o Fauna Wallacea/peralihan/wilayah tengah:
kelelawar, tupai, tikus berkantung. campuran Asiatik dan Australis, terdapat
fauna endemik.
Contoh: komodo, anoa, babi rusa, maleo.
Fauna Australian/wilayah timur: memiliki
o
kesamaan dengan fauna Australis.
Contoh: cenderawasih, kasuari, binatang
berkantung.

BAB 8 ANTROPOSFER
Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis b) Angka kelahiran menurut umur (ASFR): jumlah
suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk, ke- kelahiran wanita umur tertentu (Bx) tiap 1.000
padatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain- wanita pada kelompok umur tertentu (Px) per
lain. tahun

A. Data Kependudukan


1. Sensus: pencacahan jumlah penduduk dalam
kurun waktu 10 tahun.
de facto: pada waktu sensus seseorang berada 2. Kematian (mortalitas)
o a) Angka kematian kasar (CDR): jumlah kematian
di wilayah sensus/senyatanya.
de jure: seseorang yang benar-benar berdiam/ (D) tiap 1.000 penduduk (P) per tahun.
o
tinggal di daerah sensus.
2. Survei: menggunakan sampel yang dianggap
sudah mewakili keseluruhan. Biasanya untuk b) Angka kematian menurut umur (ASDR): jumlah
kepentingan tertentu dan mencakup wilayah yang kematian penduduk umur tertentu (Dx) tiap
sempit. 1.000 penduduk umur tertentu (Px) per tahun.
3. Registrasi: kumpulan data kelahiran, kematian,
migrasi, dan lain-lain.

B. Dinamika Penduduk c) Angka kematian bayi (IMR): jumlah kematian


1. Kelahiran (fertilitas) bayi (D0) tiap 1.000 kelahiran (B) per tahun.
a) Angka kelahiran kasar (CBR): jumlah kelahiran
(B) tiap 1.000 penduduk (P) per tahun.
3. Migrasi: transmigrasi, urbanisasi, em imigrasi.
C. Pertumbuhan Penduduk o Usia muda > usia tua
1. Pertumbuhan penduduk alami (Pa): selisih o Berbentuk limas/segitiga
b) Piramida penduduk stasioner
kelahiran (L) dengan kematian (M).
o Kelahiran = kematian
Pa = L – M
o Usia muda = usia tua
2. Pertumbuhan penduduk total (Pt): selisih jumlah o Berbentuk segiempat
kelahiran (L) dengan kematian (M), dan selisih c) Piramida penduduk tua
jumlah penduduk masuk/imigrasi (I) dengan Kelahiran < kematian
o
penduduk keluar/emigrasi (E). Usia muda < usia tua
o
o Berbentuk seperti nisan
Pt = (L – M) + (I – E)
E. Kepadatan Penduduk
D. Komposisi Penduduk 1. Kepadatan penduduk kasar
1. Menurut umur dan jenis kelamin. jumlah penduduk

o Beban ketergantungan (DR) luas lahan
DR penduduk (0 - 14 th)penduduk (64 th) 100%
penduduk (15 - 64 th)
2. Kepadatan penduduk fisiografis
Sex ratio/rasio jenis kelamin (SR) jumlah penduduk
o
penduduk laki - laki 
SR 100% luas lahan pertanian
penduduk perempuan
3. Kepadatan penduduk agraris
2. Piramida penduduk jumlah petani

a) Piramida penduduk muda luas lahan pertanian
o Kelahiran > kematian

Industri adalah suatu proses produksi yang mengolah 3. Berdasarkan proses produksi
barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. a) Industri hulu: barang mentah → barang ½ jadi.
b) Industri hilir: barang ½ jadi → barang jadi.
A. Klasifikasi Industri
B. Orientasi Industri
1. Berdasarkan modal dan tenaga kerja
a) Industri rumah tangga: modal kecil, tenaga 1. Berorientasi pada bahan baku: bahan baku mudah
kerja dari keluarga atau < 4 orang. rusak, berat, dan biaya angkut mahal.
b) Industri kecil: modal > industri rumah tangga, 2. Berorientasi pada tenaga kerja: upah, ketersedia-
tenaga kerja 5 – 9 orang. an, kualitas, usia produktif, fasilitas, dan undang-
c) Industri sedang: modal > industri kecil, tenaga undang.
kerja 20 – 99 orang. 3. Berorientasi pada pasar: hasil produksi lebih be-
d) Industri besar: modal besar, tenaga kerja > rat/besar dari bahan baku, bahan baku yang digu-
100 orang, teknologi modern. nakan mahal dan awet.
2. Berdasarkan bahan baku
a) Industri ekstraktif: bahan baku langsung dari C. Faktor Penentu Lokasi Industri
alam. 1. Ketersediaan bahan baku
b) Industri non ekstraktif: bahan baku tidak 2. Jarak dengan konsumen dan biaya angkut
didapat langsung dari alam/perantara/industri 3. Modal dan tenaga kerja
lain. 4. Sarana transportasi
c) Industri fasilitatif: penjual jasa. 5. Kondisi ekonomi dan teknologi
Ringkasan Materi UN Geografi SMA 2012. Distributed by http://pak-anang.blogspot.com Halaman 12
6. Kemiringan lereng Relokasi industri adalah pemindahan industri dari
7. Iklim dan ketersediaan air negara maju ke negara berkembang yang sifatnya
8. Peraturan pemerintah saling menguntungkan.
Manfaat Relokasi
D. Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) 1. Bagi negara maju
a) Lebih dekat dengan bahan baku dan
1. WPPI Sumatera bag. utara: potensi sumber alam.
konsumen/pemasaran
2. WPPI Sumatera bag. selatan: potensi ekonomi
b) Upah yang rendah
batu bara, minyak bumi, timah.
c) Mengurangi polusi (tanah, air, udara)
3. WPPI Jawa dan Bali: pasar yang baik, tenaga kerja
2. Bagi negara berkembang
terampil, sumber energi, pertanian maju.
a) Kesempatan kerja
4. WPPI Kalimantan bag. timur: potensi gas dan batu
b) Alih teknologi
bara.
c) Berkembangnya industri penunjang dan
5. WPPI Sulawesi: potensi pertanian, perikanan,
industri penyedia bahan baku.
nikel, aspal, kapur, kayu.
Dampak Industri
6. WPPI Kalimantan Barat dan Batam: potensi hasil
1. Dampak positif
laut, gas alam, letak strategis.
a) Berkembangnya kawasan tempat industri
7. WPPI Indonesia Timur bag. selatan: potensi SDA,
berdiri
budaya.
b) Membuka lapangan kerja
8. WPPI Indonesia Timur bag. utara: potensi hutan,
c) Kehidupan ekonomi meningkat
mineral dan hasil laut.
d) Pembangunan sarana dan prasarana
e) Meningkatkan devisa negara
2. Dampak negatif
E. Kawasan Berikat dan Relokasi Industri a) Penyempitan lahan pertanian
Kawasan berikat (bounded zone) adalah kawasan b) Polusi akibat limbah industri
dengan batas tertentu dalam wilayah pabean yang di c) Migrasi besar-besaran
dalamnya diberlakukan peraturan khusus di bidang
pabean yaitu tanpa terlebih dahulu dikenakan bea
cukai atau pungutan negara lainnya sampai barang
tersebut dikeluarkan untuk ekspor, impor maupun re-
ekspor.

BAB 10 PETA
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi b) Peta tematik: menggambarkan wilayah ter-
pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tentu untuk tujuan tertentu. Contohnya: peta
tertentu. Konvensional adalah kesepakatan bersama persebaran tambang, peta kepadatan pen-
terhadap simbol dalam peta. duduk, peta kawasan rawan bencana, dll.
2. Berdasarkan skalanya
A. Fungsi Peta
a) Peta skala kadaster: skala 1:100 – 1:5.000
1. Menunjukkan lokasi suatu tempat. b) Peta skala besar: skala 1:5.000 – 1:250.000
2. Menyimpan informasi. c) Peta skala sedang: skala 1:250.000 – 1:500.000
3. Menggambarkan bentuk permukaan bumi. d) Peta skala kecil: skala 1:500.000 – 1:1.000.000
e) Peta skala geografis: skala < 1:1.000.000
B. Jenis Peta
C. Komponen/Unsur Peta
1. Berdasarkan isinya
a) Peta umum/ikhtisar: kenampakan bumi 1. Judul: menunjukkan isi/gambar peta.
secara umum. Meliputi: peta topografi, peta 2. Garis tepi
korografi dan peta dunia.
Ringkasan Materi UN Geografi SMA 2012. Distributed by http://pak-anang.blogspot.com Halaman 13

Anda mungkin juga menyukai