Anda di halaman 1dari 2

TARI PERISAI

NEGERI EMA

Tari Perisai asli Negeri Ema adalah jenis tari perang yang mirip dengan tari
cakalele. Tari ini dipentaskan oleh beberapa perempuan (normal 8
perempuan) dan dua laki - laki. Tari ini melambangkan kekuatan perempuan
Ema Anai bilamana terjadi perang maka sewaktu - waktu perempuan Ema
akan turut berperang untuk membantu mempertahankan tanah pusaka.

Untuk perempuan, instrumen yang digunakan dalam tari ini adalah ikat
kepala bulu ayam di kepala sebagai lambang kehidupan, tongkat kecil dengan
panjang 40-50 cm sebagai senjata dan tak lupa parisa dengan lambang
kebesaran Ema Huaressy Rehung sebagai simbol kehormatan.

Sedangkan untuk laki - laki, instrumen yang digunakan adalah ikat kepala
bulu ayam, tombak dan parisa. dua orang laki - laki berperan untuk
mengontrol sekaligus melindungi pasukan perang perempuan,
mempertahankan tim dengan sekuat tenaga. Secara keseluruhan, corak merah
hitam sebagai lambang kebesaran kabaresi adat tetap exis dalam kostum tari
parisa ini.

PERISAI DANCE
“STATE EMA”

Original Ema Dance is a type of war dance similar to cakalele dance. This
dance was performed by several women (normally 8 women) and two men. This
dance symbolizes the strength of Ema Anai's women when there is a war, so at any
time Ema women will join in the fight to help defend the inheritance.
For women, the instrument used in this dance is a feather headband on the
head as a symbol of life, a small stick with a length of 40-50 cm as a weapon and do
not forget the parisa with a symbol of greatness Ema Huaressy Rehung as a symbol of
honor.

As for men, the instruments used are headbands of chicken feathers, spears
and parisa. two men play a role in controlling and protecting female warfare,
maintaining the team with all their might. Overall, the red black pattern as a symbol of
the greatness of traditional kabaresi remains exis in this parisa dance costume.

Anda mungkin juga menyukai