PEDOMAN PELAKSANAAN
BHAKTI KEPADA NEGERI
MERAH PUTIH NARAPIDANA
2018
Jl. Veteran No. 11, Jakarta Pusat
@ditjenpas
(021)3857611/3857612 #merahputihnarapidana
PENDAHULUAN
A. UMUM
Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad
ke-20, di mana banyak rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran
nasional sebagai "orang Indonesia". Masa ini ditandai dengan peristiwa penting
yaitu berdirinya organisasi Boedi Oetomo (20 Mei 1908) yang di kemudian hari
kita memperingatinya sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Jika kita
kembali kepada sejarah, kebangkitan nasional merupakan peristiwa bangkitnya
semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang diikuti dengan kesadaran
untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Kebangkitan Nasional
juga dipahami sebagai upaya bangkit dari keterpurukan, bangkit dari
ketertinggalan, bangkit dari ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan dan kebodohan
yang selama masa penjajahan hal tersebut tidak pernah muncul sebagai kesadaran
kolektif rakyat indonesia sebagai bangsa. Semangat kebangkitan nasional tersebut
harus selalu digelorakan sampai kapan pun agar menjadi sebuah pergerakan yang
dapat meningkatkan martabat rakyat Indonesia dengan menghapus penderitaan
melalui pemberantasan kebodohan dan pengentasan kemiskinan.
Sejalan dengan semangat yang digelorakan oleh kebangkitan nasional,
perubahan cara pandang perlakuan terhadap para pelanggar hukum di Indonesia
yang biasa dilakukan tidak manusiawi melalui sebuah pemenjaraan, dalam
perkembangannya mampu melakukan lompatan besar dengan mengubahnya
menjadi Pemasyarakatan. Gagasan dasar Pemasyarakatan mengandung makna
bahwa pemenjaraan harus diletakkan dalam kerangka untuk membangun para
pelanggar hukum agar mereka dapat kembali berintegrasi secara sehat dengan
masyarakat. Pemikiran inilah yang kemudian menjadi suatu konsep tujuan dari
Sistem Pemasyarakatan dimana pelaksanaan pemasyarakatan diselenggarakan
dalam rangka membentuk warga binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia
seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak
pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif
berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga
yang baik dan bertanggung jawab.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
5. Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi
Mental;
C. TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini diselenggarkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan
Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di seluruh Indonesia dengan tema :
"BHAKTI KEPADA NEGERI MERAH PUTIH NARAPIDANA"
KETENTUAN PELAKSANAAN
Tampak Depan
Tampak Belakang
Tampak Samping