Anda di halaman 1dari 3

Pengaturan fisiologi cairan dan elektrolit

Keseimbangan Cairan
Air adalah komponen tubuh manusia yang paling banyak, rata-rata membentuk 60% berat
tubuh tetapi berkisar dari 40% hingga 80%. Kandungan H2O seseorang relatif tidak berubah,
terutama karena ginjal secara efisien mengatur keseimbangan H2O, tetapi persentase H2O tubuh
bervariasi dari orang ke orang. Penyebab sangat berbedanya H2O tubuh pada setiap individu
adalah variabilitas dalam jumlah jaringan lemak mereka. Jaringan lemak memiliki persentase
H2O yang rendah dibandingkan dengan jaringan lain. Plasma, seperti dapat Anda perkirakan,
mengandung lebih dari 90% H2O. Bahkan jaringan lunak seperti kulit, otot, dan organ internal
memiliki kandungan H2O 70% hingga 80%. Tulang yang relatif kering mengandung H20 hanya
22%. Namun, lemak adalah jaringan yang paling kering, memiliki kandungan H2O hanya 10%.
Karena itu, persentase H2O tubuh yang tinggi berkaitan dengan tubuh langsing dan persentase
H2O yang rendah berkaitan dengan obesitas karena komposisi sebagian besar tubuh yang
kelebihan berat tersebut terdiri dari lemak yang relatif kering. Persentase H2O tubuh juga
dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia individu. Wanita memiliki persentase H2O yang lebih
rendah daripada pria, terutama karena hormon seks wanita, estrogen, mendorong pengendapan
lemak di pay udara, bokong, dan tempat lain. Hal ini tidak saja menghasilkan bentuk tubuh
wanita, tetapi juga menganugerahi wanita dengan proporsi jaringan lemak yang lebih banyak
dan, karenanya, proporsi H2O yang lebih kecil. Persentase H2O tubuh juga berkurang progresif
seiring usia.
Air tubuh terdistribusi antara kompartemen CIS dan CES.
H2O tubuh tersebar antara dua kompartemen cairan utama: cairan di dalam sel, atau cairan
intrasel (CIS), dan cairan yang mengelilingi sel, atau cairan ekstrasel (CES) (Tabel 15-1). (Kata
air H2O dan cairan sering dipertukarkan. Meskipun pemakaian ini tidak sepenuhnya sering
dipertukarkan. Meskipun pemakaian ini tidak sepenuhnya tepat karena mengabaikan zat-zat
terlarut dalam cairan tubuh, penggunaan ini masih dapat diterima ketika membahas volume total
cairan karena sebagian besar cairan ini terdiri dari H2O.)
PROPORSI H2O DALAM BERBAGAI KOMPARTEMEN CAIRAN UTAMA
Kompartemen CIS membentuk sekitar dua pertiga H2O tubuh total. Meskipun setiap sel
mengandung campuran konstituen yang bersifat unik, triliunan kompartemen cairan kecil ini
cukup serupa sehingga secara kolektif dapat dianggap sebagai satu kompartemen cairan besar.
Sepertiga H2O tubuh sisanya yangterdapat di kompartemen CES dapat dibagi lagi menjadi
plasma dan cairan interstisium. Plasma, yang membentuk sekitar seperlima volume CES, adalah
bagian cair darah. Cairan interstisium, yang mewakili empat perlima kompartemen CES, adalah
cairan di ruang antarsel. Cairan ini merendam dan melakukan pertukaran dengan sel jaringan
Sejumlah mekanisme homeostatik bekerja tidak hanya untuk mempertahankan
konsentrasi eltrolit dan osmitik cairan tubuh, tetapi juga volume cairan dalam tubuh total.
Keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit
normal terjadi akibat keseimbangan
dinamis antara makanan dan minuman
yang masuk dengan keseimbangan yang
melibatkan sejumlah besar sistem organ.
Yang terutama berperan adalah ginjal,
sistem kardivaskuler,kelenjar hipofise.
Kelenjar paratiroid,kelenjar adrenal, dan
paru.

Ginjal memperantarai sebagian besar


pengendalian kadar elektrolit dan cairan.
TBW dan konsentrasi elektrolit sangat
ditentukan oleh ‘’apa yang disimpan ginjal’’ ginjal sendiri berespon terhadap sejumlah hormone
dalam menjalankan fungsi regulasinya

Tekanan osmotic dan tekanan hidrostatik

Tekanan osmotic adalah daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel-partikel zat terlarut di
dalamnya. Konsep tekanan osmotic paling mudah dipahami melalui ilustrasi ini. Gambar diatas
memperlihatkan suatu tabung yang dipisahkan oleh membran semipermeable. Larutan NaCl
dalam volume tertentu dimasukkan pada kolom yang satu (sisi B), dan air murni dengan volume
yang sama dimasukkan pada kolom yang lain (sisi A). air berdifusi secara bebas melalui
membran, tapi ion Na+ dan Cl- tidak dapat melewatinya. Perpindahan air dari sisi A (air murni)
ke sisi B (larutan garam) ini menghasilkan volume total yang lebih besar dari pada B. tekanan
hidrostatiknya (daya kompresi cairan) pada sisi B yang menahan difusi air kearahnya, sama besar
dengan tekanan osmotic dari larutan itu. Osmosis adalah proses difusi air yang disebabkan oleh
perbedaan konsentrasi. Difusi airterjadi didaerah dengan konsentrasi zat terlarut yang rendah
(larutan encer) kedaerah dengan konsentrasi zat terlarut yang tinggi (larutan pekat) . dengan kata
lain, air berdifusi dari daerah dengan aktivitas air yang tinggi ke yang rendah. Tekanan osmotik
cairan dalam tubuh dapat diukur oleh penurunan titik beku dan dinyatakan sebagai osmolaritas
atau osmolalitas. Istilah osmolalitas dan osmolaritas memiliki arti yang hamper sama namun
tidak sama. Osmolalitas adalah jumlah osmol (satuan untuk tekanan osmotik) per kilogram
pelarut (air). Osmilaritas adalah jumlah osmol per liter larutan. Pada hal pertama (osmolalitas),
volume total adalah 1 liter air ditambah dengan sedikit volume dari zat terlarut. Sedangkan pada
hal yang kedua (osmolaritas), volume air kurang dari 1 liter karena ada sejumlah kecil volume
dari zat terlarut. Oleh karena itu, lebih tepat menggunakan osmolalitas. Namun, istilah
osmolaritas dan osmolalitas dapat dipakai bergantian dalam klinis karena perbedaannya dapat
diabaikan jika terjadi di dalam cairan tubuh.

Referensi : buku risak dan sherwood halaman 583

Anda mungkin juga menyukai