Anda di halaman 1dari 7

Tugas :

Cobalah buat suatu makalah singkat berisi 5-8 halaman yang dapat memberikan
penjelasan tentang pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia!
Bila perlu, lengkapi dengan contoh!

Cara mengerjakan tugas:

1. Makalah diketik dalam format DOC atau DOCX.


2. Isi makalah terdiri dari pendahuluan, pembahasan, simpulan.
3. diketik dengan menggunakan font arial 11, 1,5 spasi.
4. Jumlah halaman minimal 5 maksimal 7 halaman.
5. Kumpulkan makalah disini.

TUGAS AKHIR M3

PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM


INGATAN MANUSIA

Oleh:

Fitrisnah Wahyuni, S.Pd


Peserta PPG Kemenag Tahun 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sempurna yang di diciptakan Tuhan
Yang Maha Esa, karena selain dikaruniai fisik yang bagus juga dikaruniai otak
(pikiran) sebagai modalitas utama dalam proses berpikir dan berperilaku di
samping hati sebagai pusat kendali dari perasaan manusia. Otak merupakan
pusat kendali perilaku manusia, artinya setiap hal yang dilakukan manusia
akan melibatkan kerja otak. Otak merupakan tempat menerima, menyimpan
kemudian mengenaliinformasi yang ada, artinya otak adalah pusat ingatan
manusia (Markowitz dan Jensen, 2002). Di dalam otak tersimpan berbagai
macam informasi. Bermacam-macam jenis ingatan juga ada dalam otak
manusia. Selama otak dalam keadaan sehat manusia akan selalu melakukan
proses mengingat.
Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut secara
optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang tidak terisi secara
baik. Seperti yang kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam
kehidupan manusia. Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep
waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman di masa
lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
kita mengenal memori yang menjadikan kita menjadi makhluk sejarah dengan
memori yang tidak terbatas dan terus hidup sepanjang zaman.
Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana
seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah
besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian
juga dapat dikatakan bahwa penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai
bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh
lingkungan di sekitarnya.
Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi kemudian
diolah sehingga menciptakan suasanya yang terencana, dan suasana
pembelajaran yang mendukung (Ellen, 2016:225). Teori pemrosesan
informasi ini merupakan teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan
pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak
(Slavin, 2000: 175).
Betapapun kuatnya ingatan seseorang pada suatu waktu kemudian
ingatan itu akan mengalami suatu proses kelupaan. Dalam makalah ini akan
dibahas hal-hal yang berhubungan dengan memori seperti pengorganisasian,
lupa, serta mempertajam ingatan. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari
teori dan faktor-faktor ingatan (memori) agar dapat mewariskan memori ini
sepanjang zaman, sehingga perkembangan manusia selalu berkembang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang, permasalahan yang akan dik aji adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia?
2. Bagaimana upaya meningkatkan memori?

C. Tujuan
1. Ingin mengetahui pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia.
2. Ingin mengetahui upaya meningkatkan memori.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan
Pengorganisasian pengetahuan dapat dikatakan sebagai kegiatan
penataan yang sengaja dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh
informasi. Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan
erat dengan kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata
lain, pemrosesan informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi
termasuk kecerdasan seseorang (Frishammar, 2002).
Strategi penataan memori yang baik, yakni dengan mengelompokkan”
informasi menjadi unit-unit “higher order” yang dapat diingat sebagai satu unit
tunggal disebut juga dengan chunking. Chunking dilakukan dengan membuat
sejumlah besar informasi menjadi lebih mudah dikelola dan lebih
bermakna. Pada bagian ini akan dibahas tentang tentang proses organisasi.
1. Konteks
Upaya yang dilakukan dalam pengorganisasian proses yang terlihat
untuk mengoperasikan memori adalah bagaimana pengaruh konteks dalam
memori. Cara informasi dikode dan disimpan dalam memori dapat dengan
mudah dipengaruhi oleh konteks.
Contoh:
Pengkodean subjek/narasumber dalam wawancara untuk mendapatkan
informasi tentang kesulitan siswa dalam belajar atau menyelesaikan
masalah matematika. Diperlukan cara pengkodean agar tidak terlalu
membuka identitas yang ingin diketahui informasinya. Hal ini demi menjaga
keberlangsungan dan keterbukaan informasi yang akan diberikan oleh
narasumber.
2. Konstruktif
Secara umum, proses konstruktif merujuk pada tindakan bagaimana
kita dapat mengintegrasikan atau mengatur informasi dalam memori
sebuah pola yang lebih kurang koheren disebut skema. Dapat dipahami,
sebuah skema dapat mempengaruhi bagaimana informasi. informasi baru
dapat diintegrasikan ke dalam memori jangka panjang.
Contoh:
Subjek penelitian yang telah diperoleh informasinya, kemudian dibuat
analisis konstruk, misalnya dengan mengidentifikasi bahwa siswa
tersebut mengalami kesulitan belajar matematika karena kurangnya
sarana sumber belajar, lingkungan sekitar, luasnya materi matematika
yang dipelajari atau banyaknya rumus yang harus digunakan siswa.
3. Semantik
Memori semantik adalah memori seseorang yang digunakan untuk
mengenali dunia dan kehidupan atau pengalaman yang telah lalu dan
masih tertanam pada otak. Contohnya siswa mempelajari pelajaran
matematika, kemudian siswa berhasil menghafal berbagai rumus yang
diberikan oleh guru, maka hafalan siswa tentang rumus matematika itu
masuk kedalam memori semantik. Contoh lain tentang memori semantik
adalah dari

B. Ingatan (Memori)
Memori merupakan simpanan informasi – informasi yang diperoleh dan
diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang
bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi
diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya juga memori adalah
sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari
mahluk hidup lainnya. Memori memberi manusia kemampuan mengingat
masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memori yang sifatnya dinamis ini
terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang
disimpan.
Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu
semata-mata hanya tempat penyimpanan informasi dalam waktu yang lama.
Jadi memori adalah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-
lepas dan tidak saling berkaitan.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut pada makalah ini memori
adalah sebuah wadah yang berisi data-data, dimana data-data tersebut belum
tentu saling berkaitan. Memori atau mengingat merupakan proses menerima,
menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi-informasi yang telah
diterima melalui pengamatan. Lebih lanjut, ingatan manusia dibagi menjadi
dua, yaitu; memori Jangka Pendek (Short Term Memory atau STM): Memori
yang memiliki kapasitas terbatas dan hanya berlangsung selama 20-30 detik
dalam keberadaannya; dan Memori Jangka Panjang (Long Term Memory atau
LTM): Memori yang tidak memiliki batasan kapasitas dan berlangsung mulai
dari hitungan menit hingga selamanya (Rehalat, 2014).
1. Ingatan Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek ialah tempat menyimpan informasi yang akan
dikeluarkan segera dalam waktu yang labih pendek. Ada 2 cara untuk
meningkatkan ingatan jangka pendek, yaitu:
a. Rehearsal adalah pengulangan informasi secara sadar sebagai usaha
untuk mempertahankan informasi dalam ingatan jangka pendek.
b. Encoding adalah proses dimana informasi sensoris diubah kedalam
bentuk yang dapat diingat. Encoding dapat dilakukan dengan
metode chunking, yaitu pengelompokan beberapa huruf sebagai kata
(small chunks), sekelompok kata sebagai frase (larger chunks) dan
serangkaian frase sebagai kalimat (even larger chunks).
2. Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang ialah gudang tempat menyimpan informasi
untuk masa yang cukup lama. Proses mengingat atau memori banyak
dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu :1) Faktor Individu, dimana proses
mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar,
motivasi yang kuat. 2) Faktor Sesuatu yang dalam hal ini adalah sesuatu
yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti,
keterkaitan dengan individu, dan intensitas rangsangan yang cukup kuat. 3)
Faktor Lingkungan, apabila ada lingkungan yang menunjang dan terhindar
dari adanya gangguan-gangguan.

C. Meningkatkan Kemampuan memori


Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori
harus memenuhi tiga ketentuan sebagai berikut, 1) Seseorang dikatakan
“belajar dari pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi
yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapinya saat ini. 2) Bahan-bahan yang akan diingat harus
mempunyai hubungan dengan hal-hal lain. Khusus mengenai hal ini, konteks
memegang peranan penting. Dari uraian di depan jelas bahwa memori sangat
dibantu bila informasi yang dipelajari mempunyai kaitan dengan hal-hal yang
sudah dikenal sebelumnya. 3) Proses memori memerlukan organisasi.
BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan mengacu pada rumusan masalah, dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Proses pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia ada
tiga, yang pertama adalah konteks (cara informasi dikode dan disimpan), yang
kedua adalah konstruktif (tindakan bagaimana kita dapat mengintegrasikan
atau mengatur informasi), dan yang terakhir adalah semantic (memori
seseorang yang digunakan untuk mengenali dunia dan kehidupan atau
pengalaman yang telah lalu dan masih tertanam pada otak).
2. Upaya meningkatkan memori yaitu dengan tiga ketentuan sebagai berikut, a)
Seseorang dikatakan “belajar dari pengalaman” karena ia mampu
menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya saat ini. 2) Mempunyai
kaitan dengan hal-hal yang sudah dikenal sebelumnya. 3) Pengorganisasian
memori yang baik dengan cara memahami kebutuhan memori apa yang
seharusnya digunakan dengan rutin melakukan latihan-latihan yang berkaitan
untuk meningkatkan memori.

Anda mungkin juga menyukai