Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan :

Jelaskan jenis kontrak turnkey untuk pekerjaan konstruksi jasa kontraktor. Jelaskan juga
dengan memberikan contoh menggunakan studi kasus.
Jawaban :

Menurut Perpres nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pasal
27 ayat 6, kontrak terima jadi (turnkey) merupakan kontrak pengadaan pekerjaan konstruksi
atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan sebagai
berikut :

a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan; dan
b. Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai kesepakatan dalam kontrak.

Jadi dalam kontrak ini seluruh jumlah harga tidak akan berubah atau bersifat tetap sampai
seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan. Kontrak Turn Key ini dapat dilakukan pada Kontrak
Lump Sum maupun Kontrak Harga Satuan.

Berdasarkan sistem kontrak FIDIC (Federation Internationale des Ingenieurs Counsels),


dalam kontrak terima jadi :

- Penyedia jasa memiliki tugas membuat suatu perencanaan proyek yang lengkap dan
sekaligus melaksanakan pekerjaan konstruki dalam satu kontrak;
- Apabila dilakukan oleh penyedia jasa yang berbeda, hubungan kontraktual konsultan
perencana tidak mengikatkan diri dengan pengguna jasa tetapi dengan penyedia jasa
(kontraktor);
- Pengguna jasa tidak lagi menempatkan pengawas di lapangan tetapi cukup menunjuk
wakil (owner’s representative);
- Berita Acara Prestasi Pekerjaan per bulan atau sertifikat pembayaran tidak diperlukan,
karena pembayaran dilakukan sekaligus setelah seluruh pekerjaan selesai;
- Penyedia jasa menuntut adanya jaminan pembayaran (payment guarantie) dari pengguna
jasa minimal senilai harga kontrak yang berlaku selama masa pelaksanaan. Jaminan
pembayaran ini bukanlah instrumen pembayaran tetapi alat pengaman bagi penyedia
jasa cidera janji.
- Bonafiditas penyedia jasa sangat diperlukan, karena keberhasilan proyek langsung
bergantung pada stabilitas keuangan, pengawasan, dan efektifitas operasional
perusahaan tersebut. Begitu sesuatu terbukti tidak memuaskan, sulit untuk mencabut
kontrak proyek tanpa biaya besar, jadwal, dan dampak teknis.
Contoh :

PT Waskita Karya yang akan mendapatkan pembayaran sejumlah proyek turnkey


senilai Rp 12 triliun hingga Rp 15,7 triliun untuk periode 2018 hingga 2019. Pendapatan ini
berasal dari sejumlah kontrak proyek infrastruktur. Salah satunya Jalan Tol Batang
Semarang. Pengerjaan proyek ini dilakukan sejak 25 Juli 2016 dengan nilai Rp 6,42 triliun.
Selain itu PT Waskita Karya juga mendapat pembayaran dari proyek Light Rail Transit
(LRT) Palembang senilai Rp 10,9 triliun. Karena menerapkan sistem turnkey, WSKT baru
memperoleh pembayaran setelah pembangunan proyek selesai.

Contoh lainnya :

 Konsultan telekomunikasi India membangun jaringan telecom di Madagascar


dan Ghana, 2 proyek turnkey ini bernilai sebesar $28 juta.
 Lubei Group (China) telah membuat persetujuan dengan pemerintah Belarus
untuk bergabung dan terlibat dalam pembangunan fasilitas untuk memproses
sisa produk mesin fertilisasi menjadi produk semen.

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2018. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Sekretariat Kabinet RI. Jakarta.

Avieano, Bayu. Perjanjian/Kontrak. Scribd, [ppt],


(https://www.scribd.com/presentation/60250467/PERJANJIAN-KONTRAK, diakses tanggal
25 April 2019).
Kartini, Dupla. 2019. Waskita Kantongi Pembayaran Turnkey Rp 15 triliun. Kontan.co.id,
(https://investasi.kontan.co.id/news/waskita-kantongi-pembayaran-turnkey-rp-15-triliun,
diakses tanggal 25 April 2018).

Anda mungkin juga menyukai