Anda di halaman 1dari 10

PENCEMARAN AIR

NUR SYOFI KHAIRUNISA


P17334118426

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN


KESEHATAN BANDUNG

D-IV ANALIS KESEHATAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat taufiq
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pencemaran Air" ini tepat pada waktu. Tak lupa sholawat dan salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita nanti-nanti syafaatnya di akhir masa. Amin ya robbal’alamin.

Sebagai rasa terimakasih atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari semua
pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih.

Semoga Allah SWT selau membalas segala kebaikan mereka dan selalu
memberikan berkah-Nya. Kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa
penyusunan dari makalah ini msih belum sempurna dan pastinya ada
kekurangan. Kesempurnaan hanya ada pada Allah semata.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi
kebaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata, kami seluruh penyusun berharap
agar makalah ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi
para pembaca dan di lingkungan akademis. Amin ya robbal’alamin.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain
juga sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi bisa mneyebabkan
dehidrasi karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada berbagai fungsi air
sedangkan tubuh manusia belum mengembangkan suatu sistem penyimpanan air sebagai
sistem penyimpanan lemak. Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan
manusia. Menurut Kodoatie (2008) “air merupakan sumber kehidupan Semua makhluk
membutuhkan air, untuk kepentingannya.
Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”. Air di
Indonesia sangat melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan
tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya,
masyarakat kebanyakan menyalah gunakan kelebihan ini dengan mencemarinya. Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan ditempat penampungan air antara lain seperti danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan lainnya.
Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun). dalam
kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau
serta bercampur dengan benda-benda sampah antara lain seperti kaleng, plastik, dan sampah
organik. Sumber-sumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana.
Contohnya limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya
bermura di sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia apabila mengkonsumsi
air ini.

1.2 Rumusan Masalah


− Apa yang dimaksud dengn pencemaran air?
− Apa saja penyebab dan akibat pencemaran air?
− Apa saja usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia?
− Bagaimanakah cara pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran?
1.3 Tujuan Penulisan
− Mengetahui pengertian pencemaran air
− Mengetahui penyebab dan akibat pencemaran air
− Mengetahui usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia
− Mengetahiu proses pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran

1.4 Manfaat Penulisan


− Dapat mengetahui bahaya dari pencemaran air
− Mengetahui tingkat pencemaran air di lingkungan kita
− Dapat mengetahui cara menanggulangi pencemaran air
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pencemaran adalah suatu peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah)
karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Jadi pencemaran
air adalah peristiwa berubahnya kadar air karena adanya unsur-unsur tertentu.
Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai
turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-
undang. Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air
didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai
makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku
dan aspek akibat (Setiawan, 2001).
Penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan
tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan
tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Pencemaran yang
disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus
menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan
penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu.

2.2 Penyebab dan Akibat dari Pencemaran Air


2.2.1 Penyebab
− Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
− Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
− Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian, air kamar
mandi.
− Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
− Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
− Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
− Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
− Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.

2.2.2 Akibat
Akibat yang akan ditimbulkan dari pencemaran air adalah sebagai berikut:
a. Banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air.Peristiwa banjir timbul jika air
menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai
yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi.
Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga
membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal
yang rutin.Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya merupakan fenomenakejadian alam
“biasa” yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk
Indonesia.Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar.
b. Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel
lainnya) akibat transportasi angin,air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan
material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang
membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat
cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi
maupun fisik, atau gabungan keduanya. Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan
permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan
(degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk
meresapkan air (infiltrasi).
c. Menimbulkan Bebagai Penyakit
Limbah dari sisa detergen dan pestisida (misalnya DDT) dapat merangsang
pertumbuhan kanker (bersifat karsinogen), menyebabkan gangguan ginjal, dan gangguan
kelahiran. DDT (Dikloro Difenil Trikloretana) bersifat nonbiodegradabel (tidak dapat terurai
secara alamiah), karena itu jika dipergunakan dalam pemberantasan hama DDT akan
mengalami perpindahan melalui rantai makanan, akhirnya tertimbun dalam tubuh konsumen
terakhir. Makin tinggi tingkat trofi makin pekat kadar zat pencemarnya. Hal ini disebut
biomagnifiation (pemekatan hayati).
2.3 Usaha Mengatasi Pencemaran Air bagi Kehidupan Manusia
Upaya Menanggulangi Pencemaran Air. Pada dasarnya ada lima cara yang dapat
dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran air, yaitu:
a. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
b. Tidak membuang sampah ke sungai.
c. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
d. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan
air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
e. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya
tidak tercemar.
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon.
Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu
sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon
merupakan penyerap air paling efektif dan handal.

2.4 Pengolahan Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran


− Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair
Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di
daerah/lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah
disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah
dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah.
Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air
cucian, air kamarmandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung
dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air
yang tercemar ke dalambeberapa kolam kemudiandibersihkan, baik secara mekanis
(pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang
atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air
dari polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.
Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air
yang tidak tercemar. bebrapa contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah
sebagai berikut:
a. Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan
yang mengendap atau mengapung.
b. Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara
biologis
c. Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan
padatan tersuspensi,terlarut atau berwarna dan bau.
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi
bergantung padajenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap
dialirkan ke badan air danlumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian,
tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di
dalam air.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan
hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan
manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan
dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air
yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources
depletion).
Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting maka harus
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa
penggunaan air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara bijaksana
dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa kini dan masa depan. Untuk itu air
perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik kuantitas maupun kualitasnya, dan
bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya agar
tetap berfungsi secara ekologis, guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan.

3.2 Saran
Air adalah salah satu bentuk materi dari sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan semua makhluk yang ada di bumi ini. Manusia dalam menjalankan segala
aktivitasnya juga membutuhkan air. Air yang dapat digunakan dalam kehidupan manusia
adalah air yang kualitasnya baik, bersih dan sehat. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dan
sungguh-sungguh dalam melestarikan dan mengelola sumber daya alam yaitu salah satunya
dalam mengelola air.
Sikap yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah sikap cinta lingkungan. Sikap
tersebut harus di tanamkan dalam diri sejak dini. Sehingga kita sebagai calon seorang guru
wajib memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup pada anak didik kita agar mereka
mengerti tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang kita tempati ini
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Arif Rahman. 2013. Pencemaran Air. http://latahzhan10.blogspot.com.


Herlambang, Arie. 2006. Pencemaran Air Dan Strategi Penggulangannya. Peneliti Pusat
Teknologi Lingkungan, BPPT.
Lina, Warlina. 2004. Pencemaran Air: Sumber, Dampak Dan Penanggulangannya. IPB.

Anda mungkin juga menyukai