Oleh:
Indah Setyowati
Gunawan Nusanto
Hartono
Rizky Ferdian
ABSTRAK
A.PENDAHULUAN
A.1. Latar belakang
Pada umumnya lapisan batubara dan sumur CBM 3#. Dalam penelitian
memiliki kandungan air yang akan ini dilakukan pada sumur CBM
mengakibatkan timbulnya tekanan air 2#.Sumur CBM 2# telah berhasil
terhadap lapisan batubara. Akibat memompa air dan menghasilkan
tekanan air ini maka gas methane sejumlah gas methane batubara.Kegiatan
batubara akan tertahan dalam pori-pori dewatering di sumur CBM 2#
lapisan batubara. Untuk memproduksi menggunakan pompa PCP (Progressive
gas methane batubara harus dilakukan Cavity Pump) dan ESP (Electric
proses dewatering. Submersible Pump).
PT YY CBM Sekayu sudah Pengeboran pada sumur CBM 2#
melakukan eksploitasi gas methane dilakukan sampai kedalaman 594,36 m
batubara dengan melakukan pengeboran dan menembus tiga lapisan batubara,
di lima sumur. Dari limasumur ini baru yaitu lapisan batubara A (seam A) ,
dua sumur yang sudah dilakukan lapisan batubara B (Seam B ) dan
pemasangan pompa untuk kegiatan lapisan batubara C (Seam C).
dewateringyaitu pada sumur CBM 2#
B. TINJAUAN UMUM
B.1. Lokasi dan kesampaian daerah penelitian
Lokasi produksi gas methane batubara jarak 126 km menuju Sekayu. Dapat
PT YY di daerah Sekayu, Kanupaten ditempuh dengan menggunakan
Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera kendaraan roda empat dengan waktu
Selatan memiliki luas wilayah ± 701,60 tempuh ± 3 jam.
km2. Untuk menuju lokasi penelitian dari
kota Palembang kearah barat dengan
B.2. Geologi daerah penelitian
Data iklim yang dikumpulkan berasal hujan mencapai 338 – 429 mm/bulan,
dari stasiun Klimatologi Kelas II Kenten sedangkan musin kemarau mencapai
Palembang dari tahun 2003 – 2007. puncaknya pada bulan Mei sampai
Temperatur udara rata-rata adalah 27,10 September. Adapun data curah hujannya
CMusim hujan mencapai puncaknya dapat dilihat pada Tabel B-1
pada bulan Desember dengan curah
Tabel B-1
Data Temperatur, Curah hujan dan hari hujan di daerah Penelitian
C. Dasar teori.
C.1`. Pengertian coalbed metrhane
Coalbed methane (CBM) atau gas terperangkap dan teradsorpsi dalam pori
methane batubara adalah gas alam – pori batubara serta cleat dalam lapisan
dengan komposisi utama metana (CH4). batubara.
Gas ini terbentuk bersamaan dengan
proses terbentuknya batubara serta
Adsorption isotherm adalah ukuran yang methane ( gas methane yang akan
menyatakan kemampuan batubara untuk keluar) akibat adanya penurunan
menyerap gas methane pada tekanan tekanan selama proses produksi .Contoh
tertentu dan dalam keadaan temperatur kurva adsorption isotherm dari
tetap.Adsorption isotherm diperlukan persamaan Langmuir dapat dilihat pada
untuk memprediksi perolehan gas Gambar C-2.
Gambar C-2
Kurva adsorption isotherm dari persamaan Langmuir
Hubungan antara gas storage capacity suatu persamaan Langmuir sebagai
dan tekanan dapat dijelaskan dengan berikut :
VL x P
GS = ---------------- ………………………………………………………..(C.1)
PL x P
PL = ½ x VL …………………………………………………………(C.2)
Keterangan :
R = ( Vi – Va ) / Vi x 100 % ……………………………………………(C.3)
KEterangan :
Vi : gas methane content pada saat awal dewatering , SCFT/ton
Va : gas methane content pada saat akhir dewatering, SCFT/ton
D. Hasil Penelitian
Tabel D-1
Kedalaman dan ketebalan lapisan batubara pada sumur CBM 2#
Reservoir gas methane batubara adalah didalam pori-pori maupun cleat semakin
lapisan batubara itu sendiri, didalam nyaman berada di ruang tersebut.
lapisan batubara itu terdapat sejumlah Untuk memproduksi gas methane
air, ditambah air yang berasal dari batubara diperlukan suatu proses
lapisan aquifer yang terletak di atas pengurasan air yang berada dalam
lapisan batubara. Adanya air dalam lapisan batubara maupun air yang
lapisan batubara ini akan membuat berasal (berada) dalam lapisan aquifer
keberadaan gas methane batubara yang berada di atas lapisan batubara.
Proses tersebut dinamakan dewatering..
D.2. Hasil pengujian adsorption isotherm lapisan batubara A dan Lapisan batubara
B sumur CBM 2#.
a). Lapisan batubara A : Langmuir Pressure constant (PL
Langmuir Volume Constant (VL ) ): 195 psia
: 145 SCFT/ton Pressure
Langmuir Pressure Constant (PL : 850 psia
) : 198 psia Temperatur
0
Pressure : 122 F
: 750 psia Perhitungan gas storage capacity
Temperatur untuk Lapisan batubara B dengan
: 122 0 F menggunakan persamaan C-1 adalah
Perhitungan gas storage capacity 333,49 SCFT/ton.
lapisan batubara A dengan menggunakan
persamaan Kapasitas penyerapan gas methane pada
C-1 didapat 114,72 SCFT/ton Lapisan batubara A dan lapisan batubara
b). Lapisan batubara B : B dapat dilihat pada Tabel D-2
Langmuir Volume constant(VL )
: 410 SCFT/ton
Tabel D-2
Kapasitas penyerapan gas methane pada lapisan batubara A dan B
Sumur CBM 2# merupakan salah satu pembacaan water meter yang dipasang
sumur dari lima buah sumur pemboran pada rangkaian pipa produksi.Sedangkan
yang dilakukan oleh PT YY di pengukuran produksi gas dilakukan
kecamatan Sekayu. Sumur CBM 2 # dengan pengamatan melalui manometer
setelah dilakukan kegiatan yang terpasang dalam suatu rangkaian
dewateringterhadap sumur CBM 2# pipa-pipa produksi gas, alat yang
maka hanya sumur ini yang sudah digunakan untuk pengukuran laju aliran
menghasilkan gas methane walaupun gas di sumur CBM 2# adalah
masih dalam jumlah yang kecil. wedgemetter.
Dalam pemboran produksi gas methane Besarnya laju produksi air yang
batubara maka pada saat awal langsung dihasilkan serta banyaknya gas yang
diproduksi air terlebih dahulu , sehingga dapat diproduksi akan erat kaitannya
dengan keluarnya air dari lapisan dengan besarnya penurunan tekanan
batubara maka tekanan terhadap lapisan reservoir gas methane.Besarnya produksi
batubara akan berkurang.Sehingga gas air dan gas methane yang dihasilkan
methane dapat keluar dari lapisan serta besarnya penurunan tekanan
batubara. reservoir dapat dilihat pada Tabel D-3.
Perhitungan laju produksi air dilakukan
dengan melakukan monitoring terhadap
Tabel D-3
Besarnya produksi air dan gas seiring dengan penurunan tekanan reservoir.
E. Pembahasan
Dari data yang didapat pada saat reservoir 1.000 psia maka produksi air
penelitian dapat dilakukan pembahasan sebesar 2.703,2 barrel dan gas yang
sebagai berikut : dihasilkan baru 398,9 SCFT. Dengan
semakin banyaknya air yang dipompa ke
E.1. Hubungan tekanan reservoir permukaan maka tekanan reservoir akan
dengan laju produksi gas semakin turun , contohnya saat produksi
Gas methane batubara dapat air sebesar 5.058,8 barrel dan tekanan
berdifusi melalui pori ke serta mengalir reservoir turun sebesar 950 psia maka
melalui cleat menuju kea rah sumur gas akan semakin mudah dipompa ke
pengeboran ( keluar dari reservoir gas permukaan yaitu sebesar 3.178 SCFT.
methane) apabila terjadi penurunan Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
tekanan terhadap lapisan batubara. semakin banyak air dipompa ke
Berdasarkan atas data Tabel D-3 dapat permukaan maka tekahan air terhadap
dilihat bahwa pada saat awal kegiatan lapisan batubara akan berkurang,
dewatering yang dilakukan di sumur sehingga gas akan semakin mudah
CBM 2# diketahui bahwa tekanan dipompa ke permukaan.
storage capacity dalam kondisi
E.2.Adsorption isotherm maksimum sebesar 145 SCFT/ton. Pada
Dari hasil pengujian adsorption saat dilakukan kegiatan Dewatering
isotherm terhadap lapisan batubara A maka tekanan awal dari reservoir adalah
dan lapisan batubara B dalam sumur 750 psia. Setelah dilakukan kegiatan
CBM 2# dapat dibuat grafik untuk dewatering maka tekanan reservoir akan
mengetahui hubungan antara tekanan turun menjadi 500 psi, dan gas storage
reservoir dengan kapasitas penyerapan capacity sebesar 114,72 SCFT/ton Pada
gas methane didalam lapisan batubara saat akhir penelitian maka tekanan
serta mendapatkan nilai gas storage reservoir terus turun sampai mencapai
capacity menggunakan persamaan 198 psia dan gas storage capacity untuk
Langmuir. Grafik hubungan tekanan lapisan batubara A sebesar 72 psia.
reservoir dengan gas storage capacity Sehingga % Recovery pengeboran gas
menggunakan persamaan Langmuir methane batubara sumur CBM 2# pada
dapat dilihat pada Gambar E.1 dan E.2. lapisan batubara A sebesar :
Dari kedua gambar tersebut dapat
diketahui bahwa semakin tinggi tekanan % Recovery = (114,72 –
reservoir gas methane batubara maka gas 72) / 114,72 X 100 %
methane akan semakin banyak terserap = 37,24 %
dalam lapisan batubara (gas methane
akan semakin stabil) dalam pori dan Sedangkan perhitungan untuk %
cleat batubara. recovery pengeboran gas methane pada
Untuk lapisan batubara A pada lapisan batubara B adalah sebagai
tekanan reservoir 1000 psia maka gas berikut :
dewatering
g
Produksi Tekanan
Tekanan
Gas Awal
Langmuir Desorpsi
500 psia 750 psia
Pressure
Constant
(PL) 198
psia
Gambar E-1
Hubungan tekanan reservoir dengan gas storage capacity pada Lapisan batubara A
450
400
dewatering
Gas Storage Capacity (SCF/ton)
350
300
Tekanan
250 Produksi Gas Awal
Tekanan
Langmuir Desorpsi 850 psia
200
Pressure 420 psia
150 Constant
(PL) 195 psia
100
50
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Tekanan, psia
Gambar E-2
Hubungan Tekanan reservoir dengan gas storage capacity pada Lapisan batubara B
DAFTAR PUSTAKA