Anda di halaman 1dari 11

UJI IDENTIIKASI PARACETAMOL

A. PRINSIP
Mereaksikan bahan uji paracetamol dengan larutan reagensia, sehingga terbentuk warna
kompleks yang menandakan adanya senyawa paracetamol.

B. TUJUAN
Mengetahui adanya kandungan paracetamol pada bahan uji.

C. TINJAUAN PUSTAKA
Asetaminofen; N-asetil-aminofenol, C8 H9N02; massa molecular relative, 151.
Paracetamol digunakan secra luas sebagai bahan analgesic dan kadang-kadang terdapat
sebagai kombinasi dengan obat lain seperti dekstropropoksifen. Paracetamol merupakan
metabolit dan fenasetin dan benorilat, dan senyawa ini sendiri banyak termetabolisasi
melalui konjugasi dengan asam glukuronat dan sulfat sebelum diekskresikan melalui urin.
Hidrolisis konjugasi glukuronat dan sulfat dengan asam hidroklorida pekat
memberikan p-aminofenol, yang dapat terkonjugasi dengan okresol membentuk bahan
pewarna (dye) yang bewarna kuat, sehingga memberikan uji kualitatif yang sensitif.
Pengendapan protein dengan asam trikloroasetat, dan perlakuan berikutnya dengan asam
nitrit, serta pengukuran spektrofotometri turunan yang telah ternitratkan memberikan
pengujian selektif untuk paracetamol dan plasma.

D. ALAT, BAHAN, DAN REAGEN


a. Alat
 Mortir dan palu
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Heater
 Beaker glass
b. Bahan Uji
 2 Jenis Paracetamol (Bulat&Lonjong)
 Panadol Merah
c. Reagen
 HCl
 Ortokresol
 NH4OH
 FeCl3
 CuSO4
 KMnO4

E. PROSEDUR
Cara I
1. Menambahkan 0,5 ml HCL pada 0,5 ml sampel, lalu memanaskan selama 10 menit.
2. Menambahkan 1 ml larutan o-kresol pada 0,2 ml hidrosilat.
3. Menambahkan 2 ml larutan NH4OH dan mengaduk selama 5 menit.
Cara II
1. Memasukkan sampel yang telah dihaluskan ke dalam tabung reaksi
2. Menambahkan aquades dan larutan FeCl3 kemudian diaduk
Cara III
1. Memasukkan sampel yang telah dihaluskan ke dalam tabung reaksi
2. Menambahkan CuSO4 kemudian diaduk
Cara IV
1. Memasukkan sampel yang telah dihaluskan ke dalam tabung reaksi
2. Menambahkan KMnO4 kemudian diaduk
F. INTERPRETASI HASIL

CARA POSITIF NEGATIF

I Membentuk warna Tidak membentuk warna


biru royal biru royal

II Membentuk warna Tidak membentuk warna


hijau tua hijau tua

III Membentuk warna Tidak membentuk warna


Biru biru

IV Warna ungu tepat Terdapat warna ungu


hilang

G. HASIL PENGAMATAN
CARA I

Keterangan Gambar : Sampel yang akan diuji


Hasil Akhir
Hasil Gambar Hasil Gambar Gambar
(Sampel+Hidroklorida (+ o- cresol Setelah di (Setelah + Keterangan
Setelah di didihkan) vortex) ammonium
hidroksida)

Sampel Tabung
1, 2, 3 terbentuk
warna biru royal

NO SAMPEL PERUBAHAN WARNA

1 Tabung 1 Paracetamol bentuk Bulat Terbentuk biru royal (+)

2 Tabung 2 Panadol bewarna Merah Terbentuk biru royal (+)

3 Tabung 3 Paracetamol bentuk Terbentuk biru royal (+)


lonjong

H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum didapatkan hasil positif pada semua bahan uji yang ditandai
dengan terbentuknya warna biru royal pada larutan di cara I yang berarti bahwa bahan uji
positif mengandung parasetamol.
IDENTIFIKASI LOGAM BERAT

A. PRINSIP
Perbandingan warna di kawat Cu yang direaksikan oleh arsan atau Hg.

B. TUJUAN
Mengetahui adanya arsen dan merkuri (Hg) pada bahan uji.

C. TINJAUAN TEORI
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui perubahan warna pada tembaga
(Cu) akibat senyawa arsen dan merkuri. Sampel yang digunakan adalah larutan arsen dan
HgCl. Karena sulit untuk menemukan bahan uji tanah yang mengandung arsen atau Hg di
daerah Surabaya maka uji identifikasi dilakukan dengan menggunakan kawat tembaga
untuk bisa mengetahui perubahan dan perbedaan warna yang terjadi pada kawat tembaga
yang bereaksi dengan arsen atau Hg. Pada percobaan ini, hal pertama yang dilakukan
adalah tembaga dicuci menggunakan larutan HNO3 agar logam-logam pada kawat dapat
larut. Kawat yang telah dicuci dimasukkan ke dalam beaker glass yang telah berisi sampel
(Arsen dan Hg) dan diberi Zink granule untuk mempercepat reaksi. Kemudian
ditambahkan HCl pekat dan dipanaskan. Tembaga tersebut akan bereaksi dengan arsen dan
Hg membentuk perubahan warna yang menandakan ciri-ciri dari arsen dan merkuri. Kawat
tembaga yang bereaksi dengan arsen akan berubah warna dari kuning menjadi hitam kusam
sedangkan kawat tembaga yang bereaksi dengan merkuri akan berubah warna dari kuning
menjadi perak.

D. ALAT, BAHAN, DAN REAGEN


a) Alat
 Beaker glass
 Erlenmeyer
 Pipet matt
 Kertas saring
 Heater
b) Bahan uji
 Kawat tembaga
c) Reagen
 Arsen
 HNO3
 Zink granule
 HgCl

E. PROSEDUR
1. Mencuci tembaga dengan HNO3.Kemudian cuci lagi menggunakan aquades.
2. Pada beaker glass 1 tuangkan larutan HgCl dan pada beaker glass ke dua tuangkan
arsen.
3. Tambahkan Zn granule dalam kedua beaker glass.
4. Tambahkan kawat tembaga pada kedua beaker glass.
5. Tambahkan 10 mL HCl pekat dan panaskan dalam ruang asam sampai mendidih.
6. Dinginkan gelas beaker, kemudian cuci kawat Cu dengan aquades
7. Amati perubahan warna yang terbentuk pada kawat Cu.

F. INTERPRETASI HASIL
Apabila sampel positif arsen maka kawat tembaga akan berubah dari warna orange menjadi
hitam metalik, sementara apabila sampel positif Hg maka kawat tembaga akan berubah
warna menjadi silver.
G. HASIL
Hasil Gambar Prosedur Hasil Akhir Gambar Keterangan
Kerja

Kawat Cu + HgCl ( Atas )


Warna : Perak

Kawat Cu + arsen ( Atas )


Warna : Hitam kusam

NO SAMPEL WARNA KAWAT Cu

1 HgCl Perak (+)

2 Arsen Hitam kusam (+)

H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di atas baik menggunakan arsen atau merkuri akan tetap
merubah warna dari tembaga yang menandakan sebagai ciri dari arsen maupun merkuri.
Kawat tembaga yang bereaksi dengan arsen akan berubah warna dari kuning menjadi hitam
kusam sedangkan kawat tembaga yang bereaksi dengan merkuri akan berubah warna dari
kuning menjadi perak.
UJI CEMARAN PADA SEDIAAN KOSMETIK (BARIUM)

A. PRINSIP
Mereaksikan bahan uji sediaan kosmetik dengan larutan asam, sehingga terbentuk endapan
putih yang menandakan adanya senyawa barium.

B. TUJUAN
Mengetahui adanya kandungan barium pada bahan uji.

C. TINJAUAN PUSTAKA
Barium adalah logam putih berwarna perak yang ditemukan di alam. Barium
merupakan unsur metalik, lunak, dan barium murni bewarna perak keputih-putihan seperti
timbal. Barium ditemukan hanya terkombinasi dengan unsur lainnya, terutama dengan
sulfat dan karbonat dan dipersiapkan secara elektrolisis dengan klorida.

Senyawa barium yang larut dalam air beracun. Dalam dosis rendah, ion barium
bertindak sebagai stimulan otot, dan dosis yang lebih tinggi mempengaruhi sistem saraf,
menyebabkan penyimpangan jantung, tremor, kelemahan, kegelisahan, sesak napas,
dan kelumpuhan. Organ-organ lain yang rusak akibat senyawa barium yang larut dalam air
(yaitu ion barium) adalah mata, sistem kekebalan tubuh, jantung, sistem pernapasan, dan
kulit, menyebabkan, misalnya, kebutaan dan sensitisasi. Barium tidak bersifat
karsinogenik dan tidak mengalami bioakumulasi. Debu yang terhirup yang mengandung
senyawa barium yang tidak larut dapat menumpuk di paru-paru, menyebabkan
kondisi benigna yang disebut baritosis. Pada kosmetik Barium terdapat dalam sediaan
penghilang bulu (BaS), Lipstik (BaCl2) sebagai pembawa warna.

D. ALAT, BAHAN, DAN REAGEN


a. Alat
 Beker gelas
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Spirtus / Bunsen
 Rak tabung reaksi
b. Bahan Uji
 Aquades
 Lipstik 1
 Lipstick 2
 Barium
c. Reagen
 H2 SO4 encer
 HCL
 HNO3
 Na2 SO3 2N
 KMnO4 Jenuh
E. PROSEDUR
1. Siapkan bahan uji Lpstik atau penghilang bulu
2. Untuk penghilang bulu tambahkan aquades didihkan dan Untuk lipstick potong
secukupnya masukkan kedalam beker gelas tambahkan aquades secukupnya, didihkan.
3. Tunggu sampai dingin, Ambil filtrate (cairan yang bening) masukkan kedalam tabung
reaksi.

Cara I & Cara II


1. Larutan uji ditambah H2 SO4 encer, bila positif akan terjadi endapan pitih yang tidak
larut dengan HCL dan HNO3
2. 5 tetes larutan uji ditambah 14 tetes KMnO4 jenuh dan 5 tetes H2 SO4 encer dan Na2 SO3
2N, bila positif warna ungu akan hilang
F. INTERPRETASI HASIL

CARA POSITIF NEGATIF

I Endapan putih yang Tidak membentuk Endapan


tidak larut dengan putih (tetap bening)
HCL dan HNO3

II Warna ungu pada Tetap membentuk warna


sampel akan hilang ungu

G. HAIL PENGAMATAN
Cara I

Keterangan Gambar : Sampel Lipstik yang akan diuji merk Purbasari &Just mine

Keterangan Gambar : Tabung 1 & 2 negatif, Tabung 3 control positif


Uji Cemaran Kosmetik
Sampel Kosmetik
Ba (Barium)
Lipstik 1 Merk Purbasari Negatif ( - ) Tidak membentuk Endapan
putih (tetap bening)
Lipstik 2 Merk Just Mine Negatif ( - ) Tidak membentuk Endapan
putih (tetap bening)

H. KESIMPULAN
Sampel Kosmetik Cemaran kosmetik Terindentifikasi

Lipstik 1 Merk Purbasari Kandungan Barium tidak terindentifikasi

Lipstik 2 Merk Just Mine Kandungan Barium tidak terindentifikasi

Dari hasil pengamatan diatas disimpulkan bahwa lipstik 1 (Purbasari ) dan lipstik 2 (Just
Mine)tidak mengandung senyawa Barium.

Anda mungkin juga menyukai