Anda di halaman 1dari 2

Terminologi Bidang Penggabungan Garmen

Contouring
Menyatukan potongan-potongan komponen garmen yang mempunyai bentuk yang
berbeda. Keliman dapat memiliki ukuran yang sama, namun dengan panjang atau
derajat kurva yang berbeda. Sangat penting untuk menyesuaikan derajatnya dan
menjaga tepi setiap bahan/kain menjadi satu.
Contoh-contoh contouring:

 Menyatukan kerah dasar pada garis leher


Menyatukan kerah dua bagian yang sederhana
Menyatukan yoke berbentuk sederhana pada korset
Menyatukan ikat pinggang yang sederhana pada rok
Kemampuan menyatukan dua bagian yang berlainan, yaitu, kurva cembung dan
cekung, mengharuskan pengguna mesin untuk untuk melepaskan secara bersamaan
tanpa menggores atau mengerutkan bagian manapun juga. Sangatlah penting untuk
menjaga agar tidak terdapat kerutan atau penyimpangan pada bagian yang telah
selesai.

Perubahan arah (Directional change)


Perubahan ini dapat mencakup hal-hal berikut:
Mempertahankan ketajaman titik atau sudut, missal, ujung kerah.
Pemasukan ‘V’ pada yoke, garis leher, dll.

Jahitan atas dengan perubahan arah


Jika perubahan arah tidak pasti, tampilan akhir akan menjadi kurang bagus. Perubahan
arah yang buruk dapat menyebabkan sudut-sudut melingkar, bentuk pinggiran kerah
yang berbeda-beda, dan/atau pemasukan ‘V’ yang tidak tepat di tengah.

Titik-titik pemberhentian kritis (Critical stopping points)


Hal ini dapat termasuk:
Pada pinggir bibir saku

Menjahit keliman untuk pembuka (ritsleting)

Menjahit keliman untuk titik yang tepat sehingga dapat pemakaian, misal, ritsleting
atau godet.

Titik pemberhentian kritis harus benar jika tidak maka akan sulit untuk menjahit
bagian-bagian garmen yang tersisa. Misalnya, ritsleting tidak akan muat kedalam
pembukaan keliman. Tampilan dan kualitas akhir garmen akan menjadi jelek. Ketika
menjahit ritsleting kedalam keliman lurus, keakuratan dan petepatan perubahan arah
dan titik pemberhentian kritis sangatlah penting.

Arah serat bahan (Fabric grain)


Serat-serat bahan mengarah ke arah yang sama seperti benang yang mengarah paralel
ke pinggiran bahan.

Takik / torehan (Notch)


Merupakan potongan lurus kecil atau potongan berbentuk ‘V’ di bagian pinggir kain
untuk menunjukkan dimana bagian-bagian garmen perlu digabungkan atau dimana
keliman perlu dicocokkan.

Garis jahit (Sewing line)


Garis yang digambar pada kain oleh pembuat pola untuk menunjukkan bagian bahan
mana yang perlu dipotong.
Gunting besar (Shears)
Serangkaian alat pemotong dengan dua buah pisau yang digabungkan dengan sebuah
poros mur dan baut, didesain untuk memotong dengan tangan, satu demi satu lapis
kain atau beberapa lapis kain secara bersamaan.

Label identifikasi kerja (Job identification tickets)


Label yang menyediakan informasi mengenai isi bagian-bagian komponen pra-
pemotongan yang diikat.
Aksesoris dan hiasan dapat meliputi:

Banding
Serangkaian bahan yang digunakan dalam pembuatan ban celana panjang, dll.

Kancing
Segala jenis kancing dua-lubang, empat-lubang dan kancing shank.

Tali (Cord)
Digunakan dalam celana pendek, fleecy lined tops, kerudung, pakaian renang, pakaian
olahraga, jaket, dll.

Elastik/karet (Elastic)
Bahan-bahan dengan keregangan tinggi yang digunakan pada ikat pinggang, shirring
pada pakaian anak-anak, pakaian dalam pria dan wanita dan pakaian luar.

Viseline (fusing)
Digunakan untuk membuat kaku atau membentuk berbagai bagian garmen.

Ritsleting
Tersedia dalam serangkaian warna senada dan berbagai panjang yang sesuai dengan
opening.

Label
Label bahan dapat menunjukkan nama pabrik, ukuran garmen, jenis bahan, negara
asal, instruksi pencucian, dll.

Interlining
Lapisan tipis pada bahan yang digunakan untuk menopang bahan/kain utama.

Lining
Lapisan tipis pada bahan yang ditambahkan pada bagian dalam garmen.

Anda mungkin juga menyukai