Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

HYPEREMESIS GRAVIDARUM

Pokok Bahasan : Hyperemesis Gravidarum


Sub Pokok Bahasan 14.Tanda-Tanda
: Bahaya Ibu Bersalin
Sasaran : Ibu Hamil

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses belajar mengajar Asuhan Kebidanan Persalinan,
mahasiswa diharapkan mampu memahami Hyperemesis Gravidarum.

II. Tujuan Intuksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian hyperemesis gravidarum.
2. Menjelaskan penyebab hyperemesis gravidarum.
3. Menyebutkan tanda dan gejala adanya hyperemesis gravidarum.
4. Menyebutkan komplikasi hyperemesis gravidarum.
5. Menyebutkan penatalaksanaan hyperemesis gravidarum.

III. Materi (Terlampir)


Materi yang disampaikan :
1. Pengertian Hyperemesis Gravidarum.
2. Penyebab Hyperemesis Gravidarum.
3. Tanda dan gejala adanya Hyperemesis Gravidarum.
4. Komplikasi Hyperemesis Gravidarum.
5. Penatalaksanaan Hyperemesis Gravidarum.

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahapan Kegiatan Pengajaran Kegiatan Mahasiswa


Kegiatan
Pembukaan o Memberi salam - Menjawab salam
(5 Menit) o Membuka daftar hadir - Mendengarkan
o Menjelaskan tujuan yang akan
dicapai dalam pembelajaran
o Penekanan pentingnya materi
yang akan disampaikan
o Memberikan apresiasi
Penyampaian o Menjelaskan materi tentang - Mendengarkan dan
Materi Pengertian Hyperemesis memperhatikan
(40 Menit) Gravidarum, Penyebab dengan seksama
Hyperemesis Gravidarum, - Mahasiswa
Tanda dan gejala adanya menanyakan hal-hal
Hyperemesis Gravidarum, yang belum jelas di
Komplikasi Hyperemesis sela-sela penyajian
Gravidarum, Penatalaksanaan materi dan kemudian
Hyperemesis Gravidarum. memperhatikan
o Memberi kesempatan jawaban dosen
mahasiswa untuk bertanya. - Memperhatikan dan
menanggapi
penjelasan dosen
- Mahasiswa
mencatat materi
penjelasan dosen
Rangkuman o Menyimpulkan materi yang - Mendengarkan
dan Evaluasi telah disampaikan memperhatikan dan
(10 Menit) o Memberikan pertanyaan memahami
- Menjawab
pertanyaan yang
diajukan
Penutup o Memberikan motivasi kepada - Mendengarkan
(5 Menit) mahasiswa untuk rajin belajar - Menjawab salam
o Mengucapkan salam

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. Media dan Alat Bantu


Media dan alat
1. Hand out
2. Papan tulis
3. Spidol

VII. Materi
 Terlampir

AKTIVITAS FISIK IBU HAMIL

A. Latar Belakang
Masa kehamilan adalah masa yang sangat rentan. Seorang ibu harus hati-hati dalam
menjaga kehamilan ini, baik dalam mengkonsumsi makanan atau beraktivitas. Sebab,
kesalahan konsumsi makanan bisa mengakibatkan bayi yang lahir tidak sehat, bahkan
menyebabkan keguguran. Demikian juga halnya dengan aktivitas seorang ibu yang sedang
hamil. Ada batasan-batasan tertentu dalam menekuni aktivitas keseharian selama masa
kehamilan, seperti bekerja, berolahraga, atau bepergian.
Semua aktivitas tersebut memiliki resiko yang dapat membahayakan bagi ibu dan
juga calon buah hati dalam kandungan. Dengan demikian memahami hal-hal yang tidak
boleh dilakukan selama kehamilan sangatlah penting. Selain dapat memperlancar proses
kehamilan, ibu juga dapat menghindari resiko-resiko yang tidak diinginkan. Seperti
keguguran atau gangguan saat proses kehamilan, tentu tidak diinginkan oleh setiap ibu yang
sedang hamil. Karena itu, agar bayang-bayang kecemasan tidak menghantui pikiran, ada
baiknya calon ibu mengetahui aktivitas keseharian yang boleh dan aman dilakukan dan yang
tidak boleh dilakukan selama hamil.
Selama kehamilan tubuh akan mengalami banyak perubahan. Olahraga teratur bukan
saja membantu anda mengatasi perubahan yang terjadi namun juga membantu
mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan nanti. Olahraga akan memperkuat otot-otot,
memperbaiki stamina, meningkatkan sirkulasi darah. Anda akan merasa rileks dan hormon-
hormon kimia ini akan mengalir melalui plasenta sehingga bayi pun akan ikut merasakan
efek positif dari kegiatan ini.
Kesalahan dalam beraktivitas tentu sangat fatal dan berdampak bagi keselamatan bayi
dalam kandungan. Jadi ibu hamil harus mengetahui aktivitas-aktivitas yang harus dihindari
demi keselamatan bayi.

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, klien dan
keluarga yang hadir dapat memahami pentingnya aktivitas sehari-hari yang aman dan
nyaman pada ibu hamil.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, klien dan keluarga yang hadir mampu :
a. Menjelaskan pengertian aktivitas sehari-hari
b. Menjelaskan aktivitas yang biasa dilalukan oleh ibu hamil
c. Menyebutkan aktivitas yang harus dihindari ibu hamil
d. Menjelaskan aktivitas yang baik dilakukan saat hamil
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Flip Chart (lembar balik)
E. Langkah Kegiatan
No. Tahap Kegiatan Media

1. Pembukaan a. Memberikan salam kepada keluarga dan


pasien
( 5 menit ) Lisan
b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan

d. Melakukan appersepsis

2. Pelaksanaan (20
a. Penyaji menjelaskan tentang pengertian
menit) aktivitas sehari-hari pada ibu hamil
Flip Chart
b. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh ibu
hamil

c. Penyaji menjelaskan aktivitas yang harus


dihindari oleh ibu hamil

d. Penyaji menjelaskan aktivitas yang Baik


dilakukan saat hamil

3. Penutup (5 Menit)a. Penyaji bertanya pada peserta

b. Peserta menjawab pertanyaan dari penyaji Lisan

c. Penyaji menyimpulkan hasil penyuluhan


yang telah disampaikan

d. Penyaji mengucapkan salam

e. Peserta menjawab salam dari penyaji


F. Lampiran

1. Pengertian
Kata aktivitas berasal dari bahasa Inggris “activity” yang artinya adalah kegiatan.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktivitas dapat diartikan sebagai kegiatan
atau kesibukan.
Jadi aktivitas pada ibu hamil adalah semua kegiatan atau kesibukan yang dilakukan oleh
seorang wanita yang sedang mengandung janin mulai trimester 1 sampai trimester ke 3.
(fadillah, nor 2011)
2. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh ibu hamil
a. Makan atau minum
Asupan nutrisi saat hamil sangatlah penting, karena sangat berpengaruh pada
kesahatan janin dan ibu sendiri. Pada trimester awal kehamilan, mungkin ibu akan
mengalami masalah mual dan muntah. Untuk mengatasinya, ibu dianjurkan untuk makan
dalam porsi yang sedikit tapi sering, tidak langsung bangun saat bangun tidur, setelah
bangun tidur minum segelas teh dapat membantu menghilangkan rasa mual di pagi hari.
b. Pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak, menyetrika
sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan pikiran. Pekerjaan rumah
tangga sama melelahkannya seperti pekerjaan lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah
pun, pekerjaan rumah tangga sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau seorang
wanita masih harus bekerja di luar rumah, terutama pada waktu hamil. Pada saat hamil,
kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa dilakukan. Kurangilah bersentuhan
dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan pembersih lantai,
pestisida tanaman, dan obat serangga lainnya.
c. Mengasuh Anak
Ibu yang sedang hamil sudah cukup keberatan dengan bayi yang ada dalam
kandungannya. Meminta orang lain untuk membantu mengasuh anak adalah tindakan
yang cukup bijak. Dan untuk anak yang ingin digendong, berikan pengertian padanya
bahwa ibu sedang tidak bisa menggendongnya, atau jika memang terpaksa, lakukanlah
dengan hati-hati dan tidak dalam waktu yang lama.
d. Bekerja
Sebaiknya ibu hamil sudah tidak bekerja lagi ketika memasuki trisemester kedua
dan ketiga. Dari sekian banyak jenis pekerjaan, ada pekerjaan yang sebaiknya dihindari
ketika sedang hamil. Misalnya para wanita yang bekerja sebagai petani, ahli di
laboratorium, kru maskapai penerbangan, Polisi lalu lintas, tentara, juru masak, bahkan
pekerjaan sebagai sekertaris seringkali memiliki resiko apabila yang bersangkutan harus
duduk selama berjam-jam di depan komputer. Selain itu stress juga berbahaya bagi
kehamilan, karena bisa melemahkan kondisi fisik dan mengganggu perkembangan janin.
Hal lain yang harus dipertimbangkan berkaitan dengan pekerjaan dan kehamilan
adalah, jarak antara rumah dan tempat kerja, serta jenis transportasi yang digunakan.
Perjalanan jauh membutuhkan energi ekstra, sehingga dilarang bagi mereka yang sedang
masa kehamilan trimester pertama karena dikhawatirkan bisa mengakibatkan keguguran.
Demi menjaga kehamilan sebaiknya memilih kendaraan yang tenang dan tidak banyak
bergetar.
e. Kegiatan diluar rumah ( berpergian )
Sama seperti olahraga, bepergian selama hamil juga bisa membantu mengatasi
rasa bosan karena kecenderungan untuk selalu tinggal di rumah. Meski demikian, selama
masa kehamilan perlu selalu diingat bahwa selalu ada kemungkinan ‘terjadi sesuatu’
yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Ini penting terutama bila hendak bepergian ke
tempat yang jauh dan asing. Untuk itu bila memang akan pergi sebaiknya
mempersiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Misalnya membawa handuk,
pembalut secukupnya dan buku catatan kehamilan guna menghadapi kalau mengalami
pendarahan, ketuban pecah dan sebagainya. Sebaiknya sebelum memutuskan bepergian
konsultasi dulu dengan dokter anak.
Tentu saja perlu dibuat jadwal perjalanan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu
melelahkan. Hindari memaksakan diri membuat jadwal yang padat sehingga kurang
memiliki waktu istirahat selama perjalanan.
f. Membaca
Kondisi ibu hamil muda yang seringkali mengalami keluhan membuat ibu kurang
bisa beradaptasi. Sebagian ibu kebanyakan bedrest, kondisi inilah yang dapat diantisipasi
dengan membaca buku atau berbagai link yang dapat membantu menambah wawasan
seputar kehamilan. Anda juga dapat mengetahui perkembangan sesuai dengan usia janin,
mengurangi keluhan yang terjadi dan mempersiapkan persalinan.
g. Berbelanja
Ibu yang sedang hamil bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari hingga
perlengkapan calon bayinya. Melalui aktivitas ini, ibu dapat refreshing, menghilangkan
penat, meredakan stres, juga menjaga kebugaran.Selain itu gerakan jalan yang dilakukan
ketika berbelanja akan membuat anda merasakan jalan santai , perhatikan waktu hingga
dapat mengurangi kelelahan.

Selain itu, Ibu hamil harus mengenali apa saja yang boleh dan tidak boleh
dilakukan saat sedang hamil agar ibu hamil tidak selalu merasa cemas di sepanjang
kehamilannya.
3. Aktivitas yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil
a. Olah raga berlebihan
Intensitas olahraga terlalu tinggi juga menyebabkan banyak lemak dalam tubuh
terbakar. Padahal lemak dalam tubuh berfungsi memproduksi estrogen. Pada wanita, hal
ini dapat membuat siklus haid tidak teratur dan sulit terjadi ovulasi. Karena persediaan
lemak di dalam tubuh terlalu sedikit, ovulasi menjadi tidak teratur. Kondisi ini dapat
mengakibatkan haid terhenti (amenorrhea) dan kehamilan juga akan sulit terjadi. Di
samping juga menyebabkan lebih rentan terkena osteoporosis dan patah tulang.
Wanita hamil pun dapat mengalami akibat buruk dari olahraga berlebihan. Jika
olahraga hamil dilakukan lewat batas, justru risiko terkena preeklampsia akan melonjak.
Preeklamsia merupakan keadaan berupa tekanan darah tinggi pada ibu hamil, dapat
menurunkan suplai darah ke janin, dan bisa berakibat fatal bagi kondisi ibu dan janin.
Sebaiknya ibu hamil berolahraga tidak lebih dari 1 jam tiap harinya. Sebanyak 78%
wanita hamil yang berolahraga lebih dari 7 jam per minggu berisiko mengalami
preeklampsia. Padahal normalnya preeklamsia terjadi satu diantara 14 wanita hamil.
b. Bekerja terlalu berat
Bekerja terlalu berat dapat menimbulkan kelelahan pada ibu hamil. Efek kelelahan
yang berlebihan tentu akan sangat berbahaya bagi wanita hamil. Terlebih, kelelahan yang
timbul akibat kegiatan yang terlalu padat. Hal ini disebabkan karena terlalu banyak
aktivitas khususnya aktivitas yang cukup menyita energy dan konsentrasi dapat
menyebabkan kontraksi pada rahim. Jika kondisi ini terus terjadi, dikhawatirkan dapat
menyebabkan keguguran atau kelahiran premature.
Salah satu alasan lainnya bagi ibu hamil untuk membatasi kegiatan dan aktivitas
yang dapat menimbulkan kelelahan berlebih adalah kelelahan dapat menurunkan nafsu
makan. Jika nafsu makan menurun, maka pasokan nutrisi bagi janin dapat terganggu. Ini
akan sangat berbahaya dan bisa membawa dampak yang cukup fatal bagi bayi.
Perkembangan dan pertumbuhan bayi yang ada dalam kandugan bisa terganggu dan
tidak bisa berkembang sempurna.
c. Mengangkat beban berat
Sesuatu yang berat itu bukan berarti hanya barang, orang juga termasuk didalamnya.
Pekerjaan mengangkat ini sepertinya hampir tidak dapat dihindari oleh siapapun
termasuk para ibu hamil. Mengangkat sesuatu di rumah atau ditempat kerja, mengangkat
barang belanjaan, atau menggendong anak sering menjadi hal-hal yang tidak dapat
dihindari. Seperti telah dikatakan dimuka bahwa semakin besar kandungan, semakin
besar pula peregangan tulang yang terjadi, sehingga tulang-tulang menjadi rentan. Belum
lagi perubahan hormon, ketegangan urat dan saraf untuk sang bayi yang menyita energi.
Prinsipnya adalah jangan mengangkat apapun yang berat pada saat hamil. Sebaiknya
seorang ibu hamil meminta bantuan mengangkat barang yang berat jika memang harus
diangkat.

4. Aktivitas yang Baik Dilakukan Saat Hamil


a. Olahraga
Olahraga semasa hamilpun dapat diteruskan, hanya saja olahraga yang dilakukan
bukanlah yang berbahaya dan mengandung resiko, seperti balapan mobil, berkuda,
lompat-lompat, arum jeram dan sebagainya, tapi olahraga yang dilakukan adalah
olahraga yang ringan selama 5 – 30 menit, misalnya jalan pagi, senam ringan, berenang
dan sebagainya.
1) Jalan Pagi
 Memberi manfaat kardiovaskuler tanpa mengalami banyak tekanan di lutut dan
pergelangan kaki.
 Bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja selama 9 bulan penuh.
2) Yoga
Membantu menjaga kelenturan sendi-sendi dan mempertahankan fleksibilitas,
memperkuat system otot, merangsang peredaran darah dan membuat rileks.
3) Latihan Beban
Menyiapkan tubuh mengangkat beban kelak setelah bayi lahir, mengurangi resiko
cidera selama kehamilan dengan menguatkan otot-otot di sekeliling sendi. Angkat
beban yang terlalu berat bisa mengakibatkan otot menjadi tegang, dan tekanannya
yang berlebihan bisa membahayakan perut. Caranya : dengan posisi duduk kaki
dikasih barbell 1 kg diayun-ayunkan.
4) Berenang
Alasan berenang dianjurkan bagi ibu hamil :
 Renang dapat melatih paru-paru dan jantung.
 Ketika berenang, suhu badan ibu stabil sehingga gangguan pada janin akibat
meningkatnya suhu tubuh ibu tidak akan terjadi.
 Renang membantu menguatkan otot-otot rahim dan sendi-sendi panggul sehingga
diharapkan pada proses melahirkan menjadi lebih mudah.
 Renang menjaga tubuh ibu hamil selalu bugar selama ia menjalani kehamilannya.
Hal yang perlu diperhatikan :
 Jangan melakukan gaya punggung terjadi penekanan pada penbuluh darah di
bagian belakang rahim.
 Jangan melakukan gaya kupu-kupu terlalu banyak melibatkan gerakan pada bagian
pinggang sehingga dikhawatirkan akan terjadi benturan pada janin.
 Lakukan 3x dalam seminggu dan jangan lebih dari 30 menit berenang lebih dari 30
menit justru akan meningkatkan suhu dalam kandungan.
 Lakukan olahraga ini di pagi hari sebelum pukul 10.00 WIB dan sore hari sesudah
pukul 15.00 WIB agar tidak terkena sinar ultraviolet dan udara yang panas karena
sangat tidak baik bagi janin.
Gaya yang dianjurkan :
 Melakukan gerakan secara tenang, perlahan-lahan, santai dan jangan ada benturan
agar rahim tidak terguncang.
 Bagi ibu yang tidak bisa berenang, cukup melakukan gerakan berjalan di kolam
renang yang dangkal.
 Ibu hamil dianjurkan unuk melakukan gaya bebas tetapi pelan-pelan dan tidak
keras, dan gaya dada karena gaya inilah yang paling tenang, perlahan dan tidak ada
benturan.
b. Bernyanyi
Menurut beberapa penelitian, menyanyi saat hamil sangat mempengaruhi
perkembangan kehamilan. Meski terapi ibu hamil dengan bernyanyi sudah dilakukan
lebih dari 20 tahun, hingga kini masih banyak orang beranggapan bahwa menyanyi
adalah pekerjaan melelahkan bagi ibu hamil.
Padahal, tarik suara dapat menjadi latihan pernafasan yang menyenangkan bagi ibu.
Hal ini karena menyanyi dapat membuat sebagian tubuh ibu seperti otot perut, perineum,
dan diafragma, menjadi terlatih menghadapi persalinan. Selain itu, penelitian yang
melibatkan 32 anggota paduan suara di Amerika menunjukkan bahwa latihan bernyanyi
dapat memicu peningkatan hormon Immunoglobulin A yang berfungsi untuk membunuh
penyakit. (Robert Beck, Universitas California).
Iesye Widodo mengungkapkan bahwa aktivitas tarik suara dapat mendekatkan ibu
pada bayinya. Misal, jika ibu sering menyanyikan lagu “Pelangi”, maka jika anak (bayi)
ibu tersebut menangis dan ibu menyanyikan lagu “Pelangi”, maka bayi akan diam.
Daftar Pustaka

Erb, Kozier, Olivier. 1997. Fundamental Of Nursing, Consept, Process and Practice, Fourth
Edition, Addison Wesley, St Louis.

Fadillah, Nor. 2011. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil. Jogjakarta: Laksana.

Hamilton, Persis Mary. 2005. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas edisi 6. Jakarta: EGC.

Ningsih, Yayun. 2012. 9 Bulan yang Menakjubkan. Jogjakarta: Buku Biru

Anda mungkin juga menyukai