Anda di halaman 1dari 38

PERSIAPAN PELAKSANAAN AKREDITASI

PADA KLINIK PRATAMA DAN PRAKTEK


MANDIRI

Dr Agus Priyambodo, MMKes


Ngawi, 24 Juli 2019
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 47 TAHUN 2016
TENTANG FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
alat dan/atau tempat yang digunakan untuk a. tempat praktik mandiri Tenaga
menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan;
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
b. pusat kesehatan masyarakat;
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah,
c. klinik;
dan/atau masyarakat. d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. laboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk
kepentingan hukum; dan
j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tradisional.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 47 TAHUN 2016
TENTANG
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

• wajib memiliki izin yang diberikan setelah


PERIZINAN memenuhi persyaratan sesuai jenis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

• wajib memiliki sistem tata kelola manajemen dan tata kelola pelayanan
kesehatan atau klinis yang baik
PENYELENGGARAAN • Wajib pasang papan nama (nama, jenis, sio / sip)
• Melaksanakan system rujukan

• memenuhi kebutuhan setiap orang dalam memperoleh akses atas Fasilitas


PEMBINAAN DAN Pelayanan Kesehatan;
• meningkatkan mutu penyelenggaraan Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan
PENGAWASAN • mengembangkan sistem rujukan pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif
KEWAJIBAN AKREDITASI

PMK 9 TH 2014 • telah memperoleh izin operasional dan telah beroperasi paling sedikit 2 (dua) tahun wajib
mengajukan permohonan akreditasi
TTG KLINIK
PMK 46 TH • AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT
PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI
2015
PMK 99 TH • PERUBAHAN ATAS PMK NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
• 31 Desember 2015

2015 • harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu 7 (tujuh)
tahun
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tk Pertama
Permenkes 46 Tahun 2015

PUSKESMAS KLINIK TPM Dr/Drg


Jangka Waktu Akreditasi : 3 Tahun Jangka Waktu Akreditasi : 3 Tahun Jangka Waktu Akreditasi : 5 Tahun
Ruang Lingkup Akreditasi : Ruang Lingkup Akreditasi : Ruang Lingkup Akreditasi :
- Administrasi Manajemen - Administrasi Manajemen - Administrasi Manajemen
- UKM - UKP - UKP
- UKP
ROADMAP AKREDITASI FKTP (KUMULATIF) TAHUN 2019 – 2024

2018 TAHUN TAHUN TAHUN


TAHUN TAHUN TAHUN
ESTIMASI PERTUMBUHAN 2019 2020 2021 2022 2023 2024
(MULAI TAHUN 2020)
PUSKESMAS = 100 / TH
KLINIK PRATAMA = 80 / TH

9.218 10.193 10.293 10.393 10.493 10.593


PUSKESMAS

Dari total
16.536 sudah
terakeditasi
7.532 FKTP: KLINIK
•Puskesmas PRATAMA
331 1.280 3.020 3.811 4.682 8.397
(7.518)
•Klinik Pratama
(14)

TOTAL FKTP 9.549 11.473 13.313 14.204 15.175 18.990

PERSENTASE 80% 100%


50% 60% 70% 90%
Pengaturan Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik
mandiri dokter gigi bertujuan untuk:
a.meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien;
b. meningkatkan perlindungan bagi sumber daya
manusia kesehatan, masyarakat dan
lingkungannya, serta Fasyankes
c. meningkatkan kinerja Fasyankes
Penetapan status Akreditasi Klinik
Pratama terdiri atas:
a. tidak terakreditasi;
b. terakreditasi dasar;
c. terakreditasi madya; atau
d. terakreditasi paripurna.
Penetapan status Akreditasi tempat
praktik mandiri dokter dan tempat
praktik mandiri dokter gigi terdiri atas:
a. tidak terakreditasi; atau
b. terakreditasi.
PENDANAAN
Pendanaan penyelenggaraan
Akreditasi, kegiatan
pendampingan dan penilaian
praakreditasi, serta
pendampingan pascaakreditasi :
• APBN APBD
• MANDIRI
Standar akreditasi Klinik disusun dalam 4 Bab,
yaitu:
Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik
(KMK)
Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
(LKBP)
Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis
(MPLK)
Bab IV. Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien (PMKP)
STANDAR AKREDITASI PRAKTIK
MANDIRI
2 Bab Standar akreditasi Praktik Mandiri

• Kepemimpinan dan Manajemen Praktik Mandiri


(KMPM)
• Layanan Klinis dan Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien (LKPM)
BAB 1 : Kepemimpinan dan Manajemen Praktik Mandiri
(KMPM)
Tata
Kelola
Sarana
Pengorgan
Ketenagaan isasian

Pemeliharaan
Sarana Pengelolaan
Prasarana
BAB 1

Kontrak Pengelolaan
Kerja Keuangan

Hak dan
Data dan
Kewajiban
Informasi
Pengguna
PERSYARATAN UMUM PRAKTIK MANDIRI
STANDAR 1.1

3.
PRASARANA
2.
4.
BANGUNAN
PERALATAN
DAN RUANG

1.1. Persyaratan
Pendirian dan
5.
1. LOKASI Perijinan
PRAKTIK KETENAGAAN
MANDIRI
Standar 1.1.
PERSYARATAN PENDIRIAN DAN PERIJINAN
PRAKTIK MANDIRI
PRAKTIK MANDIRI harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan dan ruang,
prasarana, peralatan, dan ketenagaan
Lokasi pendirian PRAKTIK MANDIRI harus sesuai dengan SIP
Dokter (1.1.1)

1. Lokasi = SIP Dokter

2. SIP Dokter yang masih berlaku


Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Melakukan Melakukan Monitoring


Tindak Lanjut
Evaluasi pemeliharaan Pemeliharaan
Hasil
Kondisi Prasarana dan Fungsi
Monitoring
Prasarana Terjadwal Prasarana
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Peralatan :
 Medis
-Tersedia  Non Medis
- Terpelihara
-Dikalibrasi Sesuai dengan Jenis
-Berijin
-Berfungsi baik
Pelayanan yang Disediakan

Pelayanan
- Mudah
- Aman
- Lancar
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Melakukan Melakukan Monitoring


Tindak Lanjut
Evaluasi pemeliharaan Pemeliharaan
Hasil
Kondisi Peralatan dan Fungsi
Monitoring
Peralatan Terjadwal Peralatan
Persyaratan Pendirian dan Perijinan PRAKTIK MANDIRI (1.1)

Perlu • Dikalibrasi
Kalibrasi

Perlu • Berijin
Ijin
Standar 1.2.
PERSYARATAN KETENAGAAN PRAKTIK MANDIRI
PRAKTIK MANDIRI harus memenuhi persyaratan
ketenagaan yang dipersyaratkan dalam
peraturan perundangan sesuai dengan jenis
pelayanan yang disediakan
Penyelenggaraan Praktik
Mandiri
Standar 1.3.
Penyelenggaraan praktik mandiri
didokumentasikan, dipandu oleh pedoman dan
prosedur yang baku, didukung oleh ketersediaan
data dan informasi, serta akuntabilitas
pengelolaan keuangan, dan dilakukan penilaian
kinerja untuk peningkatan mutu
1.3.1. Pedoman dan prosedur penyelenggaraan
kegiatan pelayanan Praktik Mandiri disusun,
didokumentasikan, dan dikendalikan. Semua
rekaman hasil pelaksanaan kegiatan Praktik
Mandiri dikendalikan.

1.3.2. Penanggung jawab Praktik Mandiri secara


teratur melakukan penilaian kinerja pengelolaan
dan pelaksanaan kegiatan Praktik Mandiri.
1.3.3. Penanggung jawab Praktik Mandiri secara
teratur melakukan pembukuan sederhana
keuangan praktik mandiri

1.3.4. Harus tersedia data dan informasi di Praktik


Mandiri yang digunakan untuk pengambilan
keputusan baik untuk peningkatan pelayanan
maupun untuk pelaporan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
1.4. Adanya kejelasan hak dan kewajiban
pengguna pelayanan

1.5. Jika sebagian kegiatan dilakukan bekerjasama


dengan pihak ketiga, pengelola menjamin bahwa
penyelenggaraan oleh pihak ketiga memenuhi
standar yang ditetapkan.
1.6. Pemeliharaan sarana dan prasarana Sarana
dan peralatan Praktik Mandiri harus dipelihara
agar dapat digunakan sesuai kebutuhan dan sesuai
peraturan yang berlaku

1.7. Praktik mandiri mempunyai system


pelimpahan tugas kepada dokter pengganti untuk
menjamin kesinambungan pelayanan
1.8. Lingkungan pelayanan mematuhi persyaratan
hukum, regulasi dan perijinan yang berlaku.
Bab II. Layanan Klinis,
Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (LKPM).
2.1. Proses Pendaftaran Pasien.
Proses pendaftaran pasien dirancang
dan dilaksanakan sesuai kebutuhan
pelanggan dan didukung oleh sarana
dan lingkungan yang memadai.
2.2. Pengkajian Kajian medis dilakukan secara paripurna
untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan.

2.3. Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan


memperhatikan kebutuhan pasien.
2.4. Rencana rujukan. Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke
sarana pelayanan lain diatur dengan prosedur yang jelas.

1.Tersedia prosedur rujukan yang jelas


serta jejaring fasilitas rujukan
2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
3. Tersedia prosedur mempersiapkan
pasien/keluarga pasien untuk dirujuk
2.5. Pelaksanaan layanan dipandu oleh
prosedur dan sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
2.6. Tersedia pelayanan anestesi sederhana
dan pembedahan minor untuk memenuhi
kebutuhan pasien
2.7. Obat dikelola secara efisien untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
2.8. Pendidikan/Penyuluhan kepada
pasien/keluarga pasien mendukung peran
serta mereka dalam setiap pengambilan
keputusan dan pelaksanaan layanan.

2.9. Terdapat kerjasama praktik mandiri


dengan pelayanan penunjang diagnostik dan
apotik dalam penyelenggaraan pelayanan.
2.10. Pelayanan pasien dicatat dalam rekam
medis
2.11. Dokter praktik mandiri bertanggung
jawab menyelenggarakan praktik mandiri
sesuai dengan standar.
2.12. Dokter praktik mandiri bertanggung
jawab untuk merencanakan, memonitor, dan
menilai mutu layanan klinis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai