Kopi Arabika
Kopi arabika bisa dikatakan kopi tradisional yang rasanya dianggap paling
enak oleh para penikmat kopi. Biji kopi arabika memiliki ciri ukuran yang
lebih besar dan bentuknya oval. Kandungan kafein pada kopi arabika lebih
rendah dibanding jenis lain, namun rasa dan aroma kopi arabika lebih nikmat,
dan kopi jenis ini memiliki cita rasa asam yang tidak dimiliki kopi lain.
Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600 - 2000 meter dpl, pada iklim sub
tropis 15-24 derajat celcius dengan perhatian khusus, karena kopi arabika
sangat mudah terserang hama dan mudah rusak jika tidak di tangani dengan
baik. Secara fisik tanaman kopi ini memiliki tinggi pohon 2-4 meter.
Perlu diketahui di Indonesia menghasilkan 6 dari 7 jenis Kopi Arabika yaitu
Gayo (Aceh), Mandaling (Sumut),Kintamani (Bali), Mangkuraja (Bengkulu),Jawa
dan Kalosi (Toraja). Sementara satu jenis lainnya dihasilkan di Jamaica yang
dikenal sebagai Blue Montain
Kopi Robusta
Kopi robusta merupakan jenis kopi yang memiliki kadar kafein yang cukup
tinggi hingga 22%, meski memiliki kualitas yang lebih rendah bukan berarti
tidak ada jenis kopi robusta yang memiliki kualitas tinggi. Kopi robusta
biasa tumbuh di dataran dengan ketinggian 400 - 700 dpl, pada temperatur 21
- 24 derajat celcius. Secara fisik tanaman kopi ini memiliki tinggi pohon 3-
6 meter. Kopi jenis ini memiliki daya tahan terhadap penyakit yang lebih
baik dibandingkan dengan Arabica.
Kopi robusta memiliki bentuk biji oval dengan ukuran lebih kecil dibanding
dengan kopi arabika. Aroma kopi robusta tidak seharum kopi arabika. Yang
unik dari kopi robusta ini adalah kandungan kafein pada daunya lebih tinggi
dibanding dari biji kopinya.
Kopi Liberika
Jenis kopi ini memiliki kelebihan bisa tumbuh di lahan gambut, kopi liberika
memiliki ukurn biji kopi yang lebih besar dibanding robusta, bahkan ukuran
bijinya bisa dua kali biji kopi arabika. Secara fisik tanaman kopi ini mampu
mencapai tinggi 9 meter. Kopi jenis ini masuk ke Indonesia saat masa
colonial untuk menggantikan kopi Arabica yang rentan terhadap hama.
Meskipun kopi liberika memiliki kualitas lebih rendah namun memiliki harga
yang lebih mahal, hal ini disebabkan karena untuk mengolah kopi liberika ini
lebih susah, Negara yang banyak mengkonsumsi kopi ini adalah Malaysia.
Di Indonesia sendiri jenis kopi ini dikenal dengan kopi nangka karena ukuran
bijinya yang besar-besar, ada juga yang berpendapat karena aromanya seperti
buah nangka.
Kopi Excelsa
Jenis kopi ini memiliki pada dasarnya masih satu varietas dengan kopi
liberika. Kopi Excelsa dan Liberika tidak begitu populer dibanding dengan
arabika dan robusta.
Varietas ini mirip dengan Liberica namun memiliki ciri khas pada daunnya
yang lebih halus, tipis dan lebih bulat. Daun muda biasanya mengkilap dengan
warna kuning kehijauan. Ukuran bunga sangat besar dan berwarna putih dengan
4 sampai 6 kelopak. Bentuk buah bulat mirip telur tapi kecil.
Rasa kopi excelsa ini sangat unik, kopi excelsa menghasilkan rasa
beragam seperti pahit, manis dan asam bercampur menjadi satu.