16 Darti Nurani - Lap Penelitian - Sitokinin PDF
16 Darti Nurani - Lap Penelitian - Sitokinin PDF
LAPORAN PENELITIAN
Oleh :
1
2
ISOLASI DAN SELEKSI BAKTERI PENGHASIL FITOHORMON
SITOKININ
Abstrak
PENDAHULUAN
diperoleh melalui sintesis sendiri oleh tanaman yang bersangkutan atau dihasilkan
3
oleh mikroba rizosfer dan endofit. Selama ini kebutuhan hormon dipenuhi dari
harganya mahal. Oleh karena itu penerapan teknologi mikroba unggul penghasil
tumbuh di kawasan tersebut cukup subur. Hal ini diduga akibat tidak suburnya
belum pernah dilakukan eksplorasi bakteri rizosfer dan endofit untuk tanaman
menghasilkan fitohormonsitokinin.
Oleh karena itu isolasi dan seleksi bakteri penghasil hormon sitokinin yang
berasal dari tanah dan tanaman di kawasan Serpong akan dilakukan dalam
nitrogen atau keberadaan nitrogen seminimal mungkin (lebih kecil dari 1%) untuk
dan endofit beberapa jenis tanaman perkebunan (coklat, jarak, dan jati), palawija
(singkong, ubi jalar, jagung dan padi) dan tanaman obat-obatan (mahkota dewa
4
BAHAN DAN METODA
Sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas tanah rizosfer,
batang dan akar dari berbagai jenis tanaman perkebunan (coklat, jarak dan jati),
dewa dan kunyit). Media yang digunakan terdiri atas media Nutrien agar (NA)
asetat teknis,bahan untuk analisis TLC dan HPLC menggunakan konsentrat hasil
Zeatin dan Adenin Hemisulfat. Eluen yang digunakan untuk TLC adalah n-
Butanol : asam asetat: akuabides (12: 3: 5 v/v). Eluen yang digunakan untuk
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: pisau, pacul, dan
plastik untuk keperluan sampling. Disamping itu peralatan untuk isolasi dan
Metoda
endofit berbagai dilakukan secara acak yang berasal dari daerah sekitar kecamatan
5
Isolasi bakteri rizosfer dan endofit tanaman dilakukan dengan
menginokulasikan sampel tanah yang menempel pada bulu akar tanaman (bakteri
rizosfer) atau potongan batang dan akar (bakteri endofit), di permukaan media
Nutrien Agar. Isolat yang tumbuh setelah inkubasi pada suhu kamar selama 48
ekstraksi sitokinin.
Hasil isolasi bakteri dari sampel rizosfer dan endofit tanaman perkebunan
(coklat, jarak, dan jati), palawija (singkong, ubi jalar, jagung dan padi) dan
tanaman obat-obatan (mahkota dewa dan kunyit) diperoleh 56 isolat murni bakteri
(Lampiran 1).
fitohormon sitokinin secara kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat pada Lampiran
dari endofit akar, satu isolat dari endofit umbi dan satu isolat dari endofit batang.
fitohormon sitokinin dapat dijelaskan oleh Haberer dan Kieber (2002), bahwa
prinsipnya terjadi interaksi antara tanaman dan mikroba rizosfer. Eksudat yang
yang dikeluarkan oleh sel tanaman dari badan golgi mengandung dimethylallyl-
6
monophosphate (AMP) dari bakteri menjadi substrat bagi enzim isopentenyl-
gen ipt yang hanya terdapat pada bakteri penghasil fitohormon sitokinin. Bakteri
KESIMPULAN
Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 56 isolat bakteri rizosfer dan endofit
konsentrasi adenin hemisulfat tertinggi dihasilkan oleh bakteri endofit umbi ubi
sebesar 12,481 ppm, konsentrasi 6-Benzil Amino Purin tertinggi dihasilkan oleh
bakteri rizosfer jagung sebesar 35 ppm, konsentrasi zeatin dihasilkan oleh bakteri
endofit umbi ubi sebesar 186 ppmdan konsentrasi kinetin tertinggi dihasilkan oleh
DAFTAR PUSTAKA
Curl, E.A. and B.Truelove, 1986. The Rhizosphere. Springer Verlag. Berlin.
Germany
7
Lampiran 1. Isolat bakteri rizosfer dan endofit hasil isolasi dari tanaman perkebunan,
palawija dan tanaman obat
8
Lampiran 1. Isolat bakteri rizosfer dan endofit hasil isolasi dari tanaman perkebunan,
palawija dan tanaman obat (lanjutan
9
Lampiran 2. Hasil analisis TLCdan HPLC bakteri penghasil fitohormon sitokinin dari
tanaman perkebunan
10
Lampiran 3. Hasil analisis TLCdan HPLC bakteri penghasil fitohormon sitokinin dari
tanaman palawija
11
Lampiran 3. Hasil analisis TLCdan HPLC bakteri penghasil fitohormon sitokinin dari
tanaman palawija (lanjutan)
12
Lampiran 4. Hasil analisis TLCdan HPLC bakteri penghasil fitohormon sitokinin dari
tanaman obat
13