MATERI INTI 1
PENGERAHAN PENDONOR DARAH
ii
DAFTAR ISI
iii
TIM PENYUSUN
KONTRIBUTOR:
Edy Suprapto, S.Si., M.Si.; Sutarno, SAP; Prapti Setyaningsih, S.Farm., Apt., MKK.; Ns.
Suriyanti Marasaoly, S.Kep.; dr. Rita Inastuti.
iv
I. DESKRIPSI SINGKAT
Setiap Unit Transfusi Darah (UTD) memiliki tanggung jawab untuk memenuhi
ketersediaan darah di wilayah kerjanya atau jejaring. Ketersediaan darah sa ngat
tergantung pada kemauan dan kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya
secara sukarela dan teratur. Untuk mencapai hal tersebut UTD perlu melakukan
kegiatan rekrutmen donor dimana pengerahan donor dan pelestarian donor darah
sukarela adalah bagian dari kegiatannya.
Khusus dalam pelaksanaan kegiatan pengerahan donor perlu ditentukan tempat yang
cocok untuk memberi penyuluhan, pemberitahuan melalui pengumuman seluas-luasnya
agar banyak masyarakat terinformasikan, persiapan sarana dan prasarana serta
evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi kegiatan pengerahan donor. Selanjutnya,
semua kegiatan pengerahan donor harus dicatat.
Berikut ini merupakan pedoman bagi pelatih dan peserta dalam melaksanakan
pembelajaran.
1
Langkah Uraian Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
(menit)
pemahaman peserta terkait rekrutmen
pendonor darah di Puskesmas.
2 Pembahasan 1. Pelatih menyampaikan materi 70’
Materi dengan menggunakan bahan tayang
tentang:
a. Konsep pengerahan pendonor
darah sukarela.
b. Pelaksanaan pengerahan
pendonor darah
2. Pelatih memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
maupun mencurahkan pendapat/
pengalaman dalam proses
pembelajaran maupun di akhir
pembelajaran.
3. Pelatih memberikan apresiasi kepada
peserta yang aktif
3 Role Play 1. Pelatih dibantu asisten membimbing 90’
peserta dalam melakukan role play
KIE tentang donor darah kepada
masyarakat sesuai TPK 2
2. Pelatih dibantu asisten memfasilitasi
bila ada peserta yang bertanya/
kurang memahami dalam proses role
play.
4 Latihan 1. Pelatih dibantu asisten membimbing 45’
peserta dalam melakukan latihan
pencatatan kegiatan pengerahan
pendonor darah sesuai TPK 2
2. Pelatih dibantu asisten memfasilitasi
bila ada peserta yang bertanya/
kurang memahami dalam proses
latihan
4 Evaluasi dan 1. Pelatih melakukan evaluasi dengan 10’
Rangkuman mengajukan pertanyaan untuk
menilai apakah tujuan pembelajaran
tercapai
2. Pelatih merangkum sesi
pembelajaran.
3. Pelatih menutup sesi ini dengan
memberikan apresiasi atas
keterlibatan aktif seluruh peserta.
2
V. URAIAN MATERI
Target utama rekrurmen donor adalah diperolehnya jumlah darah sesuai dengan
kebutuhan atau target UTD yang difokuskan kepada kelompok pendonor darah
sukarela berisiko rendah. Berbagai upaya dapat dilakukan UTD untuk menjaring
ketersediaan darah tersebut, diantaranya:
a. Membangun jejaring dalam hal penyediaan kebutuhan darah
b. Menghidupkan komunikasi serta kerja sama dengan semua komponen
masyarakat
c. Keikutsertaan dinas, instansi kerja atau perusahaan swasta sebagai bentuk
kepedulian terhadap kebutuhan darah yang harus dipenuhi
d. Memperluas jangkauan kerja sampai ke daerah perifer dengan melibatkan
Puskesmas dan jejaringnya
2. Tujuan
Pengerahan pendonor darah sukarela bertujuan:
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan kesadaran masyarakat sehingga
mengerti mengapa kegiatan penyumbangan darah (donor darah) adalah
sangat penting dan merupakan upaya untuk menyelamatkan jiwa manusia.
b. Meningkatkan perilaku masyarakat untuk menyumbangkan darahnya secara
teratur dan sukarela.
3
c. Menjaga agar donor sukarela mengerti pentingnya darah yang aman
sehingga mereka tidak menyumbangkan darahnya apabila mereka tidak sehat
atau memiliki risiko infeksi penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi
darah.
3. Prinsip Prinsip
Prinsip pengerahan pendonor darah sukarela adalah:
a. Memberi penjelasan pentingnya donor darah sukarela tanpa pamrih dan
secara teratur
b. Memotivasi dan mendidik donor sukarela mengenai kebutuhan akan pasokan
darah berkesinambungan.
c. Mencari pendonor sukarela yang memenuhi kriteria pendonor risiko rendah
karena perilaku yang berisiko tinggi dapat mempengaruhi kemanan dan mutu
darah
d. Melibatkan tokoh masyarakat dalam pengerahan pendonor darah
e. Pelestarian pendonor darah sukarela diaktifkan.
f. Mengelola kampanye donor darah secara terus menerus.
4. Metode
Setiap sasaran pengerahan pendonor darah membutuhkan informasi yang
berbeda tentang penyumbangan darah. Oleh karena itu penting untuk
mengetahui karakterisik kelompok dalam masyarakat berdasarkan sosial,
ekonomi, budaya, pendidikan atau pengetahuan mereka terhadap donor darah.
Hal ini penting untuk memilih metoda komunikasi dan edukasi yang sesuai
dengan masing-masing kelompok dalam upaya untuk membina sikap yang positif
terhadap penyumbangan darah.
b. Bahan Penyuluhan
Bahan penyuluhan adalah bagian penting dalam kegiatan pengerahan donor,
diantaranya adalah leaflet dan poster penyumbangan darah. Setiap bahan
penyuluhan yang diproduksi, isinya harus mengacu pada Permenkes No. 91
Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.
4
Contoh bahan penyuluhan:
1) Leaflet
Apabila mempersiapkan leaflet, informasi yang akan disampaikan
hendaknya dalam alur pikir yang jelas, bahasa yang sederhana dan
ilustrasi yang menarik. Leaflet harus diuji coba terlebih dahulu walau hanya
kepada beberapa orang. Pilihlah beberapa orang yang hanya tahu sedikit
tentang donor darah dan tanyakan pada mereka apakah leaflet tersebut
cukup jelas dan berisi semua informasi yang mereka butuhkan. Dengan
cara ini, perbaikan dapat dibuat sebelum leaflet diproduksi dan
didistribusikan lebih luas. Wawancara dan diskusi dilaksanakan untuk
melihat seberapa jauh efektifitas dari bahan tersebut dalam menyampaikan
pesan yang diinginkan.
2) Poster/Spanduk/Baliho
Poster/Spanduk/Baliho sangat berguna karena cenderung dilihat oleh
banyak orang jika terpasang di tempat-tempat umum, kantor, pabrik,
perguruan tinggi atau tempat strategis. Fungsinya untuk memberitahukan
atau menyampaikan pesan iklan atau promosi mengenai donor darah yang
disampaikan lewat media kain, vinyl, stiker atau semacamnya.
Radio atau TV juga sangat penting untuk menyiarkan kepada donor darah
baru maupun donor darah teratur untuk menyumbangkan darah mereka
ketika persediaan darah mulai menipis, misalnya pada masa liburan atau
terjadinya musibah besar.
5
2. Komunikasi, Informasi dan Edukasi Tentang Donor Darah Kepada
Masyarakat
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sangat penting untuk diperhatikan.
Strategi yang tepat adalah kunci keberhasilan rekrutmen donor. Sebagaimana
telah disampaikan di atas bahwa tujuan pengerahan pendonor darah, maka
bahan materi KIE harus disesuaikan dengan kebutuhan sasaran penyuluhan,
dapat meliputi:
6
diberitahukan kepada pendonor darah yang bersangkutan setelah uji
saring IMLTD menunjukkan hasil reaktif ulang.
2) Pemberitahuan kepada pendonor disampaikan secara tertulis dengan
redaksi pemanggilan pendonor untuk mendapatkan konseling hasil uji
saring IMLTD oleh tenaga UTD yang sudah dilatih.
3) Pendonor dengan dugaan terinfeksi selanjutnya dirujuk ke RS untuk
mendapatkan pemeriksaan diagnostik untuk menetapkan status kesakitan
pendonor yang bersangkutan.
h. Proses penyumbangan darah dan efek samping yang mungkin terjadi dari
pengambilan darah.
1) Proses penyumbangan darah dapat memakan waktu hingga 15 menit.
2) Proses penyumbangan darah dimulai dari seleksi donor hingga
pengambilan sampel darah donor.
3) Beberapa efek samping dapat terjadi akibat penyumbangan darah seperti
misalnya rasa pusing, mual atau pingsan. Hal ini sebagai akibat gangguan
hemodinamika.
4) Efek samping yang lebih berat seperti kejang-kejang juga mungkin terjadi
walaupun jarang.
7
Khusus kelompok pendonor yang tergolong calon pendonor pendamping ibu hamil
dalam Program Kerja Sama antara Puskesmas, UTD dan RS dalam Pelayanan
Darah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu ditambahkan materi sebagai berikut:
1. Manfaat darah yang disumbangkan bagi ibu hamil, bersalin dan nifas yang
memerlukan transfusi.
Darah yang disumbangkan baik oleh calon pendonor darah pendamping ataupun
masyarakat dimana ibu hamil, bersalin dan nifas tinggal akan sangat bermanfaat
ketika terjadi perdarahan.
2. Darah yang disumbangkan diperuntukkan bagi ibu hamil dan jika tidak jadi
dipergunakan maka darah tersebut akan diperuntukkan bagi pasien lain.
Data-data kegiatan pengerahan donor yang sudah tercatat dan terdokumentasi ini
dapat digunakan sebagai sumber informasi, bahan evaluasi, bahan dasar
pengembangan, dan bukti pertanggungjawaban.
VI. REFERENSI
1. Permenkes RI No. 83 Tahun 2014 tentang UTD, BDRS dan Jejaring Pelayanan
Transfusi Darah.
2. Permenkes RI No. 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.
VII. LAMPIRAN
8
1. Formulir Kegiatan Rekrutmen Donor di UTD
UTD ............................................
Tempat/Tanggal : .................................
Mengetahui:
Petugas Pelaksana: Pengawas:
Petunjuk Pengisian:
Jenis : Coret yang tidak diperlukan: Dialog Interaktif TV/ Dialog Interaktif Radio/ Ceramah/ Paparan/
Kegiatan Konsultasi. Bila belum ada pilihan maka bisa dicatat di lainnya
9
Lampiran Formulir Kegiatan Rekrutmen Donor
Tempat/Tanggal : .................................
Mengetahui:
Petugas Pelaksana: Pengawas:
Petunjuk Pengisian:
Kolom 1 : Diisi nomor urut daftar hadir
Kolom 2 : Diisi nama peserta yang mengikuti kegiatan rekrutmen donor
Kolom 3 : Diisi P= Perempuan dan L=Laki-laki
Kolom 4 : Diisi alamat tempat tinggal peserta
Kolom 5 : Diisi nama pekerjaan peserta saat ini
Kolom 6 : Diisi tanda-tangan peserta
10
2. Formulir Rekapitulasi Kegiatan Rekrutmen Donor Bulanan di UTD
UTD ............................................
Tempat/Tanggal : .................................
Mengetahui:
Petugas Rekap: Kepala UTD .....................
....................................................... ...........................................
Petunjuk Pengisian:
Kolom 1 : Diisi nomor urut kegiatan
Kolom 2 : Diisi tanggal kegiatan rekrutmen donor
Kolom 3 : Diisi tempat kegiatan rekrutmen donor
Kolom 4 : Diisi jumlah total peserta yang hadir saat kegiatan berlangsung
Kolom 5 : Diisi jenis kegiatan: Dialog Interaktif TV/ Dialog Interaktif Radio/ Ceramah/ Paparan/
Konsultasi/ jenis kegiatan lainnya yang tercatat
11
3. Panduan Role Play
B. Alokasi Waktu
2 Jpl X 45 menit
D. Tempat
Ruangan kelas
12
4. Panduan Latihan
B. Alokasi Waktu
1 Jpl X 45 menit
D. Tempat
Ruangan kelas
13