Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny”F” P 10001 POST PARTUM HARI

KE-23DENGAN SUB INVOLUSI UTERUS

Sumiyati*
Yayuk Dwi Hamidah**

*Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan


**Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK

Nifas adalah kembalinya semua alat kandungan ke keadaan semula dan ini
semua harus diimbangi dengan asuhan atau perawatan yang sesuai sehingga
proses pengembalian atau involusi dapat berlangsung dengan normal tanpa
adanya komplikasi. Metode studi kasus ini adalah pendekatan observasional,
pengamatan dan pengobatan. dan berdasarkan buku register kunjungan ibu nifas
BPS Ninul Harmawati, Amd.Keb., Hasil Studi Kasus ini terdapat kesenjangan
antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Sehingga tenaga kesehatan harus lebih
mengetahui tentang tanda bahaya ibu nifas dan cara penatalaksanaan ibu nifas
dengan sub involusi uteri sesuai dengan standar.

Kata Kunci : Sub involusi, Nifas.


kematian ibu adalah kematian
PENDAHULUAN sewaktu hamil, melahirkan atau
Pada masa ini semua alat dalam 42 hari sesudah berakhirnya
kandungan akan kembali ke keadaan kehamilan. Tidak tergantung dari
semula dan ini semua harus lama lokasi kehamilan, disebabkan
diimbangi dengan asuhan atau oleh apapun yang berhubungan
perawatan yang sesuai sehingga dengan kehamilan atau
proses pengembalian atau involusi penanganannya, tetapi tidak secara
dapat berlangsung dengan normal kebetulan atau oleh penyebab
tanpa adanya komplikasi. Nifas tambahan lainnya. (Wiknjosastro,
adalah masa sesudah persalinan yang 2008).
diperlukan untuk pulihnya kembali Subinvolusi adalah kegagalan
alat kandungan yang lamanya 6 uterus untuk mengikuti pola normal
minggu (Sulaeman, 2005). Asuhan involusi, dan keadaan ini merupakan
masa nifas diperlukan dalam periode salah satu dari penyebab umum
ini karena merupakan masa kritis perdarahan pascapartum. Penyebab
baik ibu maupun bayinya. dari sub involusi uterus adalah
Diperkirakan bahwa 60% kematian diantaranya karena usia, paritas,
ibu akibat kehamilan terjadi setelah status gizi, menyusui, komplikasi
persalinan dan 50% kematian nifas persalinan, nutrisi, anastesi dan
terjadi dalam 24 jam pertama. kebiasaan negatif ibu, tidak menutup
(Saifudin, Abdul Bari, 2007). kemungkinan faktor lingkungan juga
Di Indonesia yang menjadi sangat mempengaruhui terjadinya
tolak ukur kesehatan ibu adalah sub involisi uterus (Manuaba, 2010),
angka kematian ibu (AKI). Angka dampak bila ibu nifas mengalami sub

47
Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
involusi uterus akan terjadi infeksi kenceng pada tanggal 14-03-
puerpuralis yang jika tidak ditngani 2012 jam 08.00 wib, dengan
akan menyebabkan kematian pada pembukaan 3 cm dan dirujuk di
ibu. rumah sakit pada tanggal 14-03-
2012 jam 17.00 wib dengan
TUJUAN PENULISAN pembukaan 3 cm, dan di Rumah
Penulis mendapatkan gambaran sakit ibu di beri obat pendorong.
tentang teori dan kasus yang nyata Pada tanggal 15-03-2012 jam
dengan melakukan pengkajian, 01.45 wib bayi lahir dengan BB
penatalaksanaan dan evaluasi. Untuk 3000 jenis kalamin
mengembangkan pola pikir dalam perempuan(♀)
melaksanakaan asuhan kebidanan Nifas
sesuai standart dengan mengunakan Ibu mengatakan selama nifas
manejemen kebidanan (Hellen ini merasa cemas dan khawatir
Varney) pada Ny. „„F” PI000I post karena pengeluaran ASI yang
partum hari ke 23 dengan sub involusi tidak lancar dan mengeluarkan
uterus darah berwarna merah
kecoklatan sampai coklat seperti
PEMBAHASAN flek, selama nifas ini ibu juga
Pengkajian melakukan aktifitas.
Data Subyektif 4. Pola kebiasaan sehari- hari
1. Biodata atau identitas 1) Pola makan /nutrisi
Dari biodata yang dikaji Ibu mengatakan makan ± 3-
diharapkan dapat memberikan 4x/hari porsi sedang lauk
gambaran tentang klien. sayur, minum ±3-4 gelas/hari
1) Umur : 20 th dan tidak diperbolehkan oleh
2) Pekerjaan : IRT keluarga minum air putih
2. Keluhan Utama terlalu banyak.
Ibu mengatakan melhirkan 2) Pola eliminasi
anak pertama pada tanggal 15-04- Ibu mengatakan BAB
2012 dan sampai saat ini hari ke ±1x/hari kadang keras dan
23 ibu masih mengeluarkan darah tidak ada keluhan, BAK ±2-3
berwarna merah kecoklatan dan kali /hari warna kuning biasa,
kadang seperti flek. tidak ada keluhan
3. Riwayat kehamilan, persalinan 3) Pola aktifitas
dan nifas yang lalu Ibu mengatakan selama
Pada kasus Ny”F” ini jelas nifas ini tidak melakukan
terdapat kesenjangan, yaitu paritas pekerjaan rumah, hanya
Ny”F” yang relatif masih rendah mencuci popok bayi.
yaitu 1, hal ini dipengaruhi oleh 4) Pola istirahat
riwayat persalinan Ny”F” yang Ibu mengatakan selama
relatif lama dan Ny”F” juga tidak nifas tidak di perbolehkan
menyusui bayinya secara tidur siang oleh keluarga,
eksklusif karena pengeluaran ASI tidur malam ±7jam /hari.
nya yang tidak lancar. Pada Kasus Ny”F” ibu
Persalinan melakukan kebiasaan negatif
Ibu mengatakan datang ke yaitu dengan melakukan
bidan dengan keluhan kenceng- pantangan dalam hal minum

48
Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
karena tidak diperbolehkan seimbang, pada kasus Ny”F”
oleh keluarga, dan tidak terdapat kesenjangan yaitu
istirahat secara cukup, pada pada konjugtiva tidak terlihat
kasus ini tidak terdapat anemia, hal ini dikarenakan
kesenjangan yang berarti, di pola konsumsi ibu yang
karenakan faktor yng cukup seimbang dan
mempengaruhi sub involusi pengeluaran lochea yang
adalah salah satunya faktor tidak cukup banyak. Mulut:
kebiasaan negatif ibu, pada untuk melihat tingkat
kasus ini terdapat dehidrasi, Pada kasus ini ibu
kesenjangan dalam hal pola tidak dehidrasi yang berarti,
aktifitas, ibu tidak melakukan meskipun pola minum ibu
kebiasaan negatif dalam hal terbatas atau dibatasi tapi
pola aktifitas hal ini di tidak serta merta dapat
karenakan masa nifas ibu menimbulkan dehidrasi yang
sudah mencapai 23 hari berat . Mamae : terdapat
sehingga memungkinkan ibu hyperpigmentasi areola
untuk melakukan aktifitas mamae, puting susu tidak
yang ringan. begitu menonjol. Genetalia:
5. Data Sosial Budaya terdapat pengeluaran lochea
Ibu mengatakan bahwa saat berwarna kecoklatan pada
ini minum jamu bersalin sehari softek dan berbau anyir. jelas
1x dan tidak diperbolehkan pada kasus ini tidak terdapat
minum air terlalu banyak oleh kesenjangan, meskipun
keluarga. Pada kasus ini terdapat lochea tidak terdapat pada
persamaan dikarenakan pada genetalia tetapi pada softek
pola sosial budaya ibu dapat menjadi data atau
melakukan kebiasaan negatif indikasi adanya sub involusi
seperti minum jamu. uterus, tidak adanya darah
pada genetalia dikarenakan
Data Obyektif volume lochea relatif sedikit
Data obyektif meliputi: dan jarang keluar sehingga
1. Pemeriksaan Fisik Umum sulit untuk di lihat pada
Keadaan umum : Baik genetalia.
Kesadaran : Composmentis 2) Palpasi
Tanda-tanda Vital : TD:110/ 70 Mamae :terdapat nyeri tekan,
mmHg. S :36,6°C. N:80x / mnt. pada payudara kanan terdapat
RR : 20x / mnt. pengeluaran ASI, Pada
2 . Pemeriksaan Fisik khusus payudara kiri tidak, teraba
1) Inspeksi muka : ibu terlihat tegang dan panas pada
cemas. Mata: berhubungan payudara. Abdomen : TFU
dengan anemia, pada ibu 2 jari atas simpisis. Dilakukan
dengan sub involusi uterus untuk mengetahui keadaan
cenderung Hb menurun abdoment dan untuk
dikarenakan masih adanya melengkapi pemeriksaan
pengeluaran darah atau inspeksi sehingga dapat
lochea yang tidak di imbangi menegakkan diagnosa yang
dengan pola konsumsi yang ada, pada ibu dengan sub

49
Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
involusi uterus lazimnya TFU menonjol, terdapat nyeri
masih teraba pada usia post tekan
partum 10 hari, dan pada Abdoment:TFU 2 jari atas simpisis
kasus Ny”F” dengan post Genetalia : Jahitan perinium
partum hari ke 23 ternyata sudah kering, pada softek terdapat
fundus uteri masih teraba 2 pengeluaran lochea berwarna
jari di atas simpisis, jelas kecoklatan bau anyir.
pada kasus Ny”F” tidak Masalah :Ny ”F” Didapatkan
terdapat kesenjangan masalah sebagai berikut:
melainkan terdapat kesamaan 1. Kebutuhan cairan
sehingga diagnosa dapat Ds : Ibu tidak di perbolehkan
ditentukan yaitu SUB minum air putih terlalu
INVOLUSI UTERUS. banyak oleh keluarga
Kesimpulan Do : -
Ny. “F” PIoooI Post Partum hari Berdasarkan data S dan O
ke-23 Dengan TFU 2 jari atas yang diperoleh penulis
simpisis, K/U ibu baik, pengeluaran berpendapat bahwa masalah
ASI tidak lancar, Lochea berwarna pertama yang terjadi pada Ny”F”
kecoklatan, pola nutrisi minum ±3-4 adalah pemenuhan kebutuhan
gelas/hari, ibu tidak tidur siang, saat cairan, hal ini karena pada data S
nifas ini ibu minum jamu. ibu tidak diperbolehkan
mengkonsumsi air putih terlalu
Identifikasi diagnosa, masalah dan banyak oleh keluarga, sehingga
kebutuhan pada masalah 1 terdapat
Tanggal: 07-04-2012Jam:09.25WIB kesenjangan hal ini karena
Dx : P10001 Post Partum hari ke- penulis berpendapat bahwa
23 Dengan Sub involusi mengkonsumsi air yang cukup
uterus dapat mengatasi dehidrasi dan
Ds : Ibu mengatakan memberikan kesegaran pada ibu,
melahirkan anak pertama serta perlu adanya KIE yang
pada tgl 15 maret 2012, intensif pada keluarga sehingga
dan sampai saat ini hari ke kebiasaan yang tidak bermanfaat
23, ibu masih atau bahkan memperburuk
mengeluarkan darah keadaan ibu dapat di
berwarna merah minimalisir.
kecoklatan dan kadang 2. Pola istirahat
berwarna coklat seperti Ds : Ibu mengatakan selama
flek. nifas ini tidak
Do : Keadaan umum : diperbolehkan oleh
Cukup keluarga tidur siang.
Tanda-tanda Vital Do : -
TD : 110/ 70 mmHg Berdasarkan data S dan
S : 36,6°C O yang diperoleh penulis
N : 80 x/ mnt berpeendapat bahwa pola istirah
RR : 20 x/ mnt juga menjadi salah satu masalah
Mamae : Pengeluaran ASI tidak yang di hadapi oleh Ny”F”
lancar, puting tidak begitu dengan kasus sub involusi
uterus. Pada masalah 2 ini

50
Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
terdapat kesenjangan hal ini terdapat kesenjangan hal ini
dikarenakan penulis berpendapat dikarenakan merupak suatu masalah
jika pola istirahat ibu terganggu yang harus diatasi hal ini karena
maka dapat mempengaruhi pengeluaran ASI yang tidak lancar
produksi ASI sehingga dapat dapat menghambat proses
mempengaruhi proses menyusui pengeluaran Hormon oksitosin.
yang akhirnya dapat Kebutuhan :
memperhambat pengeluaran 1. Informasi yang jelas tentang
hormon oksitosin sehingga masa nifas
menjadi salah satu faktor Informasi yang jelas tentng masa
terjadinya sub involusi uterus. nifas sangat diperlukan untuk
2) Cemas diantaranya mengurangi
Ds : Ibu mengatakan merasa kecemasanpada ibu
cemas dengan 2. HE tentang perawatan masa nifas
keadaannya saat ini, HE tentang masa nifas sangat
karena ibu masih diperlukan karena agar ibu dapat
mengeluarkan darah. melakukan perawatan
Do : Muka terlihat cemas masa nifas
Berdasarkan data S dan O
yang diperoleh masalah yang ke Antisipasi masalah potensial
3 yaitu cemas, cemas merupakan 1. Terjadi infeksi puepuralis
keadaan yang lazim terjadi pada Dasar suhu ibu cenderung
ibu dengan sub involusi uterus naik sampai dengan lebih dari
sehingga pada masalah 3 ini 38oc dan lochea yang dikeluarkan
terdapat persamaan hal ini cenderung berbau busuk.
dikarenakan cemas merupakn 2. Anemia ringan hingga berat
suatu keadaan psikologis yang Dasar pemeriksaan penunjang
wajar. ditemukan Hb Ibu yang ≤
3) Pengeluaran ASI tidak lancar 11gr/dl%
Ds : Ibu mengatakan Pada langkah ini terdapat
pengeluaran ASInya tidak persamaan yang terjadi antara
lancar tinjauan kasus dan tinjauan teori, hal
Do : Terdapat nyeri tekan, ini di karenakan keterlambatan
puting susu menonjol, deteksi dini pada ibu dengan sub
pada payudara kiri involusi uterus dan kurangnya
terdapat pengeluaran ASI pengetahuan ibu tentang tanda
dan pada patudara kanan bahaya masa nifas dan perawatan
tidak ada pengeluaran masa nifas
ASI, teraba tegang dan
panas Identifkasi kebutuhan segera
S : 36,60C Pada langkah 4 ini terdapat
Berdasarkan data S dan O persamaan antara teori dan kasus hal
yang diperoleh penulis berpendapat ini dikarenakan penulis berpendapat
bahwa pengeluaran ASI yang tidak bahwa penanganan dari sub involusi
lancar, sehingga masalah uterus dapat dilakukan oleh bidan
pengeluaran ASI yang tidak lancar dan belum perlu adanya kolaborasi
merupakan masalah yang dihadapi maupun rujukan dikarenakan
oleh Ny”F”, pada masalah 4 jelas penanganan dari sub involusi uterus

51
Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
merupakn penanganan yang 6. Beri terapi injeksi oksitosin 1
komprehensif ampul dan metil ergometil 0,2
mg
Intervensi R/ membantu mempercepat
Berdasarkan data yang di proses involusi uterus
peroleh baik dari data S dan O maka Pada langkah 5 jelas tidak
diagnosa yang di peroleh adalah terdapat kesenjangan yang berarti
Ny”F” P10001 Post partum hari ke 23 meskipun pada tinjauan pustaka
dengan sub involusi uterus. Dalam intervensi yang dilakukan pada ibu
langkah ke 5 ini terdapat tujuan yang dengan sub involusi uterus adalah :
harus di capai untuk mengatasi 1. Informasi yang jelas tentang
masalah yang ada, sehingga perlu masa nifas
adanya suatu batasan agar terdapat 2. HE mengenai perawatan masa
pembuktian dari tercapai atau tidak nifas
suatu tujuan dengan adanya suatu 3. Pemberian terapi
kriteria yang ditentukan oleh Tapi pada kenyataannya
petugas. Intervensi yang dilakukan intervensi yang diberikan oleh
pada ibu dengan kasus sub involusi petugas telah mencakup 3 aspek
uterus yaitu: intervensi yang di berikan pada ibu
1. Informasi yang jelas tentang masa dengan sub involusi uterus. Sehingga
nifas penulis berpendapat bahwa
2. HE mengenai perawatan masa intervensi yang diberikan oleh
nifas petugas sesuai dengan apa yang di
3. Pemberian terapi butuhkan oleh pasien dan sesuai
Pada kasus Ny”F” P10001 Post dengan keterampilan dan wewenang
partum hari ke 23 dengan sub bidan
involusi uterus, intervensi yang
dilakukan oleh petugas adalah: Implementasi
1. Beritahu hasil pemeriksaan Pada kasus Ny”F”
R/ Informasi yang jelas dapat implementasi yang dilakukan sesuai
mengurangi kecemasan ibu dengan intervensi dan tidak terdapat
2. Beritahu sebab keluarnya darah kesenjangan pada implementasi
R/ Informasi yang jelas dapat dikarenakan petugas melakukan
mengurangi kecemasan ibu implementasi sesuai dengan
3. Anjurkan ibu untuk memenuhi kemampuan dan intervensi yang
kebutuhan nutrisi,minum,istirahat dilakukan.
R/ Memberikan kenyamanan dan
mempercepat proses involusi Evaluasi
uterus untuk menunjang tanggung jawab
4. Anjurkan pada ibu untuk dan tanggung gugat dalam
memberikan ASI eksklusif mengevaluasi menggunakan format
R/ kebutuhan nutrisi bayi SOAP Yaitu:
terpenuhi S :Data yang diperoleh dari
5. Ajari ibu cara perawatan wawancara
payudara O : Data yang diperoleh dari
R/ dapat mempercepat observasi pemeriksaan
pengeluaran ASI dan A : pernyataan yang terjadi atas
mempercepat proses involusi data subyektif dan obyektif

52
Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
P : Perencanaann yang di tentukan 23 Dengan TFU 2 jari atas simpisis,
sesuai dengen masalah (Helen K/U ibu baik, pengeluaran ASI tidak
Varney,2007) lancar , Lochea berwarna kecoklatan,
Catatan perkembangan ini pola nutrisi minum ±3-4 gelas/hari,
adalah merupakn suatu runtutan dari ibu tidak tidur siang, saat nifas ini
konsep asuhan yang dilakukan pada ibu minum jamu.
Ny”F” dikarenakan penanganan dari Berdasarkan data subyektif
sub involusi uterus memerlukan dan data obyektif yang ada maka
penanganan yang diagnose yang ditemukan adalah Ny.
berkesinambunagan serta evaluasi Ny. “F” PIoooI Post Partum hari ke-
dengan langkah SOAP secara terus 23 Dengan Sub involusi uterus.
menerus sampai dengan masalah Sedangkan masalah yang muncul
teratasi dan tidak adanya komplikasi. adalah Kebutuhan cairan, pola
Pada kasus Ny”F” perlu istirahat, cemas, pengeluaran ASI
adanya catatan perkembangan yang yang tidak lancar.
harus dikaji oleh petugas guna untuk Antisipasi masalah potensial
memberikan Asuhan yang yang terjadi pada ibu dengan dengan
menyeluruh dan komprehensif sub involusi Uterus adalah terjadinya
sehingga pasien dapat mengatasi infeksi puepuralis sampai dengan
masalah yang dialami anemi ringan hingga berat
Dalam catatan perkembangan Identifikasi kebutuhan segera
ini waktu penyembuhan yang di pada kasus ini tidak ada di karenakan
perlukan oleh Ny”F” P10001 Post penulis sub involusi yang dialami ibu
partum hari ke 23 dengan sub belum menuju ke infeksi purpuralis
involusi uterus adalah 4 hari dari yang parah dan juga dikarenakan
pengkajian yang dilakukan dan penulis berpendapat bahwa
masalah sudah teratasi. Sedangkan penanganan dari sub involusi uterus
pada awal pengkajian petugas dapat dilakukan oleh bidan dan
memberikan kriteria masalah teratasi belum perlu adanya kolaborasi
pada waktu 7 x 24 jam, dan sebelum maupun rujukan dikarenakan
waktu yang ditargetkan selesai penanganan dari sub involusi uterus
masalah sudah teratasi dikarenakan merupakn penanganan yang
ibu kooperatif dengan petugas, dan komprehensif .
ibu mau melakukan apa yang Adapun tujuan asuhan
dianjurkan oleh petugas, meskipun kebidanan pada Ny. “F” adalah
ada berbagai faktor yaitu diantaranya setelah dilakukan asuhan kebidanan
ibu tidak menyusui secara eksklusif, selama 7 x 24 jam diharapkan
dan ibu melakukan kebiasaan terdapat pengeluaran lochea alba dan
negatif dan kurangnya deteksi dini sub involusi teratasi, Intervensi yang
pada kasus sub involusi uterus dan disusun sesuai dengan diagnosa dan
kurangnya pengetahuan ibu tentang masalah yang ada.
tanda bahaya masa nifas. Tetapi Pada pelaksanaan asuhan
semua itu dapat teratasi tanpa adanya kebidanan Ny. “F” P10001 Post partun
komplikasi. hari ke 23 dengan partus sub involusi
uterus, sesuai dengan rencana yang
SIMPULAN telah ditetapkan Setelah dilakukan
Dalam pengkajian pada kasus asuhan kebidanan pada Ny. “F” P10001
Ny. “F” P10001 Post Partum hari ke- Post partun hari ke 23 dengan partus

53
Jurnal Midpro, edisi 2 /2013
sub involusi uterus maka pada Post Varney, Hellen, 2007. Asuhan
partum hari ke 27 sub involusi dan Kebidanan Hallen Varney.
masalah teratasi, hal ini sesuai dengan Jakarta : EGC.
tujuan yang dikarenakan ibu kooperatif
dengan petugas dan mau melakukan Wiknjosastro, G.H. & Madjid, O.A.
apa yang dianjurkan oleh petugas. 2008. Asuhan Persalinan
Meskiopun salah satunya dikarenakan Normal. Jakarta : JNPK-
ibu tidak menyusui secara eksklusif, KR/POGI dan JILPIGIO
dan ibu melakukan kebiasaan negatif Corporation.
dan kurangnya deteksi dini pada kasus
sub involusi uterus dan kurangnya
pengetahuan ibu tentang tanda bahaya
masa nifas, tetapi masalah dapat
teratasi dan tidak ada komplikasi yang
terjadi pada ibu. Meskipun begitu
Asuhan kebidanan yang komprehensif
tetap harus dilakukan

DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Agus, dkk. 2008. Pedoman
Diagnosis dan Terapi
BAG/SMF Ilmu Kebidanan
dan Penyakit Kandungan.
Surabaya: RSU Dr.
Soetomo.

Manuaba, Prof. dr. Ida Bagus Gde,


DSOG. 2010. Ilmu
Kebidanan, Penyakit
kandungan, dan KB. Jakarta :
EGC.

Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri


Dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK).
2008. Jakarta.

Saifuddin, A.B., & Wiknjosastro,


G.H. 2007. Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.

Sastrawinata, Sulaeman. 2005.


Obstetric Patologi Unpad,
Bandung : Elstar Offset.

54
Jurnal Midpro, edisi 2 /2013

Anda mungkin juga menyukai