Anda di halaman 1dari 3

ACCOLADE vs.

SEGA
Accolade inc adalah sebuah perusahaan software kecil yang berlokasi di San Jose California.
Prospekperusahaan ini adalah membuat dan memasarkan game yang dapat dimainkan di
game sega. Game ini sangat pupuler sehingga disebut “Ishido: The Way Of Stones.”
Sega tidak menyetujui lisensi untukAccolade untuk dimainkan di games consolenya selain itu
karena sega tidak menerima fee daripenjualan games accoled.

Pada awal tahun 1990, sega memasarkan game console yang baru yang disebut “GENESIS”. Dalam
hal ini games dari accoled tidak dapat dimainkan di game console yang baru itu karena
Sega telah memasukkan kode rahasia dam pengaman dalam game console tersebut
untuk mencegah gameslain dapat dimainkan di game console sega yang baru. Agar games
accolade bisa compatible/ bisadimainkan di game console sega yang baru ini maka engginer
accolade melakukan reverseengginering pada Genesis Console dari Sega untuk menemukan
bagaimana cara membuat dan carakerjanya. Tujuannya adalah untuk menemukan source code
agar game accoled dapat dimainkan diGenesis Console milik Sega. Pada akhirnya usaha dari
engginer Accoled berhasil menemukan sourcecode sehingga game mereka dapat
dimainkan di genesis console sega.Sega kemudian menuntut Accoled ke pengadilan dengan
alasan bahwa Accoled telah melanggar hakciptanya. Kemudian, pengadilan district di san
Fransisco menyetujui gugatan dari Sega. Pengacaradari Sega beragumen, ketika engginer dari
Accoled melakukan reverse pada program software dariSega, Accolade secara tidak legal
mengcopi source code sega karena source code ini milik sega danaccoled tidak mempunyai
hak untuk mengcopi dan mereverse source code tsb dan telah mencuriproperti dari Sega.
Dalam game baru yang dibuat oleh Accoled, dimasukkan secret code tsb agargame tsb dapat
dimainkan di Console Sega yang baru tsb. Oleh karena itu, pihak sega
menuntutAccoled.Accoled kemudian mengajukan banding karena tidak menerima keputusan
dari pengadilan districttsb. Accoled mangajukan banding ke pengadilan ninth circuit karena
menurut Accoled secret codedan security device yang telah dibuat dan digunakan Sega
diperkenankan oleh interface standard.Standar ini menjelaskan mengenai mekanisme bahwa
satu jenis produk harus digunakan jika produktersebut dapat bekerja pada produk
lain. Artinya, produk tersebut tidak adapat digunakan secarapribadi tetapi property publik
dapat digunakan dan diduplikat oleh siapa saja. Hal ini diijinkan jugauntuk Accoled mengopi
secret codes ini pada gamenya karena game tersebut menjadi publicproperty. Dengan
mempertimbangkam hal tersebut, pengadilan ninth circuit akhirnya menyetujuiargumen dari
pihak Accoled dan akhirnya Accoled memenangkan sidang tersebut.Namun , banyak
perusahaan legal yang tidak menyetujui keputusan pengadilan tersebut danmenganggap
bahwa argumen yang dikemukakan oleh Accoled adalah salah dan perusahaan telahmencuri
property Sega. Dalam hal ini, security device dan secret codes yang dimiliki oleh Sega
tidakseperti yang dimaksudkan dalam Interface standard karena property yang dimiliki sega
ini dibuatsendiri dan hanya diperuntukkan bagi games dari Sega, oleh karena itu Accoled
tidak bolehmengcopi source code agar gamesnya bisa dimainkan didalam Genesis Console.
Jadi, dalam kasus inibukan masalah mengenai perusahaan memiliki perbedaan untuk
memperoleh persetujuan daristandar publik tetapi ini adalah kasus dari satu perusahaan yang
membuat dan menggunakanteknologi privat mereka untuk membuat games mereka. Jadi,
kesimpulan atas keputusan pengadilanadalah bahwa publik interface standar tidak terlibat
dalam kasus Accoled vs Sega .
Sega Corporation (Kabushiki gaisha Sega), SErvice GAme, adalah permainan video
multinasional pengembang perangkat lunak dan perangkat lunak arcade dan
perusahaan pengembangan perangkat keras yang bermarkas di Ota, Tokyo, Jepang, menjual
tenaga mereka pada pemilik sarana produksi dan memperoleh upah. Yang akhirnya para
pemilik sarana bisa mengeksploitasi pekerja dengan mengaambil surplus yang mereka
hasilkan dengan menggunakan kepemilikannya atas sara produksi. Dari beberapa teori
tersebut, teori yang paling cocok untuk kasus ini adalah teori properti milik Locke. Jika
dilihat dari teori Locke, dalam kasus ini Accolade telah melanggar hak properti Sega.
Sebagaimana yang dikatakan Locke bahwa setiap manusia memiliki hak atas propertinya.
Locke mendefinisikan properti sebagai hasil kerja tubuh dan hasil kerja
tangannya. Dimana properti ini merupakan hak dari yang membuatnya dan tidak
ada seorangpun yang berhak atas apa yang telah dilakukannya. Sedangkan dalam kasus ini.
Pertanyaan:
1. Analisa kasus di atas dari perspektif masing-masing teori tentang property pribadi
seperti yang dijelaskan dalam bab ini (misalnya dari pandangan Locke tentang teori
property, teori property utilitarian, dan teori property pribadi dari Marx). Mana dari
pandangan-pandangan tersebut yang paling Anda setujui dan paling tepat untuk kasus
ini?
2. Menurut penilaian Anda, apakah Accolade melangkah terlalu jauh dalam berusaha
menemukan source code program-program SEGA? Apakah suatu perusahaan berhak
melakukan reverse engineering atas produk apapun?

Jawaban :

1. Dari pandangan Locke tentang teori property nya, bahwa manusia memiliki “hak
alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas property pribadi. Menurut Locke, hasil
kerja tubuhnya dan hasil kerja tangannya bias dikatakan sebagai propertinya. Karena
hasil usaha tersebut merupakan property dari yang melakukan, maka tidak ada
seorang pun selain dirinya yang berhak atas apa yang dilakukan/dihasilkannya.
Dari pandangan Adam Smith, bahwa pasar yang tak teregulasi dan properti pribadi
akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Menurut Adam Smith, pada
umumnya pembeli/konsumen akan mencari kebutuhan yang diinginkannya dengan
harga yang paling murah.

Dari pandangan Marx, sistem properti pribadi adalah dasar ketidakadilan yang
menjadi karakteristik kapitalis. Marx berargumen bahwa kelas pekerja yang
melaksanakan semua pekerjaan dalam masyarakat kapitalis dan tidak memiliki
property apapun, smentara kaum kapitallis yang tidak bekrja memperoleh semua
properti produktif masyarakat.
Dari beberapa pandangan terhadap teori property diatas, menurut kami teori yang
palling tepat untuk kasus ini adlah teori properti dari pandangan Locke. Dilihat dari
pandangan Locke, dalam kasus ini pihak Accolade telah melanggar hak property yang
dimiliki pihak SEGA. Pihak Accolade tidak memiliki hak atas property yang dimiliki
atau yang telah dhasilkan oleh pihak SEGA sebagai pencipta/pembuat. Di kasus ini
pihak Accolade menggunakan console Genesis yang dibuat oleh SEGA untuk dapat
memainkan game produksi dari mereka tanpa perizinan dari SEGA sama sekali.
SEGA ingin menjadi pemasok tunggal game-game untuk Genesis tersebut, yang
artinya hanya game-game dari SEGA yang dapat digunakan dalam Genesis ini.
2. Menurut kami Accolade telah melangkah terlalu jauh dalam menemukan source code
program-program Sega. Karena sebelum SEGA memasarkan console barunya yangbernama
Genesis ini, Accolade telah membuat dan memasarkan game-game yang bisa dimainkan di
console SEGA tetapi SEGA tidak mendapat apa-apa dari yang dilakukan Accolade.
Maka dari itu SEGA menciptakan console baru yang dilengkapi kode rahasia dengan tujuan
hanya game dari SEGA yang dapat dimainkan. Tetapi, Accolade dengan sengaja mencari
source code dan melakukan reverse engineering tampan izin segga. Yang dilakukan
Accolade ini melanggar hak properti yang dimiliki oleh sega, dan merugikan sega. Dalam
kasus ini tidak ada hak accolade melakukan reverse enginnering karena tujuannya untuk
membuat dan memperbaiki produksi game dari perusahaannya agar dapat di mainkan di
game console genesis tampa persetujuan SEGA.

Anda mungkin juga menyukai