A B
A B
C D
G.Vaginalis
A
Bacteroides
Spp
Mycoplasma
Hominis
B C
Gambar 7A. Koloni Gardnerella Vaginalis
7B. Koloni Mycoplasma Hominis
7C. Koloni Bacteroides Spp.
( Sumber : Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology)20
Koloni Gardnerella vaginalis dapat tumbuh pada vaginalis
agar,human blood bilayer Tween agar dan chocolate agar. Plate
agar yang telah diinokulasi dengan Gardnerella Vaginalis
diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35ºC dalam suasana anaerob.
Koloni yang tumbuh bentuknya sirkuler dengan diameter 0,3 –
0,5 mm, konveks dan berwarna abu-abu, beberapa koloni nampak
menunjukkan zona difus beta hemolitikus. 20,21
Mobilincus Spp tumbuh pada human blood Columbia agar
dengan koloni berwarna putih transparant, konveks dengan
ukuran <2 mm setelah diinkubasi selama 3-5 hari pada suhu 35-
37ºC. Mycoplasma hominis juga dapat tumbuh pada blood agar
menghasilkan koloni transparan, diameter 50-300µm, diinkunbasi
selama 2-3 hari dalam suasana anaerob. 20,21
Koloni Bacteroides spp dapat tumbuh pada AnaeroGRO™
Brucella Agar with Hemin and Vitamin K setelah diinkubasi
selama 24-48 jam dalam suasana anaerob, berwarna putih,
Refarat Infeksi Tropis/ Bacterial Vaginosis/Juni 2015 14
sirkuler, dan berbentuk konveks. Pemeriksaan kultur dalam
mendiagnosis bacterial vaginosis memiliki sensitivitas 90,9 %
dan spesifisitas 88%.20,21
9. AFFIRM Vaginal Pathogens DNA Direct Probe test (VAGDNA)
The Affirm Probe (Becton Dickinson Microbiology Systems,
Sparks, MD) adalah tes untuk mendeteksi asam deoksi
ribonukleat (DNA) dari Gardnerella vaginalis.22
Sekret dimbil dari forniks posterior dinding vagina
menggunakan swab khusus lalu dimasukkan ke dalam tabung
transport. Asam nukleat dalam tabung stabil hingga 72
jam pada suhu kamar sebelum pengolahan. Sampel ditempatkan
pada AFFIRM instrument, dan hasilnya dapat diperoleh dalam
satu jam, sejak Gardnerella vaginalis merupakan bagian dari
flora normal vagina, tes ini positif pada konsentrasi patologis
>2x105 sel bakteri Gardnerella Vaginalis. Tes ini memiliki
sensitivitas 98,3% dan spesifistas 100%. 22
10. Polymerase Chain Reaction (PCR)
Polymerase Chain Reaction (PCR) multipleks merupakan
tes diagnostik untuk membedakan antara vaginosis bakteri karena
bakteri anaerob seperti Mobilincus Spp, Bacteroides Fragilis
ataupun Gardnerella vaginalis. PCR dapat mendeteksi banyak
organisme pada suatu kondisi yang sama (Bacterial vaginosis).
PCR akan menggunakan tiga primer yang berbeda yaitu DNA
dari Mobiluncus sp, Bacteroides Fragilis dan Gardnerella
Vaginalis yang diperoleh dari swab vagina. Deteksi produk
dilanjutkan dengan elektroforesis gel agarosa. PCR memiliki
sensitivitas 96,9 % dan spesifistas 97%.23
Kriteria Amsel
( Terdapat 3 dari 4 gejala)
Sekret vagina Ph < 4,5 Clue cells (+) Whiff test (+)
homogen, tipis,
putih
2 : intermediate
7-10 : BV
3 : BV
4 : Kokus gram
positif
Bacterial Vaginosis