Sap Hipertensi
Sap Hipertensi
Disusun Oleh :
V. Materi (terlampir)
IX. Evaluasi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit keluarga dapat memahami
dan menjelaskan kembali isi dari pendidikan kesehatan dengan menjawab pertanyaan
secara lisan:
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
2. Sebutkan apa pencegahan dan perawatan?
3. Sebutkan jenis makanan yang dilarang?
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddart. 1998. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8. Jakarta.
EGC.
Carpenito LJ. 2000. Buku Saku : Diagnosa Keperawatan, edisi 8, alih bahasa Monica
Ester. Jakarta. EGC.
Charlene J. Reeves, dkk. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Penterjemah Joko Setyono.
Salemba Medika.Jakarta. Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses, dan Praktik.
Volume 1, edisi 4. Jakarta. EGC.
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg (160/95
mmHg) ( Kodim Nasrin, 2003 ). Batasan ini tidak membedakan usia dan jenis kelamin.
Sistolik Diastolik
Normal 95-140 70-90
mmHg mmHg
Hipertensi 140-159 105-114
sedang mmHg mmHg
Hipertensi > 160 > 115
tinggi mmHg mmHg
Sedangkan batasan hipertensi berdasarkan usia dan jenis kelamin, yang diajukan oleh
Kaplan adalah sebagai berikut :
a. Pria, usia < 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada waktu
berbaring ≥ 130/90 mmHg.
b. Pria, usia > 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya > 145/95 mmHg.
c. Pada wanita, dinyatakan hipertensi apabila tekanan darahnya ≥ 160/95 mmHg.
2. Penyebab
Kegemukan / obesitas
Merokok
Terus menerus emosi terganggu
Proses penuaan
Keturunan
Penyakit ginjal, glomerulonefritis kronis
Kolesterol tinggi
Toksemia kehamilan
Tekanan intracranial oleh tumor atau trauma
Pengaruh sekunder dari obat tertentu, seperti obat kontrasepsi oral
3. Klasifikasi
Tekanan Darah Sistol Tekanan Darah Diastol
Klasifikasi Tekanan Darah
(atas) (bawah)
Hipertensi stage 2 160 atau > 160 100 atau > 100
Gejala lain akibat komplikasi hipertensi adalah seperti gangguan penglihatan, stroke,
gejala payah jantung. Payah jantung dan gangguan penglihatan banyak dijumpai pada
hipertensi berat, yang umumnya disertai pula dengan gangguan pada ginjal, bahkan sampai
gagal ginjal. Gangguan otak akibat hipertensi dapat berupa kejang, atau gejala-gejala akibat
perdarahan pembuluh darah otak berupa kelumpuhan, gangguan kesadaran bahkan sampai
koma.
5. Komplikasi
Payah Jantung
Gagal Ginjal
Stroke
6. Penanganan
Program penanganan pada pasien Hipertensi adalah mempertahankan tekanan darah di
bawah 140/90 mmHg dengan pendekatan farmakologi (menggunakan obat) dan non-
farmakologi (tanpa obat).
Protein hewani Daging, ikan, telur dan susu Ikan asin, keju, kornet, telur asin,
pindang dendeng, udang
Bumbu Semua bumbu segar dan Garam dapur, soda, vetsin dan
kering yg tidak mengandung bumbu yg mengandung garam
garam dapur dapur, kecap asin, tersai, tauco