Anda di halaman 1dari 2

Masih tersisa

Kita dilahirkan sebagai manusia agar saling mengenal, mencintai dan melupakan.
Sebuah urutan yang seharusnya kita lalui dengan baik.
Bagi orang orang yang kuat, tentu mudah.
Bagi orang yang lemah, itu masalah.
Bagi orang yang tak peduli, itu tak berarti.

Saya akan bercerita bagaimana susahnya melalui urutan yang tertera.


Mengenal mungkin bisa dilakukan oleh siapa saja, tapi kita tak pernah tau bagaimana semua itu
biasa saja.
Banyak orang bilang, tak kenal maka tak sayang. Hal itu wajar, karena tak mungkin menyayangi
bila tak saling mengenali.
Yang jadi masalah ketika mengenalmu saja aku tak berani.
Ya, waktu mungkin menjawab bila kita harusnya bertemu. Aku harus mengenalmu entah dengan
cara apapun itu.
Kita tak pernah berjabat tangan dan saling brtukar nama. Tapi dengan jenjang pendidikan yang
sama kita bisa berjumpa.

Mencintai, aku tahu hal itu tak akan pernah ada jika kita tak pernah merasa.
Merasa cocok, merasa diperhatikan, merasa nyaman. Dan merasa kau merasakan hal yang sama.
Akan lebih baik jika semua itu tak terlambat diungkapkan.
Mencintai orang yang tepat dan bisa memilikinya.
Namun yang terjadi sering kali diluar prediksi, karena kepemilikan mahal harganya. Aku tak
tahu kau sudah ada yang punya.
Sebelumnya percakapan kita terlalu biasa jika dianggap sebagai teman, entah aku yang tidak
tahu diri atau diriku yang mudah sekali jatuh hati.
Waktu itu aku seperti menemukan berlian diantara banyaknya bebatuan.
Sungguh aku cinta, tapi tak bisa kusampaikan hingga tak tersampaikan sebab aku tau ini tak baik
untuk hubunganmu.
Melupakan, mungkin ini yang terberat.
Semakin aku ingin melupakan, yang ada kau selalu ku bayangkan,
Andai saja dulu ini yaaaa…..
Andai saja kau tak ada yang punya……
Andai saja kau putus dengannya….
Andai saja aku tahu sejak awal kau jatuh hati pada siapa.
Banyak detail kecil yang ingin aku tuliskan, yang bila kau membacanya mungkin ingat jua.
Aku hanya ingin mencintaimu tanpa dibenci, menikmati keindahan dari sekian banyak
ketidaknyataan.

Aku tak pernah tahu apa yang kau rasa padaku saat itu. Apalagi kini.
Terlalu istimewa jika aku beranggapan yang kita rasakan sama.
Banyak orang bilang, salahku mudah sekali jatuh cinta.
Aku berhak menyangkal, nyatanya sampai saat ini hanya kau yang sampai ke hati.
Untuk rindu yang tak pernah tau harus aku taruh dimana, aku menulis ini untuk cinta yang tak
pernah bisa bersama.
Tak banyak orang yang mengerti jika aku harus bercerita kepada mereka.
Yang mereka tau, kita saling kenal, baik-baik saja dan sekarang tak saling sapa.

Untuk waktu yang terus menuntutku agar melupakanmu. Aku meminta maaf untuk kesekian kali,
saat ini aku masih belum mampu.
Meski kadang pikiran menginginkan kenyataan, tapi hati tak peduli selain kerinduan.
Hati yang kembali megingatkan disaat pikiran ingin segera melupakan.
Bagiku, mencintaimu begitu mudah. Itu terjadi dari sejak aku ingin mengetahui namamu.
Mengenalmu itu teka teki yang membawaku sampai ke sini.
Dan melenyapkan semua ini sudah aku coba berulang kali, hingga aku sadar mencintaimu itu
abadi.

Masih tersisa,
Canda tawaku yang waktu itu belum kau abaikan. 2016

Anda mungkin juga menyukai