2.1.3 Epidemiologi
Angka kejadian APCD berkisar antara 1:200 sampai 1:400 kelahiran bayi yang tidak
mendapat vitamin K profilaksis. Di Amerika Serikat, frekuensi APCD dilaporkan bervariasi
antara 0,25-1,5% pada tahun 1961, dan menurun menjadi 0-0,44% pada 10 tahun terakhir
dengan adanya program pemberian profilaksis vitamin K. Angka kematian akibat APCD di
Asia mencapai 1:1200 sampai 1:1400 kelahiran. Angka kejadian tersebut ditemukan lebih
tinggi, mencapai 1:500 kelahiran, di daerah-daerah yang tidak memberikan profilaksis vitamin
K secara rutin pada bayi baru lahir.6,8
Di Indonesia, data mengenai APCD secara nasional belum tersedia. Hingga tahun 2004
didapatkan 21 kasus di RSCM Jakarta, 6 kasus di RS Dr Sardjito Yogyakarta dan 8 kasus di
RSU Dr Soetomo Surabaya.
2.1.4 Klasifikasi
Meskipun terdapat beberapa kontroversi mengenai rentang waktu antara kelahiran
sampai terjadinya perdarahan awal, vitamin K deficiency bleeding diklasifikasi menjadi tiga
periode waktu setelah kelahiran, antara lain2:
Klasik vitamin K perdarahan kekurangan biasanya terjadi setelah 24 jam dan hingga
akhir minggu pertama kehidupan. Klasik vitamin K perdarahan kekurangan diamati pada bayi
yang belum menerima vitamin K profilaksis saat lahir. Insiden klasik berkisar defisiensi
vitamin K perdarahan 0,25-1,7 kasus per 100 kelahiran. Biasanya penyakit ini terjadi dari hari
kedua kehidupan sampai akhir minggu pertama, namun dapat terjadi selama bulan pertama dan
kadang-kadang tumpang tindih dengan akhir-onset perdarahan kekurangan vitamin K. Bayi
yang memiliki Vitamin K deficiency bleeding klasik sering sakit, menunda makan, atau
keduanya. Perdarahan biasanya terjadi pada umbilikus, GI saluran (yaitu, melena),, kulit
hidung, situs bedah (misalnya, sunat), dan, jarang, di otak. 2
Hal ini biasanya terjadi antara usia 2-12 minggu, namun, akhir-onset vitamin K
perdarahan kekurangan dapat dilihat selama 6 bulan setelah kelahiran. Penyakit ini paling
sering terjadi pada bayi yang disusui yang tidak menerima vitamin K profilaksis saat lahir.
Vitamin K konten rendah dalam ASI matang dan berkisar dari 1-4 mcg / L. Kontaminan
industri dalam ASI telah terlibat dalam mempromosikan vitamin K perdarahan kekurangan.
Lebih dari setengah dari bayi hadir dengan perdarahan intrakranial akut.2
Tabel 2. Perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada anak