DISUSUN OLEH:
MEIKA FATKHUNNIKMAH
070118A034
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
2009) Hospital Associated Infections (HAIs) adalah infeksi yang terjadi pada
pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau fasilititas kesehatan. Angka
terdapat data HAIs dari 10 RSU pendidikan, angka kejadian HAIs di Indonesia
cukup tinggi berkisar antara 6-16% dengan rata-rata 9,8% (Depkes, 2007).
tentang rumah sakit, maka rumah sakit dalam pelayanannya kepada masyarakat
sebuah rumah sakit maka sebuah rumah sakit perlu memiliki tim pencegahan
dan pengendalian infeksi (PPI) dengan tujuan untuk mengurangi angka kasus
dengan kata lain lingkungan kita adalah dunia dengan segala macam aspek –
yang berhubungan dengan pasien yang sedang atau dalam masa perawatan yang
dapat mempengaruhi kesehatan dan kestabilan pasien selama dirawat dan
merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan
pasien yang dimaksud adalah kebersihan pada tempat tidur. Melalui kebersihan
tempat tidur diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa gangguan
2014).
ketika pasien tidak sengaja membuat kasur kotor saja, bukan dilakukan setiap
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Zainudin Surakarta.
C. Manfaat
1. Institusi pendidikan
2. Mahasiswa
TINJAUAN TEORI
a. Definisi
pasien atau orang yang sedang sakit (Andi, 2012). Suatu tempat tidur secara
1) Individu harus dengan mudah masuk dan keluar. Baik sengan bantuan
maupun mandiri.
4) Tempat tidur, kasur, selimut, sprei dan bantal harus dapat dibersihkan
dengan baik
Tempat tidur yang tidak bisa digerakkan dengan tinggi 26 inc. Fasilitas
Bagian kepala dan lutut bisa diatur sesuai kenyamanan, dengan cara
besar.
pasien yang sering ditemukan ditempat tidur circ o lectric atau tempat
tidur stryker.
2. Konsep Bed Making
a. Definisi
Bed making adalah tindakan mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun
yang bersih pada tempat tidur klien dengan klien di atas tempat tidur dan
2) Jangan mengibaskan alat tenun lama, karena hal ini dapat menyebarkan
penyebaran infeksi
tempat tidur
mikroorganisme
1) Unoccupied bed
Tujuan :
Tindakan ini dilakukan jika ada pasien baru dan untuk mengganti
Tujuan :
tidur
2) Occupied bed
Occupied bed adalah mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur
Tujuan :
Mengganti alat tenun ini dilakukan pada tempat tidur pasien yang
1) Bed/tempat tidur
2) Sprei/laken besar
3) Sprei sedang/bovenlaken
4) Laken kecil/stik laken
5) Alas/perlak
6) Selimut
7) Sarung bantal
BAB III
ANALISA MASALAH
Observasi :
Data Ruangan
Berdasarkan hasil data ruangan bahwa sudah tersedianya alat pendukung untuk
Wawancara
bahwa pembersihan tempat tidur pasien dilakukan hanya ketika pasien tidak
sengaja membuat kasur kotor saja, tidak dilakukan ketika ada pasien baru atau
pasien pulang.
Analisa SWOT
SPO pembersihan
tempat tidur
diruangan
A. Identifikasi Masalah dan Analisa Data
1. Observasi :
belum tersedia.
Wawancara
1. Kurang
optimalnya
usaha
pencegahan dan
pengendalian
infeksi (tempat
tidur pasien)
Keterangan :
ditangani.
(manusia,dana,alat,dll)
MAN
Kurang optimalnya perawat dalam
melakukan pembersihan tempat tidur
pasien
Kurang optimalnya
usaha pencegahan
dan pengendalian
infeksi nosokomial
METHOD MATERIAL
Belum adanya pembuatan SPO Belum adanya SPO Pembersihan
Pembersihan tempat Tidur Pasien di tempat Tidur Pasien di ruangan
ruangan
BAB IV
PLAN OF ACTION
Pembersihan
Tempat Tidur
Pasien
DAFTAR PUSTAKA
1. Andi, (2012).
https://tarzz.wordpress.com/2012/05/23menyiapkan-tempat-tidur.html.
3. Rabiah, (2011).
https://rabiah65.wordpress.com/2011/02/14/bed-making-mengganti-alat-tenun.html.
Merapikan Tempat Tidur (Bad Making). Bali : Stikes Wira Medika PPNI NN, (2009).
Buku Panduan Praktek Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia, diakses pada 10 Oktober
pemenuhan-kebutuhan-dasar-manusia.doc.
LAMPIRAN
DAERAH
SURAKARTA
PROSEDUR
TERBIT:
Pengertian :
Tujuan :
ke pasien lain
Kebijakan:
Prosedur:
3. Ember
4. Lap
5. Cairan bayclin
6. Air bersih
Langkah-langkah :
4. Buka sarung bantal, sprei dan selimut yang kotor lalu masukkan
1:9
penyimpanan barang