Anda di halaman 1dari 27

Cinta Masjid Cinta Menulis

Buku Saku
Belajar Komitmen & Konsisten
Menulis 200 - 400 kata setiap hari.
(4-5 Paragraf, 1 paragraf 5-6 kalimat)
Selama dua Minggu,
Terhitung Sejak tanggal 21 Des 17
sampai 3 Januari 2018

2017

1 Belajar Komitmen dan konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis

[Sepatan Creative House]


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
Kata Pengantar

A
lhamdulillahi Robbil 'Alamin, segala Puji hanya Bagi Allah SWT yang telah
memberikan beribu-ribu nikmat bagi kita semua, sehingga kita masih
dalam keadaaan sehat walafiat serta dalam kedaaan Iman dan Islam.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Baginda Besar Nabi
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, shabatnya, pengikutnya dan kita juga
sebagai ummatnya yang mudah-mudahan mendapatkan syafaat di Yaumil Akhir
nanti. Aamiin...
Buku Saku ini sengaja kami buat sesederhana mungkin untuk
memudahkan dan membantu teman-teman dalam belajar menulis,. Di mana
setiap halaman diberi keterangan waktu dan tanggal, agar kita benar-benar
komitmen dan konsisten dalam menulis sesuai target waktu yang telah
ditentukan. Dalam sehari minimal ada beberapa hal yang kita tulis dilembar
tersebut, entah hal apa saja yang ada dipikiran kita. Tulis saja. Entah hanya 3 atau
5 paragraf. Terus lah coba konsisten/istiqomah selama 2 minggu ini, dan nanti
setelah dua Minggu, anda bisa melihat hasilnya seperti apa.
Dalam pelaksanaannya nanti, cobalah minta bimbingan dan pengarahan
dr beberapa teman atau orang-orang yang lebih berpengalaman. Buku ini bukan
semata-mata satu-satunya patokan anda dalam berkarya/ belajar menulis. Buku
ini hanya sarana penunjang saja. Dan tentunya ada juga perlu hal atau referensi
lain untuk memaksimalkan hasil karya Anda.
Akhirul kalam, tak ada gading yang tak retak, buku saku ini hanya
pengantar, hanya sarana kecil saja yang sangat mungkin banyak kekurangannya.
Maka dari itu, sangat kami harapkan kritik dan saran dari teman-teman sekalian
agar buku ini lebih bermanfaat lagi bagi kita semua.
Salam semangat menulis. Cinta Masjid, cinta Menulis.

Tangerang, 21 Desember 2017

™©®
Penyusun

2 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
1. Hari pertama (Kamis, 21 Desember 2017)
Tulislah apa yang anda pikirkan hari ini

Hari ini cuaca mendung, aku hendak beli sarapan Nasi Uduk ke warung depan
rumah. Dengan membawa uang 20 ribu, itu cukup membeli 2 bungkus nasi uduk
plus gorengan Bala-bala, masing-masing seharga 5 ribu rupiah. Sisanya 5 ribu aku
belikan gorengan, dan 5 ribu aku belikan bacang. Alhamdulillahi Robbil 'Alamin,
berkah dan nikmat sarapan hari ini.
Sesampai dirumah aku langsung memasukkan motor kdlm rumah, karena
aku tau akan turun hujan. Ketika berapa lama kemudian, ternyata benar hujan
lebat. Dan hari ini aku membuka-buka beberapa majalah lama yang belum sempat
aku baca-baca. Dalam majalah itu, aku sempat beca beberapa artikel dan cerpen
yang menarik. Diantaranya cerpen tentang seseorang yang berniat baik hendak
membiayai ronovasi Mushola dekat rumahnya jika harta warisannya laku terjual.
Namun malangnya orang itu malah menderita suatu musibah, yaitu mulutnya
tidak bisa berbicara setelah harta warisannya laku. Dan cerita ini memiliki pesan
moral yang mendalam tentang niat baik / nadzar kita. Jika sudah sampai waktunya
, maka harus segera dilaksanakan.
Kisah kedua yaitu kisah lucu istri direktur yang ikut menginap kerumah
mertuanya. Ketikapagi dia masih memakai celana Training kaos tangan panjang
dan jilbab, samnil memomong anknya ,dia pergi ketempat kerja suaminya. Lalau
ada Ob ,, dia menanyakan suaminya ke OB tersebut, sang ob cuek. Ketika bertemu
suaminya ob heran ga nyangka kalo Otis adalah istrinya. Hihihi.

Pukul 19:18
Sambil menunggu Adzan isya, ku coba buka laptop. Aku hidupkan diruang
tengah. Sambil berfikir, hal apa yang mau kutiliskan. Tapi aku juga bingung. Ga
konsen dan ga fokus. Padahal aku lagi sendirian diruang tamu. Malam jumat lagi.
Hamm...
Eh adzan isya sudah berkumandang nih, yaudah kita bereak dulu ya.
Nanti setelah sholat isya kita lanjut lagi oke,,,
Sampai jumpa teman...

4 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)

Pukul 20:00 wib


Seusai sholat isya, aku menyalakan laptop lagi. Melanjutkan cerita tadi. Tapi
saya bingung. Cerita apa ya?. Memangnya tadi aku cerita ?” hihihi
Oke sekedar latihan, kini saya mau coba cerita tentang seorang teman
yang memiliki bakat sains. Seperti BMKG gitu,tau kan BMKG?
Kepanjangan Badan meterorologi dan Geofisika. Ya, dia punya hobi dibidang
itu, sekaligus punya keahlian dibidang tersebut. Dia belajar secara otodiak loh.
Keren kan? Gimana ceritanya ? simak kisah berikut.
Sebut saja namanya Faris, dia anak bungsu dari 7 bersaudara, 2 laki-
laki dan 5 perempuan. Yang laki-laki nomor tiga dan 7, ia sendiri. Dan yang
lainnya perempuan. Ia berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya
meninggal sejak ia berusia 3-4 bulan. Ibunya yang kala itu masih memiliki anak
yang masih kecil-kecil, tetap semangat untuk bekerja mencari nafkah menghidupi
ke 7 anaknya itu. Terlebih demi si Bungsu, Fahri anak laki-laki kesayangannya.
Sejak kecil Fahri sudah senang dengan dunia alam, atau sains. Dalam
istilah populernya dunia Eksak, seperti matematika, berhitung, logika, tentang
kejadian Alam dan sebagainya. Ini terlihat bakatnya dalam dunia menghitung.
Saat kelas 2 SD, ia selalu dapat nilai matematika terbesar dikelasnya. Ia pun
sering dapat juara kelas.
Ketika Naik kelas 4, ia mulai senang pelajaran IPA. Tentang listrik,
tentang alam dan sebagainya. Sampai-sampai ada buku RPAL (Rangkuman
Pengetahuan Alam Lengkap) ia kuasai semua. Ia sampai hafal dan faham betul
semua materi dibuku itu. pernah pula ia meminta temannya untuk menguji dan
mngetes kemampuannya. Dan hasilnya menakjubkan. Semua pertanyaan yang
ad dibuk itu, ia jawab semua dengan benar.

Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 5
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
Nah, selain itu, Faris juga seneng dengan dunia elektro atau kelistrikan.
Dia sering melakukan berbagai percobaan atau eksperimen yang berhubungan
dengan listrik sederhana. Seperti lampu mainan, lampu senter, radio, dinamo dan
sebagainya. Dia seneng mengutak-ngatik lampu. Membuat mainan lampu untuk
cadangan jika mati lampu dimalam hari. Dan juga ngotak-ngatik radio kecil (zaman
dulu semept pamilar yang namanya wokmen/ Walman. / radio kecil) . dari radio
wokmen yang bekas, ia coba modifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan
suara yang begitu keras seperti radio ukuran besar.
Acara radio yang sering ia dengar adalah acara berita yang disiarkan
langsung 24 jam Nonstop di Radio El-Shinta FM 90,05 Hz. Berita yang ia
senangi adalah berita tentang perkiraan cuaca. Kebetulan saat itu sedang musim
hujan, jadi beritanya juga tidak jauh dari berita tentang cuaca dan hujan.
Faris yang memang hobi tentang cuaca, sangat antusias menyimaknya.
Momen itu ia manfaatkan untuk belajar mempelajari alam secara autodidak.
Mempelajari perubahan cuaca, iklim, hujan, awan, dan sebagainya. Selain itu ia
juga terus menggali informasi dr berbagai sumber seperti berita di media massa
baik elektroni mauoun cetak. Membaca-baca buku referensi di perpustakaan.
Buku IPA Fisika, Geografi dan lain-lain. Dan terakhir melakukan pengamatan
langsung dilapangan, yaitu memperhatikan langit, awan, jenis-jenis awan, jenis
hujan dan lainnya serta sambil mencatat beberapa hal yang dikira penting. Hal
itu ia lakukan hingga SMP.
Naaah... dari pengalaman itulah Faris jadi faham tentang cuaca dan iklim.
Jadi tahu karakter awan dan hujan, (ya ga seratus persen sih, paling tidak iya
sudah tau banyak tentang hal yang berhubungan dengan cuaca/ hujan). Hanya
dengan melihat jenis awan yang ada dilangit serta merasakan kecepatan angin,
faris sudah tau kalo ini jenis hujan apa. Ia semacam peramal cuaca hitu. Bisa baca
atau prediksi cuaca. Bahkan sampai-sampai dia dibilang Pawang Hujan.

6 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
Wkwkwk banyak teman2 yang bilang gitu, karena kadang dia update status
tentang cuaca di fb. Dan banyak yang like serta komentar. Karena tingkat
keakuratannya sekitar 75- 83,5 % hehehe. (lho ko bisa gitu ya..? namnaya
perkiraan, suka suka gue dong hehehe)
Pernah suatu hari teman-teman nya japri menanyakan perkiraan cuaca
hari ini, “Ris, kira-kira hari ini ujang a ya di Sepatan?” tanya Aldo lewat SMS.
“Lha emang knpa?” Faris balik nanya.
“dih, gue serius nih, gue mau mancing ntar siang. Kira-kira ntar ujang ya?”
“ya loe ambil aman aja, bro!”
“maksudnya? Ambil aman gimana bro?” Tanya Aldo bingung.
“mau ujan kek, mau ngga kek, bawa aja payung atau jas hujan mah, ga
hujan Alhamdulillah, hujan juga Alhamdulillah, kan bawa jas hujan ya kan,
hehehe!”
“iya juga ya heheh” Aldo pun ikut tertawa.
Iya emang bener juga sih. Ibarat pepatah yang populer, sedia payung
sebelum hujan. Mau ujan atau ga, kita sih oke-oke aja, toh bawa payung ko.
Hihihi.
Kalian pasti merasa ga lucu ya kan? Katanya bisa meramal cuaca, ko
pernyataannya gitu, kurang logis, ya kan? Hehe, iya itu Cuma awalan aja.
Lagipula sebenernya perkara hujan itu Rahasia Allah, Rahasia Malaikat Mikail.
Turunnya hujan tidak bisa diprediksi sepenuhnya oleh Manusia. Meskipun
zaman canggih seperti BMKG, itupun masih ada ketidakakuratannya.
Pasalnya tiap setengah jam selalu ada perubahan data cuaca yang drastis.
Kalaupun bisa, itu hanya kebetulan belaka dan berdasarkan data-data
pengalaman yang ada. Seperti yang dialami Faris, ia bisa membaca atau
memperdiksi hujan berdasarkan data pengalaman yang sudah dia lakukan selama

Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 7
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
bertahun-tahun. Jadi dari sekian data yang ada, pasti ada banyak data yang
mirip kejadiannya. Nah dari dasar itulah jadi tau prediksi hujan yang akan terjadi.
Dan satu hal lagi keterbatasan Faris adalah, ia tidak bisa menjangkau
atau memeprediksikan untuk daerah yang lebih luas. Ia hanya bisa memantau
derah lokal saja kira-kira radius beberapa kilometer. Selain itu, ia pula tidak bisa
memprediksi cuaca dimalam hari, terlebih jika tidak ada sinar rembulan. Karena
dia butuh “melihat jenis awan”nya dulu untuk bisa menafsirkan jenis hujan yang
akan terjadi.
Segala sesuatu pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Termasuk
kemampuan Faris yang satu ini. Kelebihannya, ialah ia bisa lebih antisipasi, lebih
waspada atas hujan deras yang aka terjadi. Seperti mengangkat jemuran
pakaian lebih awal. Selalu bawa jas hujan dan sandal jepit jika berkendara
kemana-mana, dan sebagainya.
“Ris, gimana cuaca aman ga? “ tanya Boim sambil melihat langit.
“Insya Allah aman, paling nanti Cuma gerimis sekitar jam 2 siang an”
“ya sudah ayo kita berangkat sekarang!” ajak boim,
“Ayo,,!”
Ternyata benar, sekitar jam 2 siang turun gerimis. Boim merasa lega
tidak kehujanan. Bahkan jam 1 lewat boim sudah sampai duluan di TKP.
Yang lebih ekstrim lagi pernah suatu hari langit mendung berat. Angin
kencang. Semua orang panik. ada yang cepat2 mengangkat jemuran pakaian,
ada yang memasukkan gabah yang dijemur ke karung. Dan yang lebih panik lagi,
orang yang sedang pesta, melangsungkan resepsi pernikahan.
Tapi Faris ketika itu santai saja. Panik juga tapi, ia berusaha rileks dan
tenang, sambil terus menatapi langit gelap yang awannya bertindih-tindih serta
angin yang cukup kencang.

8 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
“Ris, gimna nih, jadi ga kita kondangan ke Mauk?” Tanya Soleh sambil
merapihkan tas selendangnya, ia mengeluarkan amplop yang baru saja ia
masukkan uang. Kemudian ia menuliskan nama diatas amplop itu. “cuacanya
gelap banget, kita berangkat sekarang yuk, ntar takut kehujanan loh” ujar soleh
sambil memasukkan Amplop tadi ke saku bajunya, lalu memasukkan pulpen kedlm
tasnya.
“tenang aja sih, ga bakal hujan ko, paling Cuma mendung doang, bentar
lagi juga awannya lewat kebawa angin” ujar Faris dengan tenang. Sambil
mengalihkan wajahnya dari menatap langit menuju wajah soleh. Kemudian
senyum. “kan sekarang banyak yang hajat, biasanya pawang hujannya kuat
heheh”
“heheh, iya juga ya. Biasanya emang gitu, kalo banyak yang hajat,
hujannya ga jadi” Soleh menimpali.
Perkiraan faris ini bisa jadi memang pengalaman dimasyarakat, selalu ada
istilah “pawang Hujan” bagi yang hajatan. Tapi disisi lain, Faris mengatakan hal
ini berdasarkan pengalaman bertahun-tahun dan fakta dilapangan sehubungan
jenis awan dan angin yang ada. Apabila awan tebal hitam rata maupun
bertindihtindih, lalu ada angin yang kencang, di mana angin itu bisa membuat
daun-daun kering rontok berserakan, itu bisa dipastikan akan turun hujan.
Namun jika anginnya itu tidak terlalu kencang alias tidak membuat daun kering
rontok berserakan, itu ridak akan terjadi hujan. malah awan itu akan berpindah
ke tempat lain, kemudian lambat laun langit kembali agak terang normal. Itulah
beberapa hasil pengalaman yang ia dapati.

Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 9
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)

10 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
2. Hari kedua ( Jum’at, 22 Desember 2017)

Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 11
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
3. Hari ketiga, ( Sabtu, 23 Desember 17)

Sandal dan Puntung Rokok.


Tadi malam aku berangkat kerumah teman yang lokasi rumahnya tidak
begitu jauh dr rumahku. Sebut saja namanya Bang Pandi Sepatan.
Saya kenal beliau dr sebuah komunitas Group di facebook yang
bernama Komunitas Pengguna Bahasa Orang Tua Dulu atau disingkat
dengan kata ORTUDU. Bahasa ini merupakan bahasa campuran
antara bahasa Betawi, Sunda Kasar dan Bahasa Melayu Indonesia .
Dikatakan bahasa orangtua dulu karena zaman dahulu bahasa ini sering
digunakan dalam percakapan sehari-hari. Biasanya bahasanya lucu,
berisi guyonan, sindiran dan lain-lain.
Dulu saya sempet membuat buku kamus bahasa ORTUDU.
Katakatanya saya rangkum dr berbagai sumber. dari kamus bahasa
sunda, Betawi dan bahasa sehari-hari. Revisi pertama itu terbit sekitar
tanggal 15 Oktober 2015. Revisi ke 2 tanggal 11 Juli 2016. Dan revisi
ke 3 tanggal 18 Nopember 2016. Namun saya hanya bertahan sampai
revisi ke 3. Ketika Hendak membuat revisi ke 4, saya bentrok dengan
tugas menyusun skripsi. Jadi belum sempat saya selesaikan revisi ke 4 nya
sampai sekarang hehehe.
Oh ya kita kembali ke laptop. Tentang Bang Pandi. Tadi malam,
saya main kerumahnya. Karena sudah sejak lama disuruh main
kerumahnya. Waktu ada acara KKN (Kumpul Kongko Ngopi) yang
diadakan setiap hari Minggu di tempat anggota ortudu, saya baru datang
sekali, di acara KKN pertama. Acara KKN dirumah bang Pandi saya ga

12 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
ikut. Nanah dr situ saya merasa ga enak. Saya jadi penasaran di mana
rumahnya. Katanya di sepatan, masih satu kecamatan. Terus dari
beberapa informasi yang saya dapat, entah dari facebook, whatsapp,
bbm atau lainnya. Bang pandi itu punya usaha percetakan. Desain
stempel, undangan, fotokopi, dan lain-lain. Saya jadi penasaran pengen
belajar tentang desain. Akhirnya saya menyempatkan diri main
kerumahnya sambil belajar desain pake Draw. Saya bawa laptop dr
rumah.
Sesampai di sana saya ketemu Bang Maung Pribadi, didepan
rumahnya. Setelah memarkirkan motor, saya langsung menyalami Bang
Maung.
“ASSALAMU'ALAIKUM bang Maung.”
“Waalaikum salam..”
“tumben nih es1 baru ngegejlig2 lagi?!”
“iya bang, ini saya mau ada perlu ama bang Pandi”
“oh iya noh ada orangnya tuh didepan”
“yaudah bang saya mau ke situ dulu ya?”
Bang Maung mengangguk. Saya menghampiri Bang Pandi yang
lagi Duduk santai didepan serambi rumah bang Bonar. Rumah bang
Pandi dan Bonar berhadap-hadapan, hanya dipisah jalan onblok
seukuran mobil angkot. Cuma, berhubung rumah bang Pandi serambi
depannya sempit, dia milih tempat di depan rumah bang Bonar.

1
Nama panggilan umum untuk teman, kerabat.dll
2
Ini salahsatu bahasa ORTUDU yang artinya mencakup “Mampir, main,
silaturahmi, singgah, datang dan sebagainya “
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 13
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
“Assalamu'alaikum bang Pandi!” sapa aku sambil mencium
tangannya.
“Waalaikum salam, sini silahkan duduk” ujar bang Pandi sambil
menikmati Rokonya yang ngepul kek tabunan3.
Saya duduk di tepi serambi depan, lalu melepaskan sandal saya di
depan teras, tapi bukan depan teras yang pas pintu masuk.
“sorry bang tadi agak telat. Soalnya macet di pisangan. Ada
pasar malam/pasar kaget tiap malam sabtu. Apalagi kalo ada 2 mobil
gede yang berlawanana arah, udah kaga puguh lagu4 jasa macetnya.
“ya tidak apa-apa. Oh ya dewek5 kalo mau belajar corel ke sini aja,
ga usah malu-malu” ujar bang pandi
“iya bang” aku melepas tas dan menaruh ke bawah bangku.
Kemudian mengeluarkan laptop dari dalam tas.
“gini bang, saya pengen belajar cara bikin stiker. Layout keyboard
kek gini” aku sambil menunjukkan contohnya.
Kemudian bang Pandi mengajarkan saya cara membuatnya. Saya
serius banget belajarnya, bang pandi juga ngajarinnya santai. Tak berapa
lama kemudian datang seseorang yang baru pulang kerja. Mungkin itu
anaknya bang Bonar. Dia memarkirkan motor di serambi depan, tepat di
mana sandal saya ditaro. Motornya di standar dua. Lalu orang itu
keserambi samping sambil ikut ngobrol-ngobrol bareng bang Maung,
bang Bonar dan satu lagi yang saya ga tau namanya. Dia pake kaos

3
Tabunan itu kumpulan sampah di tempat pembakaran samapah. Asap yang
muncul dr pembakaran sampah itu di analogikan dengan kepulasn Asap roko bang pandi
4
Tidak karuan, tidak terkira
5
Kamu. Anda, engkau
14 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
oblong kuning. Mereka semua sambil ngobrol, ngerokok dan ngopi. Kalo
yang pakai oblong kuning, sedang main catur sama bang Bonar.
Semuanya begitu asik dengan obrolan dan permainan caturnya.
Ga kerasa waktu sudah hampir menunjukkan jam sebelas lewat.
Aku sudah hampir 3 jam belajar sama bang Pandi. Akhirnya aku mau ijin
pamit. Tapi aku mau ijin ke toilet dulu. Udah ga kebelet6, mau buang air.
Namun sesuatu terjadi ketika aku mau pakai sandal. Sandal aku tidak
ada, entah kemana, aku lupa. Berhubung sudah tidak tahan saya
terpaksa pakai sandal yang ada aja disitu. Aku menuju musholla yang
tidak jauh dari situ. Seusai dari musholla, saya kembali mencari sandal.
“waduh bang, sandal saya mana ini ya?” saya inget-inget. Oh ya,
ada diserambi depan. Loh ko ada motor. Oh ternyata sandal aku tertindih
kaki standar motor. Standar dua.
Aku mulai mengambilnya, aku miringkan motor ke sisi kiri, lalu aku
tarik sandalnya. Alhamdulillah bisa kuambil. Tapi, sesuatu terjadi lagi.
Sandal sebelah kiri aku kena puntung Rokok. Parah banget. Lelehan
sandal sangat jelas sekali, besar dan memanjang sekitar 5 senti.
Kedalaman sekitar 2 senti, sedikit lagi tembus kelapisan bawah sandal.
“busyet bang, ini sandal saya ko bisa gini ya, siapa ini bang yang
buang roko di sini” tanya aku
“kenapa emang es ?” tanya bang Maung
“ini bang sendal saya gerohak alias sembohak7 kena roko”

6
Udah tidak tahan lagi
7
Keadaan terkikis, rusak, terkeruk seperti dimakan. Seperti sisi buah yang
dimakan oleh mulut, yang ada bekasnya di buah tersebut.
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 15
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
Hahaha...
Mereka serentak ketawa semua...
Ya udah lah tidak apa-apa Cuma sendal ini.heheh.toh ketutup
kaki. Ga kelihatan sama orang lain heheh.

16 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
4. Hari ke empat, ( Minggu, 24 Desember 17)

Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 17
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
5. Hari ke-lima, ( Senin, 25 Desember 2017)

18 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
6. Hari ke enam, ( Selasa, 26 Desember 2017)

Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 19
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
7. Hari ke – 7, ( Rabu, 27 Desember 2017)

20 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
8. Hari ke-8, (Kamis, 28 Desember 2017)

Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 21
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
9. Hari ke -9,( Jum’at 29 Desember 17)

22 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
10. Hari ke -10, (Sabtu, 30 Desember 2017)

Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 23
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
11. Hari ke – 11, (Minggu, 31 Desember 2017)

24 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
12. Hari ke – 12, (Senin, 1 Januari 2018)

Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 25
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
13. Hari ke-13, (Selasa, 2 Januari 2018)

26 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis


14. Hari ke -14 , (Rabu, 3 Januari 2018)

27 Belajar Komitmen dan konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis

Anda mungkin juga menyukai