Buku Saku Belajar Menulis New
Buku Saku Belajar Menulis New
Buku Saku
Belajar Komitmen & Konsisten
Menulis 200 - 400 kata setiap hari.
(4-5 Paragraf, 1 paragraf 5-6 kalimat)
Selama dua Minggu,
Terhitung Sejak tanggal 21 Des 17
sampai 3 Januari 2018
2017
A
lhamdulillahi Robbil 'Alamin, segala Puji hanya Bagi Allah SWT yang telah
memberikan beribu-ribu nikmat bagi kita semua, sehingga kita masih
dalam keadaaan sehat walafiat serta dalam kedaaan Iman dan Islam.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Baginda Besar Nabi
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, shabatnya, pengikutnya dan kita juga
sebagai ummatnya yang mudah-mudahan mendapatkan syafaat di Yaumil Akhir
nanti. Aamiin...
Buku Saku ini sengaja kami buat sesederhana mungkin untuk
memudahkan dan membantu teman-teman dalam belajar menulis,. Di mana
setiap halaman diberi keterangan waktu dan tanggal, agar kita benar-benar
komitmen dan konsisten dalam menulis sesuai target waktu yang telah
ditentukan. Dalam sehari minimal ada beberapa hal yang kita tulis dilembar
tersebut, entah hal apa saja yang ada dipikiran kita. Tulis saja. Entah hanya 3 atau
5 paragraf. Terus lah coba konsisten/istiqomah selama 2 minggu ini, dan nanti
setelah dua Minggu, anda bisa melihat hasilnya seperti apa.
Dalam pelaksanaannya nanti, cobalah minta bimbingan dan pengarahan
dr beberapa teman atau orang-orang yang lebih berpengalaman. Buku ini bukan
semata-mata satu-satunya patokan anda dalam berkarya/ belajar menulis. Buku
ini hanya sarana penunjang saja. Dan tentunya ada juga perlu hal atau referensi
lain untuk memaksimalkan hasil karya Anda.
Akhirul kalam, tak ada gading yang tak retak, buku saku ini hanya
pengantar, hanya sarana kecil saja yang sangat mungkin banyak kekurangannya.
Maka dari itu, sangat kami harapkan kritik dan saran dari teman-teman sekalian
agar buku ini lebih bermanfaat lagi bagi kita semua.
Salam semangat menulis. Cinta Masjid, cinta Menulis.
™©®
Penyusun
Hari ini cuaca mendung, aku hendak beli sarapan Nasi Uduk ke warung depan
rumah. Dengan membawa uang 20 ribu, itu cukup membeli 2 bungkus nasi uduk
plus gorengan Bala-bala, masing-masing seharga 5 ribu rupiah. Sisanya 5 ribu aku
belikan gorengan, dan 5 ribu aku belikan bacang. Alhamdulillahi Robbil 'Alamin,
berkah dan nikmat sarapan hari ini.
Sesampai dirumah aku langsung memasukkan motor kdlm rumah, karena
aku tau akan turun hujan. Ketika berapa lama kemudian, ternyata benar hujan
lebat. Dan hari ini aku membuka-buka beberapa majalah lama yang belum sempat
aku baca-baca. Dalam majalah itu, aku sempat beca beberapa artikel dan cerpen
yang menarik. Diantaranya cerpen tentang seseorang yang berniat baik hendak
membiayai ronovasi Mushola dekat rumahnya jika harta warisannya laku terjual.
Namun malangnya orang itu malah menderita suatu musibah, yaitu mulutnya
tidak bisa berbicara setelah harta warisannya laku. Dan cerita ini memiliki pesan
moral yang mendalam tentang niat baik / nadzar kita. Jika sudah sampai waktunya
, maka harus segera dilaksanakan.
Kisah kedua yaitu kisah lucu istri direktur yang ikut menginap kerumah
mertuanya. Ketikapagi dia masih memakai celana Training kaos tangan panjang
dan jilbab, samnil memomong anknya ,dia pergi ketempat kerja suaminya. Lalau
ada Ob ,, dia menanyakan suaminya ke OB tersebut, sang ob cuek. Ketika bertemu
suaminya ob heran ga nyangka kalo Otis adalah istrinya. Hihihi.
Pukul 19:18
Sambil menunggu Adzan isya, ku coba buka laptop. Aku hidupkan diruang
tengah. Sambil berfikir, hal apa yang mau kutiliskan. Tapi aku juga bingung. Ga
konsen dan ga fokus. Padahal aku lagi sendirian diruang tamu. Malam jumat lagi.
Hamm...
Eh adzan isya sudah berkumandang nih, yaudah kita bereak dulu ya.
Nanti setelah sholat isya kita lanjut lagi oke,,,
Sampai jumpa teman...
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 5
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
Nah, selain itu, Faris juga seneng dengan dunia elektro atau kelistrikan.
Dia sering melakukan berbagai percobaan atau eksperimen yang berhubungan
dengan listrik sederhana. Seperti lampu mainan, lampu senter, radio, dinamo dan
sebagainya. Dia seneng mengutak-ngatik lampu. Membuat mainan lampu untuk
cadangan jika mati lampu dimalam hari. Dan juga ngotak-ngatik radio kecil (zaman
dulu semept pamilar yang namanya wokmen/ Walman. / radio kecil) . dari radio
wokmen yang bekas, ia coba modifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan
suara yang begitu keras seperti radio ukuran besar.
Acara radio yang sering ia dengar adalah acara berita yang disiarkan
langsung 24 jam Nonstop di Radio El-Shinta FM 90,05 Hz. Berita yang ia
senangi adalah berita tentang perkiraan cuaca. Kebetulan saat itu sedang musim
hujan, jadi beritanya juga tidak jauh dari berita tentang cuaca dan hujan.
Faris yang memang hobi tentang cuaca, sangat antusias menyimaknya.
Momen itu ia manfaatkan untuk belajar mempelajari alam secara autodidak.
Mempelajari perubahan cuaca, iklim, hujan, awan, dan sebagainya. Selain itu ia
juga terus menggali informasi dr berbagai sumber seperti berita di media massa
baik elektroni mauoun cetak. Membaca-baca buku referensi di perpustakaan.
Buku IPA Fisika, Geografi dan lain-lain. Dan terakhir melakukan pengamatan
langsung dilapangan, yaitu memperhatikan langit, awan, jenis-jenis awan, jenis
hujan dan lainnya serta sambil mencatat beberapa hal yang dikira penting. Hal
itu ia lakukan hingga SMP.
Naaah... dari pengalaman itulah Faris jadi faham tentang cuaca dan iklim.
Jadi tahu karakter awan dan hujan, (ya ga seratus persen sih, paling tidak iya
sudah tau banyak tentang hal yang berhubungan dengan cuaca/ hujan). Hanya
dengan melihat jenis awan yang ada dilangit serta merasakan kecepatan angin,
faris sudah tau kalo ini jenis hujan apa. Ia semacam peramal cuaca hitu. Bisa baca
atau prediksi cuaca. Bahkan sampai-sampai dia dibilang Pawang Hujan.
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 7
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
bertahun-tahun. Jadi dari sekian data yang ada, pasti ada banyak data yang
mirip kejadiannya. Nah dari dasar itulah jadi tau prediksi hujan yang akan terjadi.
Dan satu hal lagi keterbatasan Faris adalah, ia tidak bisa menjangkau
atau memeprediksikan untuk daerah yang lebih luas. Ia hanya bisa memantau
derah lokal saja kira-kira radius beberapa kilometer. Selain itu, ia pula tidak bisa
memprediksi cuaca dimalam hari, terlebih jika tidak ada sinar rembulan. Karena
dia butuh “melihat jenis awan”nya dulu untuk bisa menafsirkan jenis hujan yang
akan terjadi.
Segala sesuatu pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Termasuk
kemampuan Faris yang satu ini. Kelebihannya, ialah ia bisa lebih antisipasi, lebih
waspada atas hujan deras yang aka terjadi. Seperti mengangkat jemuran
pakaian lebih awal. Selalu bawa jas hujan dan sandal jepit jika berkendara
kemana-mana, dan sebagainya.
“Ris, gimana cuaca aman ga? “ tanya Boim sambil melihat langit.
“Insya Allah aman, paling nanti Cuma gerimis sekitar jam 2 siang an”
“ya sudah ayo kita berangkat sekarang!” ajak boim,
“Ayo,,!”
Ternyata benar, sekitar jam 2 siang turun gerimis. Boim merasa lega
tidak kehujanan. Bahkan jam 1 lewat boim sudah sampai duluan di TKP.
Yang lebih ekstrim lagi pernah suatu hari langit mendung berat. Angin
kencang. Semua orang panik. ada yang cepat2 mengangkat jemuran pakaian,
ada yang memasukkan gabah yang dijemur ke karung. Dan yang lebih panik lagi,
orang yang sedang pesta, melangsungkan resepsi pernikahan.
Tapi Faris ketika itu santai saja. Panik juga tapi, ia berusaha rileks dan
tenang, sambil terus menatapi langit gelap yang awannya bertindih-tindih serta
angin yang cukup kencang.
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 9
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 11
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
3. Hari ketiga, ( Sabtu, 23 Desember 17)
1
Nama panggilan umum untuk teman, kerabat.dll
2
Ini salahsatu bahasa ORTUDU yang artinya mencakup “Mampir, main,
silaturahmi, singgah, datang dan sebagainya “
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 13
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
“Assalamu'alaikum bang Pandi!” sapa aku sambil mencium
tangannya.
“Waalaikum salam, sini silahkan duduk” ujar bang Pandi sambil
menikmati Rokonya yang ngepul kek tabunan3.
Saya duduk di tepi serambi depan, lalu melepaskan sandal saya di
depan teras, tapi bukan depan teras yang pas pintu masuk.
“sorry bang tadi agak telat. Soalnya macet di pisangan. Ada
pasar malam/pasar kaget tiap malam sabtu. Apalagi kalo ada 2 mobil
gede yang berlawanana arah, udah kaga puguh lagu4 jasa macetnya.
“ya tidak apa-apa. Oh ya dewek5 kalo mau belajar corel ke sini aja,
ga usah malu-malu” ujar bang pandi
“iya bang” aku melepas tas dan menaruh ke bawah bangku.
Kemudian mengeluarkan laptop dari dalam tas.
“gini bang, saya pengen belajar cara bikin stiker. Layout keyboard
kek gini” aku sambil menunjukkan contohnya.
Kemudian bang Pandi mengajarkan saya cara membuatnya. Saya
serius banget belajarnya, bang pandi juga ngajarinnya santai. Tak berapa
lama kemudian datang seseorang yang baru pulang kerja. Mungkin itu
anaknya bang Bonar. Dia memarkirkan motor di serambi depan, tepat di
mana sandal saya ditaro. Motornya di standar dua. Lalu orang itu
keserambi samping sambil ikut ngobrol-ngobrol bareng bang Maung,
bang Bonar dan satu lagi yang saya ga tau namanya. Dia pake kaos
3
Tabunan itu kumpulan sampah di tempat pembakaran samapah. Asap yang
muncul dr pembakaran sampah itu di analogikan dengan kepulasn Asap roko bang pandi
4
Tidak karuan, tidak terkira
5
Kamu. Anda, engkau
14 Belajar Komitmen dan Konsisten Menulis | Cinta Masjid Cinta Menulis
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
oblong kuning. Mereka semua sambil ngobrol, ngerokok dan ngopi. Kalo
yang pakai oblong kuning, sedang main catur sama bang Bonar.
Semuanya begitu asik dengan obrolan dan permainan caturnya.
Ga kerasa waktu sudah hampir menunjukkan jam sebelas lewat.
Aku sudah hampir 3 jam belajar sama bang Pandi. Akhirnya aku mau ijin
pamit. Tapi aku mau ijin ke toilet dulu. Udah ga kebelet6, mau buang air.
Namun sesuatu terjadi ketika aku mau pakai sandal. Sandal aku tidak
ada, entah kemana, aku lupa. Berhubung sudah tidak tahan saya
terpaksa pakai sandal yang ada aja disitu. Aku menuju musholla yang
tidak jauh dari situ. Seusai dari musholla, saya kembali mencari sandal.
“waduh bang, sandal saya mana ini ya?” saya inget-inget. Oh ya,
ada diserambi depan. Loh ko ada motor. Oh ternyata sandal aku tertindih
kaki standar motor. Standar dua.
Aku mulai mengambilnya, aku miringkan motor ke sisi kiri, lalu aku
tarik sandalnya. Alhamdulillah bisa kuambil. Tapi, sesuatu terjadi lagi.
Sandal sebelah kiri aku kena puntung Rokok. Parah banget. Lelehan
sandal sangat jelas sekali, besar dan memanjang sekitar 5 senti.
Kedalaman sekitar 2 senti, sedikit lagi tembus kelapisan bawah sandal.
“busyet bang, ini sandal saya ko bisa gini ya, siapa ini bang yang
buang roko di sini” tanya aku
“kenapa emang es ?” tanya bang Maung
“ini bang sendal saya gerohak alias sembohak7 kena roko”
6
Udah tidak tahan lagi
7
Keadaan terkikis, rusak, terkeruk seperti dimakan. Seperti sisi buah yang
dimakan oleh mulut, yang ada bekasnya di buah tersebut.
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 15
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
Hahaha...
Mereka serentak ketawa semua...
Ya udah lah tidak apa-apa Cuma sendal ini.heheh.toh ketutup
kaki. Ga kelihatan sama orang lain heheh.
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 17
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
5. Hari ke-lima, ( Senin, 25 Desember 2017)
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 19
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
7. Hari ke – 7, ( Rabu, 27 Desember 2017)
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 21
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
9. Hari ke -9,( Jum’at 29 Desember 17)
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 23
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
11. Hari ke – 11, (Minggu, 31 Desember 2017)
Cinta Masjid Cinta Menulis | belajar Menulis 200 – 400 kata tiap hari 25
Menulis 200-400 kata/hari, ( 4-5 Paragraf, 1 Paragraf 5-6 kalimat)
13. Hari ke-13, (Selasa, 2 Januari 2018)