Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan ridhoNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantar kita dari
zaman kegelapan menuju cahaya ridho Allah SWT.

Dalam proses pembuatan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami. Juga permintaan maaf kami ucapkan apabila
terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini karena sesungguhnya kesalahan itu
sepenuhnya milik manusia dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Dalam makalah ini, kami lampirkan beberapa penjelasan tentang pemanasan


global. Materi yang terdapat dalam makalah ini mengacu pada kurikulum 2013 yang
telah disempurnakan. Makalah ini berisi penjelasan yang lengkap dan ringkas sehingga
mudah dipahami oleh siswa-siswi.

Sekian dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
kedepannya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palu, Mei 2019


Penyusun

Kelompok 4

XID KELOMPOK 4 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 3


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4

BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 5

A. Pengertian Pemanasan Global ................................................................................... 5


B. Penyebab Pemanasan Global ..................................................................................... 5
C. Dampak Pemanasan Global ........................................................................................ 7
D. Pengendalian Pemanasan Global............................................................................. 14
E. Perjanjian Internasiona ................................................................................................. 15

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................................ 18

Kesimpulan ........................................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 19

LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 20

XID KELOMPOK 4 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering di bicarakan
baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Secara umum, pemanasan global di
definisikan dengan meningkatknya suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami,dalam kurun waktu 50
tahun terakhir suhu global meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terekam
sebelumnya. 10 tahun paling panas terjadi setelah tahun 1990. Penyebab utamanya
tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.

Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang sangat besar. Di Indonesia


pemanasan global berdampak pada perubahan iklim yang cukup ekstrim, hujan lebat
yang menyebabkan banjir dan longsor, panas yang menyebabkan kekeringan,hingga,
semburan gas.

Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar
energi tersebut merambat dalam bentuk radiasi gelombang pendek termasuk cahaya
tampak. Saat energi mengenai permukaan bumi, cahaya berubah menjadi panas yang
menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan sisa nya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Meskipun begitu, sebagian panas terperangkap di atmosfer bumi karena menumpuknya
jumlah gas rumah kaca.

Gas-gas ini menyerap dan kemudian memantulkan kembali radiasi gelombang yang
di pancarkan bumi yang mengakibatkan panas tersebut akan tersimpan di permukaan
bumi. Hal ini terjadi berulang-ulang sehingga mengakibatkan suhu permukaan bumi
meningkat.

XID KELOMPOK 4 3
B. Rumusan masalah

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca?

2. Apa saja faktor penyebab terjadinya Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca?

3. Apa saja dampak dari Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca?

4. Bagaimana cara mengatasi Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca?

C. Tujuan

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dari Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca

2. Untuk mengetahui faktor penyebab Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca

3. Untuk mengetahui dampak dari Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca

4. Untuk mengetahui cara mengatasi Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca

XID KELOMPOK 4 4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global

Menurut Natural Resources Defence Council, pemanasan global adalah kondisi


peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang
berlebih. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) juga menyimpulkan
bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-
20, kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca
akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca.

B. Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global umumnya dapat disebabkan oleh :

1. Emisi rumah kaca. Secara umum, efek rumah kaca merupakan hal baik dan
dibutuhkan makhluk hidup di bumi. Tanpa gas rumah kaca, suhu di bumi terlalu dingin
sehingga tidak mungkin ditempati. Namun jika berlebihan, gas rumah kaca akan
menyebabkan bumi menjadi terlalu panas. Melampaui ambang batas daya tahan hidup
manusia dan berbagai spesies.

2. Polusi gas metana menjadi penyebab kedua, terutama dalam bidang peternakan,
pertanian, dan perkebunan. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan organik yang
kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan, sedangkan
pada peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak
maka meningkatnya pula gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.

3. Penggunaan CFC yang tidak terkontrol. Bahan-bahan kimia khloroflorokarbon (CFC)


yang banyak dijumpai pada peralatan pendingin (kulkas, AC) dan tabung penyemprot
parfum.

4. Polusi kendaraan berbahan bakar mesin.

5. Pemborosan energi listrik yang merupakan hasil permbakaran minyak bumi dan batu
bara, dimana pembakaran tersebut menghasilkan karbon dioksida.

XID KELOMPOK 4 5
6. Pembakaran sampah secara berlebihan yang dilakukan secara massal akan
menyebabkan pemanasan global karena menghasilkan gas metana yang dapat
memerangkap panas.

Selain itu, pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas


rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek
rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi
dapat juga timbul akibat aktivitas manusia. Dari berbagai aktivitas manusia
menghasilkan gas Rumah Kaca yang berada di atmosfer (troposfer) terutama yang
berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara)
seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer,
memasak. Selain itu, Gas Rumah Kaca juga dihasilkan dari pembakaran dan
penggundulan hutan, serta aktivitas pertanian dan peternakan. Gas Rumah Kaca yang
dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti H2O (uap air), CO2 (karbon dioksida), O3
(ozon), CH4 (metana), N2O (dinitrogen oksida), CFC (cholorofluorokarbon : CFC R-11
dan CFC R-12), dan gas lainnya seperti HFCS, PFCS, dan SF6 .
Karbon monoksida dan senyawa organik yang mudah menguap, volatile organic
compound (VOC) paling banyak dihasilkan dari knalpot mobil-mobil dan motor di jalan
raya. VOC berasal dari proses-proses industri dunia. Ozon merupakan gas rumah kaca
yang secara kontinyu dihasilkan dan dirusak di atmosfer melalui reaksi kimia. Di
troposfer, aktivitas manusia telah meningkatkan kadar ozon melalui pelepasan gas
seperti karbon monoksida, hidrokarbon, dan oksida-oksida nitrogen, yang dapat
bereaksi secara kimia menghasilkan ozon. Uap air merupakan gas rumah kaca dengan
kadar terbanyak di atmosfer. Namun demikian, aktivitas manusia tidak berpengaruh
besar terhadap keberadaan uap air di atmosfer. Aerosol adalah partikel-partikel kecil
yang berada di atmosfer dengan ukuran, konsentrasi dan komposisi kimia yang
bervariasi. Aerosol di atmosfer berasal dari emisi aerosol secara langsung atau
terbentuk dari senyawa-senyawa
lain yang ada di atmosfer.
Pembakaran bahan bakar fosil dan
biomassa, serta proses-proses
industri melepaskan aerosol yang
mengandung senyawa-senyawa
sulfur, senyawa organik, dan
jelaga. Aerosol di atmosfer juga
dapat muncul dari alam, seperti
dari letusan gunung berapi.

Secara umum, Parameter


Emisi Rumah Kaca :

1. Uap Air
2. Karbondioksida

XID KELOMPOK 4 6
3. Metana

4. Sox

5. NOx

6. CFC

C. Dampak Pemanasan Global

 Dampak terhadap iklim dan cuaca


1) Cuaca menjadi tidak menentu.
Salah satu dampak dari pemanasa global yang paling terasa mencakup iklim dan
cuaca adalah menjadikan cuaca tidak menentu. Misalnya kita sangat sulit
memprediksi cuaca yang akan terjadi dalam kurun waktu tertentu. apabila kita
memprediksikan hari akan cerah, tiba- tiba bisa turun hujan (baca: jenis hujan),
itupun hujan yang sangat deras dan terkadang disertai jenis angin dan juga petir.
Hal inilah yang menyebabkan kesulitan melakukan ramalan cuaca. Seperti yang
kita ketahui bersama bahwa ramalan cuaca atau prakiraan cuaca ini merupakan
hal yang sangat penting. Bukan hanya bagi penyelenggara event atau proyek,
namun juga sangat penting bagi sektor transportasi. Mengingat transportasi
udara membutuhkan jadwal penerbangan yang sangat teliti dan berhati- hati
terhadap cuaca.

2) Musim datang tidak sesuai dengan masanya


Dampak kedua dari pemanasan global bagi cuaca dan iklim adalah kedatangan
musim yang tidak sesuai dengan masa. Kita mempelajari bahwa musim di dunia
ini datang dengan sangat teratus menurut tanggal masing- masing. Oleh karena
itulah kita dapat memprediksi kapan kita akan berjumpa dengan musim tertentu.
sebagai contoh pembagian musim di Indonesia, kita akan menjumpai musim
hujan ketika bulan Oktober- April, sementara sisanya kita akan menjumpai
musim kemarau. Namun sejak akhir- akhir ini pemanasan global melanda bumi,
musim datang semakin tidak beraturan, semakin tidak pada masanya. Misalnya di
bulan November yang seharusnya sudah memasuki musim penghujan, justru
masih terasa panas dan tidak menunjukkan tanda- tanda akam turun hujan.

XID KELOMPOK 4 7
Demikian halnya dengan musim penghujan yang masih saja datang meskipun
sudah memasuki saat musim kemarau tiba.

3) Iklim atau cuaca menjadi terasa lebih panas


Dampak pemanasan global yang selanjutnya adalah cuaca atau iklim menjadi
lebih terasa panas dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini tercermin pada suhu
udaranya. Ketika pemanasan global terjadi, maka udara menjadi terasa lebih
panas, dan panasnya ini merupakan panas yang menyengat kulit. Jadi, meskipun
matahari tidak terlalu terik, namun cuaca cukup membakar kulit kita sehingga
kita akan merasa gerah dan kepanasan.

4) Musim kemarau dan musim penghujan lamanya tidak sama


Dampak selanjutnya dari pemanasan global terhadap cuaca dan iklim adalah
musim yang lamanya tidak sesuai semestinya. Misalnya di Indonesia, harusnya
musim penghujan dan musim kemarau sama- sama berlangsung selama enam
bulan tapi karena pemanasan global, musim ini bisa berlangsung tidak
semestinya. Terkadang kita menjumpai musim penghujan yang lebih lama
daripada musim kemarau dan terkadang musim kemarau datang lebih lama
daripada musim hujan.

 Dampak terhadap kenaikan permukaan air laut dan kondisi laut :


1) Permukaan laut mengelami kenaikan
Salah satu dampak pemanasan global yang paling dirasakan dari segi kelautan
adalah naiknya permukaan air laut. Kenaikan pada permukaan air laut ini
memanglah tidak terlalu banyak sehingga mungkin saja kita tidak terlalu
menyadari. Meski demikian permukaan air laut yang terus menerus naik lama-
lama akan sangat kita rasakan. Misalnya, banyak tempat yang dulunya tidak
tergenang air dan sekarang tergenang air laut, kemudian terjadi banjir rob di
berbagai tempat, selain itu banyak pulau- pulau kecil yang tenggelam. Kenaikan
permukaan air laut ini tidak lain karena disebabkan oleh es yang mencair akibat
suhu bumi semakin panas atau pemanasan global. Es- es yang mencair ini
merupakan es yang berada di kutub bumi, baik kutub utara maupun kutub
selatan. Di kutub- kutub bumi tersebut kita mendapati gunung- gunung es yang

XID KELOMPOK 4 8
sangat besar. Namun karena kondisi bumi yang sudah panas, maka dalam
beberapa periode, gunung- gunung es tersebut longsor dan es mulai mencair.
Ketika es mencair maka akan menambah volume air laut, sehingga permukaan air
laut menjadi naik akibat bertambahnya volume tersebut.

2) Suhu permukaan air laut meningkat.


Dampak pemanasan global yang selanjutnya adalah suhu di permukaan air laut
meningkat, tidak seperti sebelum terjadi pemanasan global. Hal inilah yang
menyebabkan suhu air laut sekarang ini lebih hangat daripada laut yang dulu. Air
laut yang hangat ini akan membawa perubahan ke ekosistem air laut. Air laut
yang hangat ini disebabkan oleh cuaca di bumi yang semakin panas akibat
pemanasan global.

3) Banyak pulau- pulau yang tenggelam


Dampak pemanasan global yang berkaitan dengan air laut adalah banyak pulau-
pulau kecil yang tenggelam. Pulau- pulau kecil tenggelam karena permukaan air
laut menjadi naik sehingga menutupi pinggiran pulau. Apabila kenaikan
permukaan air laut ini terjadi secara terus- menerus maka pulau- pulau kecil bisa
tenggelam. Dan apabila terus dan terus mengalami kenaikan, maka tidak menutup
kemungkinan bahwa suatu saat pulau- pulau besar yang dihuni oleh manusia pun
lama- kelamaan akan tenggelam. Maka dari itulah sangat penting bagi kita untuk
melakukan pencegahan terjadinya pemanasan global yang semakin parah.

4) Binatang- binatang laut mati


Pemanasan global secara langsung bisa membunuh ekosistem laut atau makhluk-
makhluk hidup yang habitatnya di bawah laut. Mengepa demikian? Hal ini karena
perubahan keadaan yang dialami oleh laut. Beberapa perubahan keadaan adalah
suhu air laut yang meningkat. Tidak semua makhluk hidup bawah laut tahan akan
suhu air laut yang menghangat, akibatnya beberapa makhluk hidup yang tidak
dapat bertahan tersebut akan mati. Selain itu, pemanasan global juga dapat
memicu terjadinya beberapa peristiwa laut yang dapat menjadi pembunuh
massal bagi ikan- ikan laut. Pernah kita mengetahui banyak kasus di luar negeri

XID KELOMPOK 4 9
mengenai ikan- ikan yang mati dan hal ini disebabkan oleh peristiwa laut akibat
pemanasan global.

 Dampak terhadap lingkungan :


1) Suhu udara yang terasa semakin panas
Masih berkaitan dengan suhu udara yang ada di sekitar kita. Suhu udara memang
selalu mengikuti kita kemana- mana sehingga kita pun dapat merasakannya di
setiap waktu. Salah satu akibat yang dapat kita rasakan dan kita bandingkan
daripada zaman dulu adalah udara terasa semakin panas. Namun, panas akibat
pemanasan global ini berbeda dengan panas terik oleh matahari. Panas akibat
pemanasan global terasa lebih menggigit di kulit, sehingga kita akan merasa cepat
gerah. Meskipun kita sudah menyalakan kipas angin untuk meredam panasnya
udara, namun keberadaan kipas angin tersebut seolah tidak memberikan fungsi
apa- apa dan justru malah menambah panas tersebut menjadi berputar- putar di
seluruh ruangan.

2) Banyak terjadi peristiwa kebakaran


Dampak pemanasan global terhadap lingkungan yang lainnya adalah banyak
terjadi peristiwa kebakaran, entah itu kebakaran hutan di Indonesia, kebakaran
bangunan ataupun yang lainnya. Awalnya kebakaran ini dipicu oleh adanya cuaca
yang panas yang diakibatkan sinar matahari yang terik. Kemudian diperparah
juga oleh pemanasan global yang membuat udara semakin terasa panas. Dengan
demikian, jika disulutkan api kecil saja maka api tersebut sangat mudah
membesar sehingga membakar apa saja yang dilewatinya. Tidak mengherankan
juga apabila kebakaran yang terjadi sangat awet karena dipengaruhi oleh
berbagai hal yang membuat kebakaran tersebut menjadi awet. Pernah kita
mandengar bahwa di Indonesia terjadi kebakaran hutan beberapa waktu yang
lalu. Wilayah hutan yang terbakar di Pulau Sumatera ini sangat luas dan sangat
awet hingga berbulan- bulan lamanya. Kebakaran hutan bukan sajakar di Pulau
Sumatera ini sangat luas dan sangat awet hingga berbulan- bulan lamanya.

XID KELOMPOK 4 10
kebakaran hutan, kebakaraa merupakan bencana alam yang berupa kebakaran
saja, namun keberadaannya juga menyebabkan berbagai dampak yang bisa
dirasakan oleh makhluk hidup, seperti mengganggu jadwal penerbangan pesawat,
mengganggu berbagai aktivitas manusia dan menyebabkan berbagai macam
penyakit pernafasan hingga menyebabkan beberapa orang meninggal dunia
dibuatnya.

3) Jarang terasa udara dingin


Dampak pemanasan global terhadap lingkungan (baca: fungsi lingkungan) yang
lainnya adalah jarang terasa udara dingin. Apabila pada zaman dahulu kita dapat
merasakan udara dingin ketika musim hujan, sekarang keadaan itu jarang kita
temui. Sekarang, mekipun musim hujan namun udara yang berada di sekitar kita
tetap terasa panas dan kita tetap merasakan gerah. Hal ini disebabkan karena
suhu udara yang panas akibat adanya pemasana global.

 Dampak terhadap pertanian :


1) Hasil pertanian yang menurun
Dampak yang paling nyata dan paling kita rasakan dari pemanasan global
terhadap pertanian adalah menurunnya produksi pertanian. Mengapa hal ini bisa
terjadi? Ini tidak lepas dari keberadaan musim yang kacau dan ditambah dengan
pola pergantian musim yang sulit sekali untuk diproduksi. Akibatnya para petani
sangat kesulitan untuk menentukan masa tanam dan juga masa panen. Belum lagi
ditambah berbagai bencana alam yang sering terjadi akibat musim atau cuaca
yang tidak menentu. Beberapa bencana alam yang sangat ditakuti oleh petani
adalah hidrometeorologi yakni banjir, kekeringan serta angin puting beliung.
Ketiganya sangat berpengaruh terhadap produksi pertanian sehingga akan
menurunkan produksi pertanian dari petani.

2) Ancaman produksi pangan dunia


Dampak pemanasan global yang selanjutnya adalah mengancam produksi pangan
dunia. Sumber pangan dunia salah satunya, bahkan yang paling banyak terletak
pada pertanian. Ketika pertanian terganggu, otomatis produksi pangan dunia juga
akan terganggu. Ancaman produksi pangan yang disebabkan oleh pemanasan

XID KELOMPOK 4 11
global mempengaruhi pola presipitasi, evaporasi, run- off, kelembaban tanah, dan
variasi iklim yang sangat fluktuatif. Hal- hal tersebut secara keseluruhan
mengancam keberhasilan produksi pangan dunia.

3) Mengganggu katahanan pangan dunia akibat perubahan iklim


Selain mengancam produksi pangan dunia, pemanasan global juga mengancam
ketahanan pangan dunia. Hal ini disebabkan karena perubahan iklim yang sangat
tidak menentu. Fenomena (baca: fenomena unik matahari di dunia) perubahan
iklim yang tidak menentu ini menyebabkan lamanya musim juga tidak sama.
Seringnya musim kemarau terjadi lebih lama daripada musim hujan, sehingga
petani kesulitan mendapatkan air. Dan sekalinya hujan turun, turunlah hujan
yang sangat lebat dan terkadang disertai dengan angin sehingga akan merusak
tanaman petani.

 Dampak terhadap tumbuhan dan binatang


1) Hilangnya habitat atau tempat tinggal beberapa species binatang
Pemanasan global atau global warming menyebabkan beberapa spesies binatang
kehilangan habitatnya. Hal ini terutama bagi para binatang yang dulunya tinggal
di wilayah hutan yang lebat. Pemanasan global yang mengganggu cara menjaga
kelestarian hutan menyebabkan hutan menjadi rusak sehingga beberapa binatang
kehilangan spesiesnya. Hal ini merupakan suatu hal yang memprihatinkan.
Bagaimana nantinya binatang tersebut akan mendapatkan tempat tinggal yang
baru dan memadai, sementara hutan telah rusak.

2) Matinya berbagai jenis tumbuhan akibat perubahan iklim yang tidak menentu
dan kebakaran hutan
Pemanasan global juga menyebabkan berbagai tumbuhan atau tanaman mati.
Kematian tumbuhan atau flora ini karena disebabkan oleh perubahan iklim yang
tidak menentu, sehingga terkadang tumbuhan kekurangan air. Selain itu,
kebakaran hutan yang dapat terjadi akibat adanya pemanasan global menjadi
pemusnah massal bagi berbagai jenis tanaman. Apabila tidak segera dilakukan

XID KELOMPOK 4 12
reboisasi maka akan terjadi berbagai bencana alam baru seperti banjir,
kekeringan dan tanah longsor.

3) Persediaan pangan menurun


Pemanasan global juga menyebabkan persediaan pangan bagi beberapa spesies
binatang menurun. Hal ini bukan hanya bagi binatang yang mempunyai pangan
berupa tumbuhan, namun juga binatang yang makanannya adalah binatang lain.
Sebagai contoh adalah pinguin yang mempunyai makanan ikan- ikan kecil yang
hidup di laut, serta binatang laut serta cumi. Menurunnya jumlah ikan- ikan kecil
atau cumi yang ada di lautan akan menyebabkan pangan pinguin menurun.
Akibatnya banyak jumlah cumi yang merasa kelaparan dan secara tidak langsung
banya spesies pinguin yang akan mati. Pinguin pun tidak menjadi satun- satunya
spesies binatang yang kehilangan makanannnya, ajing laut dan beberapa
binatang kutub lainnya pun demikian.

4) Punahnya beberapa spesies


Secara langsung maupun tidak langsung, pemanasan global dapat menyebabkan
beberapa spesies tumbuhan menjadi punah. Hal ini disebabkan oleh berbagai
hapa spesies tumbuhan menjadi punah. hal kutub lainnya pun demikian. mati.
pinguin menurunnya in/l, bukan hanya oleh kekurangan pangan seperti yang
telah dijelaskan di atas, namun juga oleh perubahan cuaca yang dinilai ekstrim.
Selain itu, kesulitan akan adanya pangan juga kana memicu manusia untuk
melakukan perburuan terhadap binatang. Apabila perburuan ini dilakukan
secara liar, maka akan menyebabkan berbagai macam binatang mengalami
kepunahan. Kesulitan akan ekonomi akibat dari perubahan iklim yang tidak
menentu, juga merangsang manusia untuk melakukan jalan pintas yakni
melakukan perburuan terhadap binatang- binatang langka yang bernilai jual
tinggi.

 Dampak terhadap manusia :


1) Merebaknya bibit penyakit
Pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang sangat tidak menentu.
Salah satu akibatnya adalah merebaknya wabah penyakit yang tidak menentu.

XID KELOMPOK 4 13
Seperti penyakit yang disebabkan karena perubahan musim yang tidak menentu,
misalnya adalah demam tinggi, diare, dan lain sebagainya. Berbagai macam
penyakit juga timbul akibat bencana alam yang terjadi karena pemanasan global,
seperti saluran pernafasan yang timbul karena kebakaran hutan, dan lain
sebagainya.

2) Memicu penggunaan alat- alat yang justru akan memperparah pemanasan global
Pemanasan global menyebabkan cuaca menjadi sangat panas sehingga memicu
manusia menggunakan alat- alat pendingin udara. Alat- alat pendingin udara
tersebut tanpa kita sadari justru mengeleuarkan berbagai gas rumah kaca yang
akan memperparah pemanasan global, seperti penggunaan AC dan kulkas.

D. Pengendalian Pemanasan Global


1. Melakukan penghematan listrik. Dengan berhemat listrik, secara tidak langsung
kita telah mengurangi kadar CO2 pada lapisan atmosfer karena sebagian besar gas
CO2 ini dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil.

2. Menanam pohon atau reboisasi merupakan langkah untuk menyeimbangkan


kadar gas CO2 di lapisan atmosfer. Karena pohon akan menyerap gas CO2 untuk
melakukan proses fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara. Dan hal ini
akan membuat udara pada lapisan atmosfer lebih sejuk dan pemanasan global
sedikit teratasi.

3. Tidak menebang pohon di hutan sembarangan. Seperti disebutkan sebelumnya,


pohon merupakan tumbuhan yang menyerap gas CO2. Jadi, jika kita menebangnya,
apalagi menebang dalam jumlah yang sangat banyak, akan menimbulkan bahaya
jika hutan di bumi terus dieksploitasi secara berlebihan, dan dampak pemanasan
global pun akan semakin buruk karena tidak ada yang menyerap gas CO2. Dengan
mengurangi dampak penebangan hutan secara liar juga kita turut membantu cara
menjaga kelestarian hutan yang saat ini banyak mengalami dampak akibat
kerusakan hutan.

4. Menggunakan Energi Alternatif. Kita dapat menggunakan energi alternatif guna


meminimalisir hal – hal yang dapat menjadi penyebab pemanasan global. Misalnya
mengganti pemakaian pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil dengan energi
yang dikeluarkan oleh sinar matahari, panas bumi, angin atau air.

XID KELOMPOK 4 14
5. Tidak menggunakan alat yang menghasilkan gas CFC. Gas CFC ini biasanya
dihasilkan oleh peralatan pendingin udara. Dan perlu diketahui bahwa saat ini CFC
menyumbangkan 20% proses terjadinya efek rumah kaca. Maka dari itu,
penggunaan CFC harus dihentikan. menghapus penggunaan CFC secara
menyeluruh.

6. Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil. Kendaraan bahan bakar


fosil, seperti mobil atau motor merupakan penyumbang CO2 terbesar di
perkotaan. Apalagi jika menggunakan kendaraan pribadi. Dengan banyaknya
pemakaian kendaraan pribadi maka akan menyebabkan borosnya penggunaan
bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon dioksida. Tetapi jika kita
mengurangi penggunaan kendaraan, maka sedikitnya kita sudah mengurangi emisi
karbon dioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan tersebut.

7. Melakukan Reuse, Reduce dan Recycle.


a. Reuse, merupakan cara pemanfaatan sampah atau memanfaatkan kembali
barang yang sudah tidak terpakai atau penggunaan barang – barang yang tidak
sekali pakai, jadi barang tersebut masih dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk
pemakaian kedua dan seterusnya. Misalnya seperti menggunakan kertas bekas
untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari hari atau menggunakan
sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada menggunakan kertas tissue.
b. Reduce, yaitu melakukan penghematan dan mengurangi sampah. Misalnya
hemat dalam menggunakan kertas dan tissue karena kertas dan tissue terbuat dari
kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan. Atau bisa juga membeli produk
yang berlabel ramah lingkungan dan mengurangi pemakaian produk yang dikemas
plastik atau styrofoam. Dan berhenti menggunakan semprotan aerosol untuk
mengurangi CFC yang akan mengganggu lapisan Ozon bumi.
c. Recycle, yaitu mendaur ulang barang – barang yang sudah tidak dapat
digunakan menjadi barang yang memberikan manfaat. Misalnya dengan cara
memisahkan barang – barang yang berbahan organik dan bukan organik terlebih
dahulu. Lalu yang berbahan organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos
dan yang bukan organik seperti botol plastik bisa dikreasikan menjadi kotak pensil
atau pot tanaman.

E. Perjanjian Internasional
1. IPCC ( Intergovermental Panel on Climate Change)
IPCC adalah sebuah panel antar-pemerintah yg terdiri dari ilmuwan dan ahli dari
berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia. Tugasnya menyediakan data-data ilmiah terkini
yg menyeluruh, tidak berpihak dan transparan mengenai informasi teknis, sosial, dan
ekonomi yg berkaitan dengan isu perubahan iklim. Termasuk informasi mengenai
sumber penyebab perubahan iklim, dampak yg ditimbulkan serta strategi yang perlu

XID KELOMPOK 4 15
dilakukan dalam hal mengurangi emisi, pencegahan, dan adaptasi. IPCC bersekretariat
di Jenewa ( Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno yang membahas
3 hal utama :
1. Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim
2. Dampak, adaptasi, dan kerentanan
3. Mitigasi (upaya) perubahan iklim

Pada 1990, IPCC menerbitkan hasil penelitian pertama ( First Assessment Report).
Laporan tersebut menyebutkan bahwa perubahan iklim dipastikan merupakn ancaman
bagi kehidupan manusia. IPCC menyerukan pentingnya sebuah kesepakatan global
untuk menanggulangi masalah perubahan iklim, mengingat hal tersebut merupakan
sebuah proses global yg berdampak pada seluruh dunia.
Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk
sebuah badan negosiasi antar pemerintah, yaitu intergovermental negotiating
committee (INC) untuk merundingkan sebuah konversi mengenai perubahan iklim.
Laporan IPCC terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri dari :
a. Laporan kelompok kerja 1 dikelurakan pada Februari 2007, menekankan bahwa
manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca ( GRK) di lapisan
udara.
b. Laporan kelompok kerja 2 mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim
dikeluarkan awal April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di
banyak negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi kegiatan
yg dpt menyebabkan pemanasan global.
c. Laporan kelompok kerja 3 yg dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses
pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi
adaptasi untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa
dihindari.

2. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto adalah protokol kepada konvensi rangka kerja PBB tentang
perubahan iklim ( UNFCCC yang diadopsi pada pertemuan bumi di Rio de Janeiro pada
1992), semua pihak dalam UNFCCC dapat menandatangani atau meratifikasi protokol
kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Protokol kyoto di abopsi pada sesi
ketiga konferensi pihak konvensi UNFCCC pada 1997 di Kyoto, Jepang.
3. Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)
Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate, dikenal dengan APP,
merupakan kerjasama internasional yang bersifat sukarela antara Australia, Kanada,
India, Jepang, RCC, Korea selatan yang mengumumkan pembentukannya pada tanggal
28 juli 2005. Mentri luar negeri, lingkungan dan energi dari negara-negara peserta
sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangn dan transfer teknologi yang
memungkinkan pengurangan emisi GRK yang bersesuain dengan UNFCCC dan
perangkat internasional lainnya seperti protokol kyoto.

XID KELOMPOK 4 16
4. Protokol Montreal
Protokol Montreal adalah sebuah traktat internasional yang dirancang untuk
melindungi lapisan ozon, dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini
bertanggung jawab atas berkurangnya lapisan ozon, traktat ini berlaku sejak 1 Januari
1989, traktat ini difokuskan pada kelompok senyawa Hidrokarbon, Halogen, yang di
yakini memerankan peranaan penting dalam penipisan lapisan ozon. Semua zat
tersebut memiliki klorin atau bromin.

XID KELOMPOK 4 17
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama


umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri
dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global
diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini.
Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.
Penangguangan hal ini adalah kesadaran diri kita sendiri terhadap kehidupan bumi di
masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka
pemanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.

Tidak dapat dipungkiri, dampak negatif dari pemanasan global memang sangatlah
banyak. Baik itu secara langsung atau tidak langsung pada manusia. Secara tidak
langsung yaitu dengan merusak lingkungan yang akan mengganggu pemenuhan
kebutuhan manusia. Secara langsung yaitu dengan suhu yang terasa semakin panas
yang mengganggu kesehatan manusia. Pemanasan global memang tidak bisa dicegah,
Tapi hal tersebut masih bisa diperlambat. Mulai dengan pengembangan teknologi yang
berwawasan lingkungan dan menjalankan prinsip daur ulang, menggunakan kembali
barang yang masih bisa dipakai, dan mengurangi penggunaan SDA yang tidak perlu.

XID KELOMPOK 4 18
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen.2017. FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS XI, Cimahi.

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/dampak-pemanasan-global

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/upaya-menanggulangi-pemanasan-global

https://www.dosenpendidikan.com/pengertian-dan-dampak-global-warming-menurut-para-ahli/

https://www.kompasiana.com/ilhamkarim/561415050123bd970d8b4568/perubahan-iklim-sebuah-
musibah-atau-tantangan

https://www.dosenpendidikan.com/pengertian-dan-dampak-global-warming-menurut-para-ahli/

https://lingkunganhidup.co/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak/

https://nationalgeographic.grid.id/read/13298731/bagaimana-kita-tahu-bahwa-iklim-sedang-
berubah?page=all

https://rawibowo.wordpress.com/2013/12/01/masih-soal-perubahan-iklim-dan-pemanasan-global/

https://hohero.com/2016/10/pemanasan-global-penyebab-dan-dampaknya/

https://moondoggiesmusic.com/efek-rumah-kaca/

https://thegorbalsla.com/efek-rumah-kaca/

XID KELOMPOK 4 19

Anda mungkin juga menyukai