ADIWIYATA
I LATAR BELAKANG....................................................................................................................... 3
II TUJUAN...................................................................................................................................... 3
III RUANG LINGKUP........................................................................................................................ 3
IV PENGERTIAN.............................................................................................................................. 3
V MEKANISME PENILAIAN ADIWIYATA.................................................................. 4
1. Penerimaan dokumen ......................................................................................................... 4
2. Seleksi administrasi ............................................................................................................ 5
3. Penilaian Dokumen.............................................................................................................. 5
4. Klarifikasi Hasil Penilaian Dokumen (apabila dipandang perlu oleh Tim Penilai)........................ 6
5. Verifikasi Lapangan.............................................................................................................. 6
VI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN ADIWIYATA................................................................................... 11
1. Komponen Kebijakan Berwawasan Lingkungan..................................................................... 12
1.1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Memuat Upaya Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.................................................................................... 12
1.2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Memuat Program Dalam Upaya
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup......................................................... 15
2. Komponen Kurikulum Berbasis Lingkungan............................................................................ 16
2.1. Tenaga Pendidik Memiliki Kompetensi Dalam Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Lingkungan Hidup...................................................................................................... 16
2.2. Peserta Didik Melakukan Kegiatan Pembelajaran Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup...................................................................................................... 23
3. Komponen Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif............................................................. 26
3.1. Melaksanakan Kegiatan PPLH Yang Terencana Bagi Warga Sekolah............................... 26
3.2. Menjalin Kemitraan Dalam Rangka PPLH Dengan Berbagai Pihak Antara Lain: Orangtua,
Alumni, Komite Sekolah, LSM, Media, Dunia Usaha, Konsultan, Instansi Pemerintah
Pusat Terkait, Sekolah Lain, dll.................................................................................... 30
4. Komponen Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.............................................. 33
4.1. Ketersediaan Sarana Prasarana Pendukung Yang Ramah Lingkungan............................ 33
4.2. Peningkatan Kualitas Pengelolaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Yang Ramah
Lingkungan................................................................................................................ 34
2
I. LATAR BELAKANG.
Kementerian Lingkungan Hidup telah meluncurkan program Adiwiyata sejak tahun 2006
dengan tujuan untuk mewujudkan warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Tahap Pelaksanaan Adiwiyata meliputi Pembinaan, Penilaian dan Pemberian Penghargaan
Adiwiyata baik tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional dan Mandiri. Setelah dilakukan
pembinaan secara berjenjang mulai dari Tim Pembina Adiwiyata Nasional, Tim Pembina
Adiwiyata Provinsi, Tim Pembina Adiwiyata Kabupaten/Kota sampai sekolah-sekolah peserta
Adiwiyata, ditindaklanjuti dengan evaluasi/penilaian untuk mengetahui capaian kinerja
sekolah dalam pelaksanaan kegiatan Adiwiyata.
Aspek yang dinilai dalam pelaksanaan kegiatan Adiwiyata meliputi 4 (empat) komponen
yaitu: 1. Kebijakan berwawasan lingkungan; 2. Kurikulum berbasis lingkungan; 3. Kegiatan
lingkungan berbasis partisipatif dan 4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Dalam rangka menyatukan persepsi Tim Penilai dalam melakukan penilaian sekolah
dalam pelaksanaan kegiatan Adiwiyata tersebut perlu disusun Pedoman Teknis Penilaian
Adiwiyata.
II. TUJUAN.
Penyusunan Pedoman Teknis ini bertujuan memberikan acuan bagi Tim Penilai
Adiwiyata dalam melakukan penilaian Calon Sekolah Adiwiyata.
IV. PENGERTIAN.
Beberapa pengertian yang digunakan dalam pedoman teknis ini adalah sebagai berikut:
1. Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
2. Program Adiwiyata adalah program untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan
berbudaya lingkungan.
3. Upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) adalah kegiatan
warga sekolah dalam pengelolaan sampah, perlindungan keanekaragaman hayati,
konservasi air, konservasi energi dan penyediaan makanan dan minuman sehat.
4. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
5. Pengendalian pencemaran lingkungan hidup adalah rangkaian kegiatan warga
sekolah untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hidup.
6. Pengendalian kerusakan lingkungan hidup adalah rangkaian kegiatan warga sekolah
untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan hidup.
3
7. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah Kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
8. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) adalah perencanaan anggaran
tahunan di masing-masing satuan pendidikan.
9. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada dan
substansi materi ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan.
10. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan didalam kelas
12. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
13. Ketuntasan minimal belajar adalah ketuntasan yang harus dicapai oleh setiap peserta
didik pada satu mata pelajaran tertentu
14. Isu lokal adalah pendidikan berbasis keunggulan lokal yang diselenggarakan setelah
memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan keunggulan kompetitif
dan/atau komparatif daerah.
15. Isu global adalah pendidikan berbasis isu atau permasalahan lingkungan global
seperti perubahan iklim dan lainnya.
16. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan
dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar
minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
17. Inovasi pembelajaran lingkungan hidup adalah hasil kegiatan pembelajaran terkait
lingkungan hidup dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi,
berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk
baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya.
18. Kreativitas adalah suatu kemampuan berpikir ataupun melakukan tindakan yang
bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah kondisi ataupun permasalahan secara
cerdas, berbeda (out of the box), tidak umum, orisinil, serta membawa hasil yang
tepat dan bermanfaat bagi lingkungannya.
1. Penerimaan dokumen.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh petugas penerima dokumen adalah
sebagai berikut:
a. Memeriksa kelengkapan administrasi yang dipersyaratkan dengan mengacu pada
format berita acara penerimaan berkas Calon Sekolah Adiwiyata.
4
b. Menandatangani berita acara penerimaan berkas calon sekolah Adiwiyata.
c. Melakukan backup data softcopy dokumen sekolah Adiwiyata.
2. Seleksi administrasi.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh petugas seleksi admnistrasi adalah
sebagai berikut :
a. Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian dokumen administrasi yang
dipersyaratkan.
b. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada petugas pengolah data untuk direkap.
c. Hasil rekapitulasi menjadi dasar penentuan kelulusan seleksi administrasi calon
sekolah Adiwiyata.
3. Penilaian Dokumen.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh petugas penilaian dokumen adalah
sebagai berikut:
a. Langsung melakukan penilaian 4 (empat) komponen pelaksanaan kegiatan
Adiwiyata dengan mengacu pada petunjuk teknis sebagaimana dimaksud pada
angka VI Pedoman Teknis ini.
b. Memasukkan hasil penilaian dokumen (nilai dan alasan tidak lolos) ke dalam
formulir laporan akhir penilaian dokumen dengan format sebagai berikut:
5
c. Melaporkan hasil penilaian dokumen kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti
dengan mengundang instansi pengusul untuk dapat melakukan klarifikasi
(apabila dipandang perlu).
b. Tahap Pelaksanaan:
1) Tim verifikasi menyampaikan maksud, tujuan dan agenda verifikasi kepada
pihak sekolah;
2) Melakukan verifikasi capaian dari 4 komponen pelaksanaan kegiatan
Adiwiyata yang perlu dilakukan verifikasi lapangan melalui wawancara atau
diskusi, pemeriksaan/observasi kondisi lingkungan sekolah, pengambilan
foto, dan pemeriksaan dokumen dan bukti-bukti pendukung;
6
3) Menyampaikan hasil verifikasi kepada sekolah (feedback);
4) Menandatangani Berita Acara (BA) verifikasi lapangan dengan format
sebagai berikut:
Pada hari ini tanggal ............. bulan......................... tahun..........., telah dilakukan kegiatan
verifikasi lapangan terhadap Calon Sekolah Adiwiyata ....... Tahun ....:
Nama Sekolah : ......................................................................
Alamat : ......................................................................
No. Telepon : ......................................................................
oleh Tim Verifikasi yang terdiri dari :
Verifikasi dilakukan terhadap capaian dari 4 komponen pelaksanaan Adiwiyata ...... sebagaimana
terlampir. Berita Acara verifikasi ini dibuat bersama dengan pihak-pihak yang bertanda tangan
dibawah ini:
7
Lampiran Berita Acara Verifikasi Lapangan:
8
2. Menerapkan 50 % peserta didik
pengetahuan LH mempunyai kemampuan
yang diperoleh untuk memecahkan masalah LH.
memecahkan
masalah LH dalam
kehidupan sehari-
hari.
3. Mengkomunikasikan50 % peserta didik
hasil pembelajaran
mengkomunikasikan hasil
LH dengan berbagai
pembelajaran LH melalui :
cara dan media majalah dinding, buletin
sekolah, pameran, web-
site, radio, TV, surat kabar,
jurnal.
III. KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF
A. Melaksanakan kegiatan PPLH yang terencana
bagi warga sekolah
1. Memelihara dan 80 % warga sekolah
merawat gedung danterlibat dalam
lingkungan sekolahpemeliharaan gedung dan
oleh warga sekolahlingkungan sekolah, antara
lain; piket kebersihan
kelas, Jumat Bersih, lomba
kebersihan kelas, kegiatan
pemeliharaan taman oleh
masing masing kelas, dll.
2. Memanfaatkan lahan 80 % warga sekolah
dan fasilitas sekolah memanfaatkan lahan dan
sesuai kaidah-kaidah fasilitas sekolah sesuai
PPLH kaidah-kaidah PPLH antara
lain; pemeliharaan taman,
toga, rumah kaca (green
house), hutan sekolah.
pembibitan, kolam,
pengelolaan sampah
3. Mengembangkan 80 % kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler (pramuka,
ekstrakurikuler yang Karya Ilmiah Remaja,
sesuai dengan upaya dokter kecil, Palang Merah
PPLH Remaja, Pecinta Alam, dll)
yang dimanfaatkan untuk
pembelajaran terkait
dengan PPLH seperti :
pengomposan, tanaman
toga, biopori, daur ulang,
pertanian organik, biogas,
dll
4. Adanya kreativitas 5 klasifikasi kegiatan
dan inovasi warga kreativitas dan inovasi dari
sekolah dalam upaya warga sekolah dalam
PPLH upaya PPLH, sebagai
berikut : daur ulang
sampah, pemanfaatan dan
pengolahan air, karya
ilmiah, karya seni, hemat
energi, energi alternative
IV. PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN
A. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang
ramah lingkungan
9
1. Menyediakan sarana Tersedianya 6 (enam)
prasarana untuk sarana prasarana untuk
mengatasi mengatasi permasalahan
permasalahan LH di lingkungan hidup di
sekolah sekolah sesuai dengan
standar sarana dan
prasarana Permendiknas
No. 24 tahun 2007, seperti
: air bersih, sampah
(penyediaan tempat
sampah terpisah,
komposter), tinja, air
limbah/drainase, ruang
terbuka hijau,
kebisingan/getaran/radiasi
dll.
2. Menyediakan sarana Tersedianya 6 (enam)
prasarana untuk sarana prasarana
mendukung pendukung pembelajaran
pembelajaran LH di lingkungan hidup, antara
sekolah lain; pengomposan,
pemanfaatan dan
pengolahan air, hutan/
taman/kebun sekolah,
green house, toga, kolam
ikan, biopori, sumur
resapan, biogas, dll.)
B. Peningkatan kualitas pengelolaan dan
pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah
lingkungan
1. Memelihara sarana Terpeliharanya 3 (tiga)
dan prasarana sarana dan prasarana yang
sekolah yang ramah ramah lingkungan sesuai
lingkungan fungsinya, seperti:
Ruang memiliki
pengaturan cahaya
dan ventilasi udara
secara alami.
Pemeliharaan dan
pengaturan pohon
peneduh dan
penghijauan
Menggunakan
paving block,
rumput
2. Meningkatkan Tersedianya 4 (empat)
pengelolaan dan unsur dalam pengelolaan
pemeliharaan dan pemeliharaan fasilitas
fasilitas sanitasi sanitasi sekolah, antara
sekolah lain : penanggung jawab,
pelaksana, pengawas, tata
tertib
3. Memanfaatkan listrik, 20% efisiensi pemanfaatan
air dan ATK secara listrik, air dan ATK
efisien
4. Meningkatkan Kantin melakukan 3 (tiga)
kualitas pelayanan upaya dalam rangka
kantin sehat dan meningkatkan kualitas
ramah lingkungan pelayanan kantin sehat dan
ramah lingkungan.
10
c. Penyusunan laporan akhir verifikasi lapangan.
Penyusunan laporan akhir disusun paling lambat 3 hari setelah penugasan
verifikasi lapangan dengan dilampiri:
Berita Acara verifikasi lapangan;
Laporan akhir verifikasi lapangan (revisi dari laporan hasil penilaian
dokumen).
Nama Tim : 1.
2.
3.
Waktu Verifikasi Lapangan :
Rekapitulasi Nilai Sekolah :
Dalam menetapkan calon sekolah untuk menjadi sekolah Adiwiyata, maka calon sekolah
tersebut harus dapat menunjukkan pencapaian 4 (empat) komponen yang ditetapkan dalam
Permen LH Nomor 05 Tahun 2013, yaitu:
1. Komponen Kebijakan Berwawasan Lingkungan;
2. Komponen Kurikulum Berbasis Lingkungan;
3. Komponen Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif;
4. Komponen Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.
11
Penjelasan terkait penilaian pencapaian komponen di atas adalah sebagai berikut:
Antara visi, misi dan tujuan harus ada keterkaitan, Dari contoh diatas maka
nilai yang diberikan adalah maksimal karena memuat 3 upaya PPLH yaitu
upaya pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran dan
mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
12
a.3. Nilai yang diberikan
0,5 jika tersusunnya visi, misi dan tujuan yang memuat 1 (satu) upaya
PPLH;
1 jika tersusunnya visi, misi dan tujuan yang memuat 2 (dua) upaya PPLH;
2 jika tersusunnya visi, misi dan tujuan yang memuat 3 (tiga) upaya PPLH.
Catatan: Apabila legalitas dokumen 1 KTSP sebagaimana diuraikan diatas tidak
sesuai dengan persyaratan diberikan nilai 0,5.
b. Terinternalisasi (tahu dan paham) visi, misi dan tujuan kepada semua warga
sekolah.
b.1. Penilaian Dokumen
Tidak perlu dilakukan penilaian dokumen.
13
Sedangkan untuk pengembangan diri dapat dilihat pada kegiatan
terprogram (ekstra kurikuler) dan kegiatan tidak terprogram (pembiasan
diri).
d. Adanya ketuntasan minimal belajar pada mata pelajaran wajib dan/atau muatan
lokal yang terkait dengan pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya
pencemaran, dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
d.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat:
Dokumen 1 dari KTSP (BAB yang memuat struktur kurikulum). Yang perlu
dilihat apakah ada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mulok yang
memuat pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran,
dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
14
1.2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Memuat Program Dalam
Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Poin ini memuat 2 (dua) pencapaian, yaitu:
a. Sekolah memiliki anggaran untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup sebesar 20 % dari total anggaran sekolah.
a.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat:
• Dokumen Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang telah
ditandatangani oleh kepala sekolah dan ketua komite sekolah.
• Selain dokumen RKAS, perlu dilihat pada dokumen Rencana Anggaran
Belanja (RAB) yang merupakan rincian dari RKAS.
• Dari dokumen RKAS tersebut dihitung jumlah anggaran untuk kegiatan
yang terkait dengan PPLH kemudian dibandingkan dengan total
anggaransekolah diluar gaji.
• Yang perlu di cermati oleh tim penilai adalah anggaran untuk kegiatan
yang berkaitan dengan kegiatan PPLH (contoh: membeli alat untuk
penghijauan, membeli alat alat kebersihan, peningkatan kapasitas warga
sekolah, dll).
15
Perlu dilihat apakah anggaran dialokasikan secara proporsional sesuai
dengan tingkat kebutuhan.
Contoh kegiatan:
1) Kesiswaan antara lain kegiatan mengikuti perlombaan lingkungan,
acara acara lingkungan yang dibuat oleh pihak luar sekolah, acara
MOS yang terkait dengan PPLH seperti membuat kerajinan daur ulang;
2) Kurikulum dan kegiatan pembelajaran antara lain mengadakan
kegiatan lapangan dalam mata pelajaran, biaya untuk kegiatan karya
ilmiah yang terkait lingkungan;
3) Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga pendidikan antara lain
biaya untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan yang terkait dengan
PPLH;
4) Sarana prasarana antara lain membeli sapu, membuat taman,
membeli alat alat kebersihan, membeli alat biopori, dll.;
5) Budaya dan lingkungan sekolah antara lainanggaran untuk membuat
acara yang berkaitan hari hari lingkungan, dll.;
6) Peran masyarakat dan kemitraan antara lain biaya mendatangkan nara
sumber dari masyarakat, membuat kegiatan mengenai PPLH dengan
mitra seperti menanam pohon, dll, biaya untuk kegiatan
membersihkan lingkungan dengan warga sekitar, dll.;
7) Peningkatan dan pengembangan mutu antara lainmembuat buku buku
mengenai PPLH, dll.;
16
Bukti yang dilihat:
Profil sekolah, lihat jumlah tenaga pendidik.
Sebagai sampel penilai maka diambil jumlah tenaga pendidik sesuai tingkat
satuan pendidikan (SD=30%, SMP=20%, SMA/K=10% dari jumlah total
tenaga pendidik);
Dokumen RPP,lihat di poin metode pembelajaran dan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran serta kesesuaian antara metode pembelajaran dan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
a.2. Verifikasi Lapangan
Dilakukan melalui wawancara kepada peserta didik yang diampu oleh tenaga
pendidik yang RPP nya menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan
peserta didik secara aktif (berdasarkan penilaian dokumen). Jumlah peserta
didik yang diwawancarai dilakukan dengan metode sampling sebagai berikut:
SD (kelas 4, 5, 6): 10% dari jumlah peserta didik yang diampu oleh
tenaga pendidik yang RPP nya menerapkan metode pembelajaran yang
melibatkan peserta didik secara aktif;
SMP (semua kelas): 5% dari jumlah peserta didik yang diampu oleh
tenaga pendidik yang RPP nya menerapkan metode pembelajaran yang
melibatkan peserta didik secara aktif;
SMA/SMK (semua kelas): 5% dari jumlah peserta didik yang diampu oleh
tenaga pendidik yang RPP nya menerapkan metode pembelajaran yang
melibatkan peserta didik secara aktif.
Catatan: Jika >50% dari peserta didik yang diwawancarai menyatakan tenaga
pendidik telah menerapkan metode pembelajaran tersebut, maka penilaian
lapangan sesuai dengan penilaian dokumen.
b. 70 % tenaga pendidik mengembangkan isu lokal dan isu global yang terkait dengan
PPLH.
b.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dapat dilihat:
Profil sekolah, lihat jumlah tenaga pendidik.
17
Sebagai sampel penilai maka diambil jumlah tenaga pendidik sesuai tingkat
satuan pendidikan (SD =30%, SMP=20%, SMA/K=10% dari jumlah total
tenaga pendidik);
Dokumen RPP, lihat di bagian materi apakah terkait dengan PPLH sesuai isu
lokal (sesuai dengan karakteristik daerah dan lingkungan setempat) dan
global;
- Contoh isu lokal: hutan mangrove, hutan rawa gambut, hutan lindung,
perkebunan, flora fauna langka, TPA, penggalian pasir, sampah, dll.
- Contoh isu global: ozon depletion, perubahan iklim, keanekaragaman
hayati, energi, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan minyak, dll.
18
c. 70 % tenaga pendidik mengembangkan indikator pembelajaran dan instrumen
penilaian yang terkait dengan PPLH.
c.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat:
Profil sekolah, lihat jumlah tenaga pendidik;
Sebagai sampel penilai maka diambil jumlah tenaga pendidik sesuai tingkat
satuan pendidikan (SD=30%, SMP=20%, SMA/K=10% dari jumlah total
tenaga pendidik);
Dokumen RPP:
- Lihat di bagian indikator pembelajaran, apakah terkait dengan PPLH;
- Lihat di bagian penilaian, apakah instrumen penilaian terkait dengan
indikator pembelajaran yang terkait dengan PPLH.
19
penilaian yang terkait dengan PPLH, maka persentasenya = ¾ x 100% = 75%
(nilai = 2)
Cara Menilai:
Hitung jumlah tenaga pendidik yang menyusun RPP dibandingkan dengan
jumlah total tenaga pendidik.
e. Prosentase tenaga pendidik yang mengikutsertakan orang tua peserta didik dan
masyarakat yang terkait dengan PPLH. (SD sebesar 50%, SMP sebesar 40%,
SMA/SMK sebesar 30%).
Yang dimaksud dengan mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat
yang terkait dengan PPLH adalah keterlibatan orangtua peserta didik dan
masyarakat dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran PPLH dan/atau
menjadi narasumber dalam proses pembelajaran.
e.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat:
Profil sekolah, lihat jumlah tenaga pendidik;
Sebagai sampel penilai maka diambil jumlah tenaga pendidik sesuai tingkat
satuan pendidikan (SD=30%, SMP=20%, SMA/K=10% dari jumlah total
tenaga pendidik);
Dokumen RPP:
20
- Lihat di bagian penugasan, apakah penyelesaian tugas PPLH peserta
didik melibatkan orangtua dan masyarakat;
- Lihat di bagian sumber belajar dan kegiatan pembelajaran, apakah
menghadirkan narasumber dari orangtua/masyarakat atau melakukan
studi lapangan.
Cara Menilai:
Hitung jumlah tenaga pendidik yang mengikut sertakan orang tua peserta didik
dan masyarakat yang terkait dengan PPLHdibandingkan dengan jumlah total
tenaga pendidik.
Contoh penilaian untuk SD : Jumlah guru 12, sampel 30% dari 12 = 4 guru.
Jika ada 3 guru yang mengikut sertakan orang tua peserta didik dan
masyarakat yang terkait dengan PPLH, maka persentasenya = ¾ x 100% =
75% (nilai = 1).
21
f. Hasil inovasi pembelajaran LH dikomunikasikan melalui: (1) majalah dinding, (2)
buletin sekolah, (3) pameran, (4) web-site, (5) radio,(6) TV, (7) surat kabar, (8)
jurnal, dll.
Yang dimaksud Inovasi pembelajaran adalah upaya pembaharuan terhadap
berbagai komponen yang diperlukan dalam pembelajaran PPLH kepada peserta
didik dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran yang berupa:
Metode pembelajaran;
Materi; dan/atau
Produk pembelajaran.
22
- Lihat di bagian indikator, tujuan, materi, langkah kegiatan pembelajaran
dan penilaian;
- Lihat keterkaitan antara indikator, tujuan, materi, langkah kegiatan
pembelajaran dan penilaian yang menunjukkan penguasaan tenaga
pendidik terhadap konsep dan rencana penerapannya.
Ekstrakurikuler:
Lihat dokumen rencana program ekstra kurikuler yang terkait dengan PPLH
Foto yang menunjukkan bukti penerapan konsep pemecahan masalah
lingkungan hidup oleh tenaga pendidik.
Cara Menilai:
Penilaian dengan menghitung jumlah tenaga pendidik yang menguasi konsep
dan mampu mengaplikasikan konsep tersebut (jumlah tenaga pendidik intra dan
ekstra kurikuler) dibandingkan dengan jumlah total tenaga pendidik.
Contoh penilaian untuk SMK : Jumlah guru 120, sampel 10% dari 120 = 12
guru. Jika ada 8 guru yang menguasai konsep dan mampu mengaplikasikan
konsep tersebut dalam memecahkan masalah lingkungan hidup, maka
persentasenya = 8/12 x 100% = 67% (nilai = 1).
23
Sebagai sampel penilai maka diambil jumlah peserta didik sesuai tingkat
satuan pendidikan (SD=10%, SMP=5%, SMA/K=5% dari jumlah total
peserta didik).
RPP bagian langkah-langkah pembelajaran yang menghasilkan karya nyata
yang terkait PPLH;
Dokumen 1 KTSP lihat di bagian program dan/atau dokumen rencana
program ekstra kurikuler;
Foto/karya nyata: makalah, Puisi/ Sajak, Artikel, Lagu, hasil Penelitian,
gambar, seni tari, produk daur ulang, dll.;
24
b.2. Verifikasi lapangan
Dilakukan dengan melihat bukti kemampuan peserta didik memecahkan
masalah LH, (misalnya: produk daur ulang sampah, sumur resapan,
pengomposan, ipal sederhana, dll.).
Cara Menilai :
Penilaian menghitung jumlah peserta didik yang mampu memecahkan masalah
lingkungan hidup.
Contoh penilaian untuk SMP : Jumlah peserta didik 200, sampel 5% dari 200 =
10 peserta didik. Jika ada 6 peserta didik yang mampu memecahkan masalah
lingkungan hidup, maka persentasenya = 6/10 x 100% = 60% (nilai = 4).
25
2 jika 31 % - 50 % peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran
lingkungan hidup melalui: majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web-
site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll.;
3 jika >50 % peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran
lingkungan hidup melalui: majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web-
site, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll.;
Cara Menilai :
Penilaian diberikan berdasarkan banyaknya peserta didik yang
mengkomunikasikan hasil pembelajaran terkait PPLH.
Contoh penilaian untuk SMA : Jumlah peserta didik 400, sampel 5% dari 400 =
20 peserta didik. Jika ada 14 peserta didik yang mampu mengkomunikasikan
hasil pembelajaran lingkungan hidup, maka persentasenya = 14/20 x 100% =
70% (nilai = 3).
26
Cara Menilai :
Penilaian diberikan berdasarkan jumlah warga sekolah yang terlibat dalam
pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah dibandingkan dengan jumlah
total warga sekolah.
Cara Menilai:
Penilaian diberikan berdasarkan jumlah warga sekolah yang memanfaatkan
lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah PPLH dibandingkan dengan
jumlah total warga sekolah.
27
Dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler yang dimanfaatkan untuk
pembelajaran terkait PPLH;
Laporan kegiatan ekstrakurikuler yang dimanfaatkan untuk pembelajaran
terkait PPLH.
Contoh kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan PPLH : pengomposan
yang dilakukan oleh pramuka, pembuatan biopori oleh Pecinta Alam,
pemanfaatan bahan bekas oleh palang merah remaja dalam rangka
mengurangi sampah yang menumpuk agar tidak terjadi jentik nyamuk
demam berdarah, dll.
d. 5 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya PPLH,
sebagai berikut: daur ulang sampah, pemanfaatan dan pengolahan air, karya
ilmiah, karya seni, hemat energi, energi alternatif.
d.1. Penilaian dokumen
Bukti yang dilihat:
FOTO dan/atau dokumen tertulis dan/atau visual kreativitas dan inovasi dari
warga sekolah dalam upaya PPLH;
Laporan kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya
PPLH.
28
d.3. Nilai yang diberikan
0,5 jika 1-2 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah
dalam upaya PPLH;
1 jika 3-4klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah
dalam upaya PPLH;
2 jika ≥ 5 klasifikasi kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah
dalam upaya PPLH.
Cara Menilai :
Penilaian diberikan dengan menghitung jumlah kreativitas dan inovasi dari
warga sekolah dalam upaya PPLH.
f. Peserta Didik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan
oleh pihak luar
f.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat:
Laporan dan foto-foto peserta didik mengikuti kegiatan aksi lingkungan
hidup, untuk mengetahui jumlah kegiatan aksi lingkungsn hidup;
Contoh kegiatan aksi lingkungan hidup adalah : penanaman pohon yang
dilakukan oleh pemerintah kab/kota, bersih pantai dilaksanakan oleh LSM,
bersih sungai dilaksanakan oleh TNI, dll
Surat undangan dari penyelenggara kegiatan aksi lingkungan hidup.
29
e.2. Verifikasi Lapangan
Tidak Perlu dilakukan verifikasi lapangan
3.2. Menjalin Kemitraan Dalam Rangka PPLH Dengan Berbagai Pihak Antara
Lain: Orangtua, Alumni, Komite Sekolah,LSM, Media, Dunia Usaha,
Konsultan, Instansi Pemerintah Pusat Terkait, Sekolah Lain, dll.
Poin ini memuat 5 (lima) pencapaian, yaitu:
a. 3 (tiga) mitra yang dimanfaatkan sebagai narasumber untuk meningkatkan
pembelajaran lingkungan hidup antara lain: orang tua, alumni, LSM, media(pers),
dunia usaha, konsultan, instansi Pemerintah daerah terkait, sekolah lain dll.
30
b. 3 (tiga) mitra yang mendukung kegiatan yang terkait dengan PPLH seperti:
pelatihan yang terkait PPLH, pengadaan sarana ramah lingkungan, pembinaan
dalam upaya PPLH, dll
b.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat:
Dokumen kerjasama antara sekolah/madrasah dengan orang tua, alumni,
LSM, Media (pers), dunia usaha, Konsultan, instansi pemerintah daerah
terkait, sekolah lain, dll.
Dokumen serah terima sarana prasarana dari mitra kepada sekolah;
Dokumentasi kegiatan;
Laporan kegiatan yang didukung oleh mitra.
Contoh kegiatan: Pelatihan pembuatan sumur resapan, biopori, pelatihan
pertanian, dan pengolahan sampah, pengadaan buku-buku perpustakaan
yang berkaitan dengan lingkungan hidup, pengadaan mesin pencacah
sampah, dan lain-lain.
Cara Menilai :
Penilaian dilakukan dengan menghitung jumlah dukungan kegiatan yang
dilakukan oleh mitra.
c. 3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan pembelajaran
lingkungan hidup dan upaya PPLH.
c.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat:
Surat permohonan atau proposal dan/atau dokumen kerjasama antara
komite sekolah/madrasah dengan mitra.
Laporan kegiatan kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah
Contoh kegiatan: Memfasilitasi kerjasama pengadaan air siap minum
dengan PDAM, kemitraan Bank Sampah dengan dinas kebersihan, dan lain-
lain
31
c.3. Nilai yang diberikan
0,5 jika 1 (satu) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait
dengan pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
1 jika 2 (dua) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan
pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
2 jika 3 (tiga) kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan
pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
d. 3 (tiga) kali menjadi nara sumber dalam rangka pembelajaran lingkungan hidup,
seperti: sekolah lain, seminar, pemerintah daerah, dll
d.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat:
Surat undangan sebagai narasumber;
Laporan (termasuk materiyang disampaikan) sebagai nara sumber.
Contoh: nara sumber untuk pengenalan keanekaragaman tumbuhan kepada
sekolah/madrasah lain, nara sumber untuk ekosistem mangrove dalam
seminar, nara sumber untuk pengolahan sampah dalam kegiatan
pemerintah kab/kota, nara sumber Seminar pengelolaan kantin sehat, nara
sumber seminar pembelajaran lingkungan dengan pemanfaatan air
buangan, narasumber seminar pembuatan aksi lingkungan, dll.
e. 3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH, seperti : bimbingan
teknis pembuatan biopori, pengelolaan sampah, pertanian organik, bio gas, dll
e.1. Penilaian dokumen
Bukti yang dilihat :
Laporan kegiatan dukungan (hitung jumlah kegiatan);
Di dalam laporan dilihat informasi dukungan yang diberikan;
Foto kegiatan dukungan yang diberikan;
Contoh : Pelatihan pemanfaatan TOGA, pelatihan pemanfaatan air hujan,
pembuatan biogas dan biofuel, dan lain lain.
32
e.2. Verifikasi Lapangan
Tidak perlu dilakukan verifikasi lapangan
33
Foto Kondisi terkini Sarana pembelajaran di sekolah (komposter untuk
pengomposan, penjernihan air sederhana, green house, toga, kolam, dll)
didalam dokumen sekolah
34
b. Tersedianya 4 (empat) unsur dalam pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi
sekolah, antara lain: penanggung jawab, pelaksana, pengawas, tata tertib
b.1. Penilaian Dokumen
Bukti yang dilihat:
• Dokumen pembagian tugas dan tanggungjawab pendidik dan tenaga
kependidikan yang ditandatangani oleh kepala sekolah atau dokumen
pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) atau SK pengelola fasilitas sanitasi
sekolah;
• FOTO yang menunjukkan tata tertib dan SK tim pengelola fasilitas sanitasi
sekolah yang terdiri: penanggungjawab, tatib, pelaksana dan pengawai.
Cara Menilai :
Oleh karena kriteria penilaian diatas hanya menilai keberadaan unsur dalam
mekanisme pengelolaan dan pemeliharaan sarana fasilitas sanitasi, tetapi tidak
menilai berfungsinya tim dan hasilnya, maka penilaian diberikan dengan
menghitung unsur yang ada di SK tim, keterlaksanaan fungsi timdan kondisi
fasilitas sanitasi.
Contoh :
Apabila SK Tim atau Pokja atau pembagian tugas ada, tetapi tim kurang
berfungsi dan kondisi serta fungsi fasilitas sanitasi kurang baik, maka
nilainya 1.
Apabila SK Tim atau Pokja atau pembagian tugastidak ada, tetapi kondisi
dan fungsi fasilitas sanitasi baik, maka nilainya 2.
Apabila SK Tim atau Pokja atau pembagian tugas ada, kondisi dan fungsi
fasilitas sanitasi baik, maka nilainya 3.
35
Apabila menggunakan PAM maka dilihat pembayaran selama 6 bulan
terakhir;
Jumlah pembelian ATK 6 bulan terakhir.
36