Anda di halaman 1dari 5

GALAKTOKEL

GEJALA :
Wanita dengan kanker payudara, bisa jadi mengalami gejala-gejala berikut.
Kadang meskipun di tubuhnya telah tumbuh kanker dia tidak merasakan gejala apapun.
Atau bisa juga ditubuhnya menunjukkan gejala tersebut tetapi bukan karena kanker payudara, tapi
akibat kondisi medis lain.

Apabila seorang wanita mempunyai gejala dibawah ini dan merasa sangat khawatir,sebaiknya segera
ke dokter.
Adapun tanda-tanda atau gejalanya antara lain :

Ada benjolan yang keras di payudara

Bentuk puting berubah ( bisa masuk kedalam, atau terasa sakit terus-menerus), mengeluarkan cairan
/ darah

Ada perubahan pada kulit payudara diantaranya berkerut, iritasi, seperti kulit jeruk

adanya benjolan-benjolan kecil

Ada luka dipayudara yang sulit sembuh

Payudara terasa panas, memerah dan bengkak

Terasa sakit / nyeri ( bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tapi tetap harus diwaspadai )

Terasa sangat gatal didaerah sekitar puting

Benjolan yang keras itu tidak bergerak ( terfiksasi ). dan biasanya pada awal-awalnya tidak terasa
sakit

Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada 1 payudara

PENYEBAB KANKER PAYUDARA :


Secara pasti belum diketahui, Hanya bisa ditandai pada wanita yang mempunyai factor
resiko dibawah ini :

Umur diatas 30 tahun ( sekarang, dibawah 20 tahun juga sudah ditemukan kanker payudara )

Riwayat dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara ( sekarang ini juga tidak mutlak karena
tanpa ada riwayat keluarga juga bisa terkena )

Punya riwayat tumor

Haid terlalu muda atau menopause diatas umur 50 tahun

Tidak menikah / tidak menyusui

Melahirkan anak petama diatas usia 35 tahun


Sering terkena radiasi ( Bisa dari sering melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat
X-ray )

Pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan

Kegemukan

Konsumsi alcohol berlebihan

Mendapatkan terapi hormonal dalam jangka panjang

Stress

Faktor genetic ( BRCA1/BRCA2 )

BAGAIMANA MENDIAGNOSA KANKER PAYUDARA :


Dokter menggunakan berbagai macam cara untuk mendiagnose kanker payudara dan untuk
menentukan apakah sudah ada metastasis ke organ lain. Beberapa test juga berguna untuk
menentukan pengobatan yang paling efektive untuk pasien. Kebanyakan pada type kanker, biopsi
( mengambil sedikit jaringan , untuk diteliti dibawah mikroskop, yang dilakukan oleh ahli patologi )
adalah jalan satu-satunya untuk menentukan secara pasti diagnosis kanker. Apabila biopsy tidak
mungkin dilakukan, dokter akan mengusulkan test lain untuk membantu diagnosa. Test Imaging bisa
digunakan untuk menemukan apakah telah terjadi metastasis.
Dokter akan mempertimbangkan factor-faktor dibawah ini, ketika akan memutuskan test diagnostic :

Usia dan kondisi medis pasien

Type kanker

Beratnya gejala

Hasil test sebelumnya

Test diagnosa kanker payudara biasanya dimulai apabila wanita atau dokter menemukan suatu massa
atau pengerasan yang tidak normal ( suatu titik kecil dari kalsium, biasanya dilihat pada saat X-ray ),
pada screening mammogram. Atau bisa juga suatu yang tidak normal di payudara wanita ditemukan
pada pemeriksaan klinis atau pemeriksaan sendiri. Beberapa test mungkin dilakukan untuk
memastikan diagnosa dari kanker payudara. Tidak pada semua orang akan dilakukan seluruh test
dibawah ini :
IMAGING TEST :

Diagnostic mammography.
Sama dengan screening mammography hanya pada test ini lebih banyak gambar yang bisa diambil.
Biasanya digunakan pada wanita dengan tanda-tanda, diantaranya putting mengeluarkan cairan atau
ada benjolan baru. Diagnostic mammography bisa juga digunakan apabila sesuatu yang
mencurigakan ditemukan pada saat screening mammogram.
Ultrasound ( USG )
Suatu pemeriksaan ultrasound adalah menggunakan gelombang bunyi dengan frekuensi tinggi untuk
mendapatkan gambaran jaringan pada payudara. Gelombang bunyi yang tinggi ini bisa membedakan
suatu massa yang solid, yang kemungkinan kanker, dan kista yang berisi cairan, yang
kemungkinannya bukan kanker.

MRI
MRI menggunakan magnetic, bukan X-ray, untuk memproduksi images ( gambaran ) detail dari
tubuh. MRI bisa digunakan, apabila sekali seorang wanita, telah didiagnose mempunyai kanker, maka
untuk mencheck payudara lainnya bisa digunakan MRI. Tapi ini tidak mutlak. Bisa juga untuk
screening saja.Menurut American Cancer Society ( ACS ), wanita yang mempunyai resiko tinggi
terkena kanker payudara, seperti contohnya pada wanita dengan mutasi gen BRCA atau banyak
anggota keluarganya yang terkena kanker payudara, sebaiknya juga mendapatkan MRI, bersamaan
dengan mammography.MRI biasanya lebih baik dalam melihat suatu kumpulan massa yang kecil
pada payudara yang mungkin tidak terlihat pada saat USG atau mammogram. Khususnya pada
wanita yang mempunyai jaringan payudara yang padat. Kelemahan MRI juga ada, kadang jaringan
padat yang terlihat pada saat MRI bukan kanker, atau bahkan MRI tidak bisa menunjukkan suatu
jaringan yang padat itu sebagai in situ breast cancer maka untuk memastikan lagi harus dilakukan
biopsy.
TEST DENGAN BEDAH

Biopsi
Suatu test bisa saja menunjukkan kemungkinan adanya kanker, tapi hanya biopsy yang bisa
memberikan diagnosis secara pasti. Sample yang diambil dari biopsy, danalisa oleh ahli patologi
( dokter spesialis yang ahli dalam menterjemahkan test-test laboratorium dan mengevaluasi sel,
jaringan, organ untuk menentukan penyakit )

Image guided biopsy digunakan ketika suatu benjolan yang mencurigakan tidak teraba. Itu dapat
dilakukan dengan Fine Needle Aspiration Biopsy ( FNAB, menggunakan jarum kecil untuk untuk
mengambil sample jaringan ). Stereotactic Core Biopsy ( menggunakan X-ray untuk menentukan
jaringan yang akan diambil ) atau Vacuum-Assisted Biopsy ( menggunakan jarum yang tebal untuk
mengambil beberapa macam jaringan inti yang luas ). Dalam melakukan prosedur ini, jarum biopsy
untuk menuju area yang dimaksud, dibantu oleh mammography, USG atau MRI. Metal clip kecil bisa
diletakkan pada bagian dari payudara yang akan dilakukan biopsy. Dalam kasus ini apabila jaringan
itu membuktikan adanya kanker, maka segera diadakan operasi tambahan. Keuntungan teknik ini
adalah bahwa pasien hanya butuh sekali operasi untuk menetukan pengobatan dan menetukan
stadium.

Core Biopsy dapat menetukan jaringan. FNAB dapat menetukan sel dari suatu massa yang teraba,
dan ini semua kemudian dapat dianalisa untuk menentukan adanya sel kanker.

Fine needle biopsy Sentinel node biopsy

Surgical Biopsy ( biopsy dengan cara operasi ) mengambil sejumlah besar jaringan.Biopsy ini bisa
incisional ( mengambil sebagian dari benjolan ) atau excisional ( mengambil seluruh benjolan ).

lumpectomy biopsy
Apabila didiagnose kanker, operasi lanjutan mungkin diperlukan untuk mendapatkan clear margin
area ( area jaringan disekitar tumor dimana dipastikan sudah bersih dari sel kanker ) kemungkinan,
sekalian mengambil jaringan kelenjar getah bening.
Jaringan yang didapat dari biopsy juga akan di ditest oleh dokter untuk menentukan pengobatan.Test
itu untuk melihat:

Ciri-ciri tumor. Apakah tumor itu Invasive ( biasanya menyebar ) atau In situ ( biasanya tidak
menyebar ). Ductal ( dalam saluran susu ) atau lobular ( dalam kelenjar susu ). Grade ( seberapa
besar perbedaan sel kanker itu dari sel sehat ) dan apakah sel kanker telah menjalar ke pembuluh
darah atau pembuluh getah bening. Margin dari tumor juga di amati.

Receptor Estrogen ( ER ) dan Receptor Progesteron ( PR ) test. Sel kanker payudara apabila diketahui
positif mengandung receptor ini ER (+) dan PR (+) berarti sel kanker ini berkembangnya karena
hormon-hormon tersebut. Biasanya diadakan terapy hormone ( akan dibahas tersendiri ).

Test HER2 neu.( C-erb2 ). Adanya protein HER2 yang berlebihan. Rata-rata 25% penderita kanker.
Dengan mengetahui status HER2 ( positive atau negative ) maka dapat ditentukan apakah pasien
akan diterapi dengan menggunakan obat yang disebut trastuzumab ( HERCEPTIN ) atau tidak.
( mengenai HERCEPTIN akan dibahas tersendiri )

Genetic Description of the Tumor.Test dengan melihat unsur biology dari tumor, untuk memahami
lebih dalam mengenai kanker payudara. Oncotype DX adalah test untuk mengukur resiko seberapa
jauh kekambuhannya.

TEST DARAH
Test darah juga diperlukan untuk lebih mendalami kondisi kanker. Test-test itu antara lain :

Level Hemoglobin ( HB ) : untuk mengetahui jumlah oksigen yang ada di dalam sel darah merah

Level Hematocrit : untuk mengetahui prosentase dari darah merah didalam seluruh badan
Jumlah dari sel darah putih : untuk membantu melawan infeksi

Jumlah trombosit ( untuk membantu pembekuan darah )

Differential ( prosentase dari beberapa sel darah putih )

JUMLAH ALKALINE PHOSPHATASE


Jumlah enzyme yang tinggi bisa mengindikasikan penyebaran kanker ke liver, hati dan saluran
empedu dan tulang.

SGOT & SGPT


Test ini untuk mengevaluasi fungsi lever. Angka yang tinggi dari salah satu test ini mengindikasikan
adanya kerusakan pada liver, bisa jadi suatu sinyal adanya penyebaran ke liver
TUMOR MARKER TEST
Untuk melihat apakah ada suatu jenis zat kimia yang ditemukan pada darah, kencing atau jaringan
tubuh. Dengan adanya jumlah tumor marker yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari nilai
normalnya, mengindikasikan adanya suatu proses tidak normal dalam tubuh. Bisa disebabkan karena
kanker , bisa juga bukan. Pada kanker payudara tumor marker yang biasanya dilakukan adalah CA
15.3 dengan mengambil sample darah. Pada standard PRODIA tumor marker tidak boleh melebihi
angka 30
TEST-TEST LAIN
Test –test lain yang biasa dilakukan untuk kanker payudara adalah :

Photo Thorax Untuk mengetahui apakah sudah ada penyebaran keparu-paru

Bonescan Untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar ke tulang. Pada bonescan, pasien
disuntikkan radioactive tracer pada pembuluh vena. Yang natinya akan berkumpul pada tulang yang
menunjukkan kelainan karena kanker. Jarak antara suntikan dan pelaksanaan bonescan kira-kira 3-4
jam. Selama itu pasien dianjurkan minum sebanyak-banyaknya. Hasil yang terlihat adalah gambar
penampang tulang lengkap dari depan dan belakang. Tulang yang menunjukkan kelainan akan
terlihat warnanya lebih gelap dari tulang normal.

Computed Tomography ( CT atau CAT ) Scan.Untuk melihat secara detail letak tumor. Disini pasien
juga disuntik radioactive tracer pada pembuluh vena, tapi volumenya lebih banyak sehingga
sebenarnya sama dengan infuse. Setelah disuntik CT-scan bisa segera dilakukan. CT-scan akan
membuat gambar tiga dimensi bagian dalam tubuh yang diambil dari berbagai sudut. Hasilnya akan
terlihat gambar potongan melintang bagian dari tubuh yang discan 3 dimensi.

Positron Emission Tomography ( PET ) scan.Untuk melihat apakah kanker sudah menyebar.Dalam PET
scan cairan glukosa yang mengandung radioaktif disuntikkan pada pasien. Sel kanker akan menyerap
lebih cepat cairan glukosa tersebut, dibanding sel normal. Sehingga akan terlihat warna kontras pada
PET scan. PET scan biasanya digunakan sebagai pelengkap data dari hasil CTscan, MRI dan
pemeriksaan secara fisik

Anda mungkin juga menyukai