Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PEMERIKSAAN GARAM BERYODIUM DI SEKOLAH DASAR


WILAYAH PUSKESMAS PENYENGAT OLAK

A. PENDAHULUAN
Dalam upaya mengatasi masalah yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas
Penyengat Olak yaitu masalah penggunaan garam yodium di tingkat rumah
tangga dengan pengaadaan penyuluhan pada tingkat anak SD dan pengambilan
sampel untuk pengguna garam beryodium bertujuan untuk mengetahui berapa
banyak siswa yang mendapatkan garam beryodium dan penggunaan garam
beryodium dirumah.
Permasalahan gizi utama di Indonesia ada 4 yaitu Kurang energi protein (
KEP) didalamnya ada marasmus dan kwashiorkor. Masalah kedua adalah
kekurangan Vitamin A yang resiko terbesar diderita oleh balita, selanjutnya
defisiensi Fe dan Kekurangan Yodium yang sering disebut dengan GAKY atau
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium.
Dalam pelaksanaaan kegiatan pemeriksaan garam beryodium di Puskesmas
Penyengat Olak sesuai dengan visi, misi serta menerapkan tata nilai Puskesmas
Penyengat Olak yaitu SENYUM ( Santun dalam bertindak, Empati terhadap
masalah pasien, Niat yang tulus untuk menolong masyarakat, Yakin akan
kemampuan diri, Unggul dalam pelayanan, Mudah di akses ).

B. LATAR BELAKANG
Garam beryodium adalah salah satu zat gizi yang harus didapat oleh tubuh
yang bermanfaat untuk kesehatan.Bagi ibu hamil yodium berfungsi untuk
mencegah terjadinya kretinisme atau pendek tubuh anak.Pada orang dewasa
yodium dapat mencegah terjadinya penyakit gondok.
Masalah kekurangan gizi mikro yang masih dihadapi adalah kekurangan
yodium atau lebih di kenal dengan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sesorang yang mengalami GAKI akan
terjadi deficit tingkat kecerdasan sampai 50 dibawah normal. Dampak selanjutnya
adalah produktifitas rendah dan pada akhirnya akan mempengaruhi status
ekonomi masyarakat.
Salah satu upaya penanggulangan GAKI adalah fortifikasi yodium pada
garam. Guna mengetahui tingkat konsumsi garam beryodium di tingkat
masyarakat perlu dilakukan monitoring garam beryodium.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
untuk meningkatkan cakupan pemakaian garam yodium di masyarakat
2. Tujuan khusus :
a. Untuk menurunkan resiko kekurangan yodium
b. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang garam beryodium

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Pemantauan garam beryodium di SD Penyuluhan
Pemeriksaan garam dengan
menggunakan alat test iodine

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Pelaksana Lintas Program Lintas Sektor Ket
Pokok Program Gizi Terkait Terkait
Pemantauan Pemeriksaan Sekolah
garam garam dengan
beryodium di mengunakan
SD yodin test

F. SASARAN
Murid Kelas 3,4 dan 5 SD di seluruh wilayah Puskesmas Penyengat Olak

G. JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemantauan √ √
garam
beryodium
di SD
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan satu bulan setelah pemantauan
garam di SD/MI dan posyandu dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Muaro Jambi.
I. PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah
ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi
Pencatatan dan pelaporan dibuat setelah hasil pemeriksaan garam
beryodium . Evaluasi kegiatan dilaksanakan 2 kali setahun. Evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah terlaksananya kegiatan pemeriksaan
garam beryodium.

Penyengat Olak, 2019


Mengetahui
Kepala Puskesmas Penyegat Olak Ketua Pokja UKM Penyengat Olak

Emaviarni Ahmad, SKM Leni Priyetni, AM.Kep


NIP. 197907222009022001 NIP.198007302008012003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A DOSIS TINGGI

A. PENDAHULUAN
Bulan Februari dan Agustus dikenal sebagai Bulan Vitamin A, dimana
seluruh anak yang berusia 6 bulan sampai 59 bulan akan mendapatkan vitamin A
gratis di Posyandu atau Puskesmas. Menurut data WHO, diperkirakan terdapat
250 juta anak pra-sekolah di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin A.
Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 – 500.000 anak mengalami kebutaan dan
separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat
kekurangan vitamin A. Di Indonesia program suplementasi vitamin A aktif
dikampanyekan sejak tahun 1970-an dan masih terus digalakkan hingga saat ini.
Vitamin A atau retinol adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak, di
dalam tubuh disimpan di hati. Vitamin A berfungsi dalam proses pembentukan dan
pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit dan antibodi sehingga berperan dalam
sistem kekebalan tubuh. Vitamin A juga bermanfaat bagi kesehatan mata dan
kulit, menjaga kesehatan mukosa saluran pernafasan, berperan dalam proses
perkembangan embrio dan reproduksi. Vitamin A juga merupakan antioksidan
kuat yang dapat menangkal radikal bebas berbahaya bagi tubuh.
Dalam pelaksanaaan kegiatan pemberian vitamin A di Puskesmas
Penyengat Olak sesuai dengan visi, misi serta menerapkan tata nilai Puskesmas
Penyengat Olak yaitu SENYUM ( Santun dalam bertindak, Empati terhadap
masalah pasien, Niat yang tulus untuk menolong masyarakat, Yakin akan
kemampuan diri, Unggul dalam pelayanan, Mudah di akses ).

B. LATAR BELAKANG
Suplementasi secara berkala vitamin A dosis tinggi ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan terhadap vitamin A, mencegah defisiensi vitamin A, dan
untuk membangun cadangan vitamin A dalam hati. Pemberian 200.000 IU (dosisi
tinggi) kepada anak usia 6-59 bulan akan memberikan pengaruh pencegahan
selama 3 hinggga 6 bulan atau bergantung pada ketergantungan vitamin A dalam
bahan pangan dan kecepatan dalam menggunakan vitamin tersebut. Selain itu
pemberian vitamin A pada anak memberikan berbagai manfaat, diantaranya
mengurangi angka kesakitan, mengurangi angka kematian akibat infeksi campak,
diare, mencegah rabun senja, xeroftalmia, kerusakan kornea dan kebutaan,
meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi, serta mencegah
anemia.
C. TUJUAN
Tujuan Umum : untuk meningkatkan cakupan pemberian vitamin A pada bayi 6
bulan sampai 59 bulan
Tujuan khusus :
c. Untuk menurunkan resiko kekurangan vitamin A pada balita 6-59 bulan
d. Meningkatkan daya tahan tubuh sehingga menekan angka infeksi pada
balita

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Pemberian Kapsul Vitamin A pada Penyuluhan
Balita Pemberian Kapsul Vitamin pada
Balita.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Pelaksana Lintas Program Lintas Sektor Ket
Pokok Program Gizi Terkait Terkait

F. SASARAN
Bayi umur 6 – 11 bulan dan Balita umur 12 – 59 bulan

G. JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemberian
Kapsul √ √
Vitamin A
pada
Balita.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan satu bulan setelah pemberian
vitamin A dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota
I. PENCATATAN ,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan hasil kegiatan dilaporan segera setelah selesai kegiatan
dilaksanakan. Evaluasi kegiatan dilaksanakan setahun sekali.

Penyengat Olak, 2019


Mengetahui
Kepala Puskesmas Penyegat Olak Ketua Pokja UKM Penyengat Olak

Emaviarni Ahmad, SKM Leni Priyetni, AM.Kep


NIP. 197907222009022001 NIP.198007302008012003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KONSELING GIZI

A. PENDAHULUAN
Status gizi merupakan satu faktor utama yang sangat menentukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tujuan pembangunan
Indonesia.Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar
gizi untuk mencapai status gizi keluarga yang optimal. Keadaan gizi dapat
dipengaruhi oleh keadaan fisiologis,keadaan ekonomi social, politik, dan budaya.
Pada saat ini, selain dampak dari krisis ekonomi yang masih terasa.Dampak dari
bencana nasional mempengaruhi status kesehatan pada ummnya dan status gizi
khususnya.
Banyak factor yang menyebabkan terjadinya masalah gizi diantaranya
adalah ketersediaan pangan dalam rumah tanga, asuhan gizi
keluarga.Pengetahuan terkait gizi serta memanfaatkan keluarga terhadap
pelayanan kesehatan khususnya di Puskesmas.(DEPKES RI.2008).Sejalan
dengan hal tersebut, maka diambil langkah-langkah dalam upaya perbaikan gizi
ini merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan dasar di tingkat
Puskesmas.
Dalam pelaksanaaan kegiatan konseling gizi di Puskesmas Penyengat Olak
sesuai dengan visi, misi serta menerapkan tata nilai Puskesmas Penyengat Olak
yaitu SENYUM ( Santun dalam bertindak, Empati terhadap masalah pasien, Niat
yang tulus untuk menolong masyarakat, Yakin akan kemampuan diri, Unggul
dalam pelayanan, Mudah di akses ).

B. LATAR BELAKANG
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan dalam
berbagai aspek, diperlukan sumber daya yang berkualitas tinggi agar mampu
bersaing dengan Negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan factor penting
karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM disuatu
negarayang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, usia harapan hidup,
dan tingkat pendidikan. Tenaga SDM yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai
oleh tingkat kesehatan dan status gizi yang baik.Untuk itu diperlukan upaya
perbaikan gizi didalam keluarga dan pelayanan gizi pada individu karena kondisi
kesehatannya harus dirawat disuatu sarana pelayanan kesehatan.
Masalah gizi dinilai sesuai kondisi perorangan yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan. Kecenderungan
peningkatan kasus penyakit yang terkait gizi pada semua kelompok rentan mulai
dari ibu hamil, anak, remaja,hingga lansia, memerlukan penatalaksanaan gizi
secara khusus. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan gizi yang bermutu untuk
mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal dan mempercepat
penyembuhan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan khusus :
a. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya
preventif, kuratif, dan promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan
terus menerus.
b. Menyelenggarakan konseling gizi pada pasien dan keluarganya.
c. Membimbing dan mengarahkan pasien dalam memahami masalah gizi
yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya.
d. Memanfaatkan konseling gizi secara optimal oleh semua pasien yang
dating ke Puskesmas maupun dirawat di Puskesmas.
e. Melakukan pengkajian gizi, factor yang berpengaruh terhadap gangguan
gizi dan status gizi dengan cara anamnesis diet.
f. Memantau perkembangan Balita yang mempunyai masalah gizi kurang.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Memberikan konseling gizi a. Melakukan visite bersama dokter ke
kepada klien sesuai dengan jenis rawat inap dan memberikan konseling
penyakit yang diderita. gizi kepada klien/keluarga klien sesuai
penyakit yang dideritanya.
b. Menerima rujukan dari laboratorium
maupun dari poli.
c. Menjelaskan kepada klien tentang
penyakit yang dideritanya.
d. Memberikan konseling gizi /
pemahaman tentang diet yang harus
dijalankan selama sakit.
e. Melakukan perjanjian untuk
kunjungan kembali.

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Pelaksana Lintas Program Lintas Sektor Ket
Pokok Program Gizi Terkait Terkait
F. SASARAN
1. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan yang datang ke Puskesmas.
2. Masyarakat umum/ klien yang mempunyai masalah kesehatan yang datang
ke Puskesmas.

G. JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Konseling
Gizi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

H. EVALUASI PELAKSANAAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan tiapbulan sekali oleh
penanggung jawab klinik gizi, selanjutnya dilaporkan ke kepala Puskesmas.

I. PENCATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan diakhir bulan
pembukuan.

Penyengat Olak, 2019


Mengetahui
Kepala Puskesmas Penyegat Olak Ketua Pokja UKM Penyengat Olak

Emaviarni Ahmad, SKM Leni Priyetni, AM.Kep


NIP. 197907222009022001 NIP.198007302008012003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBERIAN PMT IBU HAMIL KEK

A. PENDAHULUAN
Masalah gizi kurang pada ibu hamil masih merupakan focus perhatian. Ibu
hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan
keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil
KEK berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses partus lama dan
pendarahan pasca salin bahkan kematian ibu. Resiko pada bayi dapat
mengakibatkan terjadinya kematian janin (keguguran), premature, lahir cacat,
BBLR bahkan kematian bayi. Ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh kembang
janin, yaitu pertumbuhan fisik, otak dan metabolism yang menyebabkan enyakit
tidak menular di usia dewasa.
Dalam pelaksanaaan kegiatan pemberian PMT ibu hamil KEK di Puskesmas
Penyengat Olak sesuai dengan visi, misi serta menerapkan tata nilai Puskesmas
Penyengat Olak yaitu SENYUM ( Santun dalam bertindak, Empati terhadap
masalah pasien, Niat yang tulus untuk menolong masyarakat, Yakin akan
kemampuan diri, Unggul dalam pelayanan, Mudah di akses ).

B. LATAR BELAKANG
Anak merupakan harapan dan masa depan Negara yang harus kita jaga
dengan baik sejak awal terutama ketika masih didalam kandungan sang ibu. Ibu
hamil memiliki kebutuhan gizi yang lebih banyak (2 kali lipat) dari kebutuhan
biasanya sebelum hamil. Karena hal ini akan mempengaruhi langsung pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, terutama
perkembangan saraf – saraf otak anak dimana sangat dipengaruhi oleaf – saraf
otak anak dimana sangat dipengaruhi oleh pemenuhan asam folat selama
kehamilan. Begitupun pemenuhan akan zat besi yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan anak dari dalam Rahim sang ibu. Di Puskesmas Penyengat Olak
pada tahun 2017 masih ditemukan adanya ibu hamil yang mengalami masalah gizi
ditandai dengan lingkar lengan ibu hamil ‹ 23,5 cm yang diambil sebagai tolak
ukur. Dengan alas an inilah maka Pemerintah masih memberikan pemberian
makanan tambahan kepada ibu hamil yang mengalami masalah gizi kurang dan
lebih di fokuskan pada ibu – ibu hamil dari keluarga kurang mampu.
C. TUJUAN
Tujuan Umum : untuk meningkatkan cakupan pemberian vitamin A pada
bayi 6 bulan sampai 59 bulan

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Pemberian PMT BUMIL KEK Penyuluhan
Pemberian PMT BUMIL KEK

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Pelaksana Lintas Program Lintas Sektor Ket
Pokok Program Gizi Terkait Terkait

F. SASARAN
Sasaran ibu ibu hamil KEK di wilayah Puskesmas Penyengat Olak

G. JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemberian
PMT √ √
BUMIL KEK

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh petugas gizi, setiap ada
kasus dan dilaporkan di akhir bulan dilanjutkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Muaro Jambi.
I. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan hasil kegiatan dilaporan dilakukan diakhir bulan dan dilakukan
pemantauan secara berkala.

Penyengat Olak, 2019


Mengetahui
Kepala Puskesmas Penyegat Olak Ketua Pokja UKM Penyengat Olak

Emaviarni Ahmad, SKM Leni Priyetni, AM.Kep


NIP. 197907222009022001 NIP.198007302008012003

Anda mungkin juga menyukai