Disusun oleh :
1. Ana Nur Afifah (1407004)
2. Marthinus Alfario Handoko (1407040)
3. Ririn Nur Indah Sari (1407060)
4. Sarah Luthfiana (1407062)
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sindroma Kematian Bayi Mendadak merupakan salah satu penyebab kematian bayi di
Indonesia, sindroma kematian bayi mendadak tidak di ketahui jelas dan tidak terduga pada bayi
Tiga (3) dari 2000 bayi mengalami sindroma kematian bayi mendadak dan hampir ditemui
kematian bayi pada saat bayi tertidur. Pada angka kematian bayi, di Indonesia hampir mencapai
31 % angka yang di dapat pada kasus kematian bayi yang tidak jelas penyebabnya.
B. Tujuan
3. Mengetahui cara penanganan pada orang tua yang kehilangan anaknya karena Sindroma
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Sindroma Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden Infant Death Syndrome) adalah suatu
kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat. SIDS merupakan
penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang berusia 2 minggu-1 tahun. 3
dari 2000 bayi mengalami SIDS dan hampir ketika mereka sedang tidur. Kebanyakan SIDS
Kematian bayi mendadak tidak terduga dan dengan alasan yang tetap tidak jelas, bahkan
setelah otopsi, merupakan sarat kematian paling utama pada tahun pertama kehidupan setelah
masa neonatus. Peristiwa ini menggambarkan sindroma bayi mati mendadak (SIDS yaitu Sudden
Infant Death Syndrome) adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi
Pada kasus yang khas seorang bayi berusia 2-3 bulan yang tampak sehat, di tidurkan tanpa
kecurigaan bahwa segala sesuatunya di luar keadaan yang biasa, beberapa waktu kemudian bayi
di temukan meninggal, dan otopsi konvensional gagal menemukan penyebab kematian. Telah di
ungkapkan bahwa bayi tampak sehat sebelum meninggal, tetapi riwayat perinatal yang lebih
rinci serta pemeriksaan intensif fungsi kardiorespiratorik dan neurologik menghasilkan bukti-
bukti bahwa anak tidak berada dalam keadaan yang normal sebelumnya.
Seorang ibu yang merokok pada masa kehamilan meningkatkan risiko sindrom mati
mendadak pada bayi. Kematian mendadak pada bayi terjadi ketika bayi kekurangan napas di
tempat tidur setelah posisinya menghalangi pernapasannya. Seperti yang dikutip dari AFP,
sindrom mati mendadak itu banyak dikaitkan dengan kurangnya respons yang mengejutkan pada
otak yang memicu bayi bernapas megap-megap. Dalam kondisi semacam itu, bayi akan
B. Etiologi
Penyebab ketidak normalan itu masih belum diketahui jelas. Namun, bukti statistik
menunjukkan ada kaitan bayi yang terpapar tembakau selama kehamilan dengan sindrom mati
mendadak pada bayi. Tim dokter yang dipimpin Dr Anne Chang, seorang profesor di bidang
kaitan antara kedua hal itu dengan mengamati 20 bayi sehat berusia sekitar tiga sampai lima
Para ahli mengamati sepuluh ibu bayi yang tidak merokok pada masa kehamilan, sedangkan
yang lain merokok selama kehamilan. Untuk penelitian, bayi diletakkan di punggung, posisi
yang direkomendasikan untuk mencegah kematian mendadak. Kemudian, bayi-bayi itu diganggu
oleh suara nyanyian yang kekuatannya mencapai 80 desibel dari pengeras suara di dekat mereka
setelah tidur. Tes dilakukan selama para bayi tidur nyenyak dan dalam keadaan terang sepanjang
tahap tidur antara sepuluh sampai dua belas jam. Irama jantung dan pernapasan serta respons
tingkah laku bayi seperti gerakan badan dan membuka mata diamati. Para peneliti menemukan
tidak ada perbedaan cara tidur bayi atau bangun ketika suara terdengar selama tidur nyenyak.
Periode ditentukan oleh kecepatan gerak mata di samping pupil. Tetapi, perbedaan besar
meningkat pada respons mereka selama membuka mata atau bergerak selama periode itu, bahkan
ketika rangsangan terhadap telinga diperbesar. Para peneliti percaya penemuan itu menambah
kecurigaan bahwa nikotin dapat berakibat pada perkembangan kunci fungsi motoris bayi, yakni
memerintahkan otak untuk tidur dan membangunkan serta fungsi jantung serta paru-paru.
Penyebabnya tidak diketahui. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa SIDS lebih sering
terjadi pada bayi yang tidurnya tengkurap dibandingkan dengan bayi yang tidurnya terlentang
atau miring. Karena itu sebaiknya bayi ditidurkan dalam posisi terlentang atau miring. Resiko
terjadinya SIDS juga ditemukan pada bayi yang pada saat tidur wajahnya menghadap ke kasur
atau selimut yang lembut/empuk. Karena itu sebaiknya bayi ditidurkan diatas kasur yang keras
C. Faktor Resiko
3. Bayi premature
5. Banyak anak
6. Musim dingin
7. Ibunya perokok
12. Golongan sosial-ekonomi rendah. SIDS lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki.
D. Tanda dan Gejala
1. Jeda pernafasan karena Apnea dan sianosis yang lama selama tidur. Telah diobservasi pada
dua bayi yang kemudian dianggap meninggal karena SIDS dan adanya obstruksi saluran
nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta bradikardia yang lama pada bayi-bayi dengan
SIDS abortif. Walaupun demikian masih belum pasti apakah apnea sentral atau apnea
2. Cacat batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi
3. Fungsi saluran nafas atas yang abnormal, berdasarkan pada perkembangan dan anatomi,
maka bayi yang muda dianggap beresiko tinggi terhadap saluran pernafasan bagian atas,
4. Reflek saluran nafas yang hiperreaktif karena masuknya sejumlah cairan ke dalam laring
dapat merangsang timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan apnea, maka di berikan
perhatian yang cukup besar akan kemungkinan reflek gasoesofagus dan aspirasi sebagai
5. Abnormalita jantung, beberapa ahli mengajukan adanya ketidakstabilan pada jantung muda,
tetapi tidak mendapatkan bukti yang meyakinkan saat ini untuk menunjukan bahwa aritma
E. Diagnosa
SIDS didiagnosis jika seorang bayi yang tampaknya sehat tiba-tiba meninggal dan hasil
otopsi tidak menunjukkan adanya penyebab kematian yang jelas. Semakin banyak bukti bahwa
bayi dengan resiko SIDS mempunyai cacat fisiologik sebelum lahir. Pada neonatus dapat di
temukan nilai apgar yang rendah dan abnormalitas control respirasi, denyut jantung dan suhu
tubuh, serta dapat pula mengalami retardasi pertumbuhan pasca natal. SIDS didiagnosis jika
seorang bayi yang tampaknya sehat tiba-tiba meninggal dan hasil otopsi tidak menunjukkan
F. Pencegahan
1. Selalu letakkan bayi Anda dalam posisi terlentang ketika ia sedang tidur, walaupun saat tidur
siang. Posisi ini adalah posisi yang paling aman bagi bayi yang sehat untuk mengurangi
risiko SIDS.
2. Jangan pernah menengkurapkan bayi secara sengaja ketika bayi tersebut belum waktunya
3. Gunakan kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu empuk. Penelitian menyimpulkan
bahwa risiko SIDS akan meningkat drastis apabila bayi diletakkan di atas kasur yang terlalu
empuk, sofa, bantalan sofa, kasur air, bulu domba atau permukaan lembut lainnya.
4. Jauhkan berbagai selimut atau kain yang lembut, berbulu dan lemas serta mainan yang diisi
dengan kapuk atau kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda. Hal ini untuk mencegah bayi
5. Pastikan bahwa setiap orang yang suka mengurus bayi Anda atau tempat penitipan bayi
untuk mengetahui semua hal di atas. Ingat setiap hitungan waktu tidur mengandung risiko
SIDS.
6. Pastikan wajah dan kepala bayi Anda tidak tertutup oleh apapun selama dia tidur. Jauhkan
selimut dan kain penutup apapun dari hidung dan mulut bayi Anda.
7. Pakaikan pakaian tidur lengkap kepada bayi Anda sehingga tidak perlu lagi untuk
perhatikan hal-hal berikut ini: Pastikan kaki bayi Anda berada di ujung ranjangnya,
Selimutnya tidak lebih tinggi dari dada si bayi,Ujung bawah selimut yang ke arah kaki bayi,
8. Jangan biarkan siapapun merokok di sekitar bayi Anda khususnya Anda sendiri. Hentikan
kebiasaan merokok pada masa kehamilan maupun kelahiran bayi Anda dan pastikan orang di
9. Jangan biarkan bayi Anda kepanasan atau kegerahan selama dia tidur. Buat dia tetap hangat
tetapi jangan terlalu panas atau gerah. Kamar bayi sebaiknya berada pada suhu yang nyaman
bagi orang dewasa. Selimut yang terlalu tebal dan berlapis-lapis bisa membuat bayi Anda
terlalu kepanasan.
10. Temani bayi Anda saat ia tidur. Jangan pernah ditinggal-tinggal sendiri untuk waktu yang
cukup lama.
G. Penatalaksanaan
Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan dukungan emosional.
Penyebab kematian anaknya tidak diketahui, sehingga mereka seringkali merasa bersalah.
Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk memiliki anak lagi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Biodata
a. Identitas Bayi
BB : 3600 gram
PB : 60 cm
Goldar : AB Goldar :B
2. Keluhan Utama
a. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke 3, ibu sudah mendapatkan imunisasi TT lengkap, selama
kehamilan ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan dan tidak memiliki penyakit komplikasi
selama hamil, ibu pernah memeriksakan keadaan kehamilannya dengan pemeriksaan USG.
b. Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan di BPS Harapan Bunda, jenis persalinannya spontan dan lama persalinannya
Reflek – Reflek
Pernapasan : Spontan
Frekwensi : 50x/menit
Menangis : Kuat
BB : 2600 Gram
PB : 48 cm
4. Riwayat Imunisasi
Pada saat lahir bayi di berikan imunisasi BCG, Vit K, DTP, tidak ada gejala yang serius setelah
Keadaan bayi pada saat ini bayi mulai memberikan peningkatan mulai dari kenaikan BB 3500
gram, PB 60 cm bayi sudah bisa menggenggam dan memasukan benda apapun pada mulutnya.
Ibu mengatakan keadaan keluarganya tidak ada yang mengidap penyakit menular serta keturunan
7. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan ini kelahiran anak yang di inginginkannya bersama keluarga,hubungan ibu
dengan bayi sangat baik begitu dengan keluarga dan bayi sangat baik pula.
Nutrisi : ASI
Hygien : 2 x / hari
Ganti baju : setiap terlihat basah
B. Data Objektif
2. Pemeriksaan Antropometri
3. Pemeriksaan TTV
Pernapasan : 0 x/menit
Nadi : 0 x/menit
Suhu : 0 x/menit
4. Pemeriksaan Fisik
pelebaran.
Mulut : Lidah: tertelan, reflek suckhing: tidak ada, reflek rooting: tidak
ada
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
4. Memberi pengertian kepada keluarga untuk tetap temani ibu dan mendukungnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah di teliti SIDS merupakan suatu penyebab kematian pada bayi berusia 2 bulan
samapi1 tahun,yang tidak jelas penyebabnya namun salah satu factor pencegahan yaitu jangan
biarkan bayi tidur tengkurap disengaja dan membiarkan bayi tertidur sendiri tanpa pengawasan.
B. Saran
Dalam penanganan kasus ini di harapkan para orang tua khususnya bagi ibu untuk lebih
memberikan perlindungan dan pengawasan dikala bayinya tidur dan jauhkan bayi dari tempat
yang terlalu nyaman seperti kasur yang terlalu empuk, dengan selimut penuh bulu serta terlalu
banyak boneka yang akhirnya akan menyulitkan bayi bergerak dan bernapas.
DAFTAR PUSTAKA
www.Media castore.com
www.Wikipedia.com
Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Bina Pustaka Prawirohardjo
Sarwono Jakarta,2009