a) 2,−5,10,−17,26,…2,−5,10,−17,26,…
b) 12,1,78,58,1332,…12,1,78,58,1332,…
c) 32,4,6,83,2,…32,4,6,83,2,…
Jawaban a)
Diberikan barisan: 2,−5,10,−17,26,…2,−5,10,−17,26,…. Barisan ini dikenal
sebagaibarisan alternating (barisan yang silang tanda). Tinjau barisan dengan suku
mutlaknya: 2,5,10,17,26,⋯2,5,10,17,26,⋯ (dengan
pola +3,+5,+7,+9,⋯+3,+5,+7,+9,⋯) yang merupakan barisan aritmetika tingkat II.
Bentuk umumnya adalah an=an2+bn+can=an2+bn+c. Jika nn dan anan disubstitusikan
sesuai dengan sukubarisan tersebut, diperoleh
⎧⎨⎩2=a+b+c5=4a+2b+c10=9a+3b+c{2=a+b+c5=4a+2b+c10=9a+3b+c
Selesaikan sistem ini dengan menerapkan metode penyelesaian SPLTV, sehingga
diperoleh a=1,b=0,dan c=1a=1,b=0,dan c=1. Jadi, barisan tersebut memiliki
pola an=n2+1an=n2+1. Sekarang, karena yang dimaksud dalam soal adalah
suatu barisan yang silang tanda, dan dengan meninjau bahwa suku ke-
11adalah 22 (positif), maka barisan 2,−5,10,−17,26,⋯2,−5,10,−17,26,⋯ memiliki
pola un=(−1)n+1(n2+1),n∈Nun=(−1)n+1(n2+1),n∈N
Jawaban b)
Tinjau barisan 12,1,78,58,1332,⋯12,1,78,58,1332,⋯. Tampak sekilas bahwa barisan ini
tidak memiliki pola, tetapi perhatikan bahwa kita dapat memanipulasi bentuk setiap
sukunya menjadi sebagai berikut.
12,44,78,1016,1332,⋯12,44,78,1016,1332,⋯
Polanya terpisah pada pembilang dan penyebut. Oleh karena itu, tinjaulah satu per satu.
Pada pembilang: barisan 1,4,7,10,13,⋯1,4,7,10,13,⋯ merupakan barisan aritmetikatingka
t I, dengan an=1+(n–1)×3=3n–2an=1+(n–1)×3=3n–2.
Pada penyebut: barisan 2,4,8,16,32,⋯2,4,8,16,32,⋯ merupakan barisan geometridengan
bn=2(2)n−1=2nbn=2(2)n−1=2n.
Jadi, pola barisan yang dimaksud pada soal adalah
un=anbn=3n−22nun=anbn=3n−22n
Jawaban c) (Dijawab oleh Fajar Rachman, kolom komentar)
Barisan tersebut terbentuk karena ada bilangan berpola yang dikalikan dengan setiap
sukunya, yaitu 83,96,4983,96,49, di mana pembilangnya memiliki
pola barisan geometri dengan rasio 1212 (suku ganjil), penyebutnya berkelipatan 33,
dan pembilang untuk suku genap selalu 99.
32×83=44×96=66∗49=8383×912=22×215=415415×918=21532×83=44×96=66∗49=838
3×912=22×215=415415×918=215
Apabila panjang sisi persegi pada pola pertama xx satuan, tentukan luas daerah yang
diarsir pada pola ke-10001000 (soal ini telah dimodifikasi).
Luas bangun datar tersebut
membentuk barisan geometri dengan a=x2a=x2dan r=12r=12, sehingga
Un=arn−1U1000=x2(12)1000−1=x2(12)999Un=arn−1U1000=x2(12)1000−1=x2(12)999
Jadi, luas yang diarsir pada pola ke-1000 adalah x2(12)999x2(12)999 satuan luas.